Putri Itu Bisa Membaca Pikiran!
Wanita bernama Thalita itu tengah kesulitan bernafas. Entah apa yang tiba - tiba membuat dia merasa seperti lehernya tercekik begitu kuat.
Wanita berambut pendek sebahu itu berusaha menjulurkan tangannya ingin menggapai gelas di atas meja. Berharap dengan meneguk air bisa mengurangi rasa sakitnya. Ujung jarinya yang lentik itu hampir saja menyentuh gelas.
" Pyar...." suara gelas pecah membuat dua sepasang manusia berhamburan datang memasuki kamarnya.
Ternyata usahanya tidak berhasil. Ia merasa kantuk yang sangat dan perlahan kedua matanya terpejam. Semua menjadi gelap. Dan sebelum ia menutup mata untuk selama - lamanya ia mendengar perbincangan dua orang itu yang tidak lain adalah adik dan suaminya.
Mereka berdua telah bersekongkol, membunuh Thalita dengan memberinya racun yang mematikan.
Suaminya ingin menikahi adiknya, itu alasan yang digunakan untuk melenyapkan Lita.
Lita yang setiap harinya bekerja sebagai wanita kantoran cukup simpel menjalani rumah tangganya dengan seorang pengusaha kaya bernama Deo. Ia pikir sudah menjadi wanita yang sempurna dengan menjadi istrinya. Kemewahan dan sosok pria yang selalu ada untuknya. Tapi, semua itu hanya bayangan semata. Ia tak pernah dicintai. Sementera Deo lebih tertarik terhadap Tyas, adiknya. Tyas lebih seksi, pintar merawat diri, tak hanya itu, gaya bercinta di atas ranjang juga membuat Deo candu. Lita benar - benar telah dibodohi oleh mereka berdua.
Tak ada alasan lain yang lebih manusiawi, kecuali membunuh Lita.
Lita benci dengan kehidupannya 3 tahun terakhir ini. Ia merutuk. Jika bisa diberi kesempatan hidup ia memilih untuk meninggalkan manusia bernama suami itu sebelum mati dengan sia - sia seperti ini.
Dan setelah mengalami masa tidurnya yang singkat. Lita terbangun dari mimpi kelamnya.
"Hah, dimana aku ?" Lita mengedarkan pandangan ke sekelilingnya. Terlihat di luar jendela, jejeran rumah dengan bentuk limas, bendera - bendara berlogo naga berdiri tegak di setiap pintu rumah. Tak ada orang yang berlalu lalang padahal halaman begitu luas. Pohon - pohon juga masih rindang. Dari barat, sinar matahari meredup memberikan rasa hangat di kulitnya. Suasana yang begini tidak akan pernah ditemui di keramaian kota.
"Dimana aku ?" Lita masih bergumam hingga seseorang datang berlari kecil ke arahnya. Penampilan gadis itu yang aneh membuatnya tersentak.
"Siapa kamu ?" tanya Lita panik.
"Putri Zhiping sudah bangun, syukurlah. Saya sangat khawatir sekali dengan keadaan Anda." tutur pelayan itu dengan begitu lembut diiringi dengan senyuman yang ramah pula.
Mendengar perkataan gadis yang baru datang itu membuat Lita langsung menutup telinganya dengan telapak tangan.
"Siapa kamu dan dimana ini ?"
"Apa ini?" Lita seperti mendengar suara - suara aneh yang berbisik padanya. Seperti ia bisa mendengar pikiran gadis di depannya.
"Ada apa dengan putri, seperti hilang ingatan saja ?" batin pelayan bernama Wei dan terdengar juga oleh Lita.
Lita mencoba perlahan menurunkan tangannya. Ia lalu baru tersadar jika penampilannya juga berubah. Ia beranjak lalu melihat pantulan dirinya di depan cermin.
"Hah, siapa aku ?" batin Lita. Dari penampilannya ia tahu telah berada di zaman kuno seperti di China.
"Sekarang tahun berapa dan dimana ini ?" tanya Lita untuk memastikan kejelasannya.
"1912. Anda berada di dinasti Qing . Mengapa Putri Zhiping bertanya demikian?" Wei mulai dengan praduganya jika tuannya ini sedang amnesia.
"Aku tidak lupa ingatan, camkan itu !" tegas Lita yang membuat Wei tersentak.
Wei langsung bersujud takut. "Ampuni saya, Putri Zhiping!" Wei heran mengapa putri itu bisa membaca pikirannya.
Lita terdiam sejenak. Sejak tadi pelayan ini menyebutnya dengan nama putri Zhiping.
Lita pun bertanya, "Siapa namamu?"
