Luna menggerakkan tangannya dan membuka matanya dengan perlahan lahan. Ia merasakan sakit yang luarbiasa pada perutnya. Nyeri, perih yang sudah Luna rasakan setiap hari. Tetapi, hari ini ia berbeda kondisi Luna sangat tidak baik tangannya susah untuk digerakan lemas tak berdaya.
Alhamdulillah sekarang sudah sadar, tetapi kenapa Luna bersedih. apa yang terjadi denganmu Luna ceritakan pada Bu.
Apakah dirinya harus jujur kepada gurunya, tapi keadaaan mendesak karena perutnya begitu melilit seperti orang berhalangan saja. Luna memegangi perut yang terasa sakit. Ia tak percaya jika kehadiran Gio juga Bu Mifta sudah ada disini. Tapi, mereka juga baik kepada Luna.
"Bu, maaf tadi pagi Luna tidak sarapan pagi karena nasinya habis Bu. Maafkan Luna sudah banyak merepotkan ibu juga kak Gio" tutur Luna mencari alasan agar dirinya tak mengucapkan jika dirinya tidak diberi jatah oleh saudaranya sekaligus ibunya sendiri.
"Tidak Luna, ini ada makanan untuk kamu makan yang banyak biar cepat sembuh sakit perutnya. Kamu pasti berbohong kan Luna, jika yang menyakiti mu adalah saudaramu kan, maaf kalau kakak mengetahui ini. Karena Kaka tidak ingin kamu sakit"bisik Gio yang menyatakan jujur kepada Luna ditelinganya.
Deg!
Mengapa kak Gio mengetahui hal itu, apa selama ini kak Gio selalu mengawasi ku. Yaa Allah, makasih ada orang baik tapi Luna tidak bisa berkata yang sejujurnya.
Luna tak percaya,jika kaka Gio yang lebih mengetahui apa yang terjadi dengannya.
"Terimakasih banyak Bu, sekali lagi Luna banyak terimakasih kepada ibu"senyum semangat diwajah Luna yang memancarkan cahayanya.
"Sama sama juga Luna, tapi lain kali Luna jangan lupa sempatin sarapan pagi karena itu bagus untuk kesehatan dan tenaga kita. karena ibu takut terjadi hal yang serupa. Oh iya, ini ada bekal untuk Luna pulang," ujar Bu Mifta menyerahkan bekal dan didalamnya terdapat uang karena dirinya merasa iba jika Bu Mifta sudah mengetahui jika Luna sudah berbohong. dirinya yang mengetahui dari Gio.
Mereka bertiga senyum ceria, ditambah dengan senyuman Gio yang lebar menyatakan jika Gio begitu senang karena semua ulah jahatnya saudaranya akan terbongkar. Tidak hanya itu, Gio akan mencari rencana lain agar bisa semaksimal mungkin.
"Gio bisa tolong ibu tidak?"soalnya ibu mau masuk keruangan anak anak, sedangkan kamu tolong jaga Luna disini dulu. karena takut, jika Luna sendirian di UKS tidak ada oranglain yang peduli pada Luna" jawab Bu Mifta menyerahkan Luna pada Gio.
"Siap Bu,"
Setelah kepergian Bu Mifta Gio yang tak sadar jika dirinya selalu senang memandang Luna dengan asyik memakan roti yang dibelikan pada Bu Mifta.
Tak hanya itu, jika Luna mulai merasa ada yang diperlihatkan pada sosok ketua OSIS tersebut. Dengan demikian jika Gio menyukai secara diam-diam pada Luna untuk saat ini.
"Cie cie dari tadi melihat wajah Luna saja Kaka Gio. apakah Kaka Gio menyukai Luna?" pertanyaan yang Luna sebutkan baginya Gio merasa malu karena tak sadar jika Luna begitu serius memperhatikan pandanganya.
"Gak ah kok, ah kamu Luna mana cocok kaka Gio bersanding denganmu. Karena Kaka Gio itu orang ga punya, tapi nanti kalau Luna ada yang suka terima aja".
"Yakin?"kalau diterima Kaka Gio ga patah hati. Atau Kaka Gio ga cemburu" usil Luna yang sekedar menayakan yang tidak penting.
"Yaa Allah Luna kenapa sih bilang yang seperti itu. Udah tau perasaan pada kamu sangat besar, begini kah jika dilihatin oleh pujaan sendiri. Kenapa gue jadi salting begini ya! "
Dor
Dor
"Ihh apaan sih ga jelas banget Luna, udah dihabisin atau mau disuapin"
"Jangan melamun Kaka Gio, nanti datang setan bila Kaka Gio melamun. Udah ya, Kaka Gio ini tolong habisin"
"Ga mau, ini semua buat kamu Luna. Kaka Gio sangat mengetahui jika kamu pasti sedang dikerjain oleh saudaramu yang lebay, sok lebay itu kan" tegas Gio sudah lebih mengenal Luna.
Luna tak harus bertindak sebagai apa. Karena Gio banyak sudah mengetahui jika diri Luna sering mendapatkan perlakuan kasar kepada ketiga saudaranya.
