terbuka 2

Saat aku keluar dari restoran itu aku berjaga jaga mengganti baju dan gayaku biar tak ada yang mengenali ku.

Aku keluar dengan ke adaan yang berubah dari awal. Aku tidak menyiapkan semuanya tapi kakak qiza yang menyiapkan semuanya.

Dia takut jika Arya akan membututiku. Karena Arya sekarang sudah mulai curiga kepadaku dan aku pun juga mulai berhati hati pada Arya. karena Arya sudah mulai membututiku.

Aku pergi dari restoran itu menuju tempat baju dan aku mulai mengganti bajuku, setelah aku menggantinya aku mulai pulang ke kediaman ERVANO.

Saat aku mulai berada di luar rumah ervano aku melihat orang orang sibuk diluar. Kenapa mereka semua diluar kenapa tidak di dalam ? Hal itu yang aku pikirkan.

Ada yang aneh dengan mereka semua. Ada apa ini ? Ada yang tidak beres dengan pelayan di rumah ervano. Tanpa aba aba aku langsung membuka pintu rumah itu lalu mereka semua menatapku dan terkejut.

Aku hanya diam tanpa ekspresi. Ya aku emang seperti ini. Aku mulai masuk kedalam rumah itu, dan saat itu ada seorang pelayan yang menanyakan siapa aku?

" Siapa kau? Tidak sopan. Kau tidak punya aturan ya? Masuk masuk tanpa izin?. Kamu pikir ini rumah punya kakek kamu ha? Se enaknya aja . " Kata pelayan yang baru aku temui itu

Aku hanya menatapnya dengan datar. Lalu aku melihat dia dari atas sampai bawah .

" Gak ada aturan mulutmu itu ? Bicaramu itu gak bisa kau jaga? Pelayan macam apa kau?." Kataku

" Kau berani kali padaku? Kau tau siapa aku? Aku ada lah pelayan peribadi nyonya di kediaman ini. Berani kali kau padaku." Kataku

" Bik ? bibik? BIBIK CA? dimana kalian semua?. " Kataku dengan nada naik.

" Kenpa kau teriak teriak ? Kau pikir kau siapa ?. " Katanya dia

Tanpa aba aba aku langsung menaparnya dengan emosi

' PLAKK'

Semua orang langsung datang dan langsung melihat aku yang menampar pelayan itu bukan hanya pelayan baru juga ada banyak pelayan lama.

" Nona. Nona tolong bersabar." Kata bibik ca padaku.

" Bibik pecat dia gak mau tau pecat dia sekarang juga. Usir orang ini dari rumahku sekarang juga!!." Kataku.

" Va? Ada apa ini? ." Kata mami

" Nyonya tolong aku aku di aniyaya sama orang ini nona." Kata pelayan ini.

" Kenapa kau seperti ini va? Dia pelayan peribadiku." Kata mami

" Oh pelayan pribadi anda? Oke jika dia pelayan pribadi anda tolong usir dia dari rumahku. Anda kan tau jika rumah ini atas namaku?. Apa anda lupa? Atau amnesia?. " Kataku yang bikin semua orang kaget.

"Va ? Tapikan . " Kata mami

" Gak ada tapi tapian. jika mami membelanya aku harap mami juga ikut keluar dari rumah ku ini!!." Kataku dengan tenang.

" Kau ngusir mami VA?." Kata mami

" Ya kan mami belain dia!!. Ya kan mami punya banyk uang rumah aset segala macam di keluarga ervano tapi kenapa mami mau rebut rumah va?." Kata ku

" Va mami gak bela dia va . Mami cuma ... " Kata mama yang aku potong

" Udah lah aku males ngomong. " Kataku pergi meninggalkan mereka semua.

Saat aku marah semua orang tak berani menghampiri ku dan bertanya keadaan ku. Biasanya aku akan pergi ke sebuah kamar ku yang dulu yang ku isi buku biasanya aku selalu kesana tanpa ada yang bertanya.

Aku selalu di tempat ini . Aku merindukan tempat ini dimana hanya aku yang boleh masuk tempat ini tempat yang kakek jaga untuk ku. Tempat yang hampir semua orang tau. Dan tak mencurigakan.

Dengan sadar aku pun ingat kata kata ayah. Tempat dimana semua orang tak pernah curiga dan tak pernah di pedulikan.

Ya tempat itu adalah tempat perpustakaan pribadi ku yang penuh dengan buku, tempat ku bersedih dan tempat ku melukis.

Lalu aku mulai mengunci tempat ku ini. Di tempat ini berada di samping, saling berhadapan dengan kamarku. Tempat ini ada banyak rak cat warna dan alat alat lukis dan banyak buku untuk membaca dan juga ada tempat tidur tempat ini sangat luas. model Kamara tapi seperti perpustakaan dan tempat melukis dan juga pameran.

