Episode 6. Panik

Rencana busuk yang direncanakan oleh Ayu mampu membuai hasil bagaimana bisa ia yang tak ingin Luna mendapatkan perlakuan baik pada Gio. Seorang ketua OSIS yang mereka sukai semenjak pandangan pertama. Selain itu, Ayu mengontrol dirinya mendengar suara kepanikan yang begitu menghebohkan.

Di Dalam terdengar yang Ayu ingat, namun segera ia keluar dengan berpura pura mencari alasan lain. Tak hanya itu, ia tidak menyadari jika Luna selalu mendapatkan keberuntungan terhadap cowok dua sekaligus.

Benar benar diluar batas, ia sudah capek menumpahkan air segelas ember dengan memakai mangkok yang berada di toilet.

Gio, juga Tion tidak melihat Ayu, lalu Ia ingin kabur dari toilet itu dan di cegah oleh Rio seorang cowok baru yang diidolakan oleh Amel.

"Mau lari kemana! Loh pastinya yang buat onar di toilet kan. Ngaku cewek jelek, muka pas pasan tak layak mencelakai Luna" unjuk Rio yang mengetahui dirinya. Karena Rio sangat kecarian Luna.

"Mana ada?"Loh kali salah lihat, Gue ga pernah lakukan hal sekonyol itu pada Luna. Kenapa sih kamu jahat banget sama aku. Apa salahku coba, awas gue mau keluar"tukas Ayu secepatnya lari baginya ia sudah diketahui oleh Rio.

"Haha, loh panik kayak dikejar setan aja lu. Ngaku ga loh biar video ini menjadi buktinya."

"Sialan, mana ada buktinya segala. Cowok tengil beraninya mengusik ketenanganku. "

Dengan segala cara, Ayu dengan sengaja menginjak sepatu Rio cukup kuat sehingga ia kesakitan, lebih parahnya Ayu menggigit tangan Rio hingga merah.

Sakit? Wow awas lu. Sial malah gue kena apes.

Kembali pada Gio, Tion . Mereka berdua sudah buntu pikiran karena pintu itu susah di buka. Dan salah satu jalanya adalah mendobrak pintu toilet cukup kuat. Sementara, Rio berteriak ikut membantu kedua temanya dilanda musibah.

"Tunggu Aku woy, Ayo kita dobrak bareng bareng. gue ada buktinya. kalau ini rencana busuk Ayu."papar Rio yang mengetahui hal tersebut.

Sambil berbicara, dan menjawab antara Tion, juga Rio. Namun, amarah Gio sudah hilang kesabaran. Ia yang tidak memaafkan Ayu untuk hari ini dan selanjutnya.

Mereka bertiga bergiliran mendobrak pintu,

Satu

Dua

Tiga, inilah dobrakan Gio yang bisa membuat Luna sudah lemas dan kedinginan. Tubuhnya basah kuyup, siraman air yang sengaja dibuat Ayu. Salah satu dari mereka mengambilkan seragam di lemari UKS, juga handuk.

Tapi kali ini, mereka meminta bantuan Bu Mifta karena Luna akan berganti pakaian. Tidak mungkin mereka bertiga akan melakukan hal itu, bagi mereka agar Luna tak pucat dan kedinginan.

Tion yang tidak semangat melihat pujaan hatinya seperti ini. Parahnya muka Luna sangat pucat, seperti mayat hidup. Tion juga Gio langsung bergegas menuju keruangan UKS. Melihat tubuh Luna yang basah, ada sekitaran luka lebam dibagian paha juga tangan.

Rasa panik dimiliki mereka berdua cukup lama, apa yang terjadi dengan Luna. apakah ia memiliki seorang ibu tiri selama ini. Jika ia, Gio akan menampung Luna dan menjadikan saudaranya.

Ibunya ingin memiliki seorang anak perempuan, walaupun Gio bersaudara 5 orang. Ia adalah anak pertama,sedangkan adiknya masih pada sekolah juga kecil.

Gio membaringkan tubuh Luna, dan Rio akhirnya membawa Bu Mifta secepat mungkin. Mereka bertiga keluar, dan bertanya jika ini kaitannya ada hubungan dengan Ayu.

"Loh yakin Rio?"Masalah ini ada kaitannya dengan Ayu. Mana lihat videonya," Gio menimpali ingin mengetahui bukti video tersebut.

