AITOFU — BAB 14

SEORANG YAKUZA???

Akira sedikit terheran saat Koji bertanya soal minyak goreng? Apakah pria itu— “Lain kali kurangi memakai minyak goreng, itu sangat tidak sehat.” Ujar pria itu yang kini masih fokus ke makanannya dan mempersibuk diri dengan mencicipi makanan tadi, sedangkan Akira masih berdiri layaknya seorang pelayan.

“Kau sedang apa?” tanya Koji yang langsung menatap ke arahnya dengan tajam. Bayangkan saja bagaimana kegugupan Akira saat ini saat pria itu menatap tegas dengan suara baritonnya.

“Aku...” Seakan tak bisa menjawabnya, Akira merasa seperti orang kebingungan.

“Duduk dan makanlah.” Pinta Koji karena pria itu tahu, bodyguardnya sedang kelaparan.

“Tidak perlu Tuan. Saya bisa makan nanti, terima kasih.” Balas Akira dengan sopan namun masih tidak tersenyum.

Mendengar penolakan halus, Koji ingin marah namun dia tak sanggup karena di depannya saat ini hanyalah seorang wanita. Selain musuh, maka dia masih bisa mengerti seorang wanita.

Tak ingin berlama-lama, Koji segera melahap makanannya hingga tak tersisa, jujur saja, Koji tipe pria yang sangat menjaga pola makan karena setiap ada waktu maka dia akan mengisi istirahat nya dengan gym yang ada di Mansion. Tak salah bila dia memiliki tubuh kekar dan gagah dari kebanyakan pria di Jepang. Koji Rodriguez— pria itu memiliki darah Jerman dan Jepang, dan mata biru itu tentunya dari sang ayah yang asli Jerman.

Akira cukup diam mengamati bagaimana sang bos melahap habis makanan buatannya. Melihat hal itu, Akira teringat dengan Izumi.

Selain Izumi tak pernah ada lagi seseorang yang ia buatkan makanan. Dan Koji salah satu orang yang memakan makanan buatannya.

“Apa yang kau pikirkan?” suara Koji membuat Akira langsung tersadar dari lamunannya. Kini keduanya saling beradu pandang, makanan di atas piring sudah habis tak bersisa.

“Anda sangat menyukai makanan nya.” Ucap Akira pelan hingga dia tersenyum tipis lalu memberi hormat.

Koji masih tak begitu paham akan pemikiran bodyguard nya itu, dia hanya memandanginya saja dengan kerutan alis sampai Akira kembali menatap dirinya tanpa senyuman.

“Terima kasih.” Ucap Koji pelan, namun sangat terdengar tulus meski suaranya sedikit berat dan tegas setidaknya pria itu tahu cara mengatakan terima kasih.

Setelah mengatakannya, Koji langsung pergi begitu saja, meninggalkan Akira yang masih berdiri di tempatnya. Langkah Koji berhenti tepat di arah tangga, kerutan di kedua alisnya perlahan hilang. “Dia hampir sama dengannya.” Gumam Koji menyeringai kecil. Entah siapa yang dia maksud, tapi yang pasti ada seseorang yang pernah mengisi hatinya.

...***...

Keesokan paginya, Akira sudah bersiap dengan memakai setelan jas hitam seperti biasanya, wanita itu juga Earpiece ala bodyguard pada umumnya, namun tertutup akan rambutnya yang tergerai dengan sengaja.

Sekali lagi, keberadaan Akira yang berjalan tegap menuju pintu keluar, bersamaan dengan Koji yang juga berjalan ke arah pintu keluar hingga mereka bersama-sama keluar dalam posisi Koji di depan dan Akira di belakang.

Sangat aneh melihat seorang wanita menjadi penjaga dari pria gagah berani seperti Koji. Jika mereka yang tidak tahu, maka mereka berpikir aneh.

Seperti biasa pula, Akira membukakan pintu mobil untuk Koji, “Kau sudah makan?” tanya pria itu sebelum masuk.

“Sudah Tuan.” Jawab Akira menatap ke bawah. Bukan tanpa alasan Koji bertanya, dia tak ingin bertanggung jawab jika terjadi sesuatu kepada pekerjanya apalagi hal pribadi.

.

.

.

Selama perjalanan, tatapan Koji tak luput dari mata sang bodyguard nya, dia sangat yakin bahwa melihat mata yang sama saat di Osaka dan saat pembobolan perusahaannya.

Tak ingin berburuk sangka, pria itu langsung berpaling. -‘Dia lebih dingin dari es.’ Batin pria bermanik mata biru itu tak sadar bahwa sikapnya juga sama.