"Saya pelayan Wei, Putri." sahutnya dengan sopan.
"Bisakah kamu menceritakan sedikit siapa aku ?" Lita menatap lawan bicaranya.
Wei tak berani menatap dan menutup pemikiran tentang putri Zhiping.
"Anda adalah putri Zhiping. Raja Qing dulu menikah dengan wanita desa bernama Yiyin yang tidak lain adalah ibu Anda. Nyonya Yiyin tidak diterima keberadaannya di kerajaan ini. Raja Qing tidak ingin disebut sebagai raja yang tidak bertangung jawab, oleh karena itu Raja menginginkan Anda untuk hidup bersama di istana kerajaan. Tapi Ratu tidak setuju. Dan mengasingkan Anda di tempat ini."
"Pantas begitu sepi." Putri Zhiping tampak berpikir.
"Apakah Anda baik - baik saja putri?"
"Memangnya ada apa ?"
"Anda baru saja pingsan setelah minum."
Zhiping langsung terperangah mengingat ia di zamannya juga mati karena diracun oleh orang - orang yang disebut keluarga.
Mulai detik ini ia tidak akan percaya dengan siapa pun.
Tersadar dari pingsan membuatnya bisa membaca pikiran orang lain.
Zhiping ingin mencoba dan bukan kebetulan saja bisa memiliki kekuatan membaca pikiran ini.
"Pelayan Wei, coba pikirkan sesuatu tentangku !" titah putri.
Wei langsung bersujud lagi. "Ampuni saya Tuan Putri, saya tidak berani !"
"Kamu bisa dipercaya?" Zhiping menajamkan penglihatannya membuat Wei sedikit takut.
"Saya setia dan patuh. Tidak akan menghianati Anda, Putri."
"Bagus, sekarang coba pikirkan sesuatu tentang diriku !"
Wei menutup mata takut. Zhiping berjanji tidak akan menghukumnya, barulah Wei memberikan diri.
"Anda terlihat lusuh dan tidak terawat." batin Wei yang membuat putri Zhiping mendelik.
"Ampun Tuan Putri!" Wei mengatupkan kedua telapak tangannya cepat sambil memejamkan mata ketakutan.
Zhiping yang sontak mengangkat tangannya hendak memukul lekas menurunkan kembali.
"Kau barusan berkata aku lusuh dan tidak terawat?" Zhiping mengulangi pemikiran Wei.
Wei berulang kali meminta maaf. Zhiping mengampuni nya. Apa yang dikatakan Wei tidaklah salah. Karena berasal dari kasta rendah, Zhiping tidak dihargai sebagai putri Raja.
"Lalu, Putri bagaimana bisa membaca pikiran saya ?" Wei tidak bisa menyembunyikan rasa penasarannya.
"Aku juga tidak tahu. Wei, kamu bisa menjaga rahasia ini dari semua orang? Aku merasa telah tidak diperlakukan adil di istana oleh ayahku sendiri. Aku tidak boleh terlalu lama berada dalam keterpurukan seperti ini. Orang - orang harus tahu jika aku adalah putri !"
Wei terbelalak tak percaya dengan putri yang baru tersadar dari pingsannya ini. Mengapa gaya bicaranya pun juga berubah. Lebih berani dan tinggi.
"I-iya, Putri. Aku mendukung Anda kepermukaan. Siapa tahu dengan putri berubah pangeran Xian Zhu akan tertarik dan jatuh hati pada Anda."
"Pangeran Xian Zhu ? Siapa dia ?" tempat dan nama yang akan masuk dalam pikiran nya adalah hal baru bagi Zhiping. Dan sedikitpun ia tidak ingat siapa dirinya yang sekarang. Tiba - tiba kepalanya menjadi pusing.
Wei sangat ketakutan, memanggil nama Zhiping berulang kali hingga Zhiping tak sadarkah diri lagi.
Wei segera berlari untuk memanggil tabib istana. Semua orang menjadi gempar mendengar kabar jika Putri Zhiping telah siuman tapi pingsan kembali.
Tabib istana datang dan mengecek keadaanya. Raja Qing juga ada disana. Dua orang wanita berbeda usia saling melempar pandang, terlihat gurat ketakutan di wajah mereka.
Hai reader semuanya, author membuat cerita baru dengan judul, "Aku menjadi dia untuk balas dendam." silahkan mampir !
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 46 Episodes
Comments
IndraAsya
👣👣👣
2024-09-07
0
Ayu Dani
mampir Thor
2024-08-09
0
ig@Siskamarcelina048
permisi othor,, aku mampir yaa 👣
2024-07-28
1