Episode 19// Membantah

Luna melihat jika ibunya tengah menangis betapa terkejutnya ia senang bisa melihat wajah Luna. Ros langsung memeluk Luna, ingin ia sayangi namun hatinya belum terima akan sejatinya harus bagaimana.

"Luna anak ibu, maafkan ibu baru hari ini bisa melihatmu! cepat sembuh ya sayang, ibu janji akan selalu mengingatmu semoga engkau bahagia selalu dengan orang orang yang baik disana" ucap Ros ia tak bisa menipu dirinya yang harus menutupi rasa bersalah.

"Apa yang ibu bicarakan, berhentilah bicara yang tidak perlu. Semua itu hanya dusta belaka! Ibu tidak tidak mungkin pergi meninggalkan kami," ucap Amel ia merasa ada yang tidak beres dengan perkataan ibunya.

Semua melongo dan bagaimana Ros bisa menjelaskan kepada anaknya juga Luna, bagaimana bisa sekarang Ros akan berbohong dengan dirinya. Mengetahui hal yang tidak bisa ia percaya akan semua yang ia hadapi, tapi keyakinan dirinya harus menyerahkan Luna pada Maria,seorang wanita yang terlahir akan merawat Luna dengan baik pula.

Luna masih merangkul ibunya, walaupun kini Luna tetap tidak percaya dirinya harus mampu kehilangan ibunya juga saudaranya, hati Luna menaruh harapan yang teramat dalam.Ia menangis,karena harus bisa menerima apa yang sudah menjadi kenyataan hidupnya.

"Hiks",

"Bu, Luna tahu hal ini?"Tapi jangankan pergi, Luna tak bisa menerima hal tersebut jika saja, Luna tidak akan bisa menerima hal tersebut. Bu, maafkan Luna jika Luna banyak melukai hati ibu,banyak terkadang Luna khilaf Bu,"

"Tidak sayang engkau adalah pahlawan ibu, meskipun ibu kurang banyak memperhatikan dirimu. Ibu begitu tahu, ibu juga tak akan melupakanmu seumur hidup ibu, karena Luna adalah cinta dari kasih sayang ibu" jawab Ros ia harus menerima keputusan tersebut.

Amel merasa dunia ini hanya kikisan airmata, dunia mengambil Luna tak bisakah ia akan bersama kami. Mengapa ibunya tega mengambil Luna untuk oranglain, padahal Amel ingin memeluk Luna setiap hari,walaupun tidak banyak.

Amel tidak tahan membendung tangisannya ia yang tak perduli dengan omongan oranglain,baginya Amel lebih perduli dengan Luna daripada ucapan ibunya yang sangat tidak ingin menerimanya.

"Luna! kenapa dengan ini, jangan katakan hal itu lagi, bagiku kita hanyalah seorang anak yang wajib seorang ibu menyayangi kita, ibu andai kata jika hal itu terjadi, mungkin kita tak akan pernah melihat Luna kembali, Luna itu orang yang baik dan banyak orang mengagumi sosok Luna Bu, apakah ibu tidak pernah sedikitpun mau merawat Luna, jika hal ini terjadi maka hari ini juga Amel mau ikut dengan Luna, jangan kan ibu saudara Amel tak percaya akan hal itu" tegas Amel merasa ingin bersama dengan Luna sampai maut memisahkan.

"Stop mel ibu hanya menitipkan luna dengan Bu Maria saja, karena ibu Maria seorang wanita yang baik dia layak dipertahankan, bukan ibu Ros yang sebagai ibu yang hanya banyak menyakiti, melukai Luna dengan kibasan tali pinggang. Apakah,kamu tak mengerti hal ini, apakah kamu bisa menerima kenyataan ini Amel," gertak Ros sudah frustasi ia tak hanya bisa bersabar dan pasrah banyak godaan setan dimana mana.

Deg

Tak percaya hal itu, terjadi dengan sendirinya bagaimana bisa Amel akan selalu menjaga untuk Luna! Amel tak terima jika Bu Maria membawa Luna tanpa dirinya . Gio pening dengan urusan keluarga Amel, padahal Gio setuju dengan pendapat Ros yang sudah salah dalam mengambil tindak.

"Apakah engkau sebagai seorang saudara bisa seutuhnya menjaga sikap dan perilaku yang baik untuk Luna, apakah kamu tidak paham apa yang pendapat ibu kamu, jawab Amel"

"Saya paham juga mengerti! Tapi apakah ada orang yang mau melepaskan kepergian seperti ini, jika diantara keluarga juga saudaranya masih memiliki sikap perduli"

"Hahaha, perduli kenapa saya harus perduli pada dirimu. Kamu sama saja seperti saudaramu yang lainya, dari dulu Gue sudah tahu nilai sifat kejelekan mu, Amel"

"Itu dulu, sebelum aku sadar jika selama ini hubungan dengan Luna sangatlah kasar, bahkan hari ini saya akan bertobat tidak akan mengulangi perbuatan yang sama dengan yang dulu"

"Omong kosong! Percuma katakan yang seperti itu. Ingat takdir tuhan lebih mengetahui, ketimbang kamu yang harus bersumpah hanya berlagak hanya untuk bertaubat"

"Cukup, biarkan saja tuhan yang menilai. Tidak semuanya orang ingin tahu tentang hubungan kita dengan tuhan nya lebih tepatnya, tuhan kita saja yang akan menilai kita dari pandang sudut kita, sebaiknya kita bicarakan hal yang baik baik saja" ujar Luna ia tak sadar jika perkataan saudara nya tidak lagi melakukan hal yang membuat dirinya harus seperti dahulu yang tidak diinginkan.

