CC19

"A-apa? Kau juga di perkosa Tomas?!" suara Candy bagai tercekat di tenggorokan.

PRANG ...!

Bisma melempar gelas kaca ke dinding, emosinya meledak-ledak, membuat dua gadis di ruangan itu terperanjat.

"Kok kau yang ngamok?!" sembur Candy.

"Eh, udh kayak ito aja kauuu ...," decak Bisma sembari berkacak pinggang.

Interaksi antara Bisma dan Candy membuat Felitha tersenyum geli.

"Kenapa senyum-senyum?" sinis Candy.

"Kamu terlihat manis bersikap seperti ini, Candu. Tidak seperti dirimu yang biasanya, kamu terlihat strong, fresh and unique," puji Felitha, tanpa tau siapa gadis yang tengah ia puji.

"Hmm ... jadi, kau juga di perkosa Tomas, Fel?" Candy kembali fokus pada pertanyaan sebelumnya.

"Hampir, tapi, Tuhan masih melindungi ku. William tiba-tiba ada di sana, membuat Tomas meninggalkan ku begitu saja," terang Felitha.

"William? Pria playboy sok tampan itu?" cibir Candy.

Felitha mengernyit heran. "Playboy ...?"

"Yaps ... begitu kan rumornya?" Candy menaikan kedua alisnya.

"Kepalamu terbentur ya, Can? Kamu lupa? William hanya tergila-gila padamu. Aku juga sempat dengar sih, rumor itu. Tapi menurut ku, itu hanyalah rumor tak mendasar. William hanya mencintaimu saja, Candu. Dia menunggumu," jelas Felitha.

Candy memutar malas bola matanya, gadis itu kembali mengunyah apel hijau yang nyaris kering airnya.

"Hmm ... ignore it. Lanjutkan cerita mu!" ketus Candy.

Felitha membenarkan posisi duduknya, sepasang mata sembab itu menatap Candy tenang. "Seperti yang aku katakan tadi, aku terpaksa melakukan semua permintaan Tantry. Wanita itu sangat berbahaya, demi mencapai ambisinya, dia rela menghancurkan hidup seseorang."

"Pendukung mu kan cukup banyak, kenapa tidak mencoba untuk mengabaikan ancaman Tantry? Banyak orang yang akan membela mu kan?" Candy menelisik dengan tatapan heran.

"Iya jika banyak yang membela, jika tidak? Aku hanya akan jadi bulan-bulanan sosmed. Tidak semua orang di dunia ini menyukai ku, Candu. Pasti ada pro dan kontra, aku tidak siap untuk kehilangan penggemar ku." Felitha tersenyum hambar.

"Tapi kini kau kehilangan semuanya, kan? Ditambah lagi sekarang tubuhmu seperti ini. Kepalang tanggung, kau serang saja sekalian wanita iblis itu," saran Candy dengan seringai.

"Inginnya juga begitu, tapi, aku membutuhkan uang yang banyak untuk biaya pengobatan ibu ku. Dan itu hanya bisa ku dapatkan dari Tantry ... Akh ... maafkan aku, Can. Aku juga tidak ingin seperti ini. Tapi, aku harus bagaimana lagi?" suara Felitha terdengar lirih, wajahnya sedih.

"Ibu mu sakit apa?" tanya Candy penasaran.

"Limfoma -- Sering di sebut juga kanker kelenjar getah bening. Saat aku dan ibu di usir dari rumah, ibu mendadak pingsan, lalu segera dilarikan ke rumah sakit. Setelah pemeriksaan lebih lanjut, dokter menyatakan ibuku mengidap limfoma stadium tiga dan harus segera mendapatkan penanganan. Aku terpaksa menerima tawaran Tantry, karena ayahku sudah lepas tangan. Can, maafkan ... aku ...." Felitha menatap Candy dengan air mata mengenang.

"Kenapa baru cerita sekarang, sih? Kau kan bisa meminta tolong padaku!" desis Candy.

"Minta tolong bagaimana? Sedangkan ibu mu saja rela menjadi pembantu demi membiayai mu menuntut ilmu ke perguruan tinggi," sanggah Felitha dengan dada sesak.

AKH CANDU, KAU BODOH SEKALI. umpat Candy di dalam hati.

Gadis cantik itu benar-benar tak mengerti jalan pikiran sang adik yang menurut nya sangat aneh.

"Jadi, ini hanya perkara uang kan, Fel?" Candy memastikan.

"Dan video-video di ponsel Tantry." Felitha menambahkan.

Candy menatap Felitha dalam, pikiran gadis itu sibuk mempertimbangkan segala hal. Candy melempar pandangan pada Bisma yang sejak tadi menyimak, pria itu mengedikkan kedua bahu seolah tau apa yang di pikirkan gadis cantik jelita itu.

"Jika semua yang kau takutkan itu selesai ku bereskan, apa yang bisa kau lakukan untukku?" Candy menelisik dengan sorot mata tajam.

"Maksudnya, kamu bisa membantu ku, begitu?" Felitha menatap gadis cantik di depannya dengan serius.

Candy berdiri tenang, berjalan menuju tong sampah dan melempar sisa apel yang tak habis di makan, lalu menatap Felitha datar.

"Andaikata iya, apa yang bisa kau lakukan untukku?" Sekali lagi, Candy menanyakan hal yang sama.

"Mungkin ... apapun ...," jawab Felitha.

Candy maju selangkah, bola mata seindah berlian itu menatap tajam.

"Apa kau bisa membuat iblis betina itu dibenci semua orang? Seperti yang kalian lakukan padaku. Akan lebih bagus lagi jika tubuh wanita jalang itu di gilir para pria, apa kau sanggup, Felitha?"

*

*

*

Terpopuler

Comments

Nendah Wenda

Nendah Wenda

kirain William itu eh ternyata Bisma

2024-08-14

1

Reni

Reni

tak kira suara prang dari jendela yg pecah karena orang ngintip eeee ternyata 😅😂🤣

2024-08-07

1

🌷🌹

🌷🌹

mungkin dia iri sma kmu cin, krn dia merasa inscure mlihat kesempurnaanmu

2024-07-20

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!