Kegilaan Samuel

💌 Whisper of love 💌

 

🍀 HAPPY READING 🍀

.

.

Pagi hari matahari mulai bersinar terang, Sebagian cahaya hangatnya masuk melewati celah jendela yang tertutup gorden.

Pikirannya sudah terbangun dari tidur lelapnya, tapi tidak dengan tubuhnya. Tadi malam Ivander tertidur sudah pukul dua pagi. Ivander masih malas membuka matanya. Bunyi alarm yang menggema di dalam ruangan membuat mata Ivander mulai terbuka, serasa tidur panjang dan lelap namun kenyataannya rasa kantuk masih menguasainya.

Ivander mengambil jam weker yang ada diatas nakas. Mematikan bunyi alarm yang sedari tadi berbunyi. Ivander masih bergulung diri didalam selimut. Ia memicingkan matanya, menatap jam weker yang ada ditangannya. Namun rasa malas yang masih menguasainya membuat Ivander kembali membenamkan wajahnya diantara bantal.

Trrrrrrt Trrrrrrt Trrrrrrt

Terdengar getaran ponsel milik ivander berbunyi. Ivander mendengus kasar, ia melepaskan rasa kesalnya. Tangannya menelusuri seprei lembut dan mencari cari keberadaan ponselnya.

Ia mengganti posisi tidurnya dengan telentang, menggeser tanda terima pada Handphone nya dan meletakkan ponselnya ditelinga. Ivander kembali memejamkan mata.

" Halo! " ucapnya malas, suaranya terdengar serak bangun tidur.

" Hai dude! kamu masih tidur? " tanya Samuel dari seberang.

" Ehmmmmmm...! " gumam Ivander dengan nada lesu.

" Ivander, aku gak mau tahu. Sekarang kamu harus ke kampus. tidak ada penolakan, sekarang juga kamu harus datang, titik !! " titah Samuel seperti seorang raja memerintah para prajuritnya.

" Buat apa, bukankah ini libur? " Ivander balik bertanya dan membuka matanya dengan sempurna.

" Saya sudah bilang tidak ada pertanyaan dude." kata Samuel

" Astaga, saya lagi malas untuk keluar rumah Samuel ! " Seru Ivander.

" Tidak ada penolakan, saya tunggu satu jam, oke! " ucap Samuel mematikan ponselnya dengan sepihak. Samuel tersenyum smrik sambil mengangkat sebelah alisnya.

Sementara Ivander mengernyitkan keningnya, Ia menatap ponselnya yang sudah mati. Ia mendengus kasar. Ivander nampak bingung dengan sikap Samuel. Ivander membuang asal ponselnya dan bangun dari tidurnya.

Sebelum bersiap siap, seperti biasa Ivander akan melakukan olahraga kecil Untuk membentuk otot-otot nya.

Tubuh yang sehat adalah hal yang penting bagi Ivander. Untuk mewujudkannya, olahraga menjadi aktivitas yang rutin Ivander lakukan setiap hari. Ivander tidak pernah melakukan luar rumah seperti gym untuk melakukan olahraga.

Karena Ivander sudah mendesain khusus disebelah kamarnya. Kapan pun ia mau, Ivander bisa melakukannya dirumah.

Ia sengaja membuat material kaca sebagai sekat agar berhadapan dengan kamarnya.

Setelah mendapat keringat, Ivander melangkah menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya.

Tidak menunggu lama, Ivander sudah selesai melakukan ritual membersihkan tubuhnya. Ia akan bersiap ke kampus seperti yang dikatakan Samuel.

Ivander bersiul menuruni anak tangga, mengedarkan pandangannya mendapati Berneta sedang asyik di dapur.

Melihat kedatangan tuannya, dengan sopan Berneta menyapa Ivander seraya membungkukkan badannya.

" Selamat pagi tuan ! " sapa Berneta,

" Ini sudah siang Berneta, kamu meledekku? " Kata Ivander tersenyum miring, ia menggeser kursinya dan duduk di sana.

