" Anak ibu cantik sekali," puji ibu sambil melihat Shani yang sudah memakai kebaya hasil kerja keras mereka 2 hari yang lalu, Shani juga sudah tampil begitu cantik dengan wajah yang di rias tipis.
Shani bisa make up tetapi karena usianya yang masih remaja jadi ibu melarang Shani tampil menggunakan riasan seperti orang dewasa jadi warna yang saat ini Shani gunakan masih terlihat kalem seperti anak muda.
kebaya berwarna merah maroon sangat cocok di kulit putih milik Shani, rambut Shani pun di tata dengan begitu bagus oleh dirinya sendiri, hanya bermodalkan tutorial di YouTube Shani bisa tampil begitu cantik.
" Ibu juga cantik," balas Shani saat sang ibu masuk ke kamarnya dan memuji dirinya, ibu juga menggunakan kebaya tetapi berwarna putih dengan rok batik lilit coklat dan wajahnya yang di hias oleh riasan tipis.
" sudah ayo berangkat nanti telat," Shani mengangguk lalu mereka pun berangkat ke sekolah Shani, sepanjang jalan banyak sekali tetangga yang memuji kecantikan mereka berdua apalagi Shani dan ibu jarang tampil menggunakan riasan.
" Bu kalau ayah ada disini pasti mata ayah udah tajam banget ngeliatin bapak bapak yang ngeliatin ibu," ibu hanya menanggapi ucapan Shani dengan tersenyum dan tertawa kecil, " Berdoa saja semoga ayah cepat pulang," ibu mengusap tangan Shani.
" rame sekali dek," ibu melihat sekolah yang sudah ramai siswa siswi dan orang tua yang berpakaian sangat rapih sesuai kelasnya masing masing, " duduk disini Bu," Shani dan ibu nya duduk di bangku yang sudah disusun sesuai kelas nya.
Shani berada di kelas 9 D, kelas terakhir yang di kenal sangat susah di atur tetapi beruntungnya mereka selalu mendapatkan wali kelas penyabar dan tak pernah marah walaupun mereka membuat onar.
kelas Shani jarang sekali di lirik karena prestasi karena hanya di kelas Shani yang muridnya tidak berkenan mengikuti ekstrakurikuler atau organisasi, 3 kelas lainnya adalah kelas unggulan.
" acara kapan di mulai dek?" ibu menatap Shani, " Shani Ga tau Bu paling bentar lagi," mereka pun menunggu hingga 30 menit setelah itu acara pun di mulai saat seorang MC naik ke panggung untuk membuka acara.
" Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, selamat pagi kepada para siswa siswi, wali murid, dan guru guru yang telah datang pada acara perpisahan dan pelepasan murid kelas 9 SMPN Mentari 1, " mc itu mulai membuka acara dan beberapa segilir orang menyampaikan sambutan.
" Sampai lah kita pada acara yang di tunggu tunggu oleh para murid, yakni membacakan 3 murid berprestasi pada 6 semester ini, untuk bapak kurikulum, bapak Adi di persilahkan untuk naik ke panggung dan menyebutkan nama nama siswa berprestasi serta poin nya, waktu dan tempat kami persilahkan," Guru kurikulum pun naik ke atas panggung, Shani mengenalnya ia adalah pak Adi wali kelasnya saat duduk di kelas 7 ia guru Penjaskes yang di angkat menjadi guru kurikulum karena guru kurikulum sebelumnya sudah pensiun.
" Ya terimakasih, selamat pagi semuanya yang terhormat bapak kepala sekolah Mentari 1 bapak Agus S. Pd. M.M., yang saya hormati bapak ibu guru, wali murid, dan yang saya bangga kan siswa siswi kelas 9, izinkan saya selaku guru kurikulum untuk membacakan murid murid berprestasi selama 6 semester ini, sebelum itu saya akan memberi tahu bahwa murid berprestasi ini tidak terhitung mau dia rangking 1 atau tidak yang jelas murid dengan poin besar ini adalah murid murid yang sedari kelas 7 semester 1 sampai semester 6 mendapatkan nilai stabil dan semakin naik setiap semester nya, baiklah tak usah lama lama saya akan membacakan nya," Adi membuat amplop putih dan mengeluarkan kertas berisi nama nama siswa berprestasi.
" juara 3 murid berprestasi dengan poin 19001, di raih oleh murid dari kelas 9 A yakni, Amelia Putri," semua bersorak dan memberikan tepuk tangan, gadis bernama Amelia pun naik ke atas panggung untuk mendapatkan penghargaan.
" Juara 2 murid berprestasi dengan poin 1927 yakni di raih murid dari kelas 9 C, Claudia Raharja," tepuk tangan semakin keras dan tentu suasana semakin tegang, Shani pun tak kalah deg deg an walaupun ia tak berharap lebih pada nilai itu.
" Juara 1 murid berprestasi dengan poin 2000 yakni di raih murid dari kelas 9," Adi sengaja menggantung kata katanya bias semua orang penasaran dan tegang.
ibu yang tau Shani deg deg an itu pun menggenggam tangan putrinya, " Gapapa, apapun hasilnya ibu tetap banget sama kamu," Shani tersenyum, " 9 D, SHANIA AKASHA," semua murid kelas 9D histeris dan berteriak gembiran karena setelah 3 tahun akhirnya ada murid dari 9D yang membanggakan.
" IBU," saat tahu ia menjadi murid berprestasi juara 1 Shani histeris lalu memeluk ibu nya, " ibu Shani dapet," Ibu tersenyum sangat bangga pada putri nya itu, " Terimakasih ya sayang sudah berjuang, sudah kamu naik dulu ya," Shani mengangguk.
Shani naik ke atas panggung, " selamat untuk kalian bertiga untuk siswa siswi yang tak terpilih tidak perlu bersedih, semoga di SMA nanti kalian menjadi murid berprestasi,"
" untuk bapak Adi dan ibu Rahayu selaku kesiswaan di persilahkan untuk memberikan penghargaan kepada juara 2 dan 3 sedangkan untuk bapak Agus bisa memberikan penghargaan kepada juara 1," guru guru yang di panggil tadi pun naik ke atas panggung dan memberikan penghargaan satu persatu.
" selamat Shani," Ucap pak Agus selaku kepala sekolah Mentari 1, " terimakasih pak," Shani berjabatan tangan dengan pak Agus, " Untuk wali murid Amel, Claudia, dan Shani di perkenankan naik ke atas panggung untuk mengambil gambar bersama para guru mentari 1.
......................
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 299 Episodes
Comments