IATOFU — BAB 11

DEGUPAN

Akira hanya diam, menerima jas milik bosnya hingga melenggang masuk ke dalam gudang dengan di antar oleh Kairi menuju toilet. Ya! Toilet.

“Hanya ada toilet pria di sini. Jika kau tidak—”

“Bukan masalah.” Potong Akira begitu saja.

Kairi terdiam untuk sesaat, mengamati wanita cantik yang baru saja masuk ke dalam toilet pria. Memang tak diragukan lagi, Akira juga mengerti kenapa hanya ada toilet pria saja. Karena memang dialah satu-satunya wanita di kelompok Koji.

Akira meletakkan jas hitam milik Koji, lalu membersihkan noda darah yang menempel di leher dan juga pipi kirinya. “Kau sangat kotor.” Gumam Akira ketika wanita itu terus memandangi dirinya sendiri yang nampak berantakan.

Sungguh! Dia belum pernah berdandan layaknya seorang wanita sungguhan. Berbeda dengan Izumi dan Ino, Akira lebih nyaman mengenakan pakaian seperti Hoodie dan celana, bukan dress ataupun rok mini.

Dengan cepat wanita itu membersihkan dirinya hingga salah satu anak buah Koji yang kebetulan ingin buang air kecil, cukup terkejut melihat keberadaan seorang wanita di sana. Tentu saja keduanya saling memandang.

Akira langsung menunduk dan kembali menggosok pipinya tanpa memperdulikan keberadaan pria berkaos hitam yang tak memperdulikan keberadaan nya saat ini. Mereka berdua sama-sama sibuk dengan kegiatan awal mereka, yaitu membersihkan darah dan juga buang air kecil.

Hendak membuka resleting celana, tiba-tiba pintu kamar mandi terbuka hingga menunjukkan seorang pria berambut pirang dengan tatapan tegasnya.

Keadaan menjadi lebih mencengangkan saat Koji menatap ke arah anak buahnya yang saat ini menunduk ke arahnya. Lalu menatap ke arah Akira yang juga menatap ke arahnya dengan tunduk.

“Kau tahu ada wanita di sini?” suara Koji yang terdengar lembut namun suara khas-nya benar-benar berhasil membuat kulit meremang.

“I-iya Tuan. Maaf,” seketika pria tadi menundukkan kepalanya Lebih rendah lalu melangkah pergi dengan menahan baung air kecilnya. Dia tak ingin sampai berurusan dengan bos-nya karena itu bisa membuatnya binasa pada saat itu juga.

Akira sendiri yang mendengarnya merasa tak enak, hingga wanita itu masih merendahkan pandangannya ke bawah. Rambutnya yang panjang ia kuncir rendah sehingga leher jenjangnya sedikit terlihat apalagi dua kancing kemejanya yang terbuka.

“Bersihkan dirimu sekarang.” Pinta Koji yang berjalan ke arahnya hingga berdiri tepat di depannya.

Jantung Akira berdegup tak karuan, hingga mau tak mau ia segera berbalik ke arah wastafel dan kembali menggosok noda merah di lehernya dengan gerakan ragu.

Koji masih berdiri di tempatnya dan terus mengamati bodyguard nya yang kini tengah membersihkan dirinya.

Pemandangan yang sangat panas, ketika Akira menggosokkan tangannya ke leher putihnya sambil bercermin. Wanita itu seakan melupakan keberadaan bos-nya yang kini masih memandanginya dengan kedua tangan ia masukkan ke saku celana.

“Apa kau mengenal pria yang kau seret tadi?” pertanyaan mendadak mengalun begitu saja dari mulut Koji.

“Tidak.” Jawab singkat Akira yang masih fokus pada dirinya saat ini.

Mata biru Koji kembali menelusuri Akira. Cukup lama pria itu memandanginya tanpa berpaling hingga ia mulai melangkah lebih dekat dan itu berhasil membuat Akira semakin tak karuan detak jantungnya.

Tangan kekar Koji mulai bergerak hendak menyentuh rambut Akira yang dekat sekali dengan belakang leher wanita itu hingga telunjuknya tak sengaja menyentuh kulit lehernya. Sontak, Akira langsung menoleh ke arahnya dan sedikit menjaga jarak.

“Maaf?” ucap Akira dengan sedikit kerutan di kedua alisnya.

Koji kembali memasukkan tangannya. “Ada darah di rambutmu. Bersihkan itu dan cepat keluar.” Ujar pria itu berbalik pergi sembari menutup matanya sejenak sambil menarik napas panjang. “Baka!” umpat Koji pada dirinya sendiri.