" Maaf tuan, ini baru pukul 10, yang saya tahu jika pukul 10 itu masih pagi tuan. " ucap Berneta menjepit bibirnya untuk menahan senyumnya. Berneta lebih menyukai sifat Ivander yang ramah. Terkadang Berneta mengajaknya Ivander bercanda dan Ivander tidak masalah. Namun tidak pada Ivannia, gadis itu terlihat manja dan suka mengatur, ia tidak pernah berbicara santai kepada Ivannia. Jika itu menyangkut dengan Ivannia pasti itu mengenai sesuatu untuk kebutuhannya saja .

Ivander tersenyum singkat, " Dimana daddy dan Ivannia ? " tanya Ivander menikmati sarapannya.

" Ada di ruang kerja tuan! Tapi nona Ivannia sepertinya keluar tuan." ucap Berneta.

" Ivannia sudah keluar? kemana dia? " gumam Ivander pada dirinya sendiri.

Tidak ada percakapan lagi, Ivander meninggalkan dapur menuju kamar Daddy setelah ia menghabiskan sarapannya. Ia dapat mendengar, jika daddynya sedang berbicara dengan seseorang melalui ponsel. Siapa lagi jika bukan Mommynya. Ivander tersenyum sambil mengangkat tangannya untuk mengetuk pintu.

TOK TOK TOK

Ivander menurunkan tangannya setelah berapa kali mengetuk pintu, terdengar sahutan dari dalam.

" Masuk ! "

Ivander membuka kenop pintu dan mendorong daun pintu ke dalam.

" Apakah saya mengganggu dad..? " Tanya Ivander muncul dari balik pintu, ia melemparkan senyumnya kepada lelaki yang sangat dihormatinya itu.

" Tentu tidak my son, masuklah ! " kata Aaron meninggalkan meja kerjanya menuju sofa yang ada di ruangan kerjanya.

" Apakah itu mommy dad? " tanya Ivander sudah duduk menatap lekat lekat kepada lelaki yang menjadi kekuatan hidupnya.

" Tidak, itu dari Uncle Betran, Ivannia lagi disana dan merepoti auntie mu. " kata Aaron tersenyum singkat.

" Astaga dad, apa dia ribut lagi dengan Alea? " tanya Ivander menggelengkan kepalanya.

" Sepertinya begitu my son. Beruntung uncle Betran ada di sana. " desis Aaron.

" Apalagi yang mereka ributkan dad? " tanya Ivander kembali.

" Alea hanya bilang jika lelaki yang dikencani adikmu tidak baik. Namum Ivannia nampak kesal tidak terima."

" Astaga aku hampir lupa, aku belum mengurus anak ingusan itu dad. "

" Maksudmu Denian? " tanya Aaron mengernyitkan keningnya.

" Yes dad. "

" Kenapa dia? "

" Dia lelaki brengsek yang hanya memanfaatkan Ivannia saja. "

" Benarkah? " ucap Aaron seperti berpikir. " Biarkan Ivannia yang memutuskan sendiri my son. " lanjut Aaron kemudian.

" Tidak dad, saya sendiri yang akan memberi perhitungan buat Denian. "Kata Ivander nampak geram. Lelaki itu benar benar mencuci otak adiknya.

" Lakukan yang menurutmu baik my son." kata Aaron. Sejauh ini ia sangat bersyukur memiliki Ivander yang memiliki tanggung jawab buat adiknya. Tidak hanya itu, ia yakin Ivander akan bisa melanjutkan perusahaan Donisius kelak.

" Apa kabar mommy dad? Bagaimana perkembangan, siapa nama anak Uncle Lionel itu ? " tanya Ivander mencoba mengingat nama yang pernah disebutkan daddynya.

" Joevanka."

" Apa ada perubahan dari joevanka dad? "

" Belum ada my son, dokter juga tidak mengizinkan Joevanka dipindahkan kesini."

" Apa ? " Ivander nampak terkejut. " Apa mommy akan disana dad? " tanya Ivander membuang napasnya dengan lesu.

