Suara pintu yang dibanting Bisma membuat Candy tersentak, sejak tadi gadis yang sudah kehilangan bobotnya sebanyak dua kilogram dalam seminggu itu menyimak pembicaraan Bisma dan keluarganya yang terhubung pada layar laptop di hadapannya.
Candy menyaksikan semuanya dengan hati yang remuk. Gadis itu kembali menangis, membiarkan air matanya jatuh luruh membasahi tumpukan kertas-kertas yang ada di pangkuannya. Hatinya jelas pedih.
"Apa aku harus menyerah? rasanya terlalu sakit!" ucap Candy sedih.
GUUKK!
Candy tersentak, Marco menyalak di bawah kakinya, tangannya menepuk-nepuk lutut Candy. Seakan-akan menghibur sang tuan yang tengah lara.
"Apa kata mu? Aku kuat? -- Ya, kau benar, Marco. Aku wanita kuat, jadi aku tidak boleh menyerah!" Lembut Candy mengusap kepala Marco yang berbulu halus.
Sekarang aku harus ngapain ya? Apa pergi ngampus? Tapi ... Bisma jelas sudah melarang ku, dia bilang banyak yang ingin dibicarakan. Jika aku maksa ke kampus, kami pasti bakal bertengkar. Ah, tapi bodo amat lah, toh dia juga berada di sisi ku hanya demi menebus dosa orang tuanya, bukan karena tulus. Lebih baik sekarang aku mandi dan segera pergi ke kampus. Menghindari pria itu jauh lebih baik. Candy bermonolog di dalam hati. Gadis itu segera beranjak dari duduknya, hendak melangkah, namun urung. Perasaannya tak nyaman, Candy kembali duduk.
"Mendengarnya saat mengatakan bahwa dia menjagaku dengan baik selama ini hanya sebagai bentuk cara menebus segala dosa-dosa yang diperbuat om Ibnu dulu kepada mama ku, memang terdengar menyakitkan. Gendang telinga ku hampir pecah mendengar kenyataan itu. Tapi, pasti bukan hanya aku yang merasa sakit di sini, bukankah Bisma kini juga pasti sakit karena mendengarkan kalimat-kalimat tak menyenangkan dari keluarga ku? Jika aku ke kampus untuk menghindari pria tengil itu, bukannya aku tak lebih dari seorang wanita yang egois?" Candy menghela nafas panjang, menyandarkan tubuhnya yang lelah.
Pergi ... enggak ... pergi ... enggak ....
Satu jam gadis itu dilema, memutuskan pergi atau tidak. Entah sudah berapa kali Candy mondar-mandir sembari menggigit ujung kukunya.
Bip bip bip bip Ceklek ...
Mata Candy membulat sempurna saat mendengar suara pintu terbuka. Gadis itu langsung berlari dan melompat ke sofa, segera dia memejamkan mata. Jantungnya berdebar kian kencang.
Duh, apa-apaan sih aku ini? Kayak orang bodoh! Rutuk Candy dalam hati.
Tangan yang menjinjing penuh tas belanja, sedikit kesusahan mendorong pintu. Pria itu berjalan dengan kepala menunduk. Tubuhnya benar-benar lelah. Namun, saat melihat Candy yang meringkuk di sofa, lelahnya seakan hilang. Pria itu tertawa pelan.
"Aku tau kamu gak tidur, buruan bangun." Bisma meletakkan barang-barang bawaanya di atas meja sofa.
Candy menggaruk kepalanya yang tak gatal, gadis itu duduk tanpa menoleh, dirinya canggung.
"Aku membeli beberapa pakaian, mandi dan kenakanlah. Setelah itu kita berangkat." kata Bisma sembari menuju ke dapur.
"Berangkat? Berangkat ke mana?" Candy mengekor di belakang Bisma.
"Duduk di Cafe sambil menikmati Americano?" Bisma menaikan satu alisnya.
"Ide bagus! Aku mandi dulu."
"Ya, mandi lah. Rambutmu sudah mirip nenek grondong."
Candy berlalu sembari memberikan bombastis side eye, tatapan menohok itu membuat Bisma terpingkal.
Selepas Candy hilang dari pandangan mata, wajah tampannya kembali muram dan sedih. Sejak tadi ia bersusah-payah menyembunyikan kesedihannya, agar Candy tidak canggung.
Dalam empat puluh menit, dapur sudah harum semerbak. Waffle yang lezat dan harum sudah tersaji di atas meja, ber-topping karamel dan juga irisan buah. Gadis dengan rambut basah itu meneguk ludah kala menghampiri meja makan. Lekas ia menarik kursi dan duduk. Disantap nya dengan nikmat, Bisma pun tak perlu lagi bertanya bagaimana rasa mahakarya nya. Ekspresi Candy sudah menjawab segalanya.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Candy sibuk menggulir layar ponselnya demi mengusir rasa canggung yang kian kali datang bertamu. Sesekali bola mata indah itu menatap pemandangan di luar Cafe.
"Apa kau menggulir ponsel mu terus menerus untuk menghindari ku?"
Dengan ponsel di tangannya, gadis berkemeja biru itu menatap lucu pria berwajah ketus namun terlihat menggemaskan.
"Aku minta maaf," ucap Candy.
"Untuk?"
"Atas perlakuan keluarga ku."
