Selama mengobrol bersama Reina, mata Jaka tetap mengawasi sekitar. Dan tertangkaplah dua orang mencurigakan yang terus mengikuti mereka. Jaka tetap bersikap santai dan terus mengawasi gerak-gerik mereka. Jaka menyuruh Pak Kus untuk bersiap-siap melalu pesan singkat. Reina yang melihat Jaka pun sedikit curiga tapi tetap santai karena ini tempat ramai tidak mungkin ada yg berani macam-macam pikirnya.
Reina yang semakin curiga dengan kedua pria yang terus memerhatikannya memilih untuk beranjak dari tempat duduk dan pulang kerumah. Setelah mengambil pesanannya kedua orang tersebut ikut bangun dan mengikuti Reina. Reina yang curiga justru memiliki ide mengerjai mereka.
Reina tiba-tiba memesan es kopi saat mengambil pesanan kuenya tadi. Lalu meminta Jaka untuk membawakan kuenya. Sambil berpura-pura bermain handphone Reina pun menumpahkan es kopi tersebut ke wajah dan baju si penguntit. BRAKK.. Reina pura-pura tersandung kursi dan menyiram es kopi ke wajah si penguntit.
"Aawwww.. "teriak si penguntit yg kedinginan wajahnya tersiram es kopi.
"Aduh maaf Mas, tadi kaki saya tersandung kursi" kata Reina.
"I-iya Mbak tidak apa, makanya kalau jalan hati-hati." kata si penguntit.
"Sekali lagi saya minta maaf" kata Reina yang lalu menyodorkan tisu.
Lalu Reina dan Jaka pun keluar dari toko kue. Reina pun tertawa geli.
"haha.. Kau lihat Coach wajah orang tadi.. ketakutan campur kesal" kata Reina
"Jadi kau sudah tau kalau mereka mengikuti kita? " tanya Jaka.
"Tentu saja, instingku juga cukup tajam Coach." kata Reina.
"Wah lumayan juga, tapi aku belum lihat teknikmu" kata Jaka.
"Yasudah ayo cepat pulang, semoga lengketnya es kopi tadi bisa menahan mereka. haha.."kata Reina sambil tertawa.
Jaka pun ikut tersenyum, ternyata orang yang dia awasi cukup bisa membaca situasi sekitar.
Di tempat parkir Pak Kus sudah bersiap-siap untuk keluar area sembari menunggu Reina dan Jaka. Setelah mereka berdua masuk ke dalam mobil Pak Kus langsung tancap gas meninggalkan tempat parikir. Namun naas nya kedua orang tersebut berhasil mengikuti mereka lagi dikarenakan antrian panjang menuju pintu keluar yang ramai. Namun akhirnya mereka berhasil keluar.
Karena tetap diikuti Reina punya ide mengerjai mereka lagi, Reina meminta Pak Kus untuk berhenti di toko ATK, dia beralasan membeli alat tulis sekolah. Disana Reina membeli beberapa barang. Selesai bayar dia pun langsung keluar. Reina menyuruh Pak Kus untuk ke jalan ke area xx dimana tempat itu cukup sepi. Jaka dan Pak Kus pun heran dengan tingkah Reina.
"Neng kok lewat sini?? Inikan jalan memutar.. "tanya Pak Kus.
"Tidak apa-apa Pak, daripada lewat jalan raya yang ramai macet juga kan " jawab Reina.
Jaka hanya bisa menerka-nerka apa yang sedang dilakukan Reina, sembari menebak kemauan kedua penguntit tersebut. Lalu setelah sampai di jalan xx, disana kondisi cukup sepi. Reina mulai tersenyum licik.
"Bisa bantu aku?" tanya Reina kepada Jaka.
"Apa yang bisa saya bantu?" jawab Jaka.
"Kalau melihat ini dan mobil belakang yang terus mengikuti kita kau pasti paham Coach" kata Reina menyodorkan sekotak paku payung dari bungkusan belanjanya dari toko ATK.
"Baiklah Nona, kini aku mengerti maksudmu. Tapi tunggu aba-aba ku" jawab Jaka sambil tersenyum.
"Siap Coach, mari kita beraksi.. hehe" kata Reina.
Setelah Jaka menghitung jarak mereka, Reina dan Jaka menyebarkan paku payung tersebut sesuai aba-aba Jaka.
"1..2..3..4..5.. meletus balon hitam" kata Reina sembari bernyanyi.
Tak lama kemudian pecahlah ban mobil si penguntit tersebut. DUAARR..Duaar.. Dan tepat sekali 2 ban mobil tersebut pecah.
Reina dan Jaka pun tersenyum, sementara Pak Kus hanya geleng-geleng kepala. "Padaahal baru beberapa hari dan mereka sudah sangat akrab dan kompak dalam hal ini. Tidak salah Pak Surya mengirim Jaka." gumam Pak Kus dalam hati yg senang dan bangga.
Kejadian pecah ban itu berhasil menahan kedua penguntit, dan mereka bertiga pun pulang dengan selamat.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 170 Episodes
Comments
مي زين الش
reina dan jaka jodoh... sdh kompak
2021-04-15
1