Sebelum Hari itu tiba

Hening.

Intan sedikit malu, aktingnya tadi sepertinya berlebihan sehingga Reihan terus saja memandangi dirinya terus seolah tak percaya.

"EHmm.... " Dehem Intan menegur Reihan yang masih saja terdiam sembari menatapnya.

Reihan tersadar lalu menunduk dan memesan makanan untuknya, Reihan masih tak habis pikir Intan bisa bersikap manja dan manis seperti tadi, karena selama ini susah sekali gadis itu di aja berakting manis.

"Udah... gak usah lebay juga kali... Itu tadi karena ada Divo, biar dia tidak lapor ke Bunda juga tidak mengejar-ngejar aku lagi. " Kata Intan menunduk berpura-pura bermain ponsel, nyatanya dirinya hanya scroll Instagram kemana-mana tanpa di lihat sedikitpun.

"Aku tau. Tapi Aktingnya tadi juga jelek, masih kurang sentuhan jadi masih kurang nyata... " Bohong Reihan, padahal dirinya sudah nyaris salah tingkah di buatnya.

Intan mendengus namun kemudian tersenyum lega, "Syukurlah jika jelek, besok aku tak akan melakukan nya lagi. " Kata Intan lalu memutuskan pandangan nya ke arah lain.

Reihan pura-pura cuek, lalu memakan makanannya yang barusan di pesannya, Intan menunggu sambil memejamkan matanya.

Reihan makan sambil memandang wajah cantik di hadapannya, entah dirinya kenapa bisa memutuskan untuk menikahi Intan.

"Sudah jangan lama-lama lihatnya... nanti beneran jatuh cinta lagi... " Kata Intan saat sadar Reihan masih memandanginya sembari makan.

"Bisa gitu makanannya pas di mulut masuknya... kok gak salah ke hidung... " Kata Intan lagi lalu menopang dagu, gantian memandangi Reihan yang memandanginya.

"Sialan!! " Reihan mengumpat dalam hati memasang wajah arogannya kembali.

"Situ cantik-cantik suka kepedean juga ya... " Kata Reihan sambil mengelap bibirnya dengan tisu karena sudah selesai makan.

"Emang aku cantik ya?? " Intan bertanya seolah tidak merasa Cantik.

"Ckk... Cantik karena kamu perempuan! Tapi cantiknya biasa saja, apalagi wajah es kamu itu bikin nilai kecantikan mu cuma 50℅." Jawab Reihan menjatuhkan Intan, hingga Intan sebel sendiri.

"Ckk itu mulut emang gak bisa kalau gak setelan pedes. Palingan dulu mama mertua ngidam nya bon cabe level 20,makanya situ kalau ngomong parah pedesnya". Kesal Intan yang justru di jawab gelak tawa Reihan yang seolah mendapat pