19. Semua ingin bertemu

"Hallo tuan" jawab seorang pria, melalui sambungan telepon.

"Sudah mendapatkan informasi?" tanya seorang pria, kepada lawan bicaranya.

"Saya hanya menemukan, beberapa riwayat pembelian tiket pesawat dan kereta api, atas nama nona Mulan Guanlin, di bulan Juli. Dengan tujuan Bali, Surabaya, Jogja, dan Jepang." pria di seberang telepon, mulai membacakan informasi yang didapatkan.

"Di bulan Agustus, nona datang ke sekolah untuk mengambil ijazah. Kemudian, ada catatan permohonan pindah domisili. Namun tidak disebutkan alamat tujuannya."

"Hanya itu yang bisa saya dapatkan, tuan. Sepertinya ada seseorang, yang sengaja melindungi data nona." pria di seberang telepon, merasa sedikit was-was. Karena hanya sedikit informasi, yang bisa dia berikan kepada sang tuan.

"CK" sang tuan berdecak, dengan tidak puas.

"Tut" kemudian pria itu memutuskan sambungan telpon secara sepihak.

"Dasar tidak berguna!!" ucapnya kesal, kemudian duduk di tepi tempat tidur.

"Kemana dia pergi?" tanyanya, pada diri sendiri.

Pria itu mulai bertanya-tanya, siapa kira-kira yang melindungi data gadis itu. Dan kemana perginya gadis kecil itu, mengingat gadis itu tidak memiliki kerabat lain.

Pria yang ditugaskan untuk mencari Gadis itu, merupakan salah satu detektif terbaik. Tapi, sudah hampir satu tahun, masih tidak membuahkan hasil yang memuaskan.

Kembali ke sepasang suami istri paruh baya, di lantai bawah.

"Hik entah dosa masa lalu apa hik, yang telah keluarga kita perbuat, pi. Sehingga kita selalu kehilangan calon cucu uuu huu." Wanita paruh baya, yang merupakan nyonya besar, kembali menangis tersedu-sedu, tatkala mengingat calon cucunya menolak untuk di lahirkan di keluarganya.

Mata tuan besar sedikit melebar ketika mendengar ucapan sang istri.

Kemudian pria paruh baya itu, menatap istrinya yang sedang mengelap air mata dan ingusnya.

"Sepertinya kamu yang melakukan dosa itu, mi." batin pria paruh baya itu, setelah suatu kejadian melintas di ingatannya.

Lebih dari sepuluh tahun lalu, mereka, lebih tepatnya, istrinya menolak kehadiran seorang bayi, yang di bawa pulang putra pertama dan menantunya.

"Mungkin ini hukuman, karena kita pernah menolak bayi, yang di bawa pulang almarhum, mi." ucap Tuan besar, yang membuat wanita paruh baya itu, menghentikan gerakan tangannya.

Wanita paruh baya menatap sang suami dengan tanda tanya besar di kepalanya.

"Apa maksudnya, ini?" tanya Haris, setelah membaca isi dokumen yang tadi di sodorkan Mulan.

Sebenarnya Haris tau, tapi entah kenapa dia merasa kurang senang.

"Tidak perlu pura-pura, Ris. Aku tau, kamu sebenarnya sudah faham." ucap Mulan, saat melihat keengganan di wajah Haris.

"Cukup tanda tangan, dan aku akan mengurus sisanya." lanjut Mulan, dengan nada tegas.

"Tapi kan, masih ada empat bulan an lagi, sebelum kontraknya berakhir." ucap Haris, yang entah kenapa belum ingin mengakhiri kontrak pernikahannya.

"Tidak ada bedanya, mau nanti dan sekarang. Kamu akan tetap mendapatkan semuanya. Sesuai dengan isi di dalam kontrak." ucap Mulan tanpa beban sedikit pun.

"Bukankah dengan berakhirnya kontrak ini, kamu bisa menjalani kehidupan yang lebih baik lagi." lanjut Mulan dengan tersenyum.

"Kamu bisa mengejar, wanita yang kamu cintai. Carilah mantu yang baik untuk mamahmu." Haris langsung menatap Mulan, ketika mendengar kalimat ini.

Mamahnya memang selalu mewanti-wanti dirinya dan adiknya, supaya tidak salah dalam mencari pasangan.

