Diluar gerbang rumah Surya ada 2 orang laki-laki yang sedang mengintai rumah tersebut. Setiap 1 jam mereka melaporkan kepada bosnya. Namun karena pengawasan rumah tersebut ketat mereka tidak bisa menyelinap masuk. Lalu bos mereka menelepon.
"Halo.. bagaiman kondisi disana?" tanya si Bos.
"Masih ketat Bos" jawab si orang pertama.
"Apa maksudmu ketat?? kalau bicara yang benarr dasar BE**!!" kata si Bos yang sudah mulai kesal.
"Maa-maksudnya pengawasan disini sangat ketat bos. Ada beberapa pengawal tambahan datang sejam yang lalu bos" jawab si orang pertama.
"Lalu kalian tidak mulai bergerak?"tanya si Bos.
"Tidak Bos. Ada pengawal yg mengawasi kami diluar gerbang" jawab si orang pertama.
"Hah.. Dasar tidak berguna!! Menyelinap saja tidak bisa! Kapan lagi pemilik rumah tersebut tidak ada kalau bukan sekarang. Bukannya kalian yang mengawasi malah kalian yang diawasi.. Dasar bodoh.. Gunakan otak kalian!!" jawab si Bos yg kesal.
"B-baik bos. Kami akan berusaha.."jawab orang pertama dengan nada ketakutan.
"Yasudahlah. Kalau bahaya kabur saja, jangan membuatku susah kedepannya. SIAAALLL..!!" kata bosnya sebelum menutup telepon.
Lalu sambungan telepon pun terputus. Mereka berpura-pura berputar-putar mencari alamat. Jaka yang mulai curiga kembali ke pos Pak Mul memantau kondisi luar gerbang. Lalu Jaka keluar dan mencoba menghampiri mobil tersebut. Belum sampai mobil, 2 orang tersebut malah tancap gas kabur membuat Jaka semakin curiga.
"sial..! siapa yang menyuruh 2 orang tersebut memata-matai rumah ini!!.. kalau ketemu lagi akan aku hajar sampai mengaku siapa yang mengirimnya" gumam Jaka dalam hati.
Kedua orang yang ketakutan tersebut langsung tancap gas tanpa basa-basi. Tapi Jaka berhasil melihat plat mobil tersebut. Dia pun langsung mencari tahu siapa pemilik mobil tersebut melalui beberapa kenalannya. Walaupun tidak berhasil menangkap kedua orang mencurigakan tersebut, tapi setidaknya keadaan rumah Surya dan Reina aman.
Sekitar pukul 15.30, Reina turun ke bawah setelah sholat. Jaka langsung menghampiri dan mengatakan kalau kondisi sudah aman. Reina pun sangat senang dan langsung bersiap-siap pergi.
Reina pun pergi bersama Jaka dan Pak Kus. Wajahnya sangat berseri-seri karena senang bisa keluar rumah menghirup udara segar dan pemandangan pepohonan di pinggir jalan. Sesampainya ditoko kue Pak Kus pun berhenti, namun tidak langsung turun karena tokonya sudah tutup.
"Neng.. tokonya tutup. Apa mau pergi cabangnya di Mall xx atau bagaimana?"tanya Pak Kus.
"Boleh juga, sekalian aku cuci mata Pak. Tidak masalah kan Coach?" tanya Reina.
"Hmm.. Ya baiklah jika nona sangat ini kue di toko tersebut." jawab Jaka.
"Baiklah Pak, let's go ke Mall Xx.." kata Reina senang.
Mereka pun segera menuju Mall Xx. Namun ada mobil yang mengikuti mereka. Jaka pun menyadari hal tersebut mencoba santai dan pura-pura tidak mengetahui untuk memancing mereka muncul dihadapannya.
"Akhirnya muncul lagi kalian, awas kalau ketangkap. habislah kalian.. hahaha.."gumam Jaka yg senang dalam hatinya karena bisa bertemu mereka lagi.
Sesampainya di Mall, Pak Kus langsung mencari tempat parkir yang tidak jauh dari pintu masuk agar Reina tidak terlalu jauh berjalan. Lalu sebelum turun Pak Kus berbicara dengan Reina.
"Neng bapak nunggu disini saja ya.. kalau mau dibantu membawa barang hubungi bapak saja. Bapak juga sedang tidak enak badan." kata Pak Kus.
"Yasudah baiklah Pak" kata Reina.
Jaka sudah memberitahu Pak Kus sebelumnya, kalau Pak Kus diminta untuk tidak jauh dari mobil agar lebih mudah pergi membawa Reina jika ada kejadian berbahaya, juga karena kondisi Mall yang kadang ramai membuat lama untuk keluar dari parkiran.
Jaka dan Reina pun masuk Mall tersebut. Jaka hanya mengikuti langkah Reina menuju toko kue tersebut. Betapa senangnya Reina begitu masuk toko kue. Dia pun segera memilih kue-kue favoritnya. Ada yang dibungkus ada juga yang dimakan ditempat. Reina benar-benar memanfaatkan waktunya saat di Mall.
"Non.. yakin mau makan kue disini tidak mau dibungkus saja?" tanya Jaka.
"Tidak, aku ingin makan disini Coach. Coach bisa pesan makanan dan minuman, lalu kita duduk disana. Panggil aku Reina saja jika sedang diluar, Okee.."jawab Reina.
"Baiklah Rei" kata Jaka.
Jaka pun memesan minuman dan kue. Lalu duduk di tempat yang Reina pilih. Mereka sedikit berbincang-bincang agar tidak canggung.
"Apakah kondisimu sudah lebih baik Rei?" tanya Jaka.
"Sudah lebih baik Coach, aku sejak kecil memang punya daya tahan tubuh yang kuat. Jadi kalau hanya sakit biasa paling hanya sehari saja. Ini tinggal memulihkan tenaga ku saja. Apa Ayahku selalu bertanya sepanjang hari?" tanya Reina.
" Seperti dugaanmu. Begitulah seorang Ayah yg menyayangi anaknya" kata Jaka.
"Apa aku boleh bertanya Coach? tapi pertanyaan yang bersifat pribadi agar kita bisa saling mengenal dan memahami dalam bekerja sama" tanya Reina.
"Tanyakanlah, tapi jangan tentang identitasku karena itu rahasia dalam pekerjaanku." Jawab Jaka.
"Apa kau betah tinggal dirumahku? dan bagaiman dengan keluargamu?" tanaya Reina.
"Ya dimanapun sama saja menurutku. Keluargaku ada diluar negeri dan hanya itu yang bisa kuceritakan" jawab Jaka.
"Baiklah, apa Coach punya pacar? hmm bukannya aku kepo atau bagaimana ya.. kita akan sering bersama karena tugasmu menjagaku. Aku tidak ingin bertengkar dengan cewek karena laki-laki."
"Tidak ada yang harus kau khawatirkan Rei. Tapi kalau ada apa-apa kau laporkan saja padaku. Kau boleh melawan jika ada yang melukaimu" jawab Jaka.
"Baiklah. Kapan kita mulai latihan Coach?" tanya Reina.
"Kapanpun kau siap. Kau sesuaikan saja dengan jadwal sekolahmu." jawab Jaka.
"Aku bisa berlatih 5x dalam seminggu. Weekend aku minta libur untuk jalan-jalan dan mengerjakan tugas" jawab Reina.
"Baiklah. Aku siap kapanpun" jawab Jaka.
Lalu mereka berdua mengobrol santai dan menikmati kue yang sudah dipesan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 170 Episodes
Comments
مي زين الش
next thor
2021-04-15
0