" Kita akan tetap menunggu my son, minggu depan mommy akan pulang. Karena keluarganya bersedia merawatnya selama ia koma. Jika Joevanka sadar, Mommy akan kembali ke London untuk menjemputnya. " Kata Aaron menjelaskan.

" Harusnya memang seperti itu dad. " kata Ivander dengan suara terendahnya.

⭐⭐⭐⭐⭐

Ivander melangkah memasuki kampusnya, Ia mengedarkan pandangannya mencari seseorang. Samuel nampak berbincang dengan seorang wanita.

Melihat kedatangan Ivander, Samuel langsung tersenyum lebar.

" Hei dude aku disini ! " Kata Samuel melambaikan tangannya kepada Ivander seakan memberitahukan posisinya.

Ivander berjalan mendekati Samuel.

" Tunggu disini ya cantik..! " ucap Samuel berbisik dan mengerlingkan salah satu matanya kepada teman ngobrolnya tadi.

Samuel berjalan menjauh dan menarik tangan Ivander.

" Hei ada apa ini? kenapa kau menarik tanganku ? " Ivander mengernyitkan keningnya, melihat tangan Samuel yang masih menarik tangannya.

" Ssstttttt jangan bersisik! " kata Samuel berbisik.

" Ada apa ini ? " Ivander menatap Samuel penuh tanda tanya.

Mereka mengambil tempat yang aman untuk berbicara santai. Samuel melambaikan tangannya kepada laudya yang sedang memperhatikan mereka.

" Laudya menyukaimu dude, jadi aku harap kau terima dia." Akhirnya Samuel berbicara.

" What????? kamu gila??? " kata Ivander berhasil membulatkan matanya.

" Dude dengarkan aku, Laudya jauh lebih cantik dari Delia. Aku lebih setuju kamu bersama Laudya. Aku sebagai sahabatmu tidak setuju jika kamu balik sama Delia. Jadi terima Laudya sebagai kekasihmu." Samuel berbicara seperti seorang ayah yang menjodohkan anaknya dan perkataannya tidak bisa dibantahkan.

" Ck ...kamu pikir cinta bisa dipaksa? " kata Ivander mulai jengah dengan sikap Samuel.

" Cinta bisa tumbuh jika kalian sering bersama dude, yakinlah Laudya jauh lebih sempurna dari Delia." Kata Samuel seperti peramal.

" Kamu salah makan obat ya? "

" Aku sudah makan obatku dengan baik, jadi tidak perlu mencemaskanku. Aku harap kamu bisa menerima Laudya. Mengerti ! " Setiap perkataan Samuel terdengar tegas, agar Ivander mengerti.

" Kamu benar benar gila ya ?! " desis Ivander berkacak pinggang berusaha menyadarkan Samuel.

" Dude, jangan selalu mengataiku gila. Aku benar benar waras. Aku adalah teman terbaikmu dude, selamanya." Samuel tersenyum smrik sambil mengangkat setengah alisnya.

" Kenapa bukan untukmu saja? " ujar Ivander dengan nada geram, rahangnya sudah mengeras.

" Ck.. kamu lupa saya sudah memiliki kekasih dude, Kamu mau ngajarin aku selingkuh ya? " ledek Samuel.

" Brengsek kamu..."

" Aku kasih kesempatan kalian bicara, gunakan sebaik baik untuk mendekati Laudya, oke ! " bisik Samuel tersenyum menggoda, ia kembali mengerlingkan matanya kepada Ivander. Semua itu ia lakukan buat sahabatnya. Samuel tidak mau jika Ivander kembali kepada Delia.

" Astaga, Samuel ! " panggil Ivander, namun Samuel menjauh dan melambaikan tangannya. Meninggalkan Ivander yang terdiam membeku ditempatnya. Ivander terlihat kesal.

Terlihat jelas Laudya sedang berjalan mendekatinya, ia tersenyum malu malu menyapa Ivander.

" Ivander....! "

" Samuel, kau benar benar gila! Awas kau! " batin Ivander mengumpat Samuel dalam hati.

BERSAMBUNG

.

.

.

