Hai readers yang saya sayangi, sebelum baca ini, baca The Fate of my marriage dulu ya. Kisah ini tentang anak anaknya, semoga para readers suka ya.
Salam sehat buat kita semua 🤗
💌 Whisper of love 💌
🍀 HAPPY READING 🍀
Pesawat Boeing xx melakukan pendaratan di Bandar Udara Heathrow London.
Tak beberapa lama pesawat yang ditumpangi Aaron dan Anastasia akhirnya mendarat dengan mulus.
Sepanjang mengudara Anastasia hanya bisa menangis dipelukan suaminya.
Aaron mendekap tubuh istrinya dengan sayang memberikan ketenangan agar istrinya tidak menangis lagi. Aaron berusaha membujuk istrinya dan mengatakan semuanya akan baik baik saja. Aaron tak bisa melihat Anastasia menangis, ia seperti lelaki paling buruk di dunia ini. Aaron sudah berjanji pada dirinya, tidak akan ada air mata yang membuat istrinya menangis. Hanya ada kebahagiaan, tidak boleh ada kesedihan. Itu sumpah Aaron pada dirinya sendiri.
" Jangan menangis lagi sayangku." ucap Aaron semakin mengeratkan pelukannya ketika pesawat sudah berhenti ditempat parkir pesawat.
Anastasia dengan berat hati menganggukkan kepalanya. Malam ini Anastasia akan melalui perasaan berat, dengan harapan dan doa semoga Tuhan mengabulkan doanya. Ia masih berharap semoga Lionel masih ada mukjizat untuk kesembuhan.Ia berusaha menahan isak tangisnya. Anastasia menutup mulutnya agar tangisannya tidak terdengar oleh suaminya. Sudah tidak terbilang berapa banyak air mata sudah terjatuh.
Mereka berjalan langsung keluar dari pintu kedatangan.Seseorang sudah menyambut mereka.
" Selamat malam Mr, saya Bondan diperintahkan untuk menjemput anda." Sapa seorang lelaki dengan ramah. Bondan adalah kepercayaan perusahan xx yang ada di London. Aaron masih menjalin kerjasama dengan perusahaan yang ada London.
" Selamat malam Mr Bondan,Terima kasih sudah bersedia menjemput kami." Jawab Aaron tersenyum.
" Sama sama Mr." jawabnya.
" Bisa antar kami St. Thomas Hospital." Ucap Anastasia tanpa basa basi.
" Apa tidak seharusnya besok saja sayang?" tanya Aaron dengan suara terendahnya, Anastasia menggeleng.
" Tidak, aku mau sekarang! " sahut Anastasia dengan nada lemah , dia tidak ingin menunggu besok. Aaron menghela nafasnya.
" Oke, bisa antar kami ke St.Thomas Hospital sekarang Mr Bondan ?" Tanya Aaron penuh harap agar Bondan bisa mengantar mereka kerumah sakit.
" Dengan senang hati Tuan." Jawab supir itu tersenyum dan berjalan menuju tempat parkiran mobil, Bondan membawa koper.
Mereka meninggalkan bandara dan langsung menuju rumah sakit St Thomas. Semakin mendekati rumah sakit Anastasia semakin tak bisa membendung air matanya.
Hari ini dia mendapatkan telepon dari kerabatnya yang tinggal di Inggris, Anastasia dulu bekerja di Inggris selama dua tahun. Lionel mendapat kecelakaan. Ia langsung mengajak Aaron terbang ke Inggris setelah mendengar kabar kecelakaan. Ivander dan Ivannia ia tinggalkan bersama Felin.
Anastasia memang pada saat itu melihat berita bahwa gempa berskala 7,5 SR mengguncang wilayah Inggris hingga Wales Menurut Badan Survei Geologi gempa tersebut dirasakan di seluruh wilayah Wales serta Inggris di wilayah London hingga Lake.
Pusat gempa berada sekitar 20 km bagian utara Swansea dan pada kedalaman 7,4 km. Membuat kerusakan parah dan banyaknya korban jiwa termaksud Lionel dan Isabel sahabatnya.
Setelah menikah mereka menetap diLondon. Mereka akan datang ke negara xx jika Anastasia mengundang mereka pada acara penting saja.
Tapi ini, kabar yang mengejutkan datang dari sahabatnya. Setelah dicari tahu ternyata Lionel sedang menghadiri acara kelulusan disekolah putri mereka yang bernama Joevanka. Mereka hanya memiliki satu Puteri saja, Isabel pernah mengalami keguguran. Semenjak itu ia tidak bisa memberikan joevanka adik lagi.
" Oh sayang bagaimana ini, Aku sungguh tidak kuat." Isak Anastasia kembali menangis dipelukan suaminya.
" Sabar sayang semoga tidak ada hal buruk yang terjadi." ucap Aaron masih menenangkan istrinya.
" Aku takut sekali sayang." ucapnya Anastasia mencengkeram baju suaminya.
Aaron menarik napasnya dalam dalam, Ia hanya mengecup puncak kepala istrinya dan mengelus lembut rambut istrinya. Aaron kembali membiarkan istrinya menangis di pelukannya.
