AITOFU — BAB 12

BUKAN SEMBARANG WANITA

Pria bermata sipit itu menatap lekat ke bosnya seakan dia menunggu perintah Koji untuk membatalkan perintahnya barusan.

“Tusuk lehermu, atau aku yang menusuknya.” Ancam Koji dengan wajah seramnya serta aura mencengkram.

Ketiga penjaga yang sudah berkeringat dingin hanya mendengar perintah tersebut saja tak bisa berkutik. “Maafkan kami Tuan Koji.” Ucap tegas pria tadi hingga membungkuk kehadapan Koji. Pria pirang bermata biru itu masih menatap angkuh tak peduli.

Dari belakang Akira memperhatikan mereka. -‘Apa dia akan memaafkannya?’ batin Akira yang sedari tadi hanya diam.

“Look at me.” Pinta Koji yang masih menatap tegak lurus. Namun pria itu terlanjur takut mati hingga dia masih membungkuk.

“WATASHIWOMITE! (LIHAT AKU)!” Sentak Koji hingga suaranya menggema.

Seketika anak buahnya tadi langsung menatapnya dan— Jleb! Koji langsung melayangkan pisau yang masih di genggamannya. Pisau yang ia tusukan tepat ke leher anak buahnya tadi hingga darah muncrat saat ia mencabut pisau tersebut.

Tubuh Akira sedikit tegang melihat pemandangan itu, meski sudah terbiasa akan pembunuhan, tapi jika melihat seseorang membunuh hanya karena kesalahan kecil, sungguh— Akira tak bisa berkata-kata lagi.

Pria bermata sipit tadi tergeletak di tanah dengan darah yang masih bercucuran.

Kairi pun hanya diam melihat hal yang sudah biasa. Beralih ke pria di samping, Koji menatap ketiga anak buahnya yang sudah lalai akan pekerjaan mereka. Ketiganya hanya pasrah menutup mata dengan wajah tegang.

Jleb! Jleb! Jleb! Dengan kasar dan tanpa ampun, Koji menusuk leher mereka bertiga secara bergantian. Kini tangannya yang berlumuran darah pun menetes.

“Urus mereka. Dan segera pasang CCTV, aku tidak mau kesalahan seperti ini terulang kembali.” Ujar Koji kepada Kairi.

“Baik Tuan.”

Pria berambut pirang itu segera melangkah pergi, bersamaan dengan itu, Akira juga memberikan sebuah sapu tangan putih yang memang sudah disediakan oleh anak buah Koji.

Tanpa penolakan, pria itu menerimanya namun tanpa menghentikan langkahnya.

Koji membersihkan kedua tangannya yang berlumuran darah, tatapan matanya yang tajam sudah menusuk bak silet.

Saat mereka berdua sudah masuk ke dalam mobil, Akira masih menunggu perintah dari bosnya. Saat ini Koji tengah bersandar dengan mata terpejam seakan-akan ia menahan sesuatu lagi?

“Kemana kita harus pergi Tuan?” tanya Akira dengan kedua tangannya siapa memegang kemudi.

“Antar aku ke Mansion.” Jawab Koji masih dalam posisi yang sama.

Dengan segera, Akira melajukan mobilnya dengan ringan. Wanita itu pandai sekali menyetir, bahkan tak terkesan tergesa-gesa sehingga Koji sendiri merasa nyaman duduk di dalam mobil.

-‘Bagaimana bisa ada pembunuhan di tempatku?’ batin Koji berpikir keras. Selama ini tak pernah terjadi hal seperti itu sebelumnya sejak 3 tahun lalu yang sempat pernah kebobolan. Namun Koji sudah memperbaiki semua hingga saat ini.

“Fuck.” Umpat nya pelan hingga menoleh ke arah jendela dengan siku menempel di garis jendela. Hampir saja dia mendapatkan informasi tentang musuhnya yang berani masuk ke kawasannya.

Mata Koji tertuju ke arah wanita di depannya yang masih fokus menyetir. Dengan lekat pria itu memperhatikan matanya lewat pantulan spion.

“Kau menyerang mereka saat itu. Apa kau melihat sesuatu di sana?” tanya Koji yang kini di tatapnya balik mata birunya oleh si wanita.

“Iya. Ada empat pria dengan pakaian rapi datang untuk membantu, tapi mereka pergi saat salah satu rekannya terbunuh.” Jelas Akira.

Mendengar hal itu, Koji mengernyit penasaran.