Seperti nya Amel belum bisa merelakan kepergian Luna? Lalu apa yang selanjutnya terjadi.

Episodes
1 Bab 1. Jangan panggil Luna, pembantu
2 Episode 2. Sakit
3 Episode 3. Iri kepada Luna
4 Episode 4. Rencana gagal
5 Episode 5. Dikunci di toilet
6 Episode 6. Panik
7 Episode 7. Terpaksa
8 Episode 8. Pergi ke RS
9 Episode 9.
10 Episode 10. Menyesal
11 Episode 11
12 Episode 12
13 Episode 13.
14 Episode 14
15 Episode 15 Tanggung jawab
16 Episode 16// viral.
17 Episode 17
18 Episode 18// Menyerahkan Luna pada Maria
19 Episode 19// Membantah
20 Episode 20// Tangisan
21 Episode 21// Kepikiran tentang Luna
22 Episode 22// Sikap yang menyinggung
23 Episode 23
24 Episode 24
25 Episode 25// Keluarga Luna siapa!
26 Episode 26
27 Episode 27// Merasa Bersalah
28 Episode 28
29 Episode 29
30 Episode 30// Berjumpa antara Ibu dan Anak
31 Episode 31
32 Episode 32
33 Episode 33
34 Episode 34
35 Episode 35// Mengakui Jika Wahyu, Saudaranya
36 Episode 36
37 Episode 37// Sengaja Mempermainkan
38 Episode 38// Aksi saudaranya, tapi gagal mereka malah terperangkap
39 Episode 39// Perpisahan
40 Episode 40
41 Episode 41
42 Episode 42
43 Episode 43// Datang menemui Ayahnya
44 Episode 44
45 Episode 45// Di puji masakan nya
46 Episode 46
47 Episode 47// Salah Orang
48 Episode 48 Pak Guru vs Anak Murid
49 Episode 49
50 Episode 50// Memperebutkan Gadis yang sama
51 Episode 51
52 Episode 52
53 Episode 53
54 Episode 54// Tak sengaja berjumpa dengan Bu Maria
55 Episode 55// Maria kabur dan ditabrak oleh Truk bermuatan banyak barang
56 Episode 56// Kematian Maria 1
57 Episode 57
58 Episode 58
59 Episode 59// Membujuk Luna untuk pulang
60 Episode 60
61 Episode 61// Melukai adiknya sendiri
62 Episode 62
63 Episode 63
64 Episode 64
65 Episode 65// Luna terluka
66 Episode 66
67 Episode 67
68 Episode 68
69 Episode 69// Mengenal sosok Bapak
70 Episode 70
71 Episode 71// Terharu
72 Episode 72
73 Episode 73
74 Episode 74
75 Episode 75
76 Episode 76// Tertipu
77 Episode 77
78 Episode 78// Hadiah Dari Sintia
79 Episode 79
80 Episode 80
81 Episode 81// Berhasil menjerat Maria
82 Episode 82// Kesedihan
83 Episode 83
84 Episode 84
85 Episode 85// Di Prank Seluruh Kelas
86 Episode 86// Senang
87 Episode 87// Keadaan Darurat
88 Episode 88// Tipu Daya Ros
89 Episode 89 // Emosi Ros Tak Terkendalikan.
90 Episode 90// Menikam keluarga Bram
91 Episode 91
92 Episode 92 Donor Mata
93 Episode 93// Di hidupkan Kembali
94 Episode 94
95 Episode 95
96 Episode 96
97 Episode 97 Tamparan keras
98 Episode 98 Bunuh Diri
99 Episode 99
100 Episode 100 Mitos Bunuh Diri?
101 Episode 101
102 Episode 102 Berhak Bahagia?
103 Episode 103
104 Episode 104 Pikiran Kosong
105 Episode 105
106 Episode 106// Niat Baik Bram
107 Episode 107
108 Episode 108// Hasutan Faisal
109 Episode 109// Rasa Bahagia Bram
110 Episode 110
111 Episode 111// Gelisah Hati Wahyu
112 Episode 112
113 Episode 113
114 Episode 114 // Hati Tulus Amel
115 Episode 115
116 Episode 116
117 Episode 117// Tak Ingin Membuat Sedih
118 Episode 118
119 Episode 119// Kembali Datangnya Amel
120 Episode 120
121 Episode 121
122 Episode 122// Iri
123 Episode 123
124 Episode 124
125 Episode 125// Kebohongan Faisal
126 Episode 126
127 Episode 127
128 Episode 128
129 Episode 129
130 Episode 130 // Kebenaran
131 Episode 131
132 Episode 132// Berubah Menjadi Lebih Baik
133 Episode 133// Hilangnya Kedua Saudaranya
134 Episode 134
135 Episode 135
136 Episode 136
137 Episode 137
Episodes

