Merisha dan ayahnya menuju letak kue tart berada. Acara langsung dimulai.
Saat peniupan lilin tidak lupa Merisha membuat permohonan, dilanjutkan pemotongan kue.
lihatlah bibirnya itu kecil sekali. Reyhan
Fahra sesekali melihat ke arah Merisha sesekali melihat Reyhan.
tuan muda wajah anda jelas sekali kalau anda suka dengan Merisha. Merisha kenapa kau bisa seberuntung ini padahal kau orang nya tidak bisa bergaul dengan orang lain. haahh aku salut dengan keberuntungan mu Merisha.
Acara formal telah selesai, sekarang Merisha di ajak ayahnya untuk berkenalan dengan para rekan-rekannya.
"ayah, jangan lama-lama ya, Merisha gak nyaman". ucap Merisha berbisik pada ayahnya.
"iya iya, tidak akan lama lagi sekarang kita akan bertemu rekan ayah yang paling penting".
"siapa". tanya Merisha.
"kau akan tau saat melihatnya". ucap ayah sambil menggandeng tangan anaknya.
Merisha ikut saja dengan ayahnya, dia tidak peduli seberapa pentingnya orang itu. Rekan tetaplah rekan, sederajat tanpa membedakan status mereka apakah tinggi atau rendah.
"dimana dia, ayah". tanya Merisha sambil celingak-celinguk mencari orang yang belum mereka temui.
Ayah juga mencari-cari dan dia menemukan rekan itu.
"itu dia". ucap ayah sambil membawa Merisha untuk menghampiri rekan itu.
Merisha melihat siapa yang ingin ayah temui dengannya.
itu itu.
si orang gila. kenapa dia disini dan ayah bilang dia rekannya, berarti ayah kenal dengan orang gila ini. aku pergi saja.
Merisha hendak pergi tapi saat rekan itu juga menghampiri mereka dia mengurungkan niatnya.
"a ayah ayah aku mau ke toilet sebentar". ucap Merisha tergesa-gesa.
"tahanlah sebentar Merisha tidak akan lama ini". ucap ayah sambil terus membawa Merisha.
"tapi ayah Merisha benar-benar gak tahan lagi. ya Merisha pergi dulu ya".
Merisha sudah berhasil melepaskan tangannya dari genggaman ayahnya, tapi tiba-tiba Reyhan memanggil ayahnya.
"tuan Karsya". panggil Reyhan.
"oh tuan muda Reyhan, sekretaris Abi terima kasih telah datang ke pesta kami". ucap ayah ramah.
Reyhan melirik Merisha, dia memperhatikan kalau gadis itu terlihat tidak suka dengan kehadiran dirinya.
Bukannya merasa bersalah, Reyhan malah seperti suka sikap Merisha seperti itu.
kau masih tidak suka aku ha.. baiklah kalau itu maumu.
Reyhan tersenyum licik melihat Merisha, sekretaris Abi yang melihat hal itu lagi-lagi beranggapan kalau tuan nya sedang sakit.
kenapa dia tersenyum seperti itu lagi.
Sekretaris Abi melihat ke arah mana Reyhan melihat berakhir di Merisha.
seperti nya aku mulai tau. baiklah tuan muda semoga anda bahagia dengan ini.
Sekretaris Abi tersenyum kecil.
"selamat ulang tahun nona Merisha". ucap Reyhan sambil meraih tangan Merisha. Merisha mencoba untuk menarik tangannya tapi apa daya kalau tenaga nya tidak sebanding dengan orang yang kini ada di depannya.
Reyhan mencium punggung tangan Merisha dengan lembut.
Merisha kaget begitu juga dengan semua tamu, mereka tidak pernah melihat Reyhan berhubungan dengan wanita manapun. Tapi kali ini dengan mata kepala mereka sendiri mereka melihat kalau Merisha merupakan gadis yang beruntung.
Ayah menyadari kalau Merisha sangat sangat tidak nyaman. Merisha hampir menangis saat ayah nya melepaskan tangannya dari Reyhan.
"mm maaf tuan, anak saya tidak nyaman dengan perlakuan seperti ini". ucap ayah sopan.
Reyhan lagi-lagi melihat Merisha yang hampir menangis.
Merisha langsung mundur dan bersembunyi di belakang ayahnya layaknya anak kecil yang takut dengan orang asing.
Bersambung!!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 131 Episodes
Comments
💞Meilita Evana🌹@Ëvå@🌹
msh suka.. 👍🏼😊
2020-12-17
0
Heri Ani
mangkin seruh cerita'a ...buat penasaran 😍😍
2020-11-02
0
y/n
sampe sini masi seru. bikin gemes kok cerita nya
2020-10-25
5