Rencana busuk yang direncanakan oleh Ayu mampu membuai hasil bagaimana bisa ia yang tak ingin Luna mendapatkan perlakuan baik pada Gio. Seorang ketua OSIS yang mereka sukai semenjak pandangan pertama. Selain itu, Ayu mengontrol dirinya mendengar suara kepanikan yang begitu menghebohkan.
Di Dalam terdengar yang Ayu ingat, namun segera ia keluar dengan berpura pura mencari alasan lain. Tak hanya itu, ia tidak menyadari jika Luna selalu mendapatkan keberuntungan terhadap cowok dua sekaligus.
Benar benar diluar batas, ia sudah capek menumpahkan air segelas ember dengan memakai mangkok yang berada di toilet.
Gio, juga Tion tidak melihat Ayu, lalu Ia ingin kabur dari toilet itu dan di cegah oleh Rio seorang cowok baru yang diidolakan oleh Amel.
"Mau lari kemana! Loh pastinya yang buat onar di toilet kan. Ngaku cewek jelek, muka pas pasan tak layak mencelakai Luna" unjuk Rio yang mengetahui dirinya. Karena Rio sangat kecarian Luna.
"Mana ada?"Loh kali salah lihat, Gue ga pernah lakukan hal sekonyol itu pada Luna. Kenapa sih kamu jahat banget sama aku. Apa salahku coba, awas gue mau keluar"tukas Ayu secepatnya lari baginya ia sudah diketahui oleh Rio.
"Haha, loh panik kayak dikejar setan aja lu. Ngaku ga loh biar video ini menjadi buktinya."
"Sialan, mana ada buktinya segala. Cowok tengil beraninya mengusik ketenanganku. "
Dengan segala cara, Ayu dengan sengaja menginjak sepatu Rio cukup kuat sehingga ia kesakitan, lebih parahnya Ayu menggigit tangan Rio hingga merah.
Sakit? Wow awas lu. Sial malah gue kena apes.
Kembali pada Gio, Tion . Mereka berdua sudah buntu pikiran karena pintu itu susah di buka. Dan salah satu jalanya adalah mendobrak pintu toilet cukup kuat. Sementara, Rio berteriak ikut membantu kedua temanya dilanda musibah.
"Tunggu Aku woy, Ayo kita dobrak bareng bareng. gue ada buktinya. kalau ini rencana busuk Ayu."papar Rio yang mengetahui hal tersebut.
Sambil berbicara, dan menjawab antara Tion, juga Rio. Namun, amarah Gio sudah hilang kesabaran. Ia yang tidak memaafkan Ayu untuk hari ini dan selanjutnya.
Mereka bertiga bergiliran mendobrak pintu,
Satu
Dua
Tiga, inilah dobrakan Gio yang bisa membuat Luna sudah lemas dan kedinginan. Tubuhnya basah kuyup, siraman air yang sengaja dibuat Ayu. Salah satu dari mereka mengambilkan seragam di lemari UKS, juga handuk.
Tapi kali ini, mereka meminta bantuan Bu Mifta karena Luna akan berganti pakaian. Tidak mungkin mereka bertiga akan melakukan hal itu, bagi mereka agar Luna tak pucat dan kedinginan.
Tion yang tidak semangat melihat pujaan hatinya seperti ini. Parahnya muka Luna sangat pucat, seperti mayat hidup. Tion juga Gio langsung bergegas menuju keruangan UKS. Melihat tubuh Luna yang basah, ada sekitaran luka lebam dibagian paha juga tangan.
Rasa panik dimiliki mereka berdua cukup lama, apa yang terjadi dengan Luna. apakah ia memiliki seorang ibu tiri selama ini. Jika ia, Gio akan menampung Luna dan menjadikan saudaranya.
Ibunya ingin memiliki seorang anak perempuan, walaupun Gio bersaudara 5 orang. Ia adalah anak pertama,sedangkan adiknya masih pada sekolah juga kecil.
Gio membaringkan tubuh Luna, dan Rio akhirnya membawa Bu Mifta secepat mungkin. Mereka bertiga keluar, dan bertanya jika ini kaitannya ada hubungan dengan Ayu.
