AITOFU — BAB 15

SERANGAN

Wajah garang Akira seketika menjadi lembut saat para warga dari sudah lebih tenang dan malah menatap ke arahnya dengan penuh tanya serta ketakutan tersendiri.

“Maafkan aku, tolong tenanglah. Tuan Koji akan menyelesaikannya.” Ujar Akira kepada mereka semua hingga orang-orang di sana mulai mengangguk.

Mereka memilih menurut daripada berurusan dengan seorang Yakuza atau gangster yang cukup terkenal di sana. Ya! Gangster, Akira sudah pernah berurusan dengan mereka, tapi beruntungnya dia, Ino dan Ryuu tak sampai tertangkap oleh orang-orang itu.

Saat Akira berbalik menoleh ke arah Koji dan Tomi. Dia pria tadi hanya memandanginya penuh tanya. Tak ada pertanyaan yang terlontar, Koji langsung masuk begitu saja, namun siapa sangka bahwa bibirnya tersungging membentuk sebuah senyuman tipis.

Seketika Akira langsung memejamkan matanya rapat-rapat dan merutuki dirinya sendiri. -‘Bagaimana jika mereka menganggap ku seorang Yakuza? Baka!’ batin Akira yang tak tahu lagi harus beralasan apa nanti.

“Jelaskan semuanya. Kenapa orang-orang itu sampai berdemo di depan perusahaan?” tanya Koji berkacak pinggang hingga menatap serius ke Tomi. Sementara Akira berjaga di luar pintu layaknya seorang bodyguard pada umumnya.

“Sudah ku bilang, aku menemui mereka sesuai yang kau perintahkan meminta negosiasi namun mereka menolak, aku tidak memaksanya lagi bahkan aku membawa kembali surat-surat kita.” Jelas Tomi ikut bingung hingga rasa kantuknya pun pudar.

Koji terdiam beberapa detik, dia memikirkan sesuatu yang membuat permasalahan ini terjadi. Koji sangat percaya dengan Tomi dan Kairi sebagai seorang teman maupun bawahan.

Pria pirang itu meraih kembali kertas yang dia taruh di atas mejanya. Kertas yang orang-orang tadi lemparkan. Saat membacanya, Koji berkerut alis dan mulai yakin akan apa yang dia tebak. “Seseorang ingin menghancurkan kehormatan ku dan bisnisku.” Ucap Koji meremas kertas itu hingga tangannya terkepal kuat.

Tomi tak kaget karena itu hal lumrah bagi seorang yang kaya dan sukses seperti Koji, musuh ada di mana-mana. Namun... Yang membuatnya bertanya-tanya. “Tapi, siapa mereka?” tanya Tomi tak bisa menebak.

Koji ikut terdiam hingga rahangnya berkedut lalu melangkah ke kursinya. “Cari tahu dan beri orang-orang itu ganti rugi, jika bisa hentikan pengalihan tambang di tanah mereka, jika tidak maka bunuh saja orang yang menggalinya.” Pinta Koji tak mau tahu, perintahnya harus segera dilaksanakan tak peduli meski ia harus merelakan hartanya untuk penebusan.

Yang terpenting, Koji mendapatkan musuhnya— orang yang sudah berani mempermalukannya dan bisnisnya.

“Akan aku cari.” Balas Tomi dengan serius hingga dia undur diri.

Kepergian Tomi membuat Koji kembali berpikir keras hingga mata birunya benar-benar tajam mengkilat indah. Sedangkan Tomi yang baru saja keluar, pria itu menoleh ke arah Akira yang memberi hormat kepadanya namun kembali menatap lurus.

Pria pecinta cerutu itu menatap penuh keheranan ke wanita yang cukup mustahil bila menjadi sangar. “Apa kau seorang Yakuza?” tanya Tomi langsung to the poin.

Akira menatap dengan mata membulat, lalu menggeleng. “Bukan.” Jawabnya jujur.

Tak banyak pertanyaan dan juga tak suka berdebat terlalu lama dengan seorang wanita, Tomi hanya menanggapinya dengan anggukan kecil. “Sebaiknya begitu, karena seorang Yakuza juga musuh kami.” Ucap Tomi sebelum melenggang pergi.

Akira terdiam beberapa saat lalu menoleh ke arah perginya Tomi. Itu adalah sebuah tanda, bahwa jika saja Akira seorang Yakuza maka Tomi maupun Koji akan memburunya, mungkin membunuhnya karena dikira mata-mata.

...***...

