AITOFU — BAB 05

TENTANG KEMATIAN MIREI

Seorang pria berjalan dengan langkah cepat menelusuri setiap lorong rumah serta melewati ruangan-ruangan yang ada di dalam Mansion tersebut hingga sampai di ruang tengah yang nampak hening dengan hiasan modern serba hitam dan abu-abu, putih.

Pria itu melepaskan jas hitamnya, melemparnya kesembarang tempat dengan emosi yang meluap. “Bagaimana bisa polisi sialan itu menemukan kita di club'? Apa kau tidak memberi tahu Kairi untuk mematikan semua CCTV di kamar itu?” gertak Koji kepada Tomi yang saat ini hanya berdiam diri di belakang bos-nya yang tengah marah besar.

“Sudah kuberi tahu, tapi ada seseorang yang sengaja membuka kembali CCTV nya, itu bukan dari pihak kita.” Jelas Tomi.

“Kalau begitu, cari tahu orang itu. NOW!” sentak Koji tak peduli meski harus menyentak temannya sendiri.

Bagaimana tidak marah, dia hampir saja terlibat oleh polisi karena sebuah insiden di club', jika saja dia tak punya kuasa dan uang, mungkin saja hukuman sudah tertuju kepadanya.

Tomi yang segera pergi, Koji pun membuka dua kancing kemejanya lalu berkacak pinggang sambil meredam emosinya.

...***...

“Aku ingin pelaku Izumi Nakano ditemukan, bagaimana pun caranya.” Ucap Akira kepada salah satu polisi yang berjaga di kantor pusat kota Tokyo.

Bukannya meladeni dengan serius, polisi itu malah menyeringai kecil dan masih terlihat santai mengerjakan TTS nya. “Kasus wanita itu sudah ditutup 5 jam yang lalu, kau tidak bisa mengajukannya lagi karena tidak ada bukti pembunuhan.” Jelas polisi sialan itu dengan nada santai dan seringaian kecil.

Tak bisa menahan kesabarannya, Bruakk! Akira menggebrak meja tersebut dengan berani hingga polisi tadi menatapnya marah begitu juga dengan polisi yang lain dan orang-orang yang juga ada di kantor tersebut.

“Dia dibunuh, dan kau bilang bukan pembunuhan.” Suara Akira yang penuh penekanan membuat polisi tadi meletakkan penanya dan berdiri lalu mendekatkan wajahnya ke telinga Akira.

“Dia memang dibunuh, tapi pelakunya membayar dengan harga tinggi, jika kau mau kasus ini di buka, maka beri kami uang berlipat ganda dari pemberian sang pelaku!” bisik polisi tadi yang jelas menginginkan suap.

Mendengar pengakuan menjijikan seperti itu, Akira tak percaya hingga dia bingung antara ingin tertawa, sedih dan marah. Tanpa pikir panjang wanita itu mencengkram kemeja polisi tadi dan meninju wajahnya dengan pukulan keras lalu membenturkan kepalanya ke meja dan menekannya di benda keras tersebut. Brugg!

“Jika pekerjaan polisi memang seperti ini, maka seharusnya negara tidak perlu membutuhkan seorang polisi.” Dengan kedua mata berkaca-kaca karena ketidakadilan yang Izumi dapatkan membuat Akira lepas kendali.

Para polisi di sana segera menangkapnya dan tentu saja menahannya untuk beberapa waktu sampai Ino datang untuk menembus temannya itu.

Dalam sekejap bisa saja Akira membunuh polisi tadi jika tidak ada yang melerai mereka. Para polisi memang sialan!

.

.

.

Early May (Awal Mei)

Berada di cafe terbuka, Ino dan Ryuu memandangi ke arah Akira yang sedari tadi hanya diam membiarkan es krim favorit nya meleleh tak seperti biasanya.

Tentu saja ino dan Ryuu saling memandang karena mereka tahu perasaan Akira yang sangat kacau setelah kematian adiknya yang mengenaskan. “Akira!” panggil Ino lembut seraya memegang tangan wanita itu.

“Sekarang apa yang akan kau lakukan? Jika Izumi melihatmu seperti ini, dia akan ikut sedih.” Lanjut Ino mencoba menghibur temannya itu.

Akira tersenyum kecil. “Sedih?” Akira tersenyum lebar hingga air matanya kembali menetes. Dengan cepat wanita itu menunduk menyembunyikan wajah sedihnya tanpa suara tangis tubuhnya gemetar jika mengingat Izumi. Sungguh... Kematiannya benar-benar tidak manusiawi.

Selang beberapa detik, Akira menarik napas dalam-dalam lalu kembali menegakkan kepalanya menatap ke kedua temannya.