Tak berselang lama, mereka datang dan betapa terkejutnya Koji saat melihat kericuhan di luar perusahaan nya. Akira yang ada di sana pun ikut kebingungan akan orang-orang yang seolah-olah tengah berdemo. Memang tidak banyak, mungkin sekitar 20 orang.

Tanpa menunggu perintah, Akira sudah tahu pekerjaan nya, dia segera turun dan mengawal Koji dengan beberapa penjaga lainnya yang menghampiri Koji termasuk Tomi.

“Ada apa ini?” tanya Koji kesal.

“Akan aku jelaskan di dalam saja. Mereka pendemo.” Jawab Tomi berjalan di samping Koji sementara Akira di sisi kiri.

Mereka masuk menerobos orang-orang tadi dari arah samping. Namun sebelum masuk, Koji dengan berani membenahi kericuhan di sana. Dia sendiri juga tak tahu apa kesalahan yang sudah di lakukan oleh perusahaannya.

“KAMI MOHON TENANGLAH KALIAN SEMUA!! AKU SELAKU PEMILIK PERUSAHAAN AKAN MENYELESAIKAN DAN MENCARI TAHU ALASAN DIBALIK KEMARAHAN KALIAN YANG MERASA DIRUGIKAN.” Jelas Koji dengan tatapan tegasnya pria itu mencoba menenangkan orang-orang tadi meski kesabarannya setipis tisu.

“APAKAH BEGINIKAH PERUSAHAAN JI'EZ BEKERJA? MEREBUT PAKSA TANPA MEMINTA IZIN KEPADA KAMI SELAKU ORANG YANG BERHAK ATAS TANAH KAMI!” kesal salah satu pria paruh baya yang merupakan seorang warga dimana tempat tinggal mereka berada di perkampungan dekat tanah luas yang sangat cocok untuk pertambangan.

Koji dan Tomi kebingungan, mereka sudah mendiskusikan hal ini sebelumnya. Dengan tatapan tajamnya, Koji menoleh ke Tomi seakan pertanyaan menantang tersirat dalam tatapan tersebut.

“Itu bukan aku, aku melakukan seperti apa yang kau perintahkan.” Kata Tomi membenarkan. Tentu, Koji sudah menyuruhnya untuk bernegosiasi dengan warga di sana, jika mereka tidak setuju maka Koji tidak akan memaksa. Tapi apa sekarang? Para warga mengamuk karena tanah mereka digalih paksa.

Bahkan orang-orang tadi melemparkan kertas yang diremas, sebuah kertas yang merupakan surat izin palsu.

Sungguh, menjadi seorang pengusaha bukanlah hal mudah. Koji yang takut lepas kendali pun, pria itu kembali menatap ke orang-orang tadi. “AKU BERJANJI AKAN MENGEMBALIKAN MILIK KALIAN DAN AKAN MENGGANTI RUGI ATAS KESALAHAN INI. TOLONG BERI KAMI WAKTU.” Ucap Koji dengan suara lantang. Namun sepertinya kemarahan mereka masih terlihat marah.

“AKU MOHON KALIAN TENANG LAH!!” pinta Tomi yang ikut berteriak.

Akira yang melihat kericuhan tadi mulai tak terkendali, wanita itu seakan-akan ikut kesal sendiri, padahal Koji sudah memberikan janji. Wanita cantik berjas hitam itu menunduk sembari mengepalkan tangannya, lalu kembali menatap tajam ke orang-orang pendemo tadi.

“DAMAREKONOYAROU!” sentak Akira dengan suara tinggi dan serak bak seorang yang sangat dikenal di kalangan masyarakat Jepang. “Sō shinai to shinde shimaimasu.” Lanjutnya dengan suara yang sama namun sedikit merendah.

Orang-orang tadi langsung bungkam menatap takut ke arah Akira, begitu juga dengan Koji dan Tomi yang cukup terkejut mendengar kata-kata kasar tak biasa, keluar dari mulut seorang wanita seperti Akira.

Tatapan Koji masih mengarah ke wanita yang berdiri lebih ke depan. “Dia seorang Yakuza?” tanya Koji kepada Tomi yang berdiri di sebelahnya.

“Maybe.” Jawab Tomi yang masih melongo.

Mereka semua tahu bagaimana logat kasar seorang Yakuza saat berbicara. Dan itu hampir sama seperti yang Akira tunjukkan barusan, bahkan Koji sendiri pernah mengatakan kata-kata kasar seperti itu namun hanya kepada musuh serta orang-orang sialan saja.

...°°°...