“Bos, kapan kita akan menyerang wanita itu?” tanya seorang pria berkulit putih, mata sipit dengan tatto di lengan kanan serta rambut sebahunya yang nampak sangar.

“Malam ini. Aku ingin melihat bagaimana wanita sialan itu menggugurkan anak buah ku.” Jawab pria tua yang merupakan pimpinan dari geng Yasei. Ya, dia adalah gangster kaya yang memiliki beberapa tempat Casino di negara Jepang bahkan mencangkup hampir di berbagai negara Barat juga.

Selang beberapa jam berlalu, hampir memasuki jam pulang. Tiba-tiba parkiran bawah tanah perusahaan Ji'Ez diserang begitu saja oleh sekelompok pria berkaos hitam dan celana hitam.

Tak banyak, namun cukup membuat kericuhan di jam kerja. Apalagi keadaan langit yang nampak mulai gelap.

“Maaf, Tuan Koji. Perusahaan sedang diserang.” Ucap salah satu penjaga nya yang masuk ke ruangan Koji dengan tergesa-gesa hingga pria itu langsung bergegas pergi meninggalkan ruangan nya bahkan jas hitamnya.

Kini hanya dengan kemeja putih, pria tampan itu keluar ruangan, Koji tak melihat keberadaan Akira di sana. Tak ingin berpikir panjang, pria itu langsung menghampiri ke ruang CCTV yang saat ini juga sedang di masuki oleh tiga pria asing yang merupakan penyusup.

Melihat hal itu, Koji langsung melawan mereka hanya dengan tangan kosong, dia berhasil membuat ketiga-tiganya terkapar di lantai. “Shit!” umpat Koji saat dia mulai melihat layar CCTV dan benar. Mungkin sekitar 16 orang yang berhasil masuk lewat pintu parkiran.

“YAAAAA!!!” tiba-tiba salah satu pria berkaos hitam datang sembari membawa pisau panjang hendak menyerang Koji dari samping, namun Tomi langsung menendang punggung pria itu dari belakang lalu mematahkan lehernya dengan wajah santai. “Damn punk!” umpat Tomi.

“Kerja bagus.” Ucap Koji menatap ke Tomi lalu kembali ke layar CCTV.

Pria dengan cerutu di sudut bibirnya itu, segera menutup pintu dan ikut melihat ke layar CCTV. Anak buah Koji berhasil mencegah orang-orang sialan yang sudah berani memasuki perusahaannya.

“Mereka tahu keberadaan CCTV tersembunyi kita.” Gumam Koji tak percaya, seharusnya tak ada yang tahu.

Pria bermata biru itu kini menyorot ke salah satu layar CCTV yang menunjukkan seorang wanita berjas hitam tengah melawan dengan lincahnya ke 2 pria di tangga darurat, sendirian.

“Amati layar ini.” Pinta Koji yang bergegas pergi dari ruangan tersebut.

“Jangan bilang dia mau menolongnya.” Tebak Tomi saat menatap Akira yang sangat lincah menyerang para musuh sendirian.

Bruggh! Wanita itu berhasil menendang tepat di dada pria berkaos hitam yang nampak berdarah di sudut bibirnya.

Meski rambut panjangnya terlihat berantakan, namun wanita itu tak terluka sedikitpun. “Wanita sialan!" umpat pria itu tak terima hingga dia menyerang lagi dengan membabi buta bahkan kini dengan sebuah pisau.

Tentu saja Akira langsung menepis semua serangan itu, menyerang balik dengan tangan kosong dan berhasil mematahkan tangannya hingga memukul wajah pria tadi sampai terkulai.

Tak lama 4 pria kembali datang menatap marah ke Akira. “Kenapa banyak sekali.” Gumam Akira memposisikan kedua tangan dan kakinya sebelum akhirnya menyerang keempat pria tadi secara bersamaan. Bugg! Satu pukulan berhasil mengenai wajah Akira hingga wanita itu sontak terhuyung terpentok ke tembok.

Mungkin wanita itu sudah sedikit kewalahan karena banyaknya pria tangguh yang dia serang. “Dasar jalang sialan!” ucap salah satu dari mereka yang hendak menendang Akira, namun tiba-tiba sebuah tongkat besi melayang tepat mengenai wajahnya hingga pingsan. Itu sangat sakit kau tahu.

Akira menoleh ke belakang dan melihat Koji datang dengan tatapan marah hingga tak segan pria itu menyerang musuhnya dengan brutal seperti membenturkan kepala musuh berulang kali di tembok hingga meninggalkan jejak darah di sana.