Saat ia sedang ingin menyerahkan video tersebut, munculah jika mereka tengah di hadang dengan seorang cewek yang menyukai Gio. Siapa lagi kalau bukan 3 saudara Luna, namun Gio merasa jijik melihat wajah dari 3 bersaudara itu.

"Woy sini ga ponselku. Loh ngaku kan, loh pasti punya rencana busuk untuk menjatuhkan Luna. Emang kelen bertiga ga punya hati" ucap Rio yang membenci 3 bersaudara tak merasa berdosa.

"Kami saja duduk dikelas aja, ntar loh yang suka sama Luna. Iya ga kak, mel" ucapnya memalingkan pertanyaan namun Gio begitu tahu jika sudut pandang Ayu mempunyai bukti yang terkuat.

"Ok kalau kalian memang tidak mengakui, kami harap maklumi saja. Tapi ingat, Toilet itu dipenuhi satu Cctv saja. Ingat hal itu?"kalau Rio salah tidak mungkin, Rio selalu membantu kami, ingat kalian bertiga, kalau kalian tidak mau peduli dengan Luna, serahkan Luna bersama saya. Saya Gio akan mendidik Luna dengan cara yang baik." Jawab Gio dengan senyum tersungging. Ia mengalihkan pandangan untuk mengecek Luna apakah dirinya sudah berganti seragam.

"Sial, kenapa ga kau tengok pulak ada Cctv disana dek, loh ya kadang buat kita semua makin panik. Emang mereka punya apa?"Harta kadang tidak punya, awas saja jika Luna sadar kita gak akan mengampuni Luna" ucapnya yang terdengar ditelinga Tion, dan sempatnya Gio merekam suara mereka.

"Kok gue sih kak. Ini semua ide loh, kenapa gue yang di permasalahankan. Kalau gitu kenapa gue ikutan tadi. Udah capek nyiram pake ember, segayung demi segayung".

Bu Mifta mendengar jelas pembicaraan mereka. Dan bermaksud untuk mengajak keruangan BK.

"Ekhem, jadi seperti itu kejadiannya sangat bagus sekali kalian bertiga. apa sih gunanya itu, lagian kalian saudara mengapa mengajarkan sebuah permasalahan, sehingga Luna bisa pingsan untuk kedua kalinya"tepuk tangan meriah oleh Bu Mifta bahwa ia menemukan sebuah informasi tentang saudaranya.

"hehehe, tapi Bu. Kami ga ada kaitannya dengan hal itu. Ibu mungkin salah informasi, bukan Ayu yang salah, tapi kak Fitri, juga Amel Bu"tunjuk salah satu saudaranya, bagi Ayu tidak ingin disalahkan.

Bahkan mereka satu persatu tidak ingin dipersalahkan. Tidak ada ubahnya, Bu Mifta yang tegas langsung memberikan hukuman pada mereka. Masing masing dari mereka harus membawa orangtua sebagai ancaman tidak ingin melakukan hal tersebut?

Akhirnya mereka manut, Tion juga Rio mengikuti arahan Gio agar masuk kelas. Sementara, Gio ingin menemani Luna yang tidak bangun bangun.

Atas kejadian tersebut, Gio akan selalu mengawasi Luna kapanpun. Dirinya tak ingin menampakan kesedihan pada temanya ini. Ia juga akan melindungi Luna, karena sejatinya Gio sangat perduli pada Luna apapun itu. Dengan segala cara, Gio akan mencari keberadaan Luna dimana ia tinggal. Gio akan menyelidiki jika benar, ketiga saudaranya itu adalah penyebanya.

Ketulusan pada hati Gio, akan selalu mendamaikan hati Luna. Akan membuat Luna bahagia, sentosa. Walaupun banyak dari oranglain menyakiti Luna secara fisik.

Apa kelanjutan nya? Jika ibu dari Luna akan menemani anaknya disidang sekolah. Mampukah, mereka bertiga akan tidak melakukan hal yang dilarang dalam sekolah.