Setelah lama berpikir, akhirnya Haris mau menandatangani surat perc*raian itu.

Mau bagaimanapun, dan sekeras apapun Haris menolak. Dia tetap harus sadar diri, keadaannya sekarang tidak bisa dibandingkan dengan Mulan.

Karena bantuan dari Mulan lah, keadaan keluarganya bisa membaik seperti sekarang ini. Entah apa yang akan terjadi dengan mamah dan Adiknya, juga dirinya, jika tidak ada seseorang seperti Mulan, yang datang menawarkan bantuan.

Mungkin saat ini dia sudah kehilangan mamanya, dia dan adiknya mungkin saja sekarang harus mengais rezeki di tumpukan sampah.

Jadi, untuk sekarang ini dia akan menuruti semua keinginan Mulan. Dia akan terus bekerja keras, dan berusaha sebaik mungkin, agar menjadi sukses.

Mungkin suatu saat nanti, jika sudah sukses, Dia akan memiliki keberanian untuk berdiri sejajar dengan Mulan.

"Tenang saja, aku akan melindungi data pribadimu. Dan rumah yang kamu tinggali, akan menjadi milikmu seutuhnya." ucap Mulan, yang memang sedari awal sudah merencanakan, rumah itu nanti, akan diberikan kepada Haris sebagai kompensasi.

"Tapi, aku punya satu permintaan." ucap Haris, dengan percaya diri.

"Katakan." jawab Mulan singkat.

Haris tersenyum misterius sebelum menjawab.

"Aku ingin, baby Han tetap memanggilku, ayah !!."

"Baik. Diterima." ucap Mulan, setelah cukup lama memikirkannya.

Karena menurut Mulan, tidak apa-apa jika baby Han memanggil Haris dengan sebutan ayah.

Hanya dalam waktu kurang dari satu bulan, Haris dan Mulan resmi berc*Rai.

Mulan resmi menyandang status janda anak satu, di usianya yang masih begitu muda, yaitu 19 tahun.

Begitu juga dengan Haris, dia menjadi duda di usia 21 tahun. Duda muda, atau sebut saja duda tapi perjaka.

Meski begitu Mulan merasa senang, karena semua sudah berjalan sesuai harapannya.

Urusan akta dan surat kelengkapan untuk baby Han, sudah komplit. Jadi nanti, tidak perlu kebingungan, saat akan masuk sekolah.

Dan ajaran baru nanti, Mulan akan mendaftar kuliah. Walaupun dulu dia pernah mendapat berbagai macam pendidikan. Tapi tubuhnya yang sekarang belum memiliki titel apapun.

Masuk ke dalam rumah, tiba-tiba perasaan Haris menjadi tidak enak.

"Deg"

Sesampainya di ruang keluarga, Haris melihat mamah dan adiknya duduk bersebelahan di sana.

Mamah Yeni terus menatap Haris dengan tatapan tajam yang sulit di artikan. Sedangkan April seperti mengolok-olok dirinya.

"Ada apa mah?" tanya Haris setelah duduk di hadapan mamahnya.

"April bikin masalah lagi ya?" Haris kembali bertanya, karena belum mendapatkan jawaban dari sang mamah.

Lagi-lagi hanya keheningan yang di dengar Haris. Mamah Yeni masih enggan membuka mulutnya.

"Jelaskan, apa ini!!" akhirnya mama Yeni mengucapkan beberapa kata, sambil meletakan foto di atas meja.

Mata Haris langsung membelalak, dia tertegun beberapa saat, setelah melihat bingkai foto di atas meja.

"Mah, dari mana mama mendapatkan foto ini?" Haris menatap mama Yeni, yang masih menunggu jawaban darinya.

Pertanyaan yang seharusnya dia sendiri sudah tahu jawabannya. Karena sudah pasti foto itu ada di dalam kamar Haris.

Akhir-akhir ini, Haris selalu mengeluarkan foto pernikahannya, sebagai teman tidur. Setelah pagi, dia akan menyimpan kembali foto itu, ke tempat semula. Mungkinkah, pagi ini dia lupa memasukannya ke dalam laci?

Haris mengulurkan tangannya untuk mengambil foto di atas meja.

