18. Baby Han

Setelah kelahiran baby Han, bayi mungil yang di beri nama Muhan Guanlin. Haris jadi sering berkunjung dan menginap di rumah Mulan. Atau hanya sekedar mampir, untuk melihat si kecil. Yang dulu menginap, hanya seminggu atau dua Minggu sekali. Kini seminggu bisa dua atau tiga kali menginap.

Selama dua bulan ini, Haris belajar menggendong si bayi, menggantikan popok, dan pernah juga ingin belajar memandikan si bayi, namun tidak di izinkan.

Jadi yang bisa di lakukan Haris, ketika berada di rumah mulan adalah, mengekori siapapun yang memandikan baby Han. Entah itu Mulan atau Bi Ratih. Dia akan mengamati dan belajar diam-diam, supaya nanti, jika ada kesempatan, dia bisa memandikan si kecil Han.

Entahlah, meskipun bukan anak kandungnya, namun Haris memiliki kasih sayang untuk bayi mungil itu.

"Kali ini, biarkan aku yang memakaikan bajunya." ucap Haris, yang tidak ingin mendengar penolakan dari Mulan.

Tanpa penundaan, Haris segera memakaikan minyak telon, lotion khusus bayi, dan lain sebagainya. Sambil sesekali berbicara dan menggoda baby Han.

"Anak ayah sudah mandi. Hmm wangi sekali." ucap Haris, setelah menciumi baby Han.

"Kali ini, ayah akan memakaikan baju untuk baby Han. Mau??" ucap Haris lagi, dengan mengangkat dan menggoyang-goyangkan baju bayi di tangannya.

Baby Han juga merespon dengan baik, sesekali tersenyum atau mengeluarkan suara lucu, atau hanya bermain gelembung di bibir mungilnya.

Kalau dilihat-lihat, Haris sudah seperti seorang papa muda sungguhan.

Dalam diamnya, Mulan terus memperhatikan setiap gerakan dan raut wajah Harris, saat mengurus bayinya.

Semakin lama melihatnya, Mulan merasa tidak nyaman, khawatir, dan juga kasihan kepada Haris.

Haris merupakan pemuda yang baik dan bertanggung jawab, kepada keluarganya, yaitu mamah dan adiknya.

Dulu karena keadaannya yang sulit, dan paksaan dari Mulan, akhirnya Haris mau menyetujui tawaran kerja sama dengan Mulan.

Saat ini usia Haris 21 tahun, dua tahun lebih tua dari usia Mulan. Tapi usia jiwa Mulan, jauh lebih tua. Dulu saja dia sudah berusia 28 tahun. Jadi, jiwanya hampir 8 tahun lebih dewasa, dari Haris.

"Mungkin aku harus mempercepat kontrak itu." pikir Mulan, setelah memikirkannya.

Mulan tidak ingin, Haris semakin terikat dengannya. Dan terus mengorbankan kehidupannya sendiri.

Bukankah rencana awalnya memang, hanya menikahi suami kontrak, supaya anaknya bisa mendapatkan akta kelahiran.

Karena sekarang, semuanya sudah terlaksanakan dan berjalan dengan baik, seperti yang di harapkan. Maka Mulan harus segera membebaskan Haris, dari kontrak yang mengikatnya.

Mulan mengambil hp-nya, kemudian mengetik sebaris kalimat, dan mengirimkannya pada seseorang.

[Pak Thomas, bisa ke rumah sekarang?]

"Ting"

Tak berselang lama, pesannya mendapatkan balasan.

[Bisa. Kebetulan sedang di perjalanan.]

"Sepertinya baby Han sudah mengantuk." ucap Haris, setelah melihat baby Han menguap.

Memang biasanya, bayi akan mengantuk dan tertidur, setelah dimandikan.

"Aku akan memberinya ASI. Kamu, keluar dulu." ucap Mulan, kemudian berdiri, bersiap memberikan ASI pada baby Han.

"Lalu kenapa kalau mau meny*sui. Seharusnya tidak masalah kan, kalau aku melihatnya?." ucap Haris, yang hanya mampu di ucapkan dalam hati.

Maklum saja, Haris juga kan lelaki normal. Entah sengaja ataupun tanpa sengaja, dia memperhatikan benda, yang kini semakin padat berisi itu.

Kadang juga terbersit pikiran kotor di otaknya.

"Boleh kah aku menyentuhnya?"

"Bagaimana rasanya kalau aku sedikit mer*masnya?"

"Aku juga ingin seperti baby Han, hik hik."

Coba bayangkan, kalau seandainya Haris tidak memiliki kewarasan. Dia pasti sudah mewujudkan, semua yang ada dalam pikiran kotornya.

Tapi, dia tidak ingin membangunkan sisi gelap wanita gila, yang bernama Mulan itu.

"Ris." panggil Mulan, sebelum Haris membuka pintu.

"Ya?" jawab Haris semangat, dan langsung membalikan badannya.