Hai guyss!!!!! Maaf ya jika ceritanya kurang menarik, tapi percayalah sama seperti ceritaku yang lain bahwa semuanya akan menjadi dag-dig-dug saat mulai memasuki babak yang wow!!! Mohon kesabarannya 😁

Jangan lupa tinggalkan jejak semangatnya!!!

Thanks and See Ya ^•^

Terpopuler

Comments

Jaspit Elmiyanti

Jaspit Elmiyanti

apa wanita masa lalu koji, Izumi adik nya akira

2024-11-27

2

HNF G

HNF G

bagus koq ceritanya, bikin pinisirin 🤭

2024-11-10

1

oranggila🗿🗿🗿

oranggila🗿🗿🗿

kayak nya koji ini yg bunuh temen kiara nama marie kalo gak salah

2025-01-05

2

lihat semua
Episodes
1 AITOFU — BAB 01
2 AITOFU — BAB 02
3 AITOFU — BAB 03
4 AITOFU — BAB 04
5 AITOFU — BAB 05
6 AITOFU — BAB 06
7 AITOFU — BAB 07
8 AITOFU — BAB 08
9 AITOFU — BAB 09
10 AITOFU — BAB 10
11 IATOFU — BAB 11
12 AITOFU — BAB 12
13 AITOFU — BAB 13
14 AITOFU — BAB 14
15 AITOFU — BAB 15
16 AITOFU — BAB 16
17 AITOFU — BAB 17
18 AITOFU — BAB 18
19 AITOFU — BAB 19
20 AITOFU — BAB 20
21 AITOFU — BAB 21
22 AITOFU — BAB 22
23 AITOFU — BAB 23
24 AITOFU — BAB 24
25 AITOFU — BAB 25
26 AITOFU — BAB 26
27 AITOFU — BAB 27
28 AITOFU — BAB 28
29 AITOFU — BAB 29
30 AITOFU — BAB 30
31 AITOFU — BAB 31
32 AITOFU — BAB 32
33 AITOFU — BAB 33
34 AITOFU — BAB 34
35 AITOFU — BAB 35
36 AITOFU — BAB 36
37 AITOFU — BAB 37
38 AITOFU — BAB 38
39 AITOFU — BAB 39
40 AITOFU — BAB 40
41 AITOFU — BAB 41
42 AITOFU — BAB 42
43 AITOFU — BAB 43
44 AITOFU — BAB 44
45 AITOFU — BAB 45
46 AITOFU — BAB 46
47 AITOFU — BAB 47
48 AITOFU — BAB 48
49 AITOFU — BAB 49
50 AITOFU — BAB 50
51 AITOFU — BAB 51
52 AITOFU — BAB 52
53 AITOFU — BAB 53
54 AITOFU — BAB 54
55 AITOFU — BAB 55
56 AITOFU — BAB 56
57 AITOFU — BAB 57
58 AITOFU — BAB 58
59 AITOFU — BAB 59
60 AITOFU — BAB 60
61 AITOFU — BAB 61
62 AITOFU — BAB 62
63 AITOFU — BAB 63
64 AITOFU — BAB 64
65 AITOFU — BAB 65
66 AITOFU — BAB 66
67 AITOFU — BAB 67
68 AITOFU — BAB 68
69 AITOFU — BAB 69
70 AITOFU — BAB 70
71 AITOFU — BAB 71
72 AITOFU — BAB 72
73 AITOFU — BAB 73
74 AITOFU — BAB 74
75 AITOFU — BAB 75
76 AITOFU — BAB 76
77 AITOFU — BAB 77
78 AITOFU — BAB 78
79 AITOFU — BAB 79
80 AITOFU — BAB 80
81 AITOFU — BAB 81
82 AITOFU — BAB 82
83 AITOFU — BAB 83
84 AITOFU — BAB 84
85 AITOFU — BAB 85
86 AITOFU — BAB 86
87 AITOFU — BAB 87
88 AITOFU — BAB 88
89 AITOFU — BAB 89
90 AITOFU — BAB 90
91 AITOFU — BAB 91
92 AITOFU — BAB 92
93 AITOFU — BAB 93
94 AITOFU — BAB 94
95 AITOFU — BAB 95
96 AITOFU — BAB 96
97 AITOFU — BAB 97
98 AITOFU — BAB 98
99 AITOFU — BAB 99
100 AITOFU — BAB 100
101 AITOFU — BAB 101
102 AITOFU — BAB 102
103 AITOFU — BAB 103
104 AITOFU — BAB 34
105 AITOFU — BAB 105
106 AITOFU — BAB 106
107 AITOFU — BAB 107
108 AITOFU — BAB 108
109 AITOFU — BAB 109
110 AITOFU — BAB 110
111 AITOFU — BAB 111
112 AITOFU — BAB 112
113 AITOFU — BAB 113
114 AITOFU — BAB 114
115 AITOFU — BAB 115
116 AITOFU — BAB 116
117 AITOFU — BAB 117
118 AITOFU — BAB 118
119 AITOFU — BAB 119
120 AITOFU — BAB 120
121 AITOFU — BAB 121
Episodes