Namun foto itu kembali di rebut oleh April.

"Ini foto editan atau asli, kak?" tanya April, dengan nada kurang enak di dengar.

"April. Kembalikan!!" ucap Haris dengan kesal.

"Kalo asli, kok mau dia sama kakak yang biasa-biasa aja?" ucap April lagi, setelah menatap foto di tangannya. Seakan tidak mendengar kata-kata yang di ucapkan kakaknya.

"Adik luck nut. Kakaknya ganteng gini, kok di bilang biasa-biasa aja." ucap Haris dalam hati, setelah mendengar cibiran dari adiknya.

"Asal tau aja, dia yang ngejar-ngejar dan maksa-maksa aku." kalimat yang hanya mampu Haris ucapkan dalam hati.

"Siapa wanita itu, Ris?" mama Yeni kembali mengulangi pertanyaannya.

"Namanya Mulan, mah."

"Itu foto asli atau editan?" tanya mama Yeni lagi dengan mata merah. Sebenarnya dia sudah menyiapkan hati, sebelum mendengar jawaban dari Haris.

Inilah salah satu kelemahan Harris, dia tidak bisa melihat mamanya bersedih.

Karena sudah kepalang tanggung, akhirnya Haris menceritakan apa yang selama ini di sembunyikan di belakang mamanya.

"Ya Tuhan... Kenapa anakku bisa sebodoh ini?" ucap mama Yeni yang sudah berderai air mata.

"Maafkan Haris, mah. Tapi sekarang kontraknya sudah selesai, kok. Kami juga sudah berc*rai." ucap Haris sedikit gugup, mencoba menenangkan mamanya.

"Aaa huu huu huuuu" bukannya tenang, Mamah Yeni malah semakin menangis.

"Mah, sudah dong. Jangan menangis lagi." ucap April, membantu menenangkan mamanya.

"Dasar tidak waras." begitulah kira-kira ucapan April, melalui gerakan bibirnya.

"Plak plak plak"

Mama Yeni memukul bahu Haris, untuk melampiaskan kekesalannya.

"Kenapa kamu menyetujuinya?" ucap mama Yeni, yang masih terus menangis.

" Karena Haris terpaksa mah." jawab Haris cepat, yang kembali mendapat tamparan di bahunya.

"Plak" "Bodoh."

"Kenapa kamu setuju berpisah dengan istrimu??" ucap mama Yeni dengan nada tinggi, yang membuat Haris dan April terbengong.

"Bagaimana ke adaannya sekarang?!"

"Setelah apa yang dia lakukan, untuk keluarga kita. Tega sekali kamu, membiarkan dia merawat anaknya sendirian."

"Betapa tidak berperasaan ya kamu, Ris."

"Seharusnya kamu mempertahankan pernikahan itu. Lihat, kamu sekarang menjadi duda, di usia 21 tahun."

Ucapan mama Yeni yang bertubi-tubi, membuat Haris sulit mengeluarkan suara, atau sekedar membuka mulutnya.

Selain menghawatirkan Mulan dan bayinya, ternyata mama Yeni menghawatirkan anaknya yang sudah berstatus duda.

"Mama ingin bertemu dengan mereka, Ris." ucap mama Yeni tegas. Ada sedikit harapan dan tekad di mata mama Yeni.

"Aku juga!!" ucap April yang tak mau ketinggalan. Dia juga ingin bertemu dengan kakak iparnya, yang cantik dan kaya.

Terpopuler

Comments

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Udah ku duga,pasti mamanya gak terima Haris cerai dengan Mulan, Karena Mamanya menganggap Mulan adalah malaikat penyelamat nya selain menantunya..Apalagi Mulan punya baby,Orang tua mana yg gak seneng punya cucu,Walaupun bukan cucu kandungnya..Haris aja yg Ogeb..

2024-11-15

0

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Cerita mu emang lain dari yang lain..Biasanya kalo di novel2 lain,Walaupun awalnya pernikahan kontrak,Pasti hujung2 nya saling jatuh Cinta ,dan akhirnya hidup bahagia..Lha ini emang ikut alur dan syarat awalnya..tetap bercerai..

2024-11-15

0

Shinta Dewiana

Shinta Dewiana

hmmm...

2024-10-24

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!