" Ibu lusa Shani udah harus pakai kebaya untuk perpisahan dan Shani harus tampil di untuk mengisi acara," Saat ini Shani dan ibu tengah berjalan menuju rumah sederhana milik mereka.
" Oh iya ibu lupa ambil kebaya di Jakarta pasti tidak akan sampai instan kesini, ibu minta maaf ya," ibu mengelus kepala Shani, " gapapa ibu nanti Shani beli aja," Ibu menggelengkan kepalanya.
" sebagai ganti nya gimana kalau kita ke toko kain untuk beli bahannya dan bikin, ibu ga enak kalau Shani harus beli kan ibu sudah janji untuk kasih kebaya bikinan ibu kalau Shani lulus," Shani menatap ibu nya antusias sambil tersenyum manis.
" mau ibu," ibu tersenyum manis sambil menatap gemas anak bungsu nya itu, " baik lah ayo kita ke toko kain semoga selesai dalam 1 hari ya," mereka pun pergi ke pasar untuk membeli kain untung saja tidak jauh dari rumah.
ibu membeli 2 jenis kain, kain polos dan brokat yang warnanya senada yakni merah maroon tak lupa ibu juga membeli beberapa aksesoris untuk di hias pada kebaya itu.
" Semuanya sudah kebeli ayo kita pulang," mereka pun pulang ke rumah, Shani mengganti pakaiannya sedang kan ibu mengambil mesin jahit usang peninggalan sang nenek yang sudah lama tak di gunakan tapi masih cukup bagus apalagi merek mesin jahit itu sudah lama tak produksi lagi jadi harga nya semakin mahal dan kualitas mesin jahit itu pun sangat bagus.
" dek sini ibu ukur dulu," Shani mendekati sang ibu lalu ibu mengambil meteran untuk mengukur badan untuk potongan kain itu, " kamu mau kebaya kaya gimana?" Shani berfikir sambil ibu nya mengukur badan nya.
" Shani punya sketsa kebaya Bu tunggu," Shani berlari ke kamar dan mengambil buku sketsa miliknya, " ini ibu, Shani sempat bikin sketsa kebaya, yang mudah ada biar cepat selesai," ibu mengambil buku sketsa itu dan melihat lihat gambar sketsa baju kebaya yang Shani buat.
" ibu bikin ini aja," Shani melihat nya, " tapi itu susah Bu apalagi ada kain di tangannya yang menjuntai ke bawah," ibu menggelengkan kepalanya, " gapapa, Shani bantu ibu buat pola nya ya nanti ibu yang potong," ibu anak itu pun bekerja sama untuk membuat kebaya.
" Mba ngapain sih berisik banget," Bulik keluar dari kamarnya saat ia merasa terganggu dengan suara mesin jahit, " ini bikin kebaya buat Shani kelulusan," Shani melirik Tante nya yang tampak kesal karena terganggu dengan suara mesin jahit.
" Ngapain sih bikin bikin kebaya mendingan kebaya mba nikah aja di pakai ngerepotin orang aja," Shani menunduk, " ya terserah mba dong, yang kerja mba ini kok kamu ga sewot,"
" Tapi mba, mendingan pakai kebaya yang ada aja dari pada ngabisin duit buat beli kain, nyusahin orang tua aja kerjaannya," Bulik melirik sinis Shani lalu masuk ke kamarnya dan menutup pintu dengan kencang.
" Bu maaf ya Shani ngerepotin," ibu menghela nafas lalu ia mendekati Shani yang sedang diam, " Jangan pernah dengar omongan Bulik mu itu, dia memang tidak pernah di perlakukan seperti ini oleh nenek jadi dia iri, kamu ga pernah ngerepotin ibu lagian kan kamu bantu ibu juga," Ibu mengelus kepala Shani.
" Sudah ayo lanjut di potong pola nya biar tidak ke malam an, kalau hari ini tidak selesai besok di lanjutkan lagi,"
......................
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 301 Episodes
Comments