💌BERIKAN LIKE DAN KOMENTARMU💌

💌 BERIKAN VOTEMU 💌

💌 BERIKAN BINTANGMU

Terpopuler

Comments

Nana Grace

Nana Grace

mantap

2021-08-18

0

Nana Grace

Nana Grace

Samuel gokil

2021-08-18

0

Susilawati Dewi

Susilawati Dewi

knp jovanka blm siuman

2021-06-07

1

lihat semua
Episodes
1 PROLOG
2 Anastasia menangis
3 Kepergian Lionel
4 Terlambat Bangun
5 Pertemuan tidak diduga
6 Kedatangan Aaron
7 Kegilaan Samuel
8 Memberi Perhitungan
9 Barang Bukti
10 Delia tidak berubah?
11 Penampilan Ivander
12 Kepulangan Anastasia
13 Joevanka Sadar
14 Kesedihan Joevanka
15 Keputusan Yang Berat
16 Akhirnya Memutuskan
17 Merindukan Mereka
18 Joevanka menyukai Senja
19 Malam Yang mencekam
20 Ketakutan Ivander
21 Bertahanlah Joevanka.
22 Mencintaimu dalam diam.
23 Demi kebaikan bersama
24 Mengalihkan Panggilan
25 Meredam pedihnya cinta
26 Kenapa begitu sakit
27 Coretan-Coretan Joevanka
28 Memastikan perasaan ini
29 Akan Menjadi Kenangan
30 Aku rasa aku jatuh cinta.
31 Samuel menyatakan cinta
32 Tidak ingin bertemu
33 Perencanaan Pendakian
34 Aku menyukai senyummu
35 Ivander berkata jujur
36 Apa yang kau takutkan
37 Ivander mengetahui kebenaran
38 Mahasiswa pecinta alam
39 Games yang menghibur
40 Perkelahian jarak dekat
41 Menyusuri jalan setapak
42 Pemandangan dari puncak gunung
43 Joevanka Hilang
44 Kenapa hati ini sakit?
45 Perubahan dari Ivander
46 Mengatakan yang sebenarnya
47 Mencintai orang yang salah
48 Melepaskan cinta
49 Malam terakhir Joevanka
50 Mereka yang terbaik
51 Selamat tinggal kenangan
52 Ivander tersenyum miris.
53 Penyesalan Ivander
54 Buku Diary Joevanka
55 Bukan ini yang aku inginkan
56 Aaron bertindak dalam diam.
57 Menerima kenyataan
58 Percaya pada keajaiban
59 Dalam mimpi Joevanka
60 Jabatan baru buat Ivander
61 Kunjungan kerja
62 Apa yang terjadi
63 Kebahagiaan memiliki arti
64 Mencari tahu
65 Membuatmu mencintaiku
66 Pak direktur semaunya.
67 Perasaan ini masih sama.
68 Kesepakatan menjadi sekretaris
69 Mengalihkan perhatiannya.
70 Joevanka begitu marah
71 Menikmati momen ini
72 Joevanka ingin pulang.
73 Salam perkenalan dari Jasmine
74 Tidak ingin mengingat.
75 Menikmati sejuknya malam.
76 Perjalanan Dinas Ivander.
77 Curahan hati Joevanka
78 Sangat Sangat Mencintaimu
79 Mengungkapkan perasaan.
80 Kebahagiaan ini milik kita.
81 Menikmati kebersamaan.
82 Saling menjaga cinta.
83 Apakah ini hasil perbuatanku?
84 Kelegaan hati Celin.
85 Pergilah, temui dia...
86 Gavin sahabat yang terbaik.
87 Acara pertunangan Alea.
88 Cukup mempercayai cintaku.
89 Kebahagiaan semangkok ramen
90 Menunggu Lamaranmu
91 Joevanka merasa bahagia.
92 Tersenyum dan Bersyukur.
93 Will you marry me?
94 Ulang tahun pernikahan
95 Apa kau semarah itu sayang?
96 Merindukanmu.
97 Maafkan aku sayang.
98 kebahagiaan itu kembali lagi.
99 Pertemuan Keluarga.
100 Persiapan Pernikahan
101 Memilah-milah undangan.
102 WEDDING DAY
103 Wedding Reception.
104 Malam penuh cinta
105 Bulan madu di kota London.
106 BISIKAN CINTA .
Episodes