“Aku berhenti. Aku akan bekerja seperti yang Izumi inginkan, maaf.” Ucap Akira kepada adua temannya itu.

Tentu saja baik Ino maupun Ryuu sama sekali tidak peduli, toh uang tabungan mereka juga masih utuh banyak untuk membuka usaha sendiri, begitu juga dengan Akira.

“Ide yang bagus, aku bisa memulai bisnis takoyaki ku!” ujar Ryuu tersenyum lebar alih-alih agar membuat Akira lebih tenang begitu juga dengan Ino.

Meski temannya tersenyum lebar, Akira hanya diam hingga muncul kecurigaan serta pertanyaan dalam benak pria bernama Ryuu itu. “Jika memang Izumi dibunuh, siapa yang tega melakukannya dan kenapa? Orang kaya memang sialan.” Kesal pria itu membuat Akira kembali berpikir mengenai hal tersebut.

“Pertanyaan yang bagus!”

...***...

Flashback On

1 tahun sebelumnya. Sebuah langkah kaki dengan high heels putih berlari sangat tergesa-gesa, menaiki anak tangga berkali-kali hanya untuk berlari dari kematiannya.

Di sebuah gedung tua yang masih belum selesai perbaikan, wanita cantik dengan rambut panjangnya serta mata hijaunya, tanpa kenal berhenti dan terus berlari hingga dia bersembunyi di salah satu ruangan, tepat di bawah meja. “MIREI!!!” teriak lantang dari suara seorang pria yang saat ini mengejarnya dengan senyuman devil serta sebuah pistol di tangannya.

Ya! Wanita bernama Mirei yang saat ini tengah menahan isak tangisnya, ketakutan sendirian di bawah meja dengan luka di sekujur wajah cantiknya serta kulit putihnya.

Suara gaduh dari sosok pria tadi membuat Mirei gemetar hingga buru-buru membuka ponselnya. “Aku mohon, aku mohon, aku mohon angkatlah, angkatlah... Akira... ” Sambil menangis, wanita itu menggigit jarinya hingga sambungan berhasil.

[“Ada apa tuan putri??!!”] suara seorang wanita terdengar lembut menyapa Mirei. Dialah Akira Nakano. Sahabat satu-satunya yang dapat dipercaya oleh wanita cantik yang saat ini bersembunyi dari mautnya.

[“Akira....”] Sambil sesenggukan wanita itu tak bisa menahan tangisnya saat dia mendengar suara temannya.

[“Mirei! Kau baik-baik saja?”] seketika wanita di balik ponsel itu mengerti setelah mendengar suara ketakutan dari temannya itu.

Jantung Mirei berdegup kencang saat pria yang mengejar nya itu mulai melepas peluru di arah tembok hingga membuat suara yang begitu keras. [“Mirei!!”] panggil Akira.

[“Tolong aku.... Dia akan membunuhku Akira, dia akan membunuhku, tolong aku... Aku mohon tolong aku... Kekasih ku... Dia akan membunuhku... Aku sangat takut—”]

“Peka boo!” tiba-tiba sosok pria tampan mengintip dari balik meja tepat di depan Mirei bersembunyi. Tentu saja wanita itu terpaku hingga refleks menjatuhkan ponselnya.

Tanpa belas kasih, pria itu menarik kaki Mirei dengan kasar.

Sambil menyatukan kedua tangannya, wanita malang bernama Mirei itu memohon kepada seorang pria yang merupakan kekasihnya sendiri. “Aku mohon, jangan lakukan itu... Aku mohon...”

“Aku mohon, aku yakin kau masih punya hati... tolong jangan lakukan ini,” lanjut Mirei yang masih menangis sesenggukan tanpa bisa berhenti. Sungguh, wanita cantik itu nampak tak karuan dan sangat berantakan.

Pria yang masih memegang pistol di tangannya tadi menatap penuh kepuasan hingga menyeringai kecil.

“Tentu, aku akan membebaskan mu. Aku bukan pria yang kejam kau tahu itu!” pria itu menyeringai licik hingga senyumannya hilang dalam sekejap ketika ia menyodorkan pistol nya tepat kearah wanita yang masih terduduk di lantai dengan tangisan yang menggebu sambil menggeleng meminta tolong.

“I love you.” Ucap sang pria hingga menakan pelatuknya.

Darr! Tepat mengenai hati Mirei dengan jarak dekat, darah muncrat hingga ke wajah pria tanpa belas kasih itu. Tanpa ragu pria itu mengusap bercak darah kekasihnya di pipinya sendiri, lalu menjilatnya.

“Bahkan darahmu terasa manis, sayang!” gumamnya.

[“Halo, MIREI!! MIREI KAU BISA MENDENGAR KU?? MIREI—” Darr!