“Apa yang kau lihat dari mereka?”

Akira terdiam beberapa detik, mencoba mengingat kembali. “Tidak ada Tuan. Tapi sepertinya mereka baru saja mengunjungi pemakaman.” Jelas Akira sekedar menebak karena yang dia lihat keempat orang berjas hitam tapi juga identik akan pakaian pemakaman.

Mendengar penjelasan itu, Koji tak boleh percaya begitu saja karena jas hitam banyak sekali kegunaannya.

...***...

“BAKANE! (DASAR BODOH)!” sentak seorang pria tua dengan wajah sangar yang saat ini baru saja memarahi ketiga anak buahnya. Ya! pria yang sempat datang menolong musuh Koji yang datang ke pelabuhan.

“Dengan seorang wanita saja kalian tidak becus.” Caci pria tua itu yang merupakan bos mereka. Seorang kelompok mafia di Osaka yang kini datang ke Tokyo hanya untuk balas dendam ke Koji karena pria pirang itu sudah berani menghabisi putranya. Itulah yang dinamakan permainan bisnis.

“Maaf bos, tapi dia terlihat sangat terlatih.” Jawab salah satu dari mereka hingga pria tua tadi langsung memakai sebuah besi jeruji di antara keempat jari tangan kanannya.

“Apa kau bilang? Katakan sekali lagi?” pria itu berdiri dan langsung memegang rahang anak buahnya tadi, memaksa pria itu untuk menatapnya lalu memukulnya berulang kali menggunakan kepalan tangannya yang sudah dilapisi oleh besi jeruji.

Tepat di bibir pria yang hanya bisa pasrah.

“Keterlaluan, dasar bajingan tak becus... Tidak ada yang hebat dari seorang wanita dasar bodoh!” ucap pria tua tadi sambil terus memukuli anak buahnya hingga mati.

Darah tentu saja menodai tangan hingga wajahnya.

Pria tua bernama Sota Akanishi itu kembali berdiri tegak sambil menarik napas dalam-dalam. “Siapa wanita itu hah?” tanya suara serak itu membuat siapapun akan takut mendengar nya.

“Sepertinya dia anggota baru bos. Dia satu-satunya wanita di sana.” Jelas salah satu pria yang juga ikut serta saat di pelabuhan.

Sota mengangguk-anggukkan kepalanya sambil terkekeh kecil hingga tertawa licik terbahak-bahak.

“Dasar Koji... Apa dia kehabisan anak buah sampai harus memperkejakan seorang wanita!” ejeknya yang masih terlihat sombong.

“Cari informasi nya atau amati wanita itu.” Pinta Sota kepada anak buahnya.

.

.

.

Mansion Koji's

Sesampainya melewati gerbang Mansion, mobil berhenti dan terparkir rapi di halaman khusus parkiran. Sungguh, jangan tanyakan sebesar apa mansion milik Koji.

Saat keduanya mulai turun dari mobil. Tiba-tiba Akira memanggil bosnya hingga pria itu menghentikan langkahnya dan berbalik menatap ke arah Akira.

Wanita itu hendak membuka kancing jas milik Koji yang ia pakai. “Tidak perlu. Pakailah sampai ke kamar.” Pintanya lalu melangkah pergi.

Di mansion masih banyak penjaga tak mungkin Koji membiarkannya begitu saja. Memang dia pria yang kejam, tapi terhadap wanita, dia masih tahu cara menghargainya tak terkecuali saja. Ingat itu!

Akira terdiam lalu tak lama ia ikut melangkah masuk menuju kamarnya.

Saat dia membuka jas tersebut, wangi parfum khas milik Koji menempel ke tubuhnya, aroma mint yang segar dan sangat memabukkan. Reflek, Akira mencoba mencium aroma tersebut lebih dekat. -‘Baka. Hentikan itu.’ Batinnya yang mulai sadar hingga meletakkan kembali jas tersebut di atas kasur sedangkan dia pergi ke kamar mandi.

Sementara itu, di kamar Koji. Kamar yang nampak berbeda sendiri dengan kamar-kamar lainnya. Pria itu bukannya langsung ganti atau menyegarkan tubuhnya di bawah shower, Koji justru termenung melihat ke pantulan jendela dengan wajah datar sembari mengingat kesalahannya di masa lalu.

“Aku tidak akan melupakan itu.” Gumam Koji yang selalu terbayang-bayang bila dia berurusan dengan darah.

