tok tok
Merisha mengetuk kaca mobil itu untuk memeriksa si pengendara baik-baik saja.
Tidak menunggu lama, si pengendara menurunkan kaca mobil.
astaga laki-laki.
"emm maaf pak, apa bapak baik-baik saja". tanya Merisha pelan.
apa dia bilang "bapak" apa aku setua itu.
"maaf pak, apa bapak baik-baik saja. Saya minta maaf kalau misalkan bapak terluka, saya akan membiayai jika bapak perlu ke rumah sakit". jelas Merisha dengan tanggung jawab penuh.
Yaahhh walaupun itu bukan kesalahannya, tapi dia tidak mundur untuk tanggung jawabnya jika si pengendara terluka karena mobilnya yang menabrak dari belakang.
"kenapa kau yang minta maaf, seharusnya aku yang minta maaf karena berhenti mendadak". jelas si pengendara menyadari kalau dirinya juga bersalah.
"dan saya juga tidak terluka, kau tenang saja". jelas lagi si pengendara karena dia melihat ekspresi Merisha yang sudah khawatir dari tadi.
haha lucu sekali wajahnya, ingin sekali aku cubit pipi nya.
Tanpa sadar si pengendara mencubit pipi Merisha, kepala Merisha dekat dengan pintu mobil karena dia membungkuk tadi.
"eh"
Dengan refleks Merisha menepis tangan pengendara itu.
"baik pak, karena bapak tidak apa-apa saya pergi". pamit Merisha dengan ekspresi tidak suka karena pengendara tersebut berbuat seperti tadi.
apa-apaan bapak-bapak tadi, cubit sembarangan emangnya aku anaknya. Bener bener ya. aku telat ini.
Si pengendara terus memperhatikan Merisha sampai Merisha melejit dengan mobilnya.
"wahh.. berani-berani nya dia menepis tangan ku". ucap si pengendara Merissa takjub dengan Merisha karena dia wanita satu-satunya yang menolak untuk bersentuhan dengannya.
"baiklah gadis kecil, semoga kita berjumpa lagi, jika memang bertemu lagi aku akan anggap itu jodohku dan kau gadis kecil tidak akan aku biarkan kabur lagi". senyum licik tercipta dari wajah tampan si pengendara.
"aku Reyhan Bariksya, jika aku menginginkan sesuatu maka hal apapun itu akan aku dapatkan tidak akan aku lepaskan".
Mobil Reyhan pun melejit ke jalan. Dia ingin ke suatu tempat karena dia di undang oleh seorang rekan kerja
{Di kampus}
Setelah memberhentikan mobilnya di parkiran, Merisha langsung menuju toilet dan dia menghubungi teman sekelas nya Fahra.
"hei Fahra". sambungan telepon langsung terjawab dalam sekali sambung karena mungkin Fahra juga cemas karena temannya itu belum juga tiba di kelas.
"heiii kemana saja kau, Merisha". teriak Fahra dari dalam kelas.
"apa yang kau lakukan. kenapa teriak-teriak, nanti ada orang yang dengar". ucap Merisha dalam suara pelan karena dia tidak mau ada orang yang tau.
Merisha merupakan mahasiswa teladan. Dia jenius walaupun seorang introvert, tapi itu tidak membuatnya menyembunyikan kehebatannya.
Sehingga dia berusaha agar ulahnya tidak merusak reputasi nya.
"ke kelaslah, pak Banu tidak masuk". ucap Fahra dengan suara yang sudah agak tenang.
Fahra teman masa kecil nya Merisha, dia di suruh ayah nya dan ayah Merisha untuk menemani Merisha di kehidupan sekolah nya, mengingat Merisha tidak akan mudah untuk berteman.
"apa! Pak Banu tidak datang". tanya Merisha dengan bahagia.
Karena dia telat, dia takut kalau Pak Banu akan melaporkan kepada ayahnya.
"iya iya. kau cepatlah kesini, kayaknya sebentar lagi ada dosen yang masuk". ucap Fahra
Dosen lagi? Bukannya dosen kelasku hari ini cuma pak Banu.
aaa terserah saja, aku harus bergegas ke kelas atau aku akan kena hukum.
Bersambung!!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 131 Episodes
Comments
💞Meilita Evana🌹@Ëvå@🌹
lanjut dulu bc ny.. 🙂
2020-12-17
0
Herlina Mustofa
mulai nyimak
2020-11-10
1
Nurul nurul
keknya dosennya yg baru itu yg di tabrak itu
2020-11-03
6