Flashback Off

Akira terbangun dengan keringat membasahi sekujur tubuhnya. Lagi, dia dihantui oleh mimpi sahabat nya, lagi! Untuk keempat kalinya. Wanita itu memegang keningnya hingga rambutnya ikut basah.

Terpopuler

Comments

Asri

Asri

aku agak bingung sama waktunya
bukannya kejadian di club itu 30 april ya?
kok di bab ini jadi awal maret..kukira flasback tp di percakapan izumi udh meninggal.

2025-01-13

1

YuWie

YuWie

sdh setahun dan tdk bisa membalas pembunuh mirei. Kau tak sehebat itu akira

2024-11-24

1

Ina Karlina

Ina Karlina

bagaimana sih sebenarnya sosok Akira ini se oang spy tapi ....ko lemah ya

2024-11-27

1

lihat semua
Episodes
1 AITOFU — BAB 01
2 AITOFU — BAB 02
3 AITOFU — BAB 03
4 AITOFU — BAB 04
5 AITOFU — BAB 05
6 AITOFU — BAB 06
7 AITOFU — BAB 07
8 AITOFU — BAB 08
9 AITOFU — BAB 09
10 AITOFU — BAB 10
11 IATOFU — BAB 11
12 AITOFU — BAB 12
13 AITOFU — BAB 13
14 AITOFU — BAB 14
15 AITOFU — BAB 15
16 AITOFU — BAB 16
17 AITOFU — BAB 17
18 AITOFU — BAB 18
19 AITOFU — BAB 19
20 AITOFU — BAB 20
21 AITOFU — BAB 21
22 AITOFU — BAB 22
23 AITOFU — BAB 23
24 AITOFU — BAB 24
25 AITOFU — BAB 25
26 AITOFU — BAB 26
27 AITOFU — BAB 27
28 AITOFU — BAB 28
29 AITOFU — BAB 29
30 AITOFU — BAB 30
31 AITOFU — BAB 31
32 AITOFU — BAB 32
33 AITOFU — BAB 33
34 AITOFU — BAB 34
35 AITOFU — BAB 35
36 AITOFU — BAB 36
37 AITOFU — BAB 37
38 AITOFU — BAB 38
39 AITOFU — BAB 39
40 AITOFU — BAB 40
41 AITOFU — BAB 41
42 AITOFU — BAB 42
43 AITOFU — BAB 43
44 AITOFU — BAB 44
45 AITOFU — BAB 45
46 AITOFU — BAB 46
47 AITOFU — BAB 47
48 AITOFU — BAB 48
49 AITOFU — BAB 49
50 AITOFU — BAB 50
51 AITOFU — BAB 51
52 AITOFU — BAB 52
53 AITOFU — BAB 53
54 AITOFU — BAB 54
55 AITOFU — BAB 55
56 AITOFU — BAB 56
57 AITOFU — BAB 57
58 AITOFU — BAB 58
59 AITOFU — BAB 59
60 AITOFU — BAB 60
61 AITOFU — BAB 61
62 AITOFU — BAB 62
63 AITOFU — BAB 63
64 AITOFU — BAB 64
65 AITOFU — BAB 65
66 AITOFU — BAB 66
67 AITOFU — BAB 67
68 AITOFU — BAB 68
69 AITOFU — BAB 69
70 AITOFU — BAB 70
71 AITOFU — BAB 71
72 AITOFU — BAB 72
73 AITOFU — BAB 73
74 AITOFU — BAB 74
75 AITOFU — BAB 75
76 AITOFU — BAB 76
77 AITOFU — BAB 77
78 AITOFU — BAB 78
79 AITOFU — BAB 79
80 AITOFU — BAB 80
81 AITOFU — BAB 81
82 AITOFU — BAB 82
83 AITOFU — BAB 83
84 AITOFU — BAB 84
85 AITOFU — BAB 85
86 AITOFU — BAB 86
87 AITOFU — BAB 87
88 AITOFU — BAB 88
89 AITOFU — BAB 89
90 AITOFU — BAB 90
91 AITOFU — BAB 91
92 AITOFU — BAB 92
93 AITOFU — BAB 93
94 AITOFU — BAB 94
95 AITOFU — BAB 95
96 AITOFU — BAB 96
97 AITOFU — BAB 97
98 AITOFU — BAB 98
99 AITOFU — BAB 99
100 AITOFU — BAB 100
101 AITOFU — BAB 101
102 AITOFU — BAB 102
103 AITOFU — BAB 103
104 AITOFU — BAB 34
105 AITOFU — BAB 105
106 AITOFU — BAB 106
107 AITOFU — BAB 107
108 AITOFU — BAB 108
109 AITOFU — BAB 109
110 AITOFU — BAB 110
111 AITOFU — BAB 111
112 AITOFU — BAB 112
113 AITOFU — BAB 113
114 AITOFU — BAB 114
115 AITOFU — BAB 115
116 AITOFU — BAB 116
117 AITOFU — BAB 117
118 AITOFU — BAB 118
119 AITOFU — BAB 119
120 AITOFU — BAB 120
121 AITOFU — BAB 121
Episodes