Terpopuler

Comments

Ina Karlina

Ina Karlina

balas dendam antara mafia tidak akan berhenti..

2024-11-27

1

Erna Wati

Erna Wati

iya lah khususnya Akira

2024-10-31

1

Nur Bahagia

Nur Bahagia

siap kaka.. akan aku ingat 😁

2024-10-29

1

lihat semua
Episodes
1 AITOFU — BAB 01
2 AITOFU — BAB 02
3 AITOFU — BAB 03
4 AITOFU — BAB 04
5 AITOFU — BAB 05
6 AITOFU — BAB 06
7 AITOFU — BAB 07
8 AITOFU — BAB 08
9 AITOFU — BAB 09
10 AITOFU — BAB 10
11 IATOFU — BAB 11
12 AITOFU — BAB 12
13 AITOFU — BAB 13
14 AITOFU — BAB 14
15 AITOFU — BAB 15
16 AITOFU — BAB 16
17 AITOFU — BAB 17
18 AITOFU — BAB 18
19 AITOFU — BAB 19
20 AITOFU — BAB 20
21 AITOFU — BAB 21
22 AITOFU — BAB 22
23 AITOFU — BAB 23
24 AITOFU — BAB 24
25 AITOFU — BAB 25
26 AITOFU — BAB 26
27 AITOFU — BAB 27
28 AITOFU — BAB 28
29 AITOFU — BAB 29
30 AITOFU — BAB 30
31 AITOFU — BAB 31
32 AITOFU — BAB 32
33 AITOFU — BAB 33
34 AITOFU — BAB 34
35 AITOFU — BAB 35
36 AITOFU — BAB 36
37 AITOFU — BAB 37
38 AITOFU — BAB 38
39 AITOFU — BAB 39
40 AITOFU — BAB 40
41 AITOFU — BAB 41
42 AITOFU — BAB 42
43 AITOFU — BAB 43
44 AITOFU — BAB 44
45 AITOFU — BAB 45
46 AITOFU — BAB 46
47 AITOFU — BAB 47
48 AITOFU — BAB 48
49 AITOFU — BAB 49
50 AITOFU — BAB 50
51 AITOFU — BAB 51
52 AITOFU — BAB 52
53 AITOFU — BAB 53
54 AITOFU — BAB 54
55 AITOFU — BAB 55
56 AITOFU — BAB 56
57 AITOFU — BAB 57
58 AITOFU — BAB 58
59 AITOFU — BAB 59
60 AITOFU — BAB 60
61 AITOFU — BAB 61
62 AITOFU — BAB 62
63 AITOFU — BAB 63
64 AITOFU — BAB 64
65 AITOFU — BAB 65
66 AITOFU — BAB 66
67 AITOFU — BAB 67
68 AITOFU — BAB 68
69 AITOFU — BAB 69
70 AITOFU — BAB 70
71 AITOFU — BAB 71
72 AITOFU — BAB 72
73 AITOFU — BAB 73
74 AITOFU — BAB 74
75 AITOFU — BAB 75
76 AITOFU — BAB 76
77 AITOFU — BAB 77
78 AITOFU — BAB 78
79 AITOFU — BAB 79
80 AITOFU — BAB 80
81 AITOFU — BAB 81
82 AITOFU — BAB 82
83 AITOFU — BAB 83
84 AITOFU — BAB 84
85 AITOFU — BAB 85
86 AITOFU — BAB 86
87 AITOFU — BAB 87
88 AITOFU — BAB 88
89 AITOFU — BAB 89
90 AITOFU — BAB 90
91 AITOFU — BAB 91
92 AITOFU — BAB 92
93 AITOFU — BAB 93
94 AITOFU — BAB 94
95 AITOFU — BAB 95
96 AITOFU — BAB 96
97 AITOFU — BAB 97
98 AITOFU — BAB 98
99 AITOFU — BAB 99
100 AITOFU — BAB 100
101 AITOFU — BAB 101
102 AITOFU — BAB 102
103 AITOFU — BAB 103
104 AITOFU — BAB 34
105 AITOFU — BAB 105
106 AITOFU — BAB 106
107 AITOFU — BAB 107
108 AITOFU — BAB 108
109 AITOFU — BAB 109
110 AITOFU — BAB 110
111 AITOFU — BAB 111
112 AITOFU — BAB 112
113 AITOFU — BAB 113
114 AITOFU — BAB 114
115 AITOFU — BAB 115
116 AITOFU — BAB 116
117 AITOFU — BAB 117
118 AITOFU — BAB 118
119 AITOFU — BAB 119
120 AITOFU — BAB 120
121 AITOFU — BAB 121
Episodes

