TENTANG KEMATIAN MIREI
Seorang pria berjalan dengan langkah cepat menelusuri setiap lorong rumah serta melewati ruangan-ruangan yang ada di dalam Mansion tersebut hingga sampai di ruang tengah yang nampak hening dengan hiasan modern serba hitam dan abu-abu, putih.
Pria itu melepaskan jas hitamnya, melemparnya kesembarang tempat dengan emosi yang meluap. “Bagaimana bisa polisi sialan itu menemukan kita di club'? Apa kau tidak memberi tahu Kairi untuk mematikan semua CCTV di kamar itu?” gertak Koji kepada Tomi yang saat ini hanya berdiam diri di belakang bos-nya yang tengah marah besar.
“Sudah kuberi tahu, tapi ada seseorang yang sengaja membuka kembali CCTV nya, itu bukan dari pihak kita.” Jelas Tomi.
“Kalau begitu, cari tahu orang itu. NOW!” sentak Koji tak peduli meski harus menyentak temannya sendiri.
Bagaimana tidak marah, dia hampir saja terlibat oleh polisi karena sebuah insiden di club', jika saja dia tak punya kuasa dan uang, mungkin saja hukuman sudah tertuju kepadanya.
Tomi yang segera pergi, Koji pun membuka dua kancing kemejanya lalu berkacak pinggang sambil meredam emosinya.
...***...
“Aku ingin pelaku Izumi Nakano ditemukan, bagaimana pun caranya.” Ucap Akira kepada salah satu polisi yang berjaga di kantor pusat kota Tokyo.
Bukannya meladeni dengan serius, polisi itu malah menyeringai kecil dan masih terlihat santai mengerjakan TTS nya. “Kasus wanita itu sudah ditutup 5 jam yang lalu, kau tidak bisa mengajukannya lagi karena tidak ada bukti pembunuhan.” Jelas polisi sialan itu dengan nada santai dan seringaian kecil.
Tak bisa menahan kesabarannya, Bruakk! Akira menggebrak meja tersebut dengan berani hingga polisi tadi menatapnya marah begitu juga dengan polisi yang lain dan orang-orang yang juga ada di kantor tersebut.
“Dia dibunuh, dan kau bilang bukan pembunuhan.” Suara Akira yang penuh penekanan membuat polisi tadi meletakkan penanya dan berdiri lalu mendekatkan wajahnya ke telinga Akira.
“Dia memang dibunuh, tapi pelakunya membayar dengan harga tinggi, jika kau mau kasus ini di buka, maka beri kami uang berlipat ganda dari pemberian sang pelaku!” bisik polisi tadi yang jelas menginginkan suap.
Mendengar pengakuan menjijikan seperti itu, Akira tak percaya hingga dia bingung antara ingin tertawa, sedih dan marah. Tanpa pikir panjang wanita itu mencengkram kemeja polisi tadi dan meninju wajahnya dengan pukulan keras lalu membenturkan kepalanya ke meja dan menekannya di benda keras tersebut. Brugg!
“Jika pekerjaan polisi memang seperti ini, maka seharusnya negara tidak perlu membutuhkan seorang polisi.” Dengan kedua mata berkaca-kaca karena ketidakadilan yang Izumi dapatkan membuat Akira lepas kendali.
Para polisi di sana segera menangkapnya dan tentu saja menahannya untuk beberapa waktu sampai Ino datang untuk menembus temannya itu.
Dalam sekejap bisa saja Akira membunuh polisi tadi jika tidak ada yang melerai mereka. Para polisi memang sialan!
.
.
.
Early May (Awal Mei)
Berada di cafe terbuka, Ino dan Ryuu memandangi ke arah Akira yang sedari tadi hanya diam membiarkan es krim favorit nya meleleh tak seperti biasanya.
Tentu saja ino dan Ryuu saling memandang karena mereka tahu perasaan Akira yang sangat kacau setelah kematian adiknya yang mengenaskan. “Akira!” panggil Ino lembut seraya memegang tangan wanita itu.
“Sekarang apa yang akan kau lakukan? Jika Izumi melihatmu seperti ini, dia akan ikut sedih.” Lanjut Ino mencoba menghibur temannya itu.
Akira tersenyum kecil. “Sedih?” Akira tersenyum lebar hingga air matanya kembali menetes. Dengan cepat wanita itu menunduk menyembunyikan wajah sedihnya tanpa suara tangis tubuhnya gemetar jika mengingat Izumi. Sungguh... Kematiannya benar-benar tidak manusiawi.
Selang beberapa detik, Akira menarik napas dalam-dalam lalu kembali menegakkan kepalanya menatap ke kedua temannya.
“Aku berhenti. Aku akan bekerja seperti yang Izumi inginkan, maaf.” Ucap Akira kepada adua temannya itu.
Tentu saja baik Ino maupun Ryuu sama sekali tidak peduli, toh uang tabungan mereka juga masih utuh banyak untuk membuka usaha sendiri, begitu juga dengan Akira.