Updated 121 Episodes

1
AITOFU — BAB 01
2
AITOFU — BAB 02
3
AITOFU — BAB 03
4
AITOFU — BAB 04
5
AITOFU — BAB 05
6
AITOFU — BAB 06
7
AITOFU — BAB 07
8
AITOFU — BAB 08
9
AITOFU — BAB 09
10
AITOFU — BAB 10
11
IATOFU — BAB 11
12
AITOFU — BAB 12
13
AITOFU — BAB 13
14
AITOFU — BAB 14
15
AITOFU — BAB 15
16
AITOFU — BAB 16
17
AITOFU — BAB 17
18
AITOFU — BAB 18
19
AITOFU — BAB 19
20
AITOFU — BAB 20
21
AITOFU — BAB 21
22
AITOFU — BAB 22
23
AITOFU — BAB 23
24
AITOFU — BAB 24
25
AITOFU — BAB 25
26
AITOFU — BAB 26
27
AITOFU — BAB 27
28
AITOFU — BAB 28
29
AITOFU — BAB 29
30
AITOFU — BAB 30
31
AITOFU — BAB 31
32
AITOFU — BAB 32
33
AITOFU — BAB 33
34
AITOFU — BAB 34
35
AITOFU — BAB 35
36
AITOFU — BAB 36
37
AITOFU — BAB 37
38
AITOFU — BAB 38
39
AITOFU — BAB 39
40
AITOFU — BAB 40
41
AITOFU — BAB 41
42
AITOFU — BAB 42
43
AITOFU — BAB 43
44
AITOFU — BAB 44
45
AITOFU — BAB 45
46
AITOFU — BAB 46
47
AITOFU — BAB 47
48
AITOFU — BAB 48
49
AITOFU — BAB 49
50
AITOFU — BAB 50
51
AITOFU — BAB 51
52
AITOFU — BAB 52
53
AITOFU — BAB 53
54
AITOFU — BAB 54
55
AITOFU — BAB 55
56
AITOFU — BAB 56
57
AITOFU — BAB 57
58
AITOFU — BAB 58
59
AITOFU — BAB 59
60
AITOFU — BAB 60
61
AITOFU — BAB 61
62
AITOFU — BAB 62
63
AITOFU — BAB 63
64
AITOFU — BAB 64
65
AITOFU — BAB 65
66
AITOFU — BAB 66
67
AITOFU — BAB 67
68
AITOFU — BAB 68
69
AITOFU — BAB 69
70
AITOFU — BAB 70
71
AITOFU — BAB 71
72
AITOFU — BAB 72
73
AITOFU — BAB 73
74
AITOFU — BAB 74
75
AITOFU — BAB 75
76
AITOFU — BAB 76
77
AITOFU — BAB 77
78
AITOFU — BAB 78
79
AITOFU — BAB 79
80
AITOFU — BAB 80
81
AITOFU — BAB 81
82
AITOFU — BAB 82
83
AITOFU — BAB 83
84
AITOFU — BAB 84
85
AITOFU — BAB 85
86
AITOFU — BAB 86
87
AITOFU — BAB 87
88
AITOFU — BAB 88
89
AITOFU — BAB 89
90
AITOFU — BAB 90
91
AITOFU — BAB 91
92
AITOFU — BAB 92
93
AITOFU — BAB 93
94
AITOFU — BAB 94
95
AITOFU — BAB 95
96
AITOFU — BAB 96
97
AITOFU — BAB 97
98
AITOFU — BAB 98
99
AITOFU — BAB 99
100
AITOFU — BAB 100
101
AITOFU — BAB 101
102
AITOFU — BAB 102
103
AITOFU — BAB 103
104
AITOFU — BAB 34
105
AITOFU — BAB 105
106
AITOFU — BAB 106
107
AITOFU — BAB 107
108
AITOFU — BAB 108
109
AITOFU — BAB 109
110
AITOFU — BAB 110
111
AITOFU — BAB 111
112
AITOFU — BAB 112
113
AITOFU — BAB 113
114
AITOFU — BAB 114
115
AITOFU — BAB 115
116
AITOFU — BAB 116
117
AITOFU — BAB 117
118
AITOFU — BAB 118
119
AITOFU — BAB 119
120
AITOFU — BAB 120
121
AITOFU — BAB 121

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!