{Diruang kerja ayah Merisha}
"ada apa ayah kelihatannya serius sekali". Merisha yang dari tadi melihat mimik muka ayah nya dan kelihatannya apa yang akan di beritahukan ayahnya ini adalah sesuatu yang memang serius.
apa aku melakukan kesalahan. hari ini aku telat, tapi kan pak Banu gak datang jadi gak ada yang laporin kalau aku telat kan.
Lamunan Merisha terhenti saat ayahnya memulai pembicaraan.
"Merisha". ucap ayah sambil berbalik kembali menatap putri semata wayang nya.
"iya ayah".
"besok ulang tahun mu bukan". tanya ayah.
"ulang tahun.. besok tanggal berapa". Merisha balik bertanya.
"haha masa kamu gak ingat ulang tahunmu sendiri". ucap ayah diikuti dengan tawa.
Suasana sudah mulai mencair.
"besok itu tanggal x ". ucap ayah masih diselingi gelak kecil.
"haha maaf ayah Merisha gak ingat". jawab Merisha yang ikut tertawa kecil.
"ya sudah tidak apa-apa. kamu mau rayain seperti biasa kan". ucap ayah.
"iya". jawab Merisha penuh yakin.
Bagaimana ini Merisha masih tidak berubah. Dia tidak ingin mengadakan pesta besaran untuk ulang tahunnya sendiri.
Bagaimana aku bisa mempertemukan mereka berdua.
Merisha tidak pernah merayakan ulang tahunnya dengan besar-besaran, dia hanya mau diadakan dengan makan-makan keluarga dan orang yang dia undang cuma ayah Fahra dan juga Fahra.
"mmm Merisha kamu mau tidak merayakan pesta ulang tahun dengan besar-besaran". tanya ayah.
Merisha mendengar hal itu dari ayahnya sempat bertanya-tanya, kenapa ayahnya meminta mengadakan pesta ulang tahunnya dengan besar-besaran.
"kenapa ayah biasanya juga ayah gak bermasalah dengan pesta kecil biasanya". tanya Merisha heran.
"bukan apa-apa. ayah hanya ingin memperkenalkan mu dengan publik boleh ya ayah mohon dengan Merisha". Ayah memohon dengan sangat karena beliau sangat ingin Merisha bertemu dengan seseorang.
"baiklah ayah terserah ayah saja". ucap Merisha menuruti keinginan ayahnya tanpa menanyai hal apapun lagi.
"baiklah. terima kasih ya nak. sekarang tidurlah". ucap ayah sambil mengelus kepala Merisha.
"baik ayah. selamat malam".
"selamat malam"
bagus untung nya Merisha anak yang penurut jadi tidak memerlukan waktu lama untuk membujuknya.
aku akan memberitahu orang itu secepatnya.
{Pagi hari}
Kicauan burung dipagi hari terdengar seperti nyanyian merdu yang diciptakan oleh alam. Sinar matahari yang perlahan naik menyinari seluruh alam, begitu juga yang masih tertidur di kamar ini.
Sinar matahari yang masuk lewat ventilasi menyinari wajah Merisha yang sedang tidur dengan lelapnya.
Hari ini ulang tahunnya Merisha satu-satunya hal yang berbeda dari ulang tahunnya yang biasanya yaitu diadakannya pesta besar-besaran oleh ayahnya.
Merisha perlahan membuka mata nya dan dia memilih untuk bersantai mengingat hari ini dia tidak ada kelas.
apa yang harus aku lakukan hari ini. karena tidak kuliah aku harus di rumah seharian. aku harus mencari alasan untuk keluar dan harus punya tujuan.
Merisha mengedarkan pandangannya mencari sesuatu yang tidak ada.
dapat.
Merisha melihat peralatan make up nya yang hampir habis.
"oke. hari ini aku akan berbelanja". ucap Merisha dengan penuh semangat.
Merisha masuk ke kamar mandi dan setelah itu dia memakai make up setipis mungkin.
Merisha memakai kaos pendek dengan rok mini selutut dan berbalut kardigan panjang.
Rambut nya panjang di kuncir satu sehingga menampilkan kesan yang imut.
Bersambung!!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 131 Episodes
Comments
💞Meilita Evana🌹@Ëvå@🌹
suka alur ny simpel.. 👍🏼
2020-12-17
1
rekzy andito
mau dipertemukan sama reyhan dan keluarganya reyhan 😂🤣
2020-10-27
2
Hany Aza
kok q membayangkan visual nya zhao lusi artis cina ya
2020-10-26
4