^^^"Maafkan Luna, itu sudah lama kak. jangan diungkit lagi karena bagi Luna wajar kok. mungkin Luna bukan orang yang tersayang. Tapi Luna selalu mendoakan mereka supaya selalu menjadi lebih baik lagi"^^^
Gio sudah lancang menayakan perihal tentang keluarga Luna. Rasanya ingin memeluk Luna yang tak suka jika Luna menangis karena perkataan Gio berlebihan.
"Maafkan kaka Gio, Kaka Gio sudah banyak tahu tentang dirimu tapi maaf jika Kaka berlebihan kepadamu Luna. "
"Luna sudah melupakan dan memaafkan kesalahan Kaka Gio. Tapi Luna mohon jangan diulang kembali ucapan tersebut.
Waktu terus berjalan, sudah pukul 10.00 siang mereka saatnya beristirahat.
KRING
KRING
Bunyi bel berbunyi, mereka langsung berlari kesana kemari. sebagian ada yang di kantin, dan sebagian ada di perpustakaan.
Fitri dan Ayu merasa tidak tenang jika Luna masuk sekolah. karena jika Luna masuk pasti harus bertemu dengan Gio. Fitri dan Ayu sama sama menyukai Gio karena Gio selain ia tampan, pintar dan Ketua OSIS di sekolahnya.
"Elu nampak pujaan hati gue ga yu?"atau jangan jangan ketemu sama anak pembantu itu."
"Mana mungkin lah kak, mungkin aja lagi di strap ditengah lapangan yang sedang panas gini."
Datanglah Amel sebagai perusuh diantara saudaranya. Amel super cerewet dan kepo masalah yang menyangkut oranglain.
"Eh kak cantik berdua, lagi ngapain bengong di dinding gitu. Nanti ketemu cicak bisa kemakan lagi"
"Mulut ga bisa di jaga, yang bengong itu siapa?"loh apa kita berdua. Nampak ga Gio tadi lewat sini"
"Ga kak. Amel aja langsung masuk ke kelas tapi tadi ada cogan ganteng loh kak. Cogannya kalahkan kak Gio ketua OSIS itu loh" ucap Amel yang menyimpulkan duluan.
"Murid baru, mana orangnya kamu jangan mengadi Ngadi loh mel. Mana sih orangnya?"Sok ganteng ia kali"tukas Ayu penasaran.
Tak lama karena penasaran dengan sosok Rio Febrian yang sebagai murid baru di Sekolah SMA NEGERI PELITA munculah Rio bersama Tion, dan teman yang lainya.
Ayu belum sempat foto, sudah meleleh duluan. Sementara Fitri dan Amel ingin minta tandatangan karena baginya wajah Rio seperti orang bule dengan mata sipit kayak opa Korea.
Lama kemudian, keluar Luna yang dibantu oleh Gio sebagai ketua OSIS. Semua murid melihat jika mereka begitu sosweet bareng seperti itu.
Nampaknya Fitri geram melihat jika Luna bisa saling berpegangan yang merupakan tidak halal untuk dipegang.
Segera Fitri murka menuangkan minuman oranglain di kepala Luna yang tidak mengetahui hal apapun. Tapi, Rio merasa cemburu karena Luna bersama seorang siswa yang Rio tak mengenalinya.
Minuman air itu bukanya mengenai Luna, tetapi mengenai seragam Fitri yang ceroboh karena sifatnya.
"Dasar kamu Luna, dasar perebut cowok oranglain. ga tahu malu kamu, gara gara Kamu seragam sekolah gue jadi basah seperti ini. Kamu harus tanggung jawab Luna, atau tidak__" ucap Fitri terdengar oleh seluruh siswa yang menyaksikan mereka bertengkar hebat.
"Atau apa Hah?"Berani loh menyakiti Luna lagi gue sebagai cowok Luna tidak akan membiarkan kalian bertiga ingin menghancurkan hidup Luna. Kamu sebagai Kaka paling tertua seharusnya lebih paham kepada situasi, Luna hampir pingsan dan karena apa iya pingsan?"karena kalian terlalu serakah dengan kebodohan yang didalam pikiran kalian, dasar serakah maunya menang sendiri"jawab Gio yang membuka percakapan dirinya tak mampu melihat air mata Luna bersedih.
Deg
deg
ucapan yang terdengar dari mulut Gio keluar dengan geram, tidak percaya jika Gio lebih memilih Luna ketimbang dirinya yang pertama sekali menyukai Gio.
Sedih sudah ia pergi meninggalkan pertengkaran ini dan berlari sekuat mungkin tidak percaya jika Gio orang yang pertama mencintainya telah percaya kepada Luna.
Seru banget kebongkaran mulut jahat Fitri tidak berlama disini saja. bahkan Gio sampai menyatakan dirinya jika Luna adalah pendamping hidupnya.
Dapatkah Fitri akan membalas dendam kepada Luna?
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 137 Episodes
Comments
Stella
Makasih thor, udah bikin aku balik love reading! 🥰
2024-06-11
1