Sepulang dari bandara Reina langsung masuk ke dalam kamar dan tidak keluar-keluar, hingga waktunya makan malam. Melihat kondisi Reina yang tidak keluar kamar, seisi rumah sudah tau kenapa penyebabnya. Mereka memberikan nona nya waktu sendiri di dalam kamar, dan Bi Inah berinisiatif mengantarkan makan malam ke dalam kamar.
"Non Rei.. (Tok..tok..tok..)" Bi Inah menyapa Reina sambil mengetuk pintu.
Tapi tidak ada jawaban. Lalu Bi Inah langsung masuk saja karna memang hanya Bi Inah yang diperbolehkan masuk ke kamar Reina. Disana Bi Inah melihat Reina yang telah tertidur karena kelelahan menangis. Pelan-pelan Bi Inah membangunkan Reina.
"Non bangun.. Non bangun.. waktunya makan malam.." kata Bi Inah mencoba membangunkan.
"Hmm.. Bii aku tidak lapar.. ini sudah jam berapa?" tanya Reina.
"Ini sudah jam 8 malam non.. Makan yah.. nanti non Rei sakit Bibi yang disalahkan Bapak.." kata-kata andalan Bi Inah agar Reina mau makan.
"Baiklah Bii.. aku cuci muka dulu ya.." kata Reina tapi malah tidur lagi.
"Non kok malah tidur lagi?" kata Bi Inah.
"Hmm aku ngantuk banget bii.. mata ku berat.."kata Reina.
"Mata Non Rei berat karena sudah bengkak, pasti habis menangis karna Bapak sudah berangkat.. bangun non.. nanti Bibi bawakan irisan timun dingin biar dikompres" kata Bi Inah.
"Iya bii.. Hiks..hiks.." kata Reina yang lalu memeluk Bi Inah.
"Yasudah non, menangislah lalu bangun dan makan.. baru setelah itu lanjut tidur lagi.." kata Bi Inah.
"Bibi memang paling mengerti aku" kata Reina.
Begitulah kedekatan Reina dan Bi Inah. Setelah ibunya Reina meninggal Reina banyak diasuh oleh Bi Inah, jadi mereka punya kedekatan dan ikatan yang cukup erat. Bi Inah pun sudah menganggap Reina seperti anaknya sendiri. Dan alasan kenapa Bi Inah bebas masuk kamar Reina. Bi Inah sudah kenal betul sikap Reina yang manja dan penurut. Tapi Bi Inah tetap sabar menghadapi Reina, dan mengasuhnya.
Setelah puas menangis Reina bangun dan ke kamar mandi untuk cuci muka. Lalu ia makan makanan yang sudah disiapkan Bi Inah untuknya, dan memakannya dengan lahap. Selesai Reina makan, Bi Inah memberi irisan timun dingin untuk dikompres ke kelopak mata Reina yang sudah membengkak karena terlalu lama menangis.
"Non.. kabari Bapak gih.. nanti Bapak khawatir kalau non belum kabarin" kata Bi Inah mengingatkan.
"Ahh.. iya bii.. batterai hp ku habis jadi mati dari tadi." kata Reina.
"Tuh kan Non.. yausah cas dulu lalu kabari" kata Bi Inah. Ternyata Ayah Reina sudah terlebih dahulu menghubungi penghuni rumah, dan Bi Inah sudah memberi kabar kalau Reina menangis lalu tertidur di dalam kamar agar tuannya tidak khawatir. Dan Surya sudah tahu betul sikap anaknya.
Setelah Reina mengaktifkan handphone, begitu banyak panggilan telepon dan pesan dari Ayahnya. Dan tak beberapa lama Surya pun menelpon Reina.
"Hallo Ayah" kata Reina menjawab panggilan telepon.
"Hallo sayang.. kenapa lama sekali tidak aktif handphone mu? " tanya Surya.
"Batterai nya habis Yah.. dan aku tertidur karena lelah" jawab Reina.
"Oo begitu, apa kau sudah makan sayang?" tanya Surya lagi.
"Sudah dong Yah.. Ayah sendiri sudah makan belum?" tanya Reina.
"Ayah juga sudah sayang, tadi kebetulan mampir di restoran sebelum sampai apartemen" kata Surya sambil berbohong.
"Ayah pasti lelah, lebih baik Ayah tidur lebih awal saja. Agar pagi hari lebih baik" kata Reina.
"Baik sayang.. kamu juga tidurlah sudah malam" kata Surya.
"Iya Ayah sebentar lagi aku tidur" kata Reina.
"Selamat Malam sayang.. Love you.." kata Surya.
"Selamat malam Ayah.. Love you too.." jawab Reina.
Begitulah perbincangan Surya dan Reina. Sekenario Surya yang sudah berhasil menutupi fakta bahwa dia sedang sakit keras berjalan mulus dan kebohongan yang harus ia ciptakan agar anaknya tidak bersedih.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 170 Episodes
Comments
Taysa
menarik
2024-04-26
0
مي زين الش
good thor... lanjutkan
2021-04-15
0
مي زين الش
good thor
2021-04-15
0