Jangan lupa komen ya teman teman

Episodes
1 Bab 1. Jangan panggil Luna, pembantu
2 Episode 2. Sakit
3 Episode 3. Iri kepada Luna
4 Episode 4. Rencana gagal
5 Episode 5. Dikunci di toilet
6 Episode 6. Panik
7 Episode 7. Terpaksa
8 Episode 8. Pergi ke RS
9 Episode 9.
10 Episode 10. Menyesal
11 Episode 11
12 Episode 12
13 Episode 13.
14 Episode 14
15 Episode 15 Tanggung jawab
16 Episode 16// viral.
17 Episode 17
18 Episode 18// Menyerahkan Luna pada Maria
19 Episode 19// Membantah
20 Episode 20// Tangisan
21 Episode 21// Kepikiran tentang Luna
22 Episode 22// Sikap yang menyinggung
23 Episode 23
24 Episode 24
25 Episode 25// Keluarga Luna siapa!
26 Episode 26
27 Episode 27// Merasa Bersalah
28 Episode 28
29 Episode 29
30 Episode 30// Berjumpa antara Ibu dan Anak
31 Episode 31
32 Episode 32
33 Episode 33
34 Episode 34
35 Episode 35// Mengakui Jika Wahyu, Saudaranya
36 Episode 36
37 Episode 37// Sengaja Mempermainkan
38 Episode 38// Aksi saudaranya, tapi gagal mereka malah terperangkap
39 Episode 39// Perpisahan
40 Episode 40
41 Episode 41
42 Episode 42
43 Episode 43// Datang menemui Ayahnya
44 Episode 44
45 Episode 45// Di puji masakan nya
46 Episode 46
47 Episode 47// Salah Orang
48 Episode 48 Pak Guru vs Anak Murid
49 Episode 49
50 Episode 50// Memperebutkan Gadis yang sama
51 Episode 51
52 Episode 52
53 Episode 53
54 Episode 54// Tak sengaja berjumpa dengan Bu Maria
55 Episode 55// Maria kabur dan ditabrak oleh Truk bermuatan banyak barang
56 Episode 56// Kematian Maria 1
57 Episode 57
58 Episode 58
59 Episode 59// Membujuk Luna untuk pulang
60 Episode 60
61 Episode 61// Melukai adiknya sendiri
62 Episode 62
63 Episode 63
64 Episode 64
65 Episode 65// Luna terluka
66 Episode 66
67 Episode 67
68 Episode 68
69 Episode 69// Mengenal sosok Bapak
70 Episode 70
71 Episode 71// Terharu
72 Episode 72
73 Episode 73
74 Episode 74
75 Episode 75
76 Episode 76// Tertipu
77 Episode 77
78 Episode 78// Hadiah Dari Sintia
79 Episode 79
80 Episode 80
81 Episode 81// Berhasil menjerat Maria
82 Episode 82// Kesedihan
83 Episode 83
84 Episode 84
85 Episode 85// Di Prank Seluruh Kelas
86 Episode 86// Senang
87 Episode 87// Keadaan Darurat
88 Episode 88// Tipu Daya Ros
89 Episode 89 // Emosi Ros Tak Terkendalikan.
90 Episode 90// Menikam keluarga Bram
91 Episode 91
92 Episode 92 Donor Mata
93 Episode 93// Di hidupkan Kembali
94 Episode 94
95 Episode 95
96 Episode 96
97 Episode 97 Tamparan keras
98 Episode 98 Bunuh Diri
99 Episode 99
100 Episode 100 Mitos Bunuh Diri?
101 Episode 101
102 Episode 102 Berhak Bahagia?
103 Episode 103
104 Episode 104 Pikiran Kosong
105 Episode 105
106 Episode 106// Niat Baik Bram
107 Episode 107
108 Episode 108// Hasutan Faisal
109 Episode 109// Rasa Bahagia Bram
110 Episode 110
111 Episode 111// Gelisah Hati Wahyu
112 Episode 112
113 Episode 113
114 Episode 114 // Hati Tulus Amel
115 Episode 115
116 Episode 116
117 Episode 117// Tak Ingin Membuat Sedih
118 Episode 118
119 Episode 119// Kembali Datangnya Amel
120 Episode 120
121 Episode 121
122 Episode 122// Iri
123 Episode 123
124 Episode 124
125 Episode 125// Kebohongan Faisal
126 Episode 126
127 Episode 127
128 Episode 128
129 Episode 129
130 Episode 130 // Kebenaran
131 Episode 131
132 Episode 132// Berubah Menjadi Lebih Baik
133 Episode 133// Hilangnya Kedua Saudaranya
134 Episode 134
135 Episode 135
136 Episode 136
137 Episode 137
Episodes

