AITOFU — BAB 03

MISI YANG GAGAL

Langkah yang begitu cepat hingga terkesan terburu-buru, bersamaan dengan itu, Akira dan Ryuu berhasil melewati para penjaga di setiap pintu lift.

“Ini sangat mendebarkan, kita harus segera menyelesaikannya atau kita akan tertangkap di sini.” Ujar Ryuu yang nampak khawatir, meski begitu dia juga memiliki tekad yang sama seperti Akira saat ini.

Wanita cantik dengan mata hitam pekat bak gerhana rembulan itu masih menyorot tajam sembari berpikir tentang langkah yang akan dia ambil jikalau ketahuan.

Ting! lift berhenti di lantai 40. Akira dan Ryuu memutuskan untuk berpencar karena jika tidak, maka mereka akan ketahuan.

Sambil membawa sapu dan sulak, keduanya pergi ke arah yang berlawanan, membersihkan setiap tempat yang ada hingga perusahaan benar-benar sepi.

“Hei kau!” panggil salah satu penjaga saat melihat keberadaan Akira yang dekat dengan ruangan kaca— tempat dimana emas berharga Koji disimpan.

Wanita itu masih tak berbalik. Dia sudah membung 6 jam hanya untuk bersih-bersih karena para penjaga dan sebagian karyawan rupanya ada yang masih lembur di sana. -‘Kuso!’ umpat Akira dalam hati.

[“Kita harus segera menyelesaikan ini, sebentar lagi jam malam.”] Ujar Ino yang berada di luar gedung dengan menggunakan alat canggih berupa CCTV berbentuk lalat yang kini tengah mencari jendela terbuka di lantai 40.

Ryuu dan Akira mendengar ucapan Ino.

“Hei!! Aku memanggilmu kau— ”

Brugghh! Akira langsung memberinya pukulan talak di ulu hati penjaga tadi hingga terkapar di lantai.

Wanita cantik itu segera membuka seluruh pakaian biru tersebut hingga terlihatlah pakaian mata-mata yang biasa dia kenakan. Tak hanya itu, sapu yang dia bawa merupakan tongkat khusus yang bisa ditekuk hingga menjadi sebuah pistol canggih.

Akira mencoba membuka pintu kaca dua pandang, cukup aneh ketika pintu tersebut terbuka dengan mudahnya.

Di sisi lain, Ryuu yang berada di tempat lain tanpa diduga pria itu menemukan sebuah ruangan aneh yang cukup mencurigakan, saat tangannya mencoba menyentuh hingga mengusapnya secara berjalan, ia merasakan ada pisahan di dinding nya. “Gawat!”

10:30 Tet!! Akira tidak menemukan apapun di sana, malahan beberapa penjaga yang sudah ia kalahkan terkapar di lantai. Dengan napas memburu, Akira menatap kesal ke arah ruangan kaca yang kosong. [“Ini jebakan, pria itu sudah tahu, cepat pergi dari sini! AKIRA!!”] pinta Ryuu yang mulai panik.

Mendengar hal itu Ino ikut panik. Dengan segera wanita berambut panjang terkuncir kuda itu segera memberikan petunjuk mengenai jendela yang terbuka. Mereka tidak tahu bahwa Earpiece milik Akira lepas akibat perkelahian nya dengan para penjaga tadi.

Sungguh kesal karena untuk pertama kalinya misinya gagal. Akira ingin sekali mengumpat, wanita itu tak tahu bahwa ada bahaya karena ucapan Ryuu sama sekali tidak didengar hingga Akira menyadari akan Earpiece nya yang hilang. “Dimana?” gumamnya seraya memegang telinga kirinya sampai.... Tett... Tett... Tett... Tett... sebuah alarm bahaya terdengar keras hingga membuat konsentrasi Akira pudar.

20 pria dengan setelan jas hitam serta masing-masing pistol di tangan mereka baru saja masuk mengepung keberadaan Akira yang berdiri tepat di tengah-tengah. Untung saja ia masih memakai masker dan topinya, sehingga mereka tak akan dapat mengenalinya.

“MENYERAH ATAU KAMI AKAN MENEMBAKMU!”

20 pistol laser yang kini mengarah tepat di tubuh Akira membuat wanita itu tak bisa gegabah. Hingga sepasang kaki melangkah masuk dengan sepatu kulitnya yang mahal.

Seorang pria tampan, bertubuh kekar, tinggi dengan rambut pirang dan mata tegasnya bak lautan hampir saja membuat Akira terpesona.

“Mencoba mencuri barangku hah?” suara berat nan serak mengalun penuh kesombongan.