Terpopuler

Comments

Andriyati

Andriyati

bisa jadi di antar teman mu berdua ada yg berkhianat

2024-10-17

1

Tiara Bella

Tiara Bella

ayangnya dtng akhirnya....

2024-09-18

1

jen

jen

benih" cinta akan tumbuh seperti nya

2024-07-13

1

lihat semua
Episodes
1 AITOFU — BAB 01
2 AITOFU — BAB 02
3 AITOFU — BAB 03
4 AITOFU — BAB 04
5 AITOFU — BAB 05
6 AITOFU — BAB 06
7 AITOFU — BAB 07
8 AITOFU — BAB 08
9 AITOFU — BAB 09
10 AITOFU — BAB 10
11 IATOFU — BAB 11
12 AITOFU — BAB 12
13 AITOFU — BAB 13
14 AITOFU — BAB 14
15 AITOFU — BAB 15
16 AITOFU — BAB 16
17 AITOFU — BAB 17
18 AITOFU — BAB 18
19 AITOFU — BAB 19
20 AITOFU — BAB 20
21 AITOFU — BAB 21
22 AITOFU — BAB 22
23 AITOFU — BAB 23
24 AITOFU — BAB 24
25 AITOFU — BAB 25
26 AITOFU — BAB 26
27 AITOFU — BAB 27
28 AITOFU — BAB 28
29 AITOFU — BAB 29
30 AITOFU — BAB 30
31 AITOFU — BAB 31
32 AITOFU — BAB 32
33 AITOFU — BAB 33
34 AITOFU — BAB 34
35 AITOFU — BAB 35
36 AITOFU — BAB 36
37 AITOFU — BAB 37
38 AITOFU — BAB 38
39 AITOFU — BAB 39
40 AITOFU — BAB 40
41 AITOFU — BAB 41
42 AITOFU — BAB 42
43 AITOFU — BAB 43
44 AITOFU — BAB 44
45 AITOFU — BAB 45
46 AITOFU — BAB 46
47 AITOFU — BAB 47
48 AITOFU — BAB 48
49 AITOFU — BAB 49
50 AITOFU — BAB 50
51 AITOFU — BAB 51
52 AITOFU — BAB 52
53 AITOFU — BAB 53
54 AITOFU — BAB 54
55 AITOFU — BAB 55
56 AITOFU — BAB 56
57 AITOFU — BAB 57
58 AITOFU — BAB 58
59 AITOFU — BAB 59
60 AITOFU — BAB 60
61 AITOFU — BAB 61
62 AITOFU — BAB 62
63 AITOFU — BAB 63
64 AITOFU — BAB 64
65 AITOFU — BAB 65
66 AITOFU — BAB 66
67 AITOFU — BAB 67
68 AITOFU — BAB 68
69 AITOFU — BAB 69
70 AITOFU — BAB 70
71 AITOFU — BAB 71
72 AITOFU — BAB 72
73 AITOFU — BAB 73
74 AITOFU — BAB 74
75 AITOFU — BAB 75
76 AITOFU — BAB 76
77 AITOFU — BAB 77
78 AITOFU — BAB 78
79 AITOFU — BAB 79
80 AITOFU — BAB 80
81 AITOFU — BAB 81
82 AITOFU — BAB 82
83 AITOFU — BAB 83
84 AITOFU — BAB 84
85 AITOFU — BAB 85
86 AITOFU — BAB 86
87 AITOFU — BAB 87
88 AITOFU — BAB 88
89 AITOFU — BAB 89
90 AITOFU — BAB 90
91 AITOFU — BAB 91
92 AITOFU — BAB 92
93 AITOFU — BAB 93
94 AITOFU — BAB 94
95 AITOFU — BAB 95
96 AITOFU — BAB 96
97 AITOFU — BAB 97
98 AITOFU — BAB 98
99 AITOFU — BAB 99
100 AITOFU — BAB 100
101 AITOFU — BAB 101
102 AITOFU — BAB 102
103 AITOFU — BAB 103
104 AITOFU — BAB 34
105 AITOFU — BAB 105
106 AITOFU — BAB 106
107 AITOFU — BAB 107
108 AITOFU — BAB 108
109 AITOFU — BAB 109
110 AITOFU — BAB 110
111 AITOFU — BAB 111
112 AITOFU — BAB 112
113 AITOFU — BAB 113
114 AITOFU — BAB 114
115 AITOFU — BAB 115
116 AITOFU — BAB 116
117 AITOFU — BAB 117
118 AITOFU — BAB 118
119 AITOFU — BAB 119
120 AITOFU — BAB 120
121 AITOFU — BAB 121
Episodes