Updated 137 Episodes

1
Bab 1. Jangan panggil Luna, pembantu
2
Episode 2. Sakit
3
Episode 3. Iri kepada Luna
4
Episode 4. Rencana gagal
5
Episode 5. Dikunci di toilet
6
Episode 6. Panik
7
Episode 7. Terpaksa
8
Episode 8. Pergi ke RS
9
Episode 9.
10
Episode 10. Menyesal
11
Episode 11
12
Episode 12
13
Episode 13.
14
Episode 14
15
Episode 15 Tanggung jawab
16
Episode 16// viral.
17
Episode 17
18
Episode 18// Menyerahkan Luna pada Maria
19
Episode 19// Membantah
20
Episode 20// Tangisan
21
Episode 21// Kepikiran tentang Luna
22
Episode 22// Sikap yang menyinggung
23
Episode 23
24
Episode 24
25
Episode 25// Keluarga Luna siapa!
26
Episode 26
27
Episode 27// Merasa Bersalah
28
Episode 28
29
Episode 29
30
Episode 30// Berjumpa antara Ibu dan Anak
31
Episode 31
32
Episode 32
33
Episode 33
34
Episode 34
35
Episode 35// Mengakui Jika Wahyu, Saudaranya
36
Episode 36
37
Episode 37// Sengaja Mempermainkan
38
Episode 38// Aksi saudaranya, tapi gagal mereka malah terperangkap
39
Episode 39// Perpisahan
40
Episode 40
41
Episode 41
42
Episode 42
43
Episode 43// Datang menemui Ayahnya
44
Episode 44
45
Episode 45// Di puji masakan nya
46
Episode 46
47
Episode 47// Salah Orang
48
Episode 48 Pak Guru vs Anak Murid
49
Episode 49
50
Episode 50// Memperebutkan Gadis yang sama
51
Episode 51
52
Episode 52
53
Episode 53
54
Episode 54// Tak sengaja berjumpa dengan Bu Maria
55
Episode 55// Maria kabur dan ditabrak oleh Truk bermuatan banyak barang
56
Episode 56// Kematian Maria 1
57
Episode 57
58
Episode 58
59
Episode 59// Membujuk Luna untuk pulang
60
Episode 60
61
Episode 61// Melukai adiknya sendiri
62
Episode 62
63
Episode 63
64
Episode 64
65
Episode 65// Luna terluka
66
Episode 66
67
Episode 67
68
Episode 68
69
Episode 69// Mengenal sosok Bapak
70
Episode 70
71
Episode 71// Terharu
72
Episode 72
73
Episode 73
74
Episode 74
75
Episode 75
76
Episode 76// Tertipu
77
Episode 77
78
Episode 78// Hadiah Dari Sintia
79
Episode 79
80
Episode 80
81
Episode 81// Berhasil menjerat Maria
82
Episode 82// Kesedihan
83
Episode 83
84
Episode 84
85
Episode 85// Di Prank Seluruh Kelas
86
Episode 86// Senang
87
Episode 87// Keadaan Darurat
88
Episode 88// Tipu Daya Ros
89
Episode 89 // Emosi Ros Tak Terkendalikan.
90
Episode 90// Menikam keluarga Bram
91
Episode 91
92
Episode 92 Donor Mata
93
Episode 93// Di hidupkan Kembali
94
Episode 94
95
Episode 95
96
Episode 96
97
Episode 97 Tamparan keras
98
Episode 98 Bunuh Diri
99
Episode 99
100
Episode 100 Mitos Bunuh Diri?
101
Episode 101
102
Episode 102 Berhak Bahagia?
103
Episode 103
104
Episode 104 Pikiran Kosong
105
Episode 105
106
Episode 106// Niat Baik Bram
107
Episode 107
108
Episode 108// Hasutan Faisal
109
Episode 109// Rasa Bahagia Bram
110
Episode 110
111
Episode 111// Gelisah Hati Wahyu
112
Episode 112
113
Episode 113
114
Episode 114 // Hati Tulus Amel
115
Episode 115
116
Episode 116
117
Episode 117// Tak Ingin Membuat Sedih
118
Episode 118
119
Episode 119// Kembali Datangnya Amel
120
Episode 120
121
Episode 121
122
Episode 122// Iri
123
Episode 123
124
Episode 124
125
Episode 125// Kebohongan Faisal
126
Episode 126
127
Episode 127
128
Episode 128
129
Episode 129
130
Episode 130 // Kebenaran
131
Episode 131
132
Episode 132// Berubah Menjadi Lebih Baik
133
Episode 133// Hilangnya Kedua Saudaranya
134
Episode 134
135
Episode 135
136
Episode 136
137
Episode 137

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!