Salah satu penjaga memberikan sebuah kursi sehingga pria pernah bernama Koji Rodriguez itu duduk dengan kaki terbuka dan kedua siku tangannya bertumpu di kedua lututnya sehingga tubuhnya condong ke depan.

Tanpa diminta, anak buah Koji langsung menendang kaki kanan Akira dari belakang hingga wanita itu berlutut dengan kedua tangan kosong.

Koji menyeringai kecil, mengamati mangsa kecilnya yang kini tak bisa berkutik. “Illegal spying.” Gumam Koji merasa puas ketika dia berhasil menangkap salah satunya.

Tepat di depan kaki Koji, Akira berlutut dengan kepala fokus ke depan.

“Apa yang harus aku lakukan kepada mata-mata wanita?!” ujar pria itu hingga meraih dagu Akira dan membuat kontak mata mereka saling bertemu.

Sepasang mata yang sama. Tatapan Akira berhasil membuat pria itu termenung untuk beberapa saat hingga— Darr! Tanpa disadari, Akira berhasil meraih pistol kecilnya yang terselip di sepatunya, lalu menembakkan peluru tepat di atasnya hingga mengenai lampu.

Semua mata tertuju ke lampu tersebut, tak ingin membuang kesempatan, Akira mengambil dua bola asap, membantingnya ke lantai hingga asap mengebul memenuhi ruangan.

Dengan cepat Koji meraih tangan wanita itu, namun Akira dengan pintarnya membuka masker hitamnya lalu mencium bibir Koji untuk menghilangkan konsentrasi pria itu. Cup!

Tentu, Koji terkejut hingga dia tanpa sadar dirinya lah yang terkena ciuman maut.

Wanita itu segera berlari melewati kericuhan yang dia buat hingga melompat lewat jendela terbuka dengan sebuah tali bak di film James Bond.

Pria pirang itu berlari menuju jendela dan melihat seorang wanita dengan masker yang kembali menutupi wajahnya, tengah turun dengan gaya terlentang sambil mengacungkan dua jarinya, memberikan tanda adios kepada Koji lalu mendarat dengan selamat di kegelapan malam.

“TANGKAP MEREKA!!” pinta Koji yang masih menatap ke arah perginya Akira. Seketika senyuman terukir di bibir tipis Koji.

“Interesting! (Menarik)!” gumamnya.

Tentu, untuk pertama kali dalam sejarahnya, dia lengan hanya dengan ciuman seorang wanita misterius. Padahal selama ini, dialah yang membuat para musuhnya lengah.

...***...

“Kuso!!” kesal Ryuu melempar topinya ke arah sofa cokelat.

Kini mereka berada di gudang tempat rahasia yang selalu mereka pakai. Ino yang meletakkan Earpiece nya di atas meja, tiba-tiba dia melihat secarik kertas terlipat.

“Ada surat.” Ujar wanita itu meraih kertas tersebut lalu membacanya.

NOTE : KAMI TAHU KALIAN AKAN GAGAL DI PERUSAHAAN ITU, JADI KAMI MEMUTUSKAN UNTUK PERGI. SEMOGA SUKSES! FROM JESSICA.

Seketika ini meremas surat itu karena kesal. Rupanya orang Jerman tadi pergi lebih dulu seperti seorang pengecut tanpa memberi bayaran. Ryuu dan Akira yang membaca suratnya pun ikut kesal.

“Cih, mereka menjadikan kita mangsa rupanya. Jika aku bertemu dengannya lagi, aku akan membobol kepalanya.” Kesal pria tampan bernama Ryuu itu.

Tak ingin termakan emosi, ada hal yang lebih penting saat ini bagi Akira. Wanita itu melihat ke arah arlojinya, lalu segera memakai jaket dan meraih tas ranselnya.

“Mau kemana? Aku hampir saja mau menteraktir mu es krim vanilla.” Ucap Ino kepada teman wanitanya itu.

“Maaf, aku harus mengecek Izumi.” Balas Akira lembut. Tak seperti tindakannya, wanita itu lebih pantas menjadi seorang putri.

Ino dan Ryuu mengerti, mereka sudah tahu bagaimana Akira sangat menjaga dan menyayangi adik semata wayangnya itu. Dan kini, sudah lewat dari jam sembilan, namun Izumi tak bisa dihubungi sama sekali.

Dalam sekejap Akira berhasil melupakan persoalan kerjanya, dan fokus ke adiknya yang saat ini.

“Izumi!” panggil wanita cantik berponi itu yang baru saja tiba di rumahnya.