Updated 121 Episodes

1
AITOFU — BAB 01
2
AITOFU — BAB 02
3
AITOFU — BAB 03
4
AITOFU — BAB 04
5
AITOFU — BAB 05
6
AITOFU — BAB 06
7
AITOFU — BAB 07
8
AITOFU — BAB 08
9
AITOFU — BAB 09
10
AITOFU — BAB 10
11
IATOFU — BAB 11
12
AITOFU — BAB 12
13
AITOFU — BAB 13
14
AITOFU — BAB 14
15
AITOFU — BAB 15
16
AITOFU — BAB 16
17
AITOFU — BAB 17
18
AITOFU — BAB 18
19
AITOFU — BAB 19
20
AITOFU — BAB 20
21
AITOFU — BAB 21
22
AITOFU — BAB 22
23
AITOFU — BAB 23
24
AITOFU — BAB 24
25
AITOFU — BAB 25
26
AITOFU — BAB 26
27
AITOFU — BAB 27
28
AITOFU — BAB 28
29
AITOFU — BAB 29
30
AITOFU — BAB 30
31
AITOFU — BAB 31
32
AITOFU — BAB 32
33
AITOFU — BAB 33
34
AITOFU — BAB 34
35
AITOFU — BAB 35
36
AITOFU — BAB 36
37
AITOFU — BAB 37
38
AITOFU — BAB 38
39
AITOFU — BAB 39
40
AITOFU — BAB 40
41
AITOFU — BAB 41
42
AITOFU — BAB 42
43
AITOFU — BAB 43
44
AITOFU — BAB 44
45
AITOFU — BAB 45
46
AITOFU — BAB 46
47
AITOFU — BAB 47
48
AITOFU — BAB 48
49
AITOFU — BAB 49
50
AITOFU — BAB 50
51
AITOFU — BAB 51
52
AITOFU — BAB 52
53
AITOFU — BAB 53
54
AITOFU — BAB 54
55
AITOFU — BAB 55
56
AITOFU — BAB 56
57
AITOFU — BAB 57
58
AITOFU — BAB 58
59
AITOFU — BAB 59
60
AITOFU — BAB 60
61
AITOFU — BAB 61
62
AITOFU — BAB 62
63
AITOFU — BAB 63
64
AITOFU — BAB 64
65
AITOFU — BAB 65
66
AITOFU — BAB 66
67
AITOFU — BAB 67
68
AITOFU — BAB 68
69
AITOFU — BAB 69
70
AITOFU — BAB 70
71
AITOFU — BAB 71
72
AITOFU — BAB 72
73
AITOFU — BAB 73
74
AITOFU — BAB 74
75
AITOFU — BAB 75
76
AITOFU — BAB 76
77
AITOFU — BAB 77
78
AITOFU — BAB 78
79
AITOFU — BAB 79
80
AITOFU — BAB 80
81
AITOFU — BAB 81
82
AITOFU — BAB 82
83
AITOFU — BAB 83
84
AITOFU — BAB 84
85
AITOFU — BAB 85
86
AITOFU — BAB 86
87
AITOFU — BAB 87
88
AITOFU — BAB 88
89
AITOFU — BAB 89
90
AITOFU — BAB 90
91
AITOFU — BAB 91
92
AITOFU — BAB 92
93
AITOFU — BAB 93
94
AITOFU — BAB 94
95
AITOFU — BAB 95
96
AITOFU — BAB 96
97
AITOFU — BAB 97
98
AITOFU — BAB 98
99
AITOFU — BAB 99
100
AITOFU — BAB 100
101
AITOFU — BAB 101
102
AITOFU — BAB 102
103
AITOFU — BAB 103
104
AITOFU — BAB 34
105
AITOFU — BAB 105
106
AITOFU — BAB 106
107
AITOFU — BAB 107
108
AITOFU — BAB 108
109
AITOFU — BAB 109
110
AITOFU — BAB 110
111
AITOFU — BAB 111
112
AITOFU — BAB 112
113
AITOFU — BAB 113
114
AITOFU — BAB 114
115
AITOFU — BAB 115
116
AITOFU — BAB 116
117
AITOFU — BAB 117
118
AITOFU — BAB 118
119
AITOFU — BAB 119
120
AITOFU — BAB 120
121
AITOFU — BAB 121

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!