KRING,,,
KRING,,
Bel sekolah berbunyi, seluruh siswa maupun siswi pulang. Tak hanya itu, Fitri merasa kesal dengan kehadiran Luna yang semakin meningkat karena baginya Luna selalu disayang oleh semua orang. Kepikiran jika orangtuanya akan datang besok.
Fitri, Ayu sudah berdiri didepan gang untuk menunggu Amel. Tetapi, Amel tak kunjung datang akhirnya mereka berdua cukup bosan dan tak lama ingin meninggalkan Amel. Sementara, Amel ingin meminta maaf pada Luna, ia yang salah karena ia disuruh oleh perintah firi saudara kandungnya.
Sudah pukul 12.30 tetapi Amel sedang mencari sosok Luna yang sejak tadi tidak kelihatan. wajahnya pucat, keringat dingin dan ia menyebut nama Luna.
"Luna, maafkan Amel. sudah banyak dosa yang dilakukan oleh Amel, Luna maafkan aku Luna, Luna kamu dimana sekarang?"ucapnya Amel bolak balik kecarian Luna seharian.
Tion yang sekelas dengan Amel, mungkinkah ia bertanya kepada Amel soal Luna.
"Tumben loh bolak balik kayak mendadak artis aja mel, loh ngapain masih berada dilingkungan sekolah, mana teman 2 brengsek itu hah," ucapnya menimpali kejahatan Amel.
"Apa loh bilang, rese loh enak aja teman dibilang brengsek. Ga perlu tahu gue kemana?"loh dari tadi disini mau kemana," ucapnya yang balik tanya.
"Gue lagi nungguin ayang darling. "
"Maksud loh Luna, dimana sekarang keberadaan Luna. Gue ngaku salah, karena gue udah nyiram Luna di toilet waktu itu, dan sekarang gue juga yang udah kunci Luna di toilet" papar Amel mengaku karena sudah banyak bersalah.
Deg
Tak habis pikir, jika dugaan Gio benar adanya. seorang ketua OSIS yang membela Luna dimanapun berada. Tak lama datang Rio yang juga menyukai Luna, tetapi Amel langsung dibuat terkejut ia memegang tangan Amel cukup kuat.
"haha, ini biang keroknya teman makan teman lu. Ayo bawa dia ke kantor guru, biar mampus sekalian "
"Amel dah ngaku Rio, lagian dia ngaku kalau dia yang melakukan hal itu semuanya karena disuruh"
"Hebat banget loh, permintaan siapa kau pegang pendek. Cewek jelek"
Bisanya mereka mengatakan jika Amel jelek, tak pantas merawat diri. Walaupun disini ia sedang lagi kesel bagaimana pun ia harus bisa mengontrol emosi antara musibah ditimpa 2 orang sekaligus.
"kak Fitri"
Menunduk lesu, ia harus berbuat apa tangan nya masih di pegang oleh Rio. Rio yang tak ingin malingnya kabur, padahal Tion sudah merekam suara pendek Amel yang sangat tidak baik dicontoh.
Gio yang panik, kesadaran Luna tak kunjung normal. Ia menelpon temanya agar sebisa kesini untuk mencari dan membawa Luna ke rumah sakit.
Tut,,, Tut,,, Tut,,
Gio yang merasa takut jika Luna hilang dari dunianya, ia menelpon Tion untuk membantu Luna.
Gio: on kau dimana?" bisa kesini ga soalnya Luna juga belum sadar ini cepat kemari on, wajah Luna semakin pucat, kayaknya Luna mau tinggalin kita, cepat kabari Rio ya"
Tion: oke siap bg, loh sabar ni aku dah ketemu orang yang celaka luna . Amel dan temanya yang melakukan hal sejahat ini, emang pertolongan nya berat "
Tak ada kata lama, Tion segera mengunjungi pihak RS agar Luna bisa ditangani dengan serius. Tak hanya itu,jika Amel tak menyangka kalau Luna bisa sakit parah.
"Luna bagaimana on, kenapa lu matikan terus sih. gue mau kesana lepasin tangan gue Rio"
apa yang terjadi selanjutnya? Mengapa Amel begitu merubah setelah melihat kondisi sakit Luna.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 137 Episodes
Comments