"Loh yakin Rio?"Masalah ini ada kaitannya dengan Ayu. Mana lihat videonya," Gio menimpali ingin mengetahui bukti video tersebut.
Saat ia sedang ingin menyerahkan video tersebut, munculah jika mereka tengah di hadang dengan seorang cewek yang menyukai Gio. Siapa lagi kalau bukan 3 saudara Luna, namun Gio merasa jijik melihat wajah dari 3 bersaudara itu.
"Woy sini ga ponselku. Loh ngaku kan, loh pasti punya rencana busuk untuk menjatuhkan Luna. Emang kelen bertiga ga punya hati" ucap Rio yang membenci 3 bersaudara tak merasa berdosa.
"Kami saja duduk dikelas aja, ntar loh yang suka sama Luna. Iya ga kak, mel" ucapnya memalingkan pertanyaan namun Gio begitu tahu jika sudut pandang Ayu mempunyai bukti yang terkuat.
"Ok kalau kalian memang tidak mengakui, kami harap maklumi saja. Tapi ingat, Toilet itu dipenuhi satu Cctv saja. Ingat hal itu?"kalau Rio salah tidak mungkin, Rio selalu membantu kami, ingat kalian bertiga, kalau kalian tidak mau peduli dengan Luna, serahkan Luna bersama saya. Saya Gio akan mendidik Luna dengan cara yang baik." Jawab Gio dengan senyum tersungging. Ia mengalihkan pandangan untuk mengecek Luna apakah dirinya sudah berganti seragam.
"Sial, kenapa ga kau tengok pulak ada Cctv disana dek, loh ya kadang buat kita semua makin panik. Emang mereka punya apa?"Harta kadang tidak punya, awas saja jika Luna sadar kita gak akan mengampuni Luna" ucapnya yang terdengar ditelinga Tion, dan sempatnya Gio merekam suara mereka.
"Kok gue sih kak. Ini semua ide loh, kenapa gue yang di permasalahankan. Kalau gitu kenapa gue ikutan tadi. Udah capek nyiram pake ember, segayung demi segayung".
Bu Mifta mendengar jelas pembicaraan mereka. Dan bermaksud untuk mengajak keruangan BK.
"Ekhem, jadi seperti itu kejadiannya sangat bagus sekali kalian bertiga. apa sih gunanya itu, lagian kalian saudara mengapa mengajarkan sebuah permasalahan, sehingga Luna bisa pingsan untuk kedua kalinya"tepuk tangan meriah oleh Bu Mifta bahwa ia menemukan sebuah informasi tentang saudaranya.
"hehehe, tapi Bu. Kami ga ada kaitannya dengan hal itu. Ibu mungkin salah informasi, bukan Ayu yang salah, tapi kak Fitri, juga Amel Bu"tunjuk salah satu saudaranya, bagi Ayu tidak ingin disalahkan.
Bahkan mereka satu persatu tidak ingin dipersalahkan. Tidak ada ubahnya, Bu Mifta yang tegas langsung memberikan hukuman pada mereka. Masing masing dari mereka harus membawa orangtua sebagai ancaman tidak ingin melakukan hal tersebut?
Akhirnya mereka manut, Tion juga Rio mengikuti arahan Gio agar masuk kelas. Sementara, Gio ingin menemani Luna yang tidak bangun bangun.
Atas kejadian tersebut, Gio akan selalu mengawasi Luna kapanpun. Dirinya tak ingin menampakan kesedihan pada temanya ini. Ia juga akan melindungi Luna, karena sejatinya Gio sangat perduli pada Luna apapun itu. Dengan segala cara, Gio akan mencari keberadaan Luna dimana ia tinggal. Gio akan menyelidiki jika benar, ketiga saudaranya itu adalah penyebanya.
Ketulusan pada hati Gio, akan selalu mendamaikan hati Luna. Akan membuat Luna bahagia, sentosa. Walaupun banyak dari oranglain menyakiti Luna secara fisik.
Apa kelanjutan nya? Jika ibu dari Luna akan menemani anaknya disidang sekolah. Mampukah, mereka bertiga akan tidak melakukan hal yang dilarang dalam sekolah.
Jangan lupa komen ya teman teman
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 137 Episodes
Comments