Updated 121 Episodes

1
AITOFU — BAB 01
2
AITOFU — BAB 02
3
AITOFU — BAB 03
4
AITOFU — BAB 04
5
AITOFU — BAB 05
6
AITOFU — BAB 06
7
AITOFU — BAB 07
8
AITOFU — BAB 08
9
AITOFU — BAB 09
10
AITOFU — BAB 10
11
IATOFU — BAB 11
12
AITOFU — BAB 12
13
AITOFU — BAB 13
14
AITOFU — BAB 14
15
AITOFU — BAB 15
16
AITOFU — BAB 16
17
AITOFU — BAB 17
18
AITOFU — BAB 18
19
AITOFU — BAB 19
20
AITOFU — BAB 20
21
AITOFU — BAB 21
22
AITOFU — BAB 22
23
AITOFU — BAB 23
24
AITOFU — BAB 24
25
AITOFU — BAB 25
26
AITOFU — BAB 26
27
AITOFU — BAB 27
28
AITOFU — BAB 28
29
AITOFU — BAB 29
30
AITOFU — BAB 30
31
AITOFU — BAB 31
32
AITOFU — BAB 32
33
AITOFU — BAB 33
34
AITOFU — BAB 34
35
AITOFU — BAB 35
36
AITOFU — BAB 36
37
AITOFU — BAB 37
38
AITOFU — BAB 38
39
AITOFU — BAB 39
40
AITOFU — BAB 40
41
AITOFU — BAB 41
42
AITOFU — BAB 42
43
AITOFU — BAB 43
44
AITOFU — BAB 44
45
AITOFU — BAB 45
46
AITOFU — BAB 46
47
AITOFU — BAB 47
48
AITOFU — BAB 48
49
AITOFU — BAB 49
50
AITOFU — BAB 50
51
AITOFU — BAB 51
52
AITOFU — BAB 52
53
AITOFU — BAB 53
54
AITOFU — BAB 54
55
AITOFU — BAB 55
56
AITOFU — BAB 56
57
AITOFU — BAB 57
58
AITOFU — BAB 58
59
AITOFU — BAB 59
60
AITOFU — BAB 60
61
AITOFU — BAB 61
62
AITOFU — BAB 62
63
AITOFU — BAB 63
64
AITOFU — BAB 64
65
AITOFU — BAB 65
66
AITOFU — BAB 66
67
AITOFU — BAB 67
68
AITOFU — BAB 68
69
AITOFU — BAB 69
70
AITOFU — BAB 70
71
AITOFU — BAB 71
72
AITOFU — BAB 72
73
AITOFU — BAB 73
74
AITOFU — BAB 74
75
AITOFU — BAB 75
76
AITOFU — BAB 76
77
AITOFU — BAB 77
78
AITOFU — BAB 78
79
AITOFU — BAB 79
80
AITOFU — BAB 80
81
AITOFU — BAB 81
82
AITOFU — BAB 82
83
AITOFU — BAB 83
84
AITOFU — BAB 84
85
AITOFU — BAB 85
86
AITOFU — BAB 86
87
AITOFU — BAB 87
88
AITOFU — BAB 88
89
AITOFU — BAB 89
90
AITOFU — BAB 90
91
AITOFU — BAB 91
92
AITOFU — BAB 92
93
AITOFU — BAB 93
94
AITOFU — BAB 94
95
AITOFU — BAB 95
96
AITOFU — BAB 96
97
AITOFU — BAB 97
98
AITOFU — BAB 98
99
AITOFU — BAB 99
100
AITOFU — BAB 100
101
AITOFU — BAB 101
102
AITOFU — BAB 102
103
AITOFU — BAB 103
104
AITOFU — BAB 34
105
AITOFU — BAB 105
106
AITOFU — BAB 106
107
AITOFU — BAB 107
108
AITOFU — BAB 108
109
AITOFU — BAB 109
110
AITOFU — BAB 110
111
AITOFU — BAB 111
112
AITOFU — BAB 112
113
AITOFU — BAB 113
114
AITOFU — BAB 114
115
AITOFU — BAB 115
116
AITOFU — BAB 116
117
AITOFU — BAB 117
118
AITOFU — BAB 118
119
AITOFU — BAB 119
120
AITOFU — BAB 120
121
AITOFU — BAB 121

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!