Updated 106 Episodes

1
PROLOG
2
Anastasia menangis
3
Kepergian Lionel
4
Terlambat Bangun
5
Pertemuan tidak diduga
6
Kedatangan Aaron
7
Kegilaan Samuel
8
Memberi Perhitungan
9
Barang Bukti
10
Delia tidak berubah?
11
Penampilan Ivander
12
Kepulangan Anastasia
13
Joevanka Sadar
14
Kesedihan Joevanka
15
Keputusan Yang Berat
16
Akhirnya Memutuskan
17
Merindukan Mereka
18
Joevanka menyukai Senja
19
Malam Yang mencekam
20
Ketakutan Ivander
21
Bertahanlah Joevanka.
22
Mencintaimu dalam diam.
23
Demi kebaikan bersama
24
Mengalihkan Panggilan
25
Meredam pedihnya cinta
26
Kenapa begitu sakit
27
Coretan-Coretan Joevanka
28
Memastikan perasaan ini
29
Akan Menjadi Kenangan
30
Aku rasa aku jatuh cinta.
31
Samuel menyatakan cinta
32
Tidak ingin bertemu
33
Perencanaan Pendakian
34
Aku menyukai senyummu
35
Ivander berkata jujur
36
Apa yang kau takutkan
37
Ivander mengetahui kebenaran
38
Mahasiswa pecinta alam
39
Games yang menghibur
40
Perkelahian jarak dekat
41
Menyusuri jalan setapak
42
Pemandangan dari puncak gunung
43
Joevanka Hilang
44
Kenapa hati ini sakit?
45
Perubahan dari Ivander
46
Mengatakan yang sebenarnya
47
Mencintai orang yang salah
48
Melepaskan cinta
49
Malam terakhir Joevanka
50
Mereka yang terbaik
51
Selamat tinggal kenangan
52
Ivander tersenyum miris.
53
Penyesalan Ivander
54
Buku Diary Joevanka
55
Bukan ini yang aku inginkan
56
Aaron bertindak dalam diam.
57
Menerima kenyataan
58
Percaya pada keajaiban
59
Dalam mimpi Joevanka
60
Jabatan baru buat Ivander
61
Kunjungan kerja
62
Apa yang terjadi
63
Kebahagiaan memiliki arti
64
Mencari tahu
65
Membuatmu mencintaiku
66
Pak direktur semaunya.
67
Perasaan ini masih sama.
68
Kesepakatan menjadi sekretaris
69
Mengalihkan perhatiannya.
70
Joevanka begitu marah
71
Menikmati momen ini
72
Joevanka ingin pulang.
73
Salam perkenalan dari Jasmine
74
Tidak ingin mengingat.
75
Menikmati sejuknya malam.
76
Perjalanan Dinas Ivander.
77
Curahan hati Joevanka
78
Sangat Sangat Mencintaimu
79
Mengungkapkan perasaan.
80
Kebahagiaan ini milik kita.
81
Menikmati kebersamaan.
82
Saling menjaga cinta.
83
Apakah ini hasil perbuatanku?
84
Kelegaan hati Celin.
85
Pergilah, temui dia...
86
Gavin sahabat yang terbaik.
87
Acara pertunangan Alea.
88
Cukup mempercayai cintaku.
89
Kebahagiaan semangkok ramen
90
Menunggu Lamaranmu
91
Joevanka merasa bahagia.
92
Tersenyum dan Bersyukur.
93
Will you marry me?
94
Ulang tahun pernikahan
95
Apa kau semarah itu sayang?
96
Merindukanmu.
97
Maafkan aku sayang.
98
kebahagiaan itu kembali lagi.
99
Pertemuan Keluarga.
100
Persiapan Pernikahan
101
Memilah-milah undangan.
102
WEDDING DAY
103
Wedding Reception.
104
Malam penuh cinta
105
Bulan madu di kota London.
106
BISIKAN CINTA .

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!