Updated 121 Episodes

1
AITOFU — BAB 01
2
AITOFU — BAB 02
3
AITOFU — BAB 03
4
AITOFU — BAB 04
5
AITOFU — BAB 05
6
AITOFU — BAB 06
7
AITOFU — BAB 07
8
AITOFU — BAB 08
9
AITOFU — BAB 09
10
AITOFU — BAB 10
11
IATOFU — BAB 11
12
AITOFU — BAB 12
13
AITOFU — BAB 13
14
AITOFU — BAB 14
15
AITOFU — BAB 15
16
AITOFU — BAB 16
17
AITOFU — BAB 17
18
AITOFU — BAB 18
19
AITOFU — BAB 19
20
AITOFU — BAB 20
21
AITOFU — BAB 21
22
AITOFU — BAB 22
23
AITOFU — BAB 23
24
AITOFU — BAB 24
25
AITOFU — BAB 25
26
AITOFU — BAB 26
27
AITOFU — BAB 27
28
AITOFU — BAB 28
29
AITOFU — BAB 29
30
AITOFU — BAB 30
31
AITOFU — BAB 31
32
AITOFU — BAB 32
33
AITOFU — BAB 33
34
AITOFU — BAB 34
35
AITOFU — BAB 35
36
AITOFU — BAB 36
37
AITOFU — BAB 37
38
AITOFU — BAB 38
39
AITOFU — BAB 39
40
AITOFU — BAB 40
41
AITOFU — BAB 41
42
AITOFU — BAB 42
43
AITOFU — BAB 43
44
AITOFU — BAB 44
45
AITOFU — BAB 45
46
AITOFU — BAB 46
47
AITOFU — BAB 47
48
AITOFU — BAB 48
49
AITOFU — BAB 49
50
AITOFU — BAB 50
51
AITOFU — BAB 51
52
AITOFU — BAB 52
53
AITOFU — BAB 53
54
AITOFU — BAB 54
55
AITOFU — BAB 55
56
AITOFU — BAB 56
57
AITOFU — BAB 57
58
AITOFU — BAB 58
59
AITOFU — BAB 59
60
AITOFU — BAB 60
61
AITOFU — BAB 61
62
AITOFU — BAB 62
63
AITOFU — BAB 63
64
AITOFU — BAB 64
65
AITOFU — BAB 65
66
AITOFU — BAB 66
67
AITOFU — BAB 67
68
AITOFU — BAB 68
69
AITOFU — BAB 69
70
AITOFU — BAB 70
71
AITOFU — BAB 71
72
AITOFU — BAB 72
73
AITOFU — BAB 73
74
AITOFU — BAB 74
75
AITOFU — BAB 75
76
AITOFU — BAB 76
77
AITOFU — BAB 77
78
AITOFU — BAB 78
79
AITOFU — BAB 79
80
AITOFU — BAB 80
81
AITOFU — BAB 81
82
AITOFU — BAB 82
83
AITOFU — BAB 83
84
AITOFU — BAB 84
85
AITOFU — BAB 85
86
AITOFU — BAB 86
87
AITOFU — BAB 87
88
AITOFU — BAB 88
89
AITOFU — BAB 89
90
AITOFU — BAB 90
91
AITOFU — BAB 91
92
AITOFU — BAB 92
93
AITOFU — BAB 93
94
AITOFU — BAB 94
95
AITOFU — BAB 95
96
AITOFU — BAB 96
97
AITOFU — BAB 97
98
AITOFU — BAB 98
99
AITOFU — BAB 99
100
AITOFU — BAB 100
101
AITOFU — BAB 101
102
AITOFU — BAB 102
103
AITOFU — BAB 103
104
AITOFU — BAB 34
105
AITOFU — BAB 105
106
AITOFU — BAB 106
107
AITOFU — BAB 107
108
AITOFU — BAB 108
109
AITOFU — BAB 109
110
AITOFU — BAB 110
111
AITOFU — BAB 111
112
AITOFU — BAB 112
113
AITOFU — BAB 113
114
AITOFU — BAB 114
115
AITOFU — BAB 115
116
AITOFU — BAB 116
117
AITOFU — BAB 117
118
AITOFU — BAB 118
119
AITOFU — BAB 119
120
AITOFU — BAB 120
121
AITOFU — BAB 121

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!