Karena tindakannya sendiri, kini mungkin ia berpikir Akira memiliki pikiran bahwa bosnya seorang pria mesum.

Tapi jujur saja, Koji hampir saja hilang kefokusan saat melihat lekuk tubuh bagian Akira seperti leher dan lengannya yang terbuka.

Pria tampan dengan kemeja putihnya itu mulai memperlambat langkahnya berdiri tepat di lorong gelap menuju pintu keluar. Ia menoleh ke belakang, ke arah kamar mandi tadi dengan wajah penuh penasaran.

“C'mon.” Gumamnya lagi yang tak tahu harus bersikap seperti apa kepada bodyguard nya itu. Di saat seperti ini hanya satu orang yang dia salahkan, yaitu Tomi. Bagaimana bisa pria bijak itu merekomendasikan seorang wanita sebagai bodyguard pribadinya?

Kini tubuhnya menjadi panda dingin tak karuan kan jadinya.

.

.

.

Selang beberapa menit kemudian. Akira keluar dengan menggunakan jas milik Koji yang nampak kebesaran di tubuhnya, apalagi dalam keadaan terkancing, membuat wanita bertubuh mungil itu nampak tenggelam dalam pakaian.

Lagi dan lagi, para pria di sana dibuat tercengang melihat penampilan Akira. Terutama si Koji Rodriguez yang saat ini menatapnya kembali dari bawah ke atas.

Sungguh! Seorang wanita memakai jas nya.

“Kirim sekarang juga, dan periksa tempat itu sebelum kita membukanya.” Pinta Koji kepada Tomi dengan sangat serius, setidaknya dia bisa berpaling sejenak dari Akira.

Tomi mengangguk faham, lalu melangkah pergi. Kini tepat di dekat mobilnya, Koji kembali memperhatikan Akira yang masih berdiam diri.

Hendak membuka suara tiba-tiba Kairi datang dengan tergesa-gesa. “Tuan Koji, pria itu sudah mati.” Ucapnya yang langsung membuat keterkejutan teruntuk Koji.

Pria yang dimaksud adalah, seorang pria yang diseret oleh Akira yang merupakan kapten dari orang-orang bajingan tadi. Dengan cepat Koji menghampiri musuh-musuhnya yang terkurung di bawah tanah yang ada di dalam gudang container.

Dari belakang Akira mengikuti bosnya. Saat sampai di sana, terlihat jelas pria berpakaian tank top putih yang terkulai lemas di atas tanah dengan tusukan berkali-kali di punggung. Sungguh mengenaskan.

“Siapa yang melakukannya?” tanya Koji kepada Kairi selaku orang yang bertugas di area gudang.

Tatapan tajam Koji tak luput dari pria malang yang terkulai tak bernyawa di tanah.

“Tidak ada yang melihatnya, tidak ada CCTV di sini—”

“TAPI ADA PENJAGA KETAT DI SINI, APA YANG MEREKA LAKUKAN HAH?" sentak Koji yang nampak murka. Tak peduli meski Kairi adalah temannya, dia tetap seorang bos yang akan serius bila ada hal mencengangkan seperti ini. Apalagi musuhnya berkeliaran di luar dan ingin sekali menghancurkan bisnisnya bahkan membunuhnya sekaligus.

Kairi hanya tertunduk. “Kami akan mencari tahu.” Ucap pria itu juga terlihat kesal dan serius karena kelalaiannya sendiri. Padahal tidak ada yang masuk, dan para penjaga pun juga selalu berjaga di tempatnya.

“Siapa yang berjaga di sini?” tanya Koji sekali lagi. Sungguh, ketenangan dari suara Koji malah menjadi maut untuk mereka semua.

Dengan takut, empat penjaga berdiri secara sejajar telat di hadapan pria pemilik sapphire tajam. Akira yang masih berdiri di belakang Koji, wanita itu memperhatikan bagaimana pria bernama Koji itu marah.

“Kalian yang berjaga di sini?” tanya suara bariton itu begitu menusuk.

Namun seperti yang sudah tercantum, bahwa anggota yang ikut ke kelompok Koji dilarang takut menghadapi kesalahan mereka. Seperti saya ini, keempat pria itu menatap dengan kepala tegak meski keringat membasahi wajah mereka hingga degupan kencang pada jantungnya seakan mereka sudah tahu bahwa nyawanya tak lama lagi.

“Iya, Tuan Koji.” Jawab satu pria mewakili.

Koji mengangguk-anggukkan kepalanya dengan tatapan marah, pria itu meraih pisau dari tangan Kairi.

