Keadaan Luna tak memungkinkan, ia yang wajahnya sangat pucat dan perutnya kembali perih. Gio hanya takut jika Luna pergi meninggalkannya ia yang tak ingin Luna pergi.
Sementara Amel kaget jika Luna belum sadar saat ulah yang Amel lakukan padanya. Tion yang kerasukan setan mengamuk dan menampar wajah Amel berulang ulang. Sakit rasanya, tapi ini adalah hal yang wajar karena Amel harus menanggung semua akibatnya. Ditambah ia yang harus berbohong pada saudaranya saat pulang nanti.
"Emang cewek brengsek loh mel, kenapa kau buat saudara loh mati hah, kau tau itu kan. Bahwa diriku ga mau kehilangan Luna untuk saat ini"
Plak
Plak
Tamparan kedua kali mengenai sasaran pipi Amel, bukanya Amel berontak tetapi ia sadar karena ini adalah ulahnya. Sikap ceroboh yang dilakukan oleh Amel berpengaruh besar bagi Luna.
"Kau puas kan, utangmu sudah kau bayar lunas! Gimana perasaanmu mel, kau tahu itu sekarang Gio nelpon kita untuk bawa Luna ke RS. Apakah kau senang hal itu mel" ucap Tion ia menggertak rahangnya sangking ia dibutakan oleh emosi.
"Iya aku terluka on, kamu tahu kenapa diriku sampai saat ini masih bela Luna karena diriku dipaksa oleh saudaraku. Jika diriku tak mau memenuhi ajakannya, saya akan dapat jatah makan"
"Omong kosong saja kau, dasar cewek jelek"
Meskipun berulang kali, Amel tetap tidak dihargai padahal ia ingin merubah sifatnya. Mereka berdua meninggalkan Amel seorang diri di luar kelas, Amel menangis sampai kapanpun mereka tak akan percaya pada ucapan Amel.
"Sebaiknya Amel harus pergi buat apa disini, harga diriku dicampakkan padahal niatku baik ingin ikut selalu bersama Luna. Luna sehat cepat sembuh Luna, semoga kau cepat pulang kerumah" batin Amel tak lama pergi dirinya tak dihargai .
Amel menangis karena ibunya tak memberikan jatah makanan pun. Kedua saudaranya terlalu mementingkan kepentingan sendiri. Amel merasa telah berubah ia ingin selalu berada di dekat Luna. Tapi, itu tidak dipikirkan Amel yang kini harus pulang dan menemui saudaranya.
Amel menunggu taksi, dan tidak lama ia menemukan taksi. sangat unik taksi berbentuk seperti kodok . Walaupun hatinya di landa kesedihan, supir yang bersama Amel menawarkan secarik tisu untuk Amel.
Amel mengambilnya membalas senyuman pak supir, yang tengah ikut tersenyum ia lalu bercerita apa yang telah terjadi padanya .
"Neng kenapa sedih mana tau, jika saya bisa bantu kesedihan neng. panggil saja saya bg ijuk neng, " ucapnya mempersilahkan nama pada Amel.
"emang boleh cerita bg?"saya telah berbuat dosa kepada saudara saya, tapi ia kini bawa di RS padahal niat hati saya baik mau juga tengok saudara saya kerumah sakit , maaf nama saya Amel bg"
"YA ampun mbak Amel, bertahan jangan sedih semua itu pasti ada ujiannya tapi mbak Amel kudu bersabar mungkin dibalik kesabaran mbak Amel terdapat nilai yang baik, mbak Amel kok baru pulang sekolah."
"Makasih sarannya bg, tapi benar itu mungkin ujian untuk saya. Setelah mengetahui bahwa ibu kami tak menyayangi saudara saya bg."
"hmm,, emang saudara mbaknya nama siapa?"mengapa begitu menyakinkan banget soalnya orang yang seperti itu nanti bakalan menjadi kenangan mbak"
Hiks,,
Hiks,,,
"Eh mbak nya malah nangis kenceng, mbak jangan kuat kuat nanti pikir nya saya yang melakukan pelecehan dengan mbak, berhenti dong nangisnya mbak, ini mau mendung nanti tambah banjir mbak"
Percakapan mereka terhenti sudah, namun Amel sudah sampai di rumahnya. ijuk ingin bertanya siapakah nama saudara dari mbak tersebut.
Ternyata Alluna Damayanti seorang anak kaya raya, namun karena ayahnya selingkuh maka Luna dibuang dan kini dibesarkan oleh ibu Ros. Ijuk sebagai supir online ingin mencari tahu sumber agar ibunya dari Luna merindukan sosok anaknya.
Makanya identitas Luna selalu di sembunyikan oleh ibu dari saudara ini. Jika mereka mengetahui nya otomatis yang lainya pada iri .
Apakah Luna bisa sampai dirawat di RS? Dan Amel akan mendapatkan perlakuan baik bagi saudaranya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 137 Episodes
Comments