Hanya ada keheningan dan kegelapan. Akira menyalakan lampu rumah dan meletakkan tasnya begitu saja, “Izumi?” panggilnya sekali lagi, namun tak ada jawaban.

Terpopuler

Comments

HNF G

HNF G

hahahaha serangan bibir😘😘😘

2024-11-10

2

Erna Wati

Erna Wati

ha ha mencuri ciuman,jgn blg tu ciuman pertama Koji

2024-10-31

1

Nur Bahagia

Nur Bahagia

Izumi belum pulang.. jangan2 diaa 🤔

2024-10-29

2

lihat semua
Episodes
1 AITOFU — BAB 01
2 AITOFU — BAB 02
3 AITOFU — BAB 03
4 AITOFU — BAB 04
5 AITOFU — BAB 05
6 AITOFU — BAB 06
7 AITOFU — BAB 07
8 AITOFU — BAB 08
9 AITOFU — BAB 09
10 AITOFU — BAB 10
11 IATOFU — BAB 11
12 AITOFU — BAB 12
13 AITOFU — BAB 13
14 AITOFU — BAB 14
15 AITOFU — BAB 15
16 AITOFU — BAB 16
17 AITOFU — BAB 17
18 AITOFU — BAB 18
19 AITOFU — BAB 19
20 AITOFU — BAB 20
21 AITOFU — BAB 21
22 AITOFU — BAB 22
23 AITOFU — BAB 23
24 AITOFU — BAB 24
25 AITOFU — BAB 25
26 AITOFU — BAB 26
27 AITOFU — BAB 27
28 AITOFU — BAB 28
29 AITOFU — BAB 29
30 AITOFU — BAB 30
31 AITOFU — BAB 31
32 AITOFU — BAB 32
33 AITOFU — BAB 33
34 AITOFU — BAB 34
35 AITOFU — BAB 35
36 AITOFU — BAB 36
37 AITOFU — BAB 37
38 AITOFU — BAB 38
39 AITOFU — BAB 39
40 AITOFU — BAB 40
41 AITOFU — BAB 41
42 AITOFU — BAB 42
43 AITOFU — BAB 43
44 AITOFU — BAB 44
45 AITOFU — BAB 45
46 AITOFU — BAB 46
47 AITOFU — BAB 47
48 AITOFU — BAB 48
49 AITOFU — BAB 49
50 AITOFU — BAB 50
51 AITOFU — BAB 51
52 AITOFU — BAB 52
53 AITOFU — BAB 53
54 AITOFU — BAB 54
55 AITOFU — BAB 55
56 AITOFU — BAB 56
57 AITOFU — BAB 57
58 AITOFU — BAB 58
59 AITOFU — BAB 59
60 AITOFU — BAB 60
61 AITOFU — BAB 61
62 AITOFU — BAB 62
63 AITOFU — BAB 63
64 AITOFU — BAB 64
65 AITOFU — BAB 65
66 AITOFU — BAB 66
67 AITOFU — BAB 67
68 AITOFU — BAB 68
69 AITOFU — BAB 69
70 AITOFU — BAB 70
71 AITOFU — BAB 71
72 AITOFU — BAB 72
73 AITOFU — BAB 73
74 AITOFU — BAB 74
75 AITOFU — BAB 75
76 AITOFU — BAB 76
77 AITOFU — BAB 77
78 AITOFU — BAB 78
79 AITOFU — BAB 79
80 AITOFU — BAB 80
81 AITOFU — BAB 81
82 AITOFU — BAB 82
83 AITOFU — BAB 83
84 AITOFU — BAB 84
85 AITOFU — BAB 85
86 AITOFU — BAB 86
87 AITOFU — BAB 87
88 AITOFU — BAB 88
89 AITOFU — BAB 89
90 AITOFU — BAB 90
91 AITOFU — BAB 91
92 AITOFU — BAB 92
93 AITOFU — BAB 93
94 AITOFU — BAB 94
95 AITOFU — BAB 95
96 AITOFU — BAB 96
97 AITOFU — BAB 97
98 AITOFU — BAB 98
99 AITOFU — BAB 99
100 AITOFU — BAB 100
101 AITOFU — BAB 101
102 AITOFU — BAB 102
103 AITOFU — BAB 103
104 AITOFU — BAB 34
105 AITOFU — BAB 105
106 AITOFU — BAB 106
107 AITOFU — BAB 107
108 AITOFU — BAB 108
109 AITOFU — BAB 109
110 AITOFU — BAB 110
111 AITOFU — BAB 111
112 AITOFU — BAB 112
113 AITOFU — BAB 113
114 AITOFU — BAB 114
115 AITOFU — BAB 115
116 AITOFU — BAB 116
117 AITOFU — BAB 117
118 AITOFU — BAB 118
119 AITOFU — BAB 119
120 AITOFU — BAB 120
121 AITOFU — BAB 121
Episodes