“Tusuk lehermu sendiri.” Pintanya dengan suara serak menyodorkan pisau tadi ke arah anak buahnya.

Terpopuler

Comments

SLina

SLina

bodoh 😄🤣🤣

2024-11-05

1

Nur Bahagia

Nur Bahagia

panda 🐼 🤭

2024-10-29

1

jen

jen

sadis bgt....

thor gag sabar nunggu kelanjutannya hahahaa....
semangat up nya Thor

2024-07-10

2

lihat semua
Episodes
1 AITOFU — BAB 01
2 AITOFU — BAB 02
3 AITOFU — BAB 03
4 AITOFU — BAB 04
5 AITOFU — BAB 05
6 AITOFU — BAB 06
7 AITOFU — BAB 07
8 AITOFU — BAB 08
9 AITOFU — BAB 09
10 AITOFU — BAB 10
11 IATOFU — BAB 11
12 AITOFU — BAB 12
13 AITOFU — BAB 13
14 AITOFU — BAB 14
15 AITOFU — BAB 15
16 AITOFU — BAB 16
17 AITOFU — BAB 17
18 AITOFU — BAB 18
19 AITOFU — BAB 19
20 AITOFU — BAB 20
21 AITOFU — BAB 21
22 AITOFU — BAB 22
23 AITOFU — BAB 23
24 AITOFU — BAB 24
25 AITOFU — BAB 25
26 AITOFU — BAB 26
27 AITOFU — BAB 27
28 AITOFU — BAB 28
29 AITOFU — BAB 29
30 AITOFU — BAB 30
31 AITOFU — BAB 31
32 AITOFU — BAB 32
33 AITOFU — BAB 33
34 AITOFU — BAB 34
35 AITOFU — BAB 35
36 AITOFU — BAB 36
37 AITOFU — BAB 37
38 AITOFU — BAB 38
39 AITOFU — BAB 39
40 AITOFU — BAB 40
41 AITOFU — BAB 41
42 AITOFU — BAB 42
43 AITOFU — BAB 43
44 AITOFU — BAB 44
45 AITOFU — BAB 45
46 AITOFU — BAB 46
47 AITOFU — BAB 47
48 AITOFU — BAB 48
49 AITOFU — BAB 49
50 AITOFU — BAB 50
51 AITOFU — BAB 51
52 AITOFU — BAB 52
53 AITOFU — BAB 53
54 AITOFU — BAB 54
55 AITOFU — BAB 55
56 AITOFU — BAB 56
57 AITOFU — BAB 57
58 AITOFU — BAB 58
59 AITOFU — BAB 59
60 AITOFU — BAB 60
61 AITOFU — BAB 61
62 AITOFU — BAB 62
63 AITOFU — BAB 63
64 AITOFU — BAB 64
65 AITOFU — BAB 65
66 AITOFU — BAB 66
67 AITOFU — BAB 67
68 AITOFU — BAB 68
69 AITOFU — BAB 69
70 AITOFU — BAB 70
71 AITOFU — BAB 71
72 AITOFU — BAB 72
73 AITOFU — BAB 73
74 AITOFU — BAB 74
75 AITOFU — BAB 75
76 AITOFU — BAB 76
77 AITOFU — BAB 77
78 AITOFU — BAB 78
79 AITOFU — BAB 79
80 AITOFU — BAB 80
81 AITOFU — BAB 81
82 AITOFU — BAB 82
83 AITOFU — BAB 83
84 AITOFU — BAB 84
85 AITOFU — BAB 85
86 AITOFU — BAB 86
87 AITOFU — BAB 87
88 AITOFU — BAB 88
89 AITOFU — BAB 89
90 AITOFU — BAB 90
91 AITOFU — BAB 91
92 AITOFU — BAB 92
93 AITOFU — BAB 93
94 AITOFU — BAB 94
95 AITOFU — BAB 95
96 AITOFU — BAB 96
97 AITOFU — BAB 97
98 AITOFU — BAB 98
99 AITOFU — BAB 99
100 AITOFU — BAB 100
101 AITOFU — BAB 101
102 AITOFU — BAB 102
103 AITOFU — BAB 103
104 AITOFU — BAB 34
105 AITOFU — BAB 105
106 AITOFU — BAB 106
107 AITOFU — BAB 107
108 AITOFU — BAB 108
109 AITOFU — BAB 109
110 AITOFU — BAB 110
111 AITOFU — BAB 111
112 AITOFU — BAB 112
113 AITOFU — BAB 113
114 AITOFU — BAB 114
115 AITOFU — BAB 115
116 AITOFU — BAB 116
117 AITOFU — BAB 117
118 AITOFU — BAB 118
119 AITOFU — BAB 119
120 AITOFU — BAB 120
121 AITOFU — BAB 121
Episodes