Mobil berwarna hitam memasuki rumah sakit St Thomas yang terletak diseberang sungai Thames yang berlawanan dari gedung parlemen di Inggris.
Anastasia langsung turun dan berjalan cepat menuju receptionis.
" Pasien Lionel dimana suter? " Tanya Anastasia. Perawat langsung melihat daftar pasien.
" Pasien ada diruang ICU sebelah kanan, lurus terus sampai dapat ujung Mrs." Jelas satu perawat yang berjaga.
" Terimakasih suster." Sahut Anastasia beranjak meninggalkan lobby rumah sakit.
Ia langsung berjalan lurus seperti yang dijelaskan perawat. Aaron mengikuti langkah istrinya.
Anastasia sudah menggunakan pakaian khusus yang disediakan dirumah sakit dan mencuci tangan untuk mencegah penularan infeksi, peraturan itu tertulis jelas dirumah sakit St Thomas.
Anastasia membuka kenop pintu, hingga membuat daun pintu terdorong kedalam. Anastasia masuk, Ia melihat Lionel berbaring lemah dengan perban yang melilit di kepala dan selang infus tertancap ditangannya.
Suara dari monitor terdengar jelas ditelinga Anastasia,menampilkan grafis detak jantung dan tekanan darah Lionel.
Ventilator yang dihubungkan dengan selang melalui hidung, mulut dan tenggorokan untuk membantunya bernapas. kejadian ini mengingatkan Anastasia kepada suaminya. Tubuhnya tiba tiba tidak bertulang, lemas dan tak berdaya melihat Lionel yang terbaring tak berdaya di ranjang rumah sakit.
" Astaga Lioneeeeel....!!! " tangis Anastasia dengan jeritan yang tercekat dileher. Air matanya terjatuh kembali. Sudah tak terhitung, berapa banyak air matanya yang habis untuk menangisi kedua sahabatnya. Isabel tidak bisa diselamatkan, ia sudah dibawa pihak keluarga untuk dimakamkan. Hatinya sangat pilu ia kembali menangis lagi, mengingat putrinya sampai sekarang belum sadarkan diri.
" Sayang sudah jangan menangis ?" kata Aaron dengan sangat lembut. Aaron sendiri sangat terkejut dengan kabar ini. Ia mencengkram lembut pundak Anastasia agar istrinya tidak terjatuh. Anastasia menggeleng,
" Aku tidak bisa sayang, Lionel sudah aku anggap sebagai kakak sendiri." ucap Anastasia dengan suara terendahnya, ia semakin terisak. Tubuhnya tergoncang karena menahan isak tangis yang cukup keras.
" Tidak akan terjadi apa apa, percaya padaku? " ucap Aaron meyakinkan istrinya.
" Terima kasih sayang, kau selalu ada untukku dan memberiku kekuatan. " ucapnya Anastasia memeluk suaminya. Aaron mendekap tubuh istrinya dengan erat.
" Lionel akan baik baik saja." Bisik Aaron dengan nada lembut.
Anastasia hanya menganggukkan kepalanya, Ia percaya Lionel akan sembuh.
**********
Aaron dan Anastasia menunggu diluar, ketika jam besuk sudah habis. Anastasia tidak mau meninggalkan rumah sakit. Ia baru saja melihat keadaan Joevanka sama saja tidak ada perubahan. Hatinya kembali sakit, mengingat nasib buruk yang terjadi kepada sahabatnya.
" Maafkan aku Isabel, aku tidak bisa melihatmu untuk terakhir kalinya, Sungguh aku minta maaf ." sesal Anastasia dengan suara tangisan yang tercekat dilehernya.
Anastasia kembali mengingat Isabel, sahabat yang selalu ada disaat ia membutuhkannya. Bagaimana ia bisa membalas semua kebaikan Isabel? dia sudah lebih dulu menghadap pencipta. Anastasia semakin menangis perasaannya benar benar sedih. Aaron kembali mendekap tubuh istrinya.
Kali ini Aaron hanya diam terhanyut dalam pikirannya sendiri. Terkadang takdir tidak bisa kita tebak, baik itu buruk manusia tidak bisa menghindarinya. Karena manusia tidak pernah tau apa yang sesungguhnya sedang direncanakan Tuhan. Terkadang membuat kita menyalahkan takdir. Mengatakan takdir ini kejam, bahkan kita juga menyalahkan langit dan menyalahkan dunia. Sesungguhnya takdir hidup kita hanya Tuhan yang tahu dan takdir ini adalah kehendak-Nya.
BERSAMBUNG
.
.
.
💌BERIKAN LIKE DAN KOMENTARMU💌
💌 BERIKAN VOTEMU 💌
💌 BERIKAN BINTANGMU 💌
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 106 Episodes
Comments
Nana Grace
baru baca aja uda sedih
2021-08-17
0
Susilawati Dewi
kasian jovanka
2021-06-07
0
Mona Seila ☑️
😍😍😍😍
2021-04-24
0