"Udahlah, lagian memang papa ku dulu udah melakukan kesalahan yang sangat besar pada Aunty Berryl. Kau juga tau itu kan?"
"Aku pernah mendengar nya sekilas, tapi, gak pernah nanyain lebih jelas nya gimana. Lagi pula, itu sudah berlalu lama."
"Meskipun sudah berlalu, tapi, Grandma dan Grandpa kayaknya belum ikhlas dengan yang terjadi di masalalu, Ndy. Mereka memang terlihat tenang dari luar, tapi, jika aku melakukan kesalahan kecil? Pasti aku bakal jadi bulan-bulanan."
"Tapi semua itu gak ada hubungan dengamu, Bisma."
"Itu kan menurutmu yang belum pernah merasakan jadi orangtua kan? Jika kamu sudah menjadi seorang ibu, perkataan mu tadi akan berbeda lagi."
"Ah sudahlah, intinya aku minta maaf atas perlakuan keluarga ku."
Candy melempar jauh pandangannya ke luar jendela. Bisma sedikitpun tak berpaling, matanya tetap fokus pada gadis cantik yang sejak pagi sudah membuatnya berdebar tak karuan.
"Aku sudah menemukan beberapa orang yang bisa dipercaya. Aku juga meminta Louis untuk kembali ke sini."
"Louis?"
"Ya, sebaiknya Louis lah yang memimpin perusahaan mu untuk sementara waktu. Kau harus fokus pada orang-orang yang menyakiti Candu. Mengenai permintaan mu itu tadi malam? Bisa kau jelaskan?"
"Menyusup ke Erlangga Group?"
Bisma menganggukkan kepalanya.
"Aku ingin orang kita menyusup ke perusahaan itu dan menggantikan manajer tim keuangan mereka."
"Itu bukan perkara yang mudah, Candy."
"Aku tau, setelah ku selidiki ... manajer tim keuangan mereka merupakan karyawan yang sangat berpotensi tinggi dalam perkembangan perusahaan. Hmm ... Jebak dan singkirkan pria itu."
Bisma memperbaiki posisi duduknya. Pria itu mulai tak nyaman.
"Apa kau ingin pria itu kehilangan pekerjaannya? Kau yakin, Candy? Pria itu tak bersalah."
Candy tersenyum sinis. " Ya, singkirkan dia, lalu bawa pria itu bergabung ke perusahaan ku, bagaimanapun caranya. Buat lah masalah ini menjadi booming, karena minggu depan perusahaan-perusahaan kecil di negeri ini akan bersaing ketat untuk bekerja sama dengan Investor terkenal dari German."
"Kau bisa memenangkan Investor itu?"
"Aku yakin, aku bisa. Jadi, lakukan saja tugasmu dengan baik."
Bisma menyandarkan tubuhnya, menatap lekat manik Candy yang berkilau. "Baiklah, akan ku kerjakan. Tapi, Candy, kau tau kan? Jika kau salah langkah, kau bisa kehilangan perusahaan mu?"
"Aku tau, aku sudah memikirkan semuanya dengan sedetail mungkin. Percayalah padaku, Bisma."
Pria itu menghembus panjang nafasnya. "Aku selalu percaya padamu."
Bisma menyeruput secangkir Americano, begitupun Candy.
"Lusa aku mau ngampus," ucap Candy.
"Udah mendingan?" tanya Bisma.
"Jauh lebih baik dari semalam. Hmm ... sepertinya, aku harus merubah penampilan ku di kampus."
"Mau dirubah bagaimana lagi?"
"Aku akan menghilangkan kesan cupu pada diri Candu. Apa kau tidak tau bahwa Candu sengaja berpenampilan cupu?"
"Candu sengaja? Maksudnya bagaimana?"
"Ah, adikku itu benar-benar memperumit dirinya sendiri!"
*
*
*
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 58 Episodes
Comments
Nor Azlin
udah ketara lagi tu mereka memang ditakdirkan bersama sedari bisa lahir lagi deh makanya aku berkata kalau ibu candu & candy tidak menjalinkan hubungan baik sekali lagi sama ibnu sudah tentu lah hubungan mereka tidak terjalin lagi ...kerana rasa peduli Berrly masih ada makanya dua membantu si ibnu sampai lah si Bisma itu lahir hubungan mereka tetap terjalin lagi bukan kah semua itu takdir yang Allah tentukan agar anak2 mereka meneruskan hubungan yang sudah terlerai itu ...kalau salah satu nya di pisahkan pasti akan terjadi sesuatu yang lagi parah & tambahan lagi si candy telah tau si candu menyukai si Bisma sudah lama namun hati Bisma udah terisi dengan nama candy & bukan candu ...di sini peranan ibu atau ayah harus bisa memperjelaskan dengan apa yang akan terjadi ...buat candy mau pun candu terima lah hakikat yang bisma hanya menyukai candy & bukan candu itu harus di ingatkan jangan mau mengorbankan hati mu pada candu lagi & candu harus ingat cinta tidak boleh di paksa2 yah ketana itu juga ketentuan allah swt juga ....lanjutkan thor
2024-08-29
2
Nendah Wenda
rumit juga hubungan mereka Bisma dan chandy ada rasa tapi candu juga
2024-08-14
1
Anonim
kayaknya Candy maupun Bisma sama2 saling ada hati
2024-08-08
2