Updated 121 Episodes

1
AITOFU — BAB 01
2
AITOFU — BAB 02
3
AITOFU — BAB 03
4
AITOFU — BAB 04
5
AITOFU — BAB 05
6
AITOFU — BAB 06
7
AITOFU — BAB 07
8
AITOFU — BAB 08
9
AITOFU — BAB 09
10
AITOFU — BAB 10
11
IATOFU — BAB 11
12
AITOFU — BAB 12
13
AITOFU — BAB 13
14
AITOFU — BAB 14
15
AITOFU — BAB 15
16
AITOFU — BAB 16
17
AITOFU — BAB 17
18
AITOFU — BAB 18
19
AITOFU — BAB 19
20
AITOFU — BAB 20
21
AITOFU — BAB 21
22
AITOFU — BAB 22
23
AITOFU — BAB 23
24
AITOFU — BAB 24
25
AITOFU — BAB 25
26
AITOFU — BAB 26
27
AITOFU — BAB 27
28
AITOFU — BAB 28
29
AITOFU — BAB 29
30
AITOFU — BAB 30
31
AITOFU — BAB 31
32
AITOFU — BAB 32
33
AITOFU — BAB 33
34
AITOFU — BAB 34
35
AITOFU — BAB 35
36
AITOFU — BAB 36
37
AITOFU — BAB 37
38
AITOFU — BAB 38
39
AITOFU — BAB 39
40
AITOFU — BAB 40
41
AITOFU — BAB 41
42
AITOFU — BAB 42
43
AITOFU — BAB 43
44
AITOFU — BAB 44
45
AITOFU — BAB 45
46
AITOFU — BAB 46
47
AITOFU — BAB 47
48
AITOFU — BAB 48
49
AITOFU — BAB 49
50
AITOFU — BAB 50
51
AITOFU — BAB 51
52
AITOFU — BAB 52
53
AITOFU — BAB 53
54
AITOFU — BAB 54
55
AITOFU — BAB 55
56
AITOFU — BAB 56
57
AITOFU — BAB 57
58
AITOFU — BAB 58
59
AITOFU — BAB 59
60
AITOFU — BAB 60
61
AITOFU — BAB 61
62
AITOFU — BAB 62
63
AITOFU — BAB 63
64
AITOFU — BAB 64
65
AITOFU — BAB 65
66
AITOFU — BAB 66
67
AITOFU — BAB 67
68
AITOFU — BAB 68
69
AITOFU — BAB 69
70
AITOFU — BAB 70
71
AITOFU — BAB 71
72
AITOFU — BAB 72
73
AITOFU — BAB 73
74
AITOFU — BAB 74
75
AITOFU — BAB 75
76
AITOFU — BAB 76
77
AITOFU — BAB 77
78
AITOFU — BAB 78
79
AITOFU — BAB 79
80
AITOFU — BAB 80
81
AITOFU — BAB 81
82
AITOFU — BAB 82
83
AITOFU — BAB 83
84
AITOFU — BAB 84
85
AITOFU — BAB 85
86
AITOFU — BAB 86
87
AITOFU — BAB 87
88
AITOFU — BAB 88
89
AITOFU — BAB 89
90
AITOFU — BAB 90
91
AITOFU — BAB 91
92
AITOFU — BAB 92
93
AITOFU — BAB 93
94
AITOFU — BAB 94
95
AITOFU — BAB 95
96
AITOFU — BAB 96
97
AITOFU — BAB 97
98
AITOFU — BAB 98
99
AITOFU — BAB 99
100
AITOFU — BAB 100
101
AITOFU — BAB 101
102
AITOFU — BAB 102
103
AITOFU — BAB 103
104
AITOFU — BAB 34
105
AITOFU — BAB 105
106
AITOFU — BAB 106
107
AITOFU — BAB 107
108
AITOFU — BAB 108
109
AITOFU — BAB 109
110
AITOFU — BAB 110
111
AITOFU — BAB 111
112
AITOFU — BAB 112
113
AITOFU — BAB 113
114
AITOFU — BAB 114
115
AITOFU — BAB 115
116
AITOFU — BAB 116
117
AITOFU — BAB 117
118
AITOFU — BAB 118
119
AITOFU — BAB 119
120
AITOFU — BAB 120
121
AITOFU — BAB 121

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!