"Mungkinkah dia akan memintaku tetap tinggal, dan melihatnya meny*sui?" ucap Haris dalam hati, dengan binar mata penuh harapan, dan bibir tersenyum aneh.

"Ada apa dengan matanya?, kenapa senyumnya aneh sekali." batin Mulan, sedikit merinding.

"Jangan pulang dulu. Nanti kita bicara di ruang kerja." ucap Mulan, yang membuat senyum di bibir Haris, langsung luntur.

"Huh, mana mungkin wanita tidak waras ini, mengizinkanku melihat miliknya. Bisa-bisa, dia malah mencongkel mataku." batin Haris, dengan kecewa.

"Tapi, kenapa perasaanku jadi tidak enak ya." batin Haris lagi, yang sudah kembali sadar.

"Ya." jawab Haris lesu, kemudian segera keluar dari kamar, dan menutup pintu.

Sampai di luar, Haris menatap pintu kamar dengan penuh permusuhan. Sebelum akhirnya berbalik, berjalan menuju kamarnya.

Keadaan di belahan bumi lain. Di sebuah rumah mewah, bergaya Eropa klasik, terlihat sangat mewah dan elegan.

Di dalam rumah itu, tepatnya di ruang keluarga. Ada pasangan paruh baya yang duduk bersebelahan, dan juga pria yang sebelumnya mengalami sakit perut secara misterius.

Suasana di dalam ruangan itu, terasa sedikit mencekam. Wanita paruh baya, yang merupakan nyonya besar di kediaman itu, tampak sedikit kesedihan di wajahnya, yang bercampur dengan kemarahan, kekecewaan, dan kebencian. Sangat berbeda dengan Tuan besar, yang bisa mengontrol emosi di wajahnya.

Sedangkan seorang pria satunya lagi, yang merupakan tuan muda di kediaman itu, raut wajahnya terlihat tanpa ekspresi, walaupun sebenarnya hati dan pikirannya tengah berkecamuk.

"Huh. Apa dengan dia pulang ke rumah orang tuanya, semuanya akan selesai begitu saja?" ucap sang nyonya besar, dengan sinis dan penuh ejekan.

"Apakah uang yang kamu berikan padanya, masih kurang?, Sehingga dia harus tetap bekerja?" tambahnya lagi, dengan menatap sengit ke arah putranya.

"Mom" panggil tuan besar, menenangkan nyonya besar. Dengan mengelus-elus pundak dan lengannya.

"Jangan hentikan mommy, pi. Mommy lagi kesel." ucap sang nyonya besar pada suaminya, dengan sedikit manja.

Kemudian nyonya besar kembali menatap putranya, yang masih senantiasa diam.

"Belum ada setahun menikah, tapi sudah dua kali keguguran. Coba pikirkan!!. Apa sebenarnya, dia tidak ingin memiliki anak?!." tanya nyonya besar yang menebak kemungkinan-kemungkinan buruk.

Sang tuan muda masih bergulat dengan kediamannya. Tatapan matanya seperti menatap di kejauhan.

Melihat putranya tidak menjawab, wanita itu kembali berucap.

"Apa Dia pikir, rahimnya akan selalu baik-baik saja, jika terus menerus seperti itu?." ucap nyonya besar dengan sendu.

"Hik mommy hanya ingin segera menimang cucu, pi. Hik hik. Usia kita tidak muda lagi. Hik hik."

Nyonya besar yang awalnya marah-marah, akhirnya menangis di pelukan sang suami.

Dia merasa kecewa dengan menantunya, yang masih terus mementingkan pekerjaan, dari pada keluarganya.

Setelah dua bulan menikah, sang menantu dinyatakan hamil. Namun harus keguguran, karena terlalu stres dan sibuk bekerja.

Setelah tujuh bulan menunggu adanya kabar baik, mereka harus kembali merasakan kekecewaan. Karena sebelum di ketahui kehadirannya, calon bayi itu sudah pergi terlebih dahulu. Kali ini alasannya, karena sang menantu menjalani diet ketat yang berlebihan.

Mungkin, bisa jadi, semua yang di alami keluarga itu, merupakan balasan dari dosa masa lalu, yang sudah terlupakan.

Sang pria, yang merupakan tuan muda itu, langsung berdiri dari duduknya, dan berjalan dengan langkah lebar, menuju kamarnya yang ada di lantai dua.

Sesampainya di dalam kamar, pria itu mengeluarkan hp nya, dan langsung menghubungi seseorang.

"Hallo tuan" ucap orang di seberang telephon.

"Sudah mendapatkan informasi?"

Terpopuler

Comments

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Awas aja Ris ntar kontrak satu tahun pernikahan kamu habis,Gimana dong?🥹🥹

2024-11-15

0

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Nah kan si Haris udah jatuh cinta pandang pertama sama baby Han..😂😂

2024-11-15

0

Shinta Dewiana

Shinta Dewiana

apa itu ayahnya anak si mulan

2024-10-24

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!