Updated 137 Episodes

1
Bab 1. Jangan panggil Luna, pembantu
2
Episode 2. Sakit
3
Episode 3. Iri kepada Luna
4
Episode 4. Rencana gagal
5
Episode 5. Dikunci di toilet
6
Episode 6. Panik
7
Episode 7. Terpaksa
8
Episode 8. Pergi ke RS
9
Episode 9.
10
Episode 10. Menyesal
11
Episode 11
12
Episode 12
13
Episode 13.
14
Episode 14
15
Episode 15 Tanggung jawab
16
Episode 16// viral.
17
Episode 17
18
Episode 18// Menyerahkan Luna pada Maria
19
Episode 19// Membantah
20
Episode 20// Tangisan
21
Episode 21// Kepikiran tentang Luna
22
Episode 22// Sikap yang menyinggung
23
Episode 23
24
Episode 24
25
Episode 25// Keluarga Luna siapa!
26
Episode 26
27
Episode 27// Merasa Bersalah
28
Episode 28
29
Episode 29
30
Episode 30// Berjumpa antara Ibu dan Anak
31
Episode 31
32
Episode 32
33
Episode 33
34
Episode 34
35
Episode 35// Mengakui Jika Wahyu, Saudaranya
36
Episode 36
37
Episode 37// Sengaja Mempermainkan
38
Episode 38// Aksi saudaranya, tapi gagal mereka malah terperangkap
39
Episode 39// Perpisahan
40
Episode 40
41
Episode 41
42
Episode 42
43
Episode 43// Datang menemui Ayahnya
44
Episode 44
45
Episode 45// Di puji masakan nya
46
Episode 46
47
Episode 47// Salah Orang
48
Episode 48 Pak Guru vs Anak Murid
49
Episode 49
50
Episode 50// Memperebutkan Gadis yang sama
51
Episode 51
52
Episode 52
53
Episode 53
54
Episode 54// Tak sengaja berjumpa dengan Bu Maria
55
Episode 55// Maria kabur dan ditabrak oleh Truk bermuatan banyak barang
56
Episode 56// Kematian Maria 1
57
Episode 57
58
Episode 58
59
Episode 59// Membujuk Luna untuk pulang
60
Episode 60
61
Episode 61// Melukai adiknya sendiri
62
Episode 62
63
Episode 63
64
Episode 64
65
Episode 65// Luna terluka
66
Episode 66
67
Episode 67
68
Episode 68
69
Episode 69// Mengenal sosok Bapak
70
Episode 70
71
Episode 71// Terharu
72
Episode 72
73
Episode 73
74
Episode 74
75
Episode 75
76
Episode 76// Tertipu
77
Episode 77
78
Episode 78// Hadiah Dari Sintia
79
Episode 79
80
Episode 80
81
Episode 81// Berhasil menjerat Maria
82
Episode 82// Kesedihan
83
Episode 83
84
Episode 84
85
Episode 85// Di Prank Seluruh Kelas
86
Episode 86// Senang
87
Episode 87// Keadaan Darurat
88
Episode 88// Tipu Daya Ros
89
Episode 89 // Emosi Ros Tak Terkendalikan.
90
Episode 90// Menikam keluarga Bram
91
Episode 91
92
Episode 92 Donor Mata
93
Episode 93// Di hidupkan Kembali
94
Episode 94
95
Episode 95
96
Episode 96
97
Episode 97 Tamparan keras
98
Episode 98 Bunuh Diri
99
Episode 99
100
Episode 100 Mitos Bunuh Diri?
101
Episode 101
102
Episode 102 Berhak Bahagia?
103
Episode 103
104
Episode 104 Pikiran Kosong
105
Episode 105
106
Episode 106// Niat Baik Bram
107
Episode 107
108
Episode 108// Hasutan Faisal
109
Episode 109// Rasa Bahagia Bram
110
Episode 110
111
Episode 111// Gelisah Hati Wahyu
112
Episode 112
113
Episode 113
114
Episode 114 // Hati Tulus Amel
115
Episode 115
116
Episode 116
117
Episode 117// Tak Ingin Membuat Sedih
118
Episode 118
119
Episode 119// Kembali Datangnya Amel
120
Episode 120
121
Episode 121
122
Episode 122// Iri
123
Episode 123
124
Episode 124
125
Episode 125// Kebohongan Faisal
126
Episode 126
127
Episode 127
128
Episode 128
129
Episode 129
130
Episode 130 // Kebenaran
131
Episode 131
132
Episode 132// Berubah Menjadi Lebih Baik
133
Episode 133// Hilangnya Kedua Saudaranya
134
Episode 134
135
Episode 135
136
Episode 136
137
Episode 137

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!