KELINCAHAN WANITA
Flashback On
“Sstt!” Akira melirik ke arah empat penjaga tadi. “Mau minuman?!” tawar mereka dengan sedikit nada ejekan. Tak memperdulikan keempat orang tadi, Akira kembali fokus menatap depan dengan tatapan tegas hingga ia menyeringai kecil.
Darr! Kejadian yang tak lama dari seringaian Akira, dua penjaga tadi ditembak mati oleh seseorang. Bukan, sekelompok orang yang menaiki sebuah mobil.
Mereka yang berjaga di luar seketika mengambil kewaspadaan, begitu juga dengan Akira yang mengamati keseluruhan tempat di sana hingga dia melihat sebuah mobil hitam melaju cepat dan dikejar oleh salah satu pria dengan tank top putih beserta kalung perak.
Dengan berani tanpa meminta izin terlebih dahulu, Akira langsung saja berlari mengejarnya hingga dua anak buah Koji yang ikut berjaga pun mengikuti langkah Akira dari belakang.
Oh, sungguh! betapa gesit nya larian kencang untuk seorang wanita.
Tangan kiri Akira meraba, mengambil pistolnya, lalu ia berdiri tegap menutup satu matanya dengan pistol yang ia todongkan. Darr! “Yosh!” gumam Akira memasukkan kembali pistolnya lalu berlari menghampiri musuh, dimana mobil berhenti ketika ban belakang mereka berhasil di tembak.
8 orang pria seketika berkeluaran dari satu mobil besar. Mereka semua berkulit putih dengan tatto dan tindik serta pisau yang mereka bawa masing-masing.
“Woman!” ejek salah satu pria sambil tersenyum lebar.
Dengan gerakan cepat, Akira berhasil mengeluarkan pisau kecilnya dan— Jleb! Berhasil tertancap tepat di leher pria tadi. Seketika pria itu terkapar di tanah dengan bersimbah darah.
“SERANG WANITA JALANG ITU!!!” pinta pria dengan tank top putih.
Meski tak menggunakan senjata api, Akira lebih memilih tangan kosong karena pistol bisa lebih mudah di lacak oleh polisi.
Ke-enam pria tadi berlarian menghampiri Akira yang sendirian, dengan berani wanita itu berlari, merendahkan tubuhnya dan berhasil menjeglang dua pria dengan kaki jenjangnya. Dengan gerakan lincah Akira menangkis semua serangan brutal musuhnya hingga dua anak buah Koji datang dengan membawa pistol dan mulai menembaki dua orang.
Akira terkejut sehin hampir saja salah satu pria hendak menggores wajahnya, dengan cepat wanita itu menghindar dan berhasil memiting tangan kanan pria tadi, mematahkan nya hingga pisau terjatuh dari tangannya. “Aakkkkhhhh—” teriakan lantang dari pria malang itu saat Akira berhasil mematahkan kedua tulang tangannya.
Wanita itu segera mengambil pisau tadi, menyerang mereka semua dengan keahliannya hingga jas hitamnya berhasil dibuka saat beradu tinju.
Sementara dua anak buah Koji berhasil dihentikan oleh orang-orang brutal tadi. Tak ada lagi pistol di tangan mereka.
Sllebb! “Aakkhh—” pisau tertancap di leher salah satu anak buah Koji hingga tewas.
Seketika Akira yang sudah nampak berantakan, menarik pria itu lalu memukul tepat di ulu hatinya hingga darah keluar dari mulut sang pria.
Terlihat wajah marah dan kesalnya seorang wanita cantik berkemeja putih.
“Haisshhh— kuso!” umpat sang kapten dari 7 orang yang kini hanya tinggal 3 orang termasuk pria dengan tank top putih tadi yang baru saja mengeluarkan pistol panjangnya. Di tambah satu mobil yang baru tiba dan turunlah empat orang pria berjas hitam dengan pistol mereka.
Krakk! Akira baru saja mematahkan kaki salah satu dari mereka lalu memukul lehernya sampai darr! Darr.... Tembakan dilepas secara bersamaan sehingga mau tak mau Akira dan satu anak buah Koji sama-sama bersembunyi di balik container.
Suara tembakan masih terdengar ricuh hingga kedua orang yang tengah bersembunyi tadi sedikit tiarap. Napas Akira memburu, kemeja putihnya terlihat kotor dan tak karuan, sedangkan anak buah Koji tergores di bagian lengan kirinya, namun pria itu masih kuat.
“Hey!” panggil pria berkaos hitam yang kini bersembunyi di container merah bersebelahan dengan tempat Akira.
Akira menoleh saat dipanggil.
“Pergi dan katakan kepada bos Koji, soal serangan ini. CEPAT! Aku akan menahannya.” Ucap pria itu.
“KELUAR KALIAN PARA SIALANNN!” teriak musuh yang kini menghentikan tembakan mereka.