Updated 121 Episodes

1
AITOFU — BAB 01
2
AITOFU — BAB 02
3
AITOFU — BAB 03
4
AITOFU — BAB 04
5
AITOFU — BAB 05
6
AITOFU — BAB 06
7
AITOFU — BAB 07
8
AITOFU — BAB 08
9
AITOFU — BAB 09
10
AITOFU — BAB 10
11
IATOFU — BAB 11
12
AITOFU — BAB 12
13
AITOFU — BAB 13
14
AITOFU — BAB 14
15
AITOFU — BAB 15
16
AITOFU — BAB 16
17
AITOFU — BAB 17
18
AITOFU — BAB 18
19
AITOFU — BAB 19
20
AITOFU — BAB 20
21
AITOFU — BAB 21
22
AITOFU — BAB 22
23
AITOFU — BAB 23
24
AITOFU — BAB 24
25
AITOFU — BAB 25
26
AITOFU — BAB 26
27
AITOFU — BAB 27
28
AITOFU — BAB 28
29
AITOFU — BAB 29
30
AITOFU — BAB 30
31
AITOFU — BAB 31
32
AITOFU — BAB 32
33
AITOFU — BAB 33
34
AITOFU — BAB 34
35
AITOFU — BAB 35
36
AITOFU — BAB 36
37
AITOFU — BAB 37
38
AITOFU — BAB 38
39
AITOFU — BAB 39
40
AITOFU — BAB 40
41
AITOFU — BAB 41
42
AITOFU — BAB 42
43
AITOFU — BAB 43
44
AITOFU — BAB 44
45
AITOFU — BAB 45
46
AITOFU — BAB 46
47
AITOFU — BAB 47
48
AITOFU — BAB 48
49
AITOFU — BAB 49
50
AITOFU — BAB 50
51
AITOFU — BAB 51
52
AITOFU — BAB 52
53
AITOFU — BAB 53
54
AITOFU — BAB 54
55
AITOFU — BAB 55
56
AITOFU — BAB 56
57
AITOFU — BAB 57
58
AITOFU — BAB 58
59
AITOFU — BAB 59
60
AITOFU — BAB 60
61
AITOFU — BAB 61
62
AITOFU — BAB 62
63
AITOFU — BAB 63
64
AITOFU — BAB 64
65
AITOFU — BAB 65
66
AITOFU — BAB 66
67
AITOFU — BAB 67
68
AITOFU — BAB 68
69
AITOFU — BAB 69
70
AITOFU — BAB 70
71
AITOFU — BAB 71
72
AITOFU — BAB 72
73
AITOFU — BAB 73
74
AITOFU — BAB 74
75
AITOFU — BAB 75
76
AITOFU — BAB 76
77
AITOFU — BAB 77
78
AITOFU — BAB 78
79
AITOFU — BAB 79
80
AITOFU — BAB 80
81
AITOFU — BAB 81
82
AITOFU — BAB 82
83
AITOFU — BAB 83
84
AITOFU — BAB 84
85
AITOFU — BAB 85
86
AITOFU — BAB 86
87
AITOFU — BAB 87
88
AITOFU — BAB 88
89
AITOFU — BAB 89
90
AITOFU — BAB 90
91
AITOFU — BAB 91
92
AITOFU — BAB 92
93
AITOFU — BAB 93
94
AITOFU — BAB 94
95
AITOFU — BAB 95
96
AITOFU — BAB 96
97
AITOFU — BAB 97
98
AITOFU — BAB 98
99
AITOFU — BAB 99
100
AITOFU — BAB 100
101
AITOFU — BAB 101
102
AITOFU — BAB 102
103
AITOFU — BAB 103
104
AITOFU — BAB 34
105
AITOFU — BAB 105
106
AITOFU — BAB 106
107
AITOFU — BAB 107
108
AITOFU — BAB 108
109
AITOFU — BAB 109
110
AITOFU — BAB 110
111
AITOFU — BAB 111
112
AITOFU — BAB 112
113
AITOFU — BAB 113
114
AITOFU — BAB 114
115
AITOFU — BAB 115
116
AITOFU — BAB 116
117
AITOFU — BAB 117
118
AITOFU — BAB 118
119
AITOFU — BAB 119
120
AITOFU — BAB 120
121
AITOFU — BAB 121

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!