“Ide yang bagus, aku bisa memulai bisnis takoyaki ku!” ujar Ryuu tersenyum lebar alih-alih agar membuat Akira lebih tenang begitu juga dengan Ino.
Meski temannya tersenyum lebar, Akira hanya diam hingga muncul kecurigaan serta pertanyaan dalam benak pria bernama Ryuu itu. “Jika memang Izumi dibunuh, siapa yang tega melakukannya dan kenapa? Orang kaya memang sialan.” Kesal pria itu membuat Akira kembali berpikir mengenai hal tersebut.
“Pertanyaan yang bagus!”
...***...
Flashback On
1 tahun sebelumnya. Sebuah langkah kaki dengan high heels putih berlari sangat tergesa-gesa, menaiki anak tangga berkali-kali hanya untuk berlari dari kematiannya.
Di sebuah gedung tua yang masih belum selesai perbaikan, wanita cantik dengan rambut panjangnya serta mata hijaunya, tanpa kenal berhenti dan terus berlari hingga dia bersembunyi di salah satu ruangan, tepat di bawah meja. “MIREI!!!” teriak lantang dari suara seorang pria yang saat ini mengejarnya dengan senyuman devil serta sebuah pistol di tangannya.
Ya! Wanita bernama Mirei yang saat ini tengah menahan isak tangisnya, ketakutan sendirian di bawah meja dengan luka di sekujur wajah cantiknya serta kulit putihnya.
Suara gaduh dari sosok pria tadi membuat Mirei gemetar hingga buru-buru membuka ponselnya. “Aku mohon, aku mohon, aku mohon angkatlah, angkatlah... Akira... ” Sambil menangis, wanita itu menggigit jarinya hingga sambungan berhasil.
[“Ada apa tuan putri??!!”] suara seorang wanita terdengar lembut menyapa Mirei. Dialah Akira Nakano. Sahabat satu-satunya yang dapat dipercaya oleh wanita cantik yang saat ini bersembunyi dari mautnya.
[“Akira....”] Sambil sesenggukan wanita itu tak bisa menahan tangisnya saat dia mendengar suara temannya.
[“Mirei! Kau baik-baik saja?”] seketika wanita di balik ponsel itu mengerti setelah mendengar suara ketakutan dari temannya itu.
Jantung Mirei berdegup kencang saat pria yang mengejar nya itu mulai melepas peluru di arah tembok hingga membuat suara yang begitu keras. [“Mirei!!”] panggil Akira.
[“Tolong aku.... Dia akan membunuhku Akira, dia akan membunuhku, tolong aku... Aku mohon tolong aku... Kekasih ku... Dia akan membunuhku... Aku sangat takut—”]
“Peka boo!” tiba-tiba sosok pria tampan mengintip dari balik meja tepat di depan Mirei bersembunyi. Tentu saja wanita itu terpaku hingga refleks menjatuhkan ponselnya.
Tanpa belas kasih, pria itu menarik kaki Mirei dengan kasar.
Sambil menyatukan kedua tangannya, wanita malang bernama Mirei itu memohon kepada seorang pria yang merupakan kekasihnya sendiri. “Aku mohon, jangan lakukan itu... Aku mohon...”
“Aku mohon, aku yakin kau masih punya hati... tolong jangan lakukan ini,” lanjut Mirei yang masih menangis sesenggukan tanpa bisa berhenti. Sungguh, wanita cantik itu nampak tak karuan dan sangat berantakan.
Pria yang masih memegang pistol di tangannya tadi menatap penuh kepuasan hingga menyeringai kecil.
“Tentu, aku akan membebaskan mu. Aku bukan pria yang kejam kau tahu itu!” pria itu menyeringai licik hingga senyumannya hilang dalam sekejap ketika ia menyodorkan pistol nya tepat kearah wanita yang masih terduduk di lantai dengan tangisan yang menggebu sambil menggeleng meminta tolong.
“I love you.” Ucap sang pria hingga menakan pelatuknya.
Darr! Tepat mengenai hati Mirei dengan jarak dekat, darah muncrat hingga ke wajah pria tanpa belas kasih itu. Tanpa ragu pria itu mengusap bercak darah kekasihnya di pipinya sendiri, lalu menjilatnya.
“Bahkan darahmu terasa manis, sayang!” gumamnya.
[“Halo, MIREI!! MIREI KAU BISA MENDENGAR KU?? MIREI—” Darr!
Flashback Off
Akira terbangun dengan keringat membasahi sekujur tubuhnya. Lagi, dia dihantui oleh mimpi sahabat nya, lagi! Untuk keempat kalinya. Wanita itu memegang keningnya hingga rambutnya ikut basah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 121 Episodes
Comments
Asri
aku agak bingung sama waktunya
bukannya kejadian di club itu 30 april ya?
kok di bab ini jadi awal maret..kukira flasback tp di percakapan izumi udh meninggal.
2025-01-13
1
YuWie
sdh setahun dan tdk bisa membalas pembunuh mirei. Kau tak sehebat itu akira
2024-11-24
1
Ina Karlina
bagaimana sih sebenarnya sosok Akira ini se oang spy tapi ....ko lemah ya
2024-11-27
1