“Yang benar saja!” gumam Akira menyeringai kecil tak setuju.
Tak mendengarkan ucapan kawan kerjanya. Akira membalas tembakan musuh dengan menggunakan pistol miliknya sehingga mereka sama-sama beradu tembak sampai kehabisan peluru. Anak buah Koji langsung berlari menghampiri musuh dan melawan dengan kemampuannya, begitu juga dengan Akira yang kembali melawan orang-orang tadi.
Sungguh, wanita itu hampir menyamai seorang agen, kelincahannya nampak jelas. Tanpa ampun Akira memberikan tusukan serta pukulan berkali-kali kepada musuhnya.
“Akkhh—” teriakan dari mereka yang berhasil dilumpuhkan oleh Akira.
Setelah satu temannya gugur, tiga pria dengan jas hitam tadi langsung pergi menggunakan mobilnya, tentu saja dia melarikan diri meninggalkan pria bertank top putih yang nampak kaget karena dia baru saja ditinggal.
Penjaga Koji dengan berani menghentikan mobil tersebut namun naasnya pria itu malah ditabrak cukup kencang hingga tergeletak di tanah.
“Apa cuman itu kemampuan seorang pria?” ejek Akira yang kini nampak tegas dan tajam. Bercak darah musuh berlumur di pipi putihnya, dua kancing kemejanya rusak sehingga sedikit terbuka.
Pria itu menyeringai licik. “Cih, kau serius?!” ucap pria itu yang balik menatap tajam ke Akira.
Tak lama mereka saling menghampiri dan selain menyerang dengan tangan kosong. Tangkisan demi tangkisan Akira lakukan, menendang wajah pria itu dengan gerakan memutar hingga berhasil membuat musuhnya oleng ke kanan. “FUCKING BITCH!!” umpat pria itu mulai kesal hingga dia balik memukul Akira dengan keras, hendak meraih lengan wanita itu, namun hanya bisa merobek lengan kemejanya sehingga Akira sedikit terkejut.
“Kau terlihat seksi Nona!” ujar pria itu dengan sombongnya.
Akira mengeluarkan sebuah suriken, dua suriken yang selalu dia bawa untuk senjata rahasianya. Tentu saja pria itu terkejut serta panik. Sedang Akira tersenyum miring.
“Sialan.” Gumam pria itu nampak dicurangi hingga tak butuh waktu lama, Akira melempar suriken tadi di saat pria pengecut itu lari menjauh. Namun Akira yang pandai, dia berhasil melempar senjata kecilnya tadi mengenai betis dan paha pria itu hingga terjatuh tersungkur ke tanah.
“Fine.” Ucap Akira yang kini berdiri tepat di hadapan pria yang nampak kesal namun tak bisa berbuat apa-apa. Bruggh! Satu pukulan Akira berikan ke pelipis pria itu hingga pingsan.
Flashback Off
Kairi dan Tomi sedikit melongo melihat sosok wanita yang nampak sungguh dan cantik. Oh, yang benar saja!
“Tuan! Sisa musuh ada di arah jam sembilan, mereka terkapar di tanah. Sebagian dari mereka sudah mati, namun masih ada yang bernafas dan hanya cedera.” Jelas anak buah Koji yang baru saja memeriksa.
Tatapan Koji tak lepas dari pandangannya ke Akira yang saat ini juga menatapnya.
“Bawa mereka yang masih bernafas, dan bakar mereka yang sudah mati.” Pinta Koji yang masih menatap lekat bodyguardnya.
Dia memperhatikannya, bagaimana wanita itu bernapas memburu hingga hembusan angin menerpa wajah cantiknya yang ternodai dengan darah.
Menyadari akan tatapan Koji beserta bawahannya, Akira menyadari akan penampilannya saat ini. dengan gugup ia mencoba membenarkan dua kancingnya yang rusak hingga menyelipkan rambutnya di belakang telinganya dengan tatapan merendah.
Koji menoleh ke arah Kairi dan Tomi yang masih saja melongo, begitu juga dengan anak buahnya yang lain. “Sudah puas?” ujar pria pirang itu dengan nada menyindir hingga anak buahnya langsung menunduk, sedangkan Kairi dan Tomi langsung berdeham dan berpaling.
Koji melepas jas hitamnya yang panjang bak kardigan, memberikannya kepada Akira. “Tutupi dirimu dan bersihkan wajahmu dari noda darah.” Ujar pria itu dingin namun terdengar memperhatikan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 121 Episodes
Comments
Ina Karlina
ok lah ternyata Akira wanita tangguh,semoga masih ada kejutan lainnya yang dimiliki akhira
2024-11-27
1
Nur Bahagia
wow Akira wonder woman 🤩
2024-10-29
2
Tiara Bella
Akira memang hebat....
2024-09-18
1