Bab 6 Perpisahan II

Surya dan Jaka pun turun ke bawah untuk sarapan pagi. Jaka yang tau posisinya hanya bisa menurut walaupun dia tak biasa sarapan sepagi ini. Disana meja sudah tersedia beberapa makanan menu sarapan, namun Reina belum juga turun. Pak Surya yang heran pun menyuruh asisten rumah tangganya untuk mengecek putrinya apakah ia sudah bangun.

"Bi Inah.. coba cek Reina apakah ia sudah bangun? ini sudah jam setengah 7" kata Surya kepada asisten rumah tangganya.

"Baik pak.." jawab Bi Inah yang lalu naik ke atas menuju kamar Reina.

Sesampainya dikamar, Bi Inah pun mengetuk pintu Reina. tok..tok..tok..

"Neng.. sudah bangun belum? Bapak sudah ada dibawah menunggu.." panggil Bi Inah.

"Iya Bii sebentar lagi, aku bangun kesiangan karna habis belajar sampai larut semalam, tolong bilang ke Ayah aku sebentar lagi turun dan mulai sarapan duluan saja" jawab Reina.

" Baik Neng.." jawab Bi Inah.

Lalu Bi Inah pun turun, dan menjelaskan kondisi Reina pada Surya. Surya dan Jaka pun mulai sarapan duluan. 5 Menit kemudian Reina pun turun dengan tergesa-gesa dengan rambut yg terurai karna sudah tak sempat lagi menata rambutnya. Lalu ia menyapa Ayahnya dan sedikit terkejut dengan keberadaan Jaka.

"Pagi Ayah.. maaf aku kesiangan karna semalaman belajar. Wah ada tamu.. selamat pagi Pak Jaka.." sapa Reina.

"Pagi juga sayang" jawab Surya.

"Pagi juga nona" jawab Jaka.

"Yasudah lanjutkan makanya, Selamat Makan semua" kata Reina yg mulai sarapan.

Karna sudah kesiangan dan akan ada ujian, Reina hanya makan roti dengan selai coklat kesukaannya. Selesai sarapan Surya menjelaskan beberapa hal pada Reina.

"Sayang, mulai hari ini Jaka akan mulai mengawalmu.. mulai dari mengantar dan menjemputmu.. Dan kalian bisa mengatur jadwal latihan beladiri. Tenang saja Jaka sangat profesional di bidang ini dan juga tak akan terlalu keras melatihmu" kata Surya.

"Oke Ayah.. aku tak masalah asal semua tak berlebihan dan Pak Jaka semoga kita bisa bekerja sama dengan baik" jawab Reina yang tidak ingin Ayahnya khawatir.

"Baiklah Ayah sudah tenang sekarang, jangan nakal selama Ayah tidak ada. Jaka dan semuanya akan menjagamu sayang, jadi jika butuh apa-apa kau bisa hubungi Jaka atau sekertaris di kantorku Pak Jun.." kata Surya menjelaskan.

"Baik Ayah, terimakasih.. jangan pikirkan aku, kita bisa berkomunikasi lewat handphone setiap saat.. "jawab Reina untuk membuat Ayahnya tenang.

Jaka hanya membalas dengan senyuman karna tidak ingin menyela penjelasan Surya.

"Sayang jangan panggil Jaka 'Pak' dong, dia tidak setua itu.. Bagaimana kalau coach saja? "tanya Surya.

"Baiklah kalau begitu aku tak masalah, tapi apakah Pak Jaka setuju?" tanya Reina.

"Kau bisa memanggilku apapun nona.. yg terpenting kau nyaman dan tidak merasa tertekan atau terpaksa" jawab Jaka.

"Aku tidak keberatan.. jadi mulai hari ini aku akan memanggilmu Coach Jaka" jawab Reina.

"Baik nona Reina"jawab Jaka.

"Tapi kau bisa panggil aku Reina saja saat diluar, aku tidak ingin orang-orang melihatku seperti seorang tuan putri." jawab Reina.

"Baik nona" jawab Jaka.

"Baiklah cukup bincangnya, Sayang kau harus segera berangkat sebelum terlambat, dan aku juga harus ke kantor mengurus beberapa berkas sebelum berangkat.. "jawab Surya.

Dan mereka pun pergi ke tujuannya masing-masing, Reina ke sekolah untuk ujian, sementara Surya ke kantor untuk mengecek keadaan kantor sebelum berangkat ke Singapura.