seusai hujan semalaman, pekarangan rumah dan jalanan terlihat basah karena air yang membasahi tak henti, Shani sudah terbangun dari tidurnya dan tengah merapihkan kamar sebelum ia melakukan aktivitas lainnya.
Shani pun sebenarnya sudah rapih dan siap untuk pergi ke agensi tempat nya audisi tetapi ia harus sarapan terlebih dahulu jika tidak Gerd nya akan kambuh, " Dek ayo sarapan dulu,"
" iya yah," Shani keluar kamar dan pergi ke meja makan, " ibu masak apa?" Shani melihat menu makanan di atas meja yang telah di masak oleh ibu, " ibu masak nasi goreng, telur mata sapi, sosis, sama nugget," Shani duduk di samping Shaka yang tengah sibuk memainkan rubik nya.
" ayo makan," ucap ibu sambil menyendok an nasi goreng ke piring, Shani mengambil nugget dan sosis kesukaannya setelah itu ia berdoa bersama dengan keluarga nya sebelum makan.
sarapan kali ini lebih tenang dan tidak ada perbincangan karena mereka harus cepat untuk sarapan, ayah dan ibu sudah tampak serasi dengan ayah memakai seragam TNI nya dan ibu menggunakan seragam ibu Persit (PSK).
Shani mengangguk baju rajut lengan panjang dan rok Levis di atas lutut, sedangkan Shaka terlihat santai menggunakan kaos hitam dan celana bahan hitam.
" kamu lama ga dek nanti kalau misalnya lama mas mau ketemu temen mas dulu," Shaka menatap adiknya yang sudah rapih makan itu, " lama kayanya soalnya banyak," Shani merapihkan piring dan gelas miliknya lalu di bawa ke wastafel karena semuanya sudah selesai makan.
" ya udah sana mas sama adik berangkat, ayah sama ibu juga udah mau berangkat," Shaka mengangguk lalu mengecup pipi dan tangan ibunya dan mengecup tangan ayahnya.
di susul Shani yang juga berpamitan dengan orang tuanya, " semoga lolos ya," ayah mengecup kening putri tercintanya itu, " amin," Shani pun menyusul Shaka yang sudah lebih dulu pergi ke luar rumah untuk memanaskan mobil.
" ayo mas," Shani masuk ke mobil lalu shaka pun masuk setelah mengelap kaca mobil yang sudah lama tak di gunakan itu, " ga ada yang ketinggalan kan?" Shani menggelengkan kepalanya.
" aku setel musik ya," Shani menyalahkan musik pada head unit yang ada di dashboard mobil, perjalanan Shani dan Shaka hanya di isi oleh musik dan suara mesin karena dua insan di dalam sedang sibuk pada pikirannya masing masing.
Shaka sibuk menyetir sedangkan Shani hanya berfikir untuk audisi nanti, « gimana kalau aku gagal? gimana kalau aku kecewa in ibu sama ayah? gimana kalau aku cuma nyusahin mas Shaka? aku takut » pikiran Shani benar benar berisik.
ini bukan satu atau dua kali Shani takut gagal, Shani selalu takut jika apa yang ia kerjakan mengecewakan orang sekita, Shani selalu takut jika ia gagal untuk menjadi dirinya sendiri.
" Santai aja dek, kamu harus lakukan yang terbaik, apapun hasilnya nanti pasti tidak akan membuat ibu sama ayah kecewa, dan mas tidak akan pernah merasa di susahkan oleh kamu, kamu ga perlu takut," Shaka sangat memiliki ikatan batin dengan adiknya itu, Shaka selalu tahu perasaan adiknya saat apapun.
" aku takut mas," Shani menatap sang Abang yang tersenyum manis itu, " takut itu wajar, semua orang pun pasti takut tapi mas yakin kok kalau kamu percaya sama diri kamu pasti, pasti akan ada hasil terbaik untuk kamu,"
......................
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 302 Episodes
Comments