Terus karena tempat ini di ruangan samping jadi ada pemandangan seperti hutan yang sangat bagus. Dan saat aku kecil aku selalu suka tempat ini.

Aku mencari berkas berkas yang mungkin ada di sini. Dimana semuanya atas namaku dan ervano. Aku mencari sampai letih disemua tempat.

Namun aku tak menemukannya. Aku lalu duduk dan membaringkan tubuhku karena dari tadi sudah mencari cari keberadaan itu.

Saat aku rebahan aku melihat ada ada sebuah lukisan di atas langit langit kamarku. Aku melihat ada gambar awan dan bintang matahari dan bulan saat itu aku mulai berfikir sejenak.

Aku mengerti jika hal itu adalah pertanda untuk menemukan segalanya. Lalu aku memejamkan mataku. Aku mengingat hal lain yaitu "ALAM SEMESTA" lalu aku bangun dan pergi ke arah rak buku yang penuh dan rapi.

Saat aku menemukan rak buku yang panjang dan penuh dengan buku itu aku tak menatap rak tersebut tapi aku malah berjalan ke samping nya itu.

Ke buku yang tak penuh namun hanya gambaran dan lukisan alam semesta yang sangat bagus. hingga jika orang melihatnya sangat kagum dengan gambar tersebut.

Saat itu aku menemukan gambar bulan dan mata hari aku ingat waktu kecil. Aku pernah membuka bulan itu dan itu ada sandinya. Karena aku masih kecil aku hanya membiarkan nya. Tapi karena aku udah dewasa aku pun berfikir kalu hal itu sangat berarti.

Aku membuka gambar itu. Semua orang tak akan tau kalau bulan itu bisa di buka karena hal itu dipikiran orang hanyalah lukisan biasa saja.

Saat gambar bulan itu terbuka, aku melihat ada beberapa angka yang harus aku masukkan.

Aku berfikir sejenak. Apa yang akan aku isikan, dan jika salah apa yang akan terjadi. Hanya 4 angka saja kenapa aku kebingungan.

Lalu aku mengingat sebuah tanggal. Lalu aku mencoba membukanya. Dan akhirnya benar dan hal yang mengejutkan lemari kecil itu terbuka lemari yang penuh dengan lukisan malam yang bagus.

Lalu karena aku penasaran aku masuk dan melihat melihat tapi gelap lalu aku mengambil senter dan menerangi ruangan itu.

Saat aku mulai masuk, aku melihat di balik kemari itu ada ganggang pintu lalu aku menutupnya. Aku mulai masuk saat itu seperti terowongan dan aku melihat sekitar mungkin ada sesuatu.

Tanpa kusadari aku memencet sebuah sekakel listrik, dan kemudian semuanya lampu hidup dan membuat ku kaget..

" Tempat apa ini? ." Kataku mulai menyusuri semakin masuk.

" Kenpa kakek tak memberi tahuku? tempat macam apa ini?." Kataku

" Apa itu ? ." Kataku melihat sesuatu. Lalu aku masuk kedalam.

" Kamar? Tempat apa ini?. " Kataku dengan melihat sekeliling.

" Ini kamar tidur? Ini fotoku kan ? Yang ayah perlihatkan tadi padaku?. " Aku mulai melihat foto itu. Foto yang sama namun lebih besar.

Lalu aku berfikir mungkin kamar ini punya papa ervano lalu aku mengamati tempat ini.

kamar yang sangat indah dengan nuansa ala istana dengan perpaduan warna silver dan gold dan semua bersih dan tertata rapi.

Lalu aku melihat, ada laci dengah hiasan yang sangat bagus penuh dengan ukiran. Laci itu sangat bagus hingga aku ingin membukannya. Karena penasaran aku membuka nya.

saat ingin membuka laci tersebut harus ada kuncinya, jika ingin membuka nya. lalu aku ingat dengan kalung kunciku. lalu aku mencobanya dan benar benar terbuka.

Saat aku membukanya aku menemukan banyak berkas berkas didalam laci itu lalu aku mulai mengambilnya satu persatu.

Aku mulai membukanya . Lalu aku mulai membacanya dan benar semua aset dan segalanya atas nama aku. tapi kenapa yang aku tau semua aset tas nama mereka? apa yang sebenarnya mereka lakukan? apa yang mereka rencanakan ? .

maaf banget baru update ❤️

.

.

.

.

biasa anak sekolah 😘

.

.

.

.

terlalu banyak tugas🍂

.

.

.

.

kuharap kalian semua suka ❤️

_🍁 prámǔdìtá pērmátá 🀄

Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!