seminggu full seluruh siswa siswi sekolah menengah pertama Mentari 1 di sibukkan dengan ujian sekolah, mereka belajar begitu giat untuk mendapatkan hasil yang maksimal.
nilai yang bagus sangat penting untuk pendaftaran mereka ke jenjang selanjutnya apalagi untuk mereka yang hanya bisa daftar melalui jalur prestasi, Seperti Shani yang hanya bisa daftar melalui prestasi karena berharap pada zonasi tentu mustahil untuk di desa.
segala berkas penting milik Shani itu adalah warga Jakarta jadi cukup sulit jika harus mengurus perpindahan penduduk harus menunggu waktu 1 tahun.
" Baik lah anak anak, ujian telah usai selamat kepada para murid yang telah menempuh pendidikan 3 tahun di SMP mentari 1 ini semoga hasil nya dapat memuaskan," ucap seorang guru perempuan yang merupakan wali kelas Shani.
" Lusa kita akan mengadakan perpisahan di sekolah, sesuai dengan pembahasan kepala sekolah Minggu lalu seluruh siswi kelas 3 di wajibkan untuk menggunakan kebaya dan kelas kita mendapatkan warna merah maroon, untuk laki laki menggunakan kemeja putih dan bawahan hitam tak lupa dasi putih ya,"
" pada acara perpisahan ini sekolah akan mengumumkan siapa saja murid murid yang mendapat nilai terbaik selama 6 semester ini, ingat yang rangking 1 belum tentu bisa masuk pada jajaran 3 murid berprestasi ini jadi kalian bisa berdoa siapa tahu murid di kelas kita ada yang masuk pada 3 murid berprestasi ini, ya sudah karena sudah waktunya pulang kalian bisa pulang" lanjut guru itu dan mempersilahkan para murid pulang.
satu persatu murid keluar kelas mengecup tangan sang wali kelas, " Shani," Shani tersenyum dan melihat ke wali kelasnya yang juga tersenyum pada gadis manis itu, " Ibu minta tolong ya, kamu jadi perwakilan kelas untuk berpidato karena ibu yakin hanya kamu yang publik speaking nya terlatih,"
" baik ibu saya akan berusaha," Shani mengangguk, " baik Shani terimakasih ya," Shani pun pulang, Shani berjalan kaki sambil mendengarkan musik walaupun banyak teman temannya yang pulang se arah tetapi tidak ada satu pun yang mau berbicara dengan Shani.
entah apa yang membuat mereka enggan berdekatan dengan Shani, mungkin mereka insecure berteman dengan Shani karena Shani selalu di banggakan oleh guru guru walaupun ia tak pernah menjadi murid unggulan dalam nilai ujian.
" Shani," Shani menoleh dan melepaskan handset nya saat ada tempat satu sekolah nya berlari kepada nya, " Kenapa Dara?" dia adalah Adara teman satu angkatan Shani tetapi mereka berbeda kelas, Adara tak kalah cantik dan pintar dari Shani hanya saja dirinya yang sibuk dengan organisasi membuat nya jarang berteman.
" kamu mau ga kalau tampil untuk perpisahan? aku bingung kelas kamu siapa yang harus tampil untuk mengisi acara," Shani terdiam, " Ya udah dar aku gapapa," senyum Adara mengembang sempurna.
" Bagus deh, kamu mau tampil apa?" Adara mengeluarkan buku note kecil, sebagai sekretaris OSIS Adara selalu membawa buku kecil untuk mencatat tugas tugas yang akan ia kerjakan.
" nyanyi aja," Adara mencatat nama Shani pada buku itu serta apa yang akan di tampilkan, " ya udah aku duluan ya Shan bye," Adara berlari sambil melambaikan tangannya ke Shani.
Shani pun melanjutkan jalannya Lagi, « ibu pasti lagi di sawah » batin Shani sambil melangkahkan kakinya berbelok menuju jalan kecil nan licin tepat di samping luasnya tanah persawahan milik tuan tanah.
" Ibu," sapa Shani dengan bahagia saat berhasil menemui sang ibu di sawah, " Udah pulang dek," Shani mendekati ibunya yang tengah menanam padi di tanah miliki keluarganya.
" Jangan turun kotor," saat mendapatkan larangan itu Shani pun tak jadi turun ke sawah, " ibu kapan selesainya?" Tanya Shani melihat sang ibu yang sudah kotor dengan tanah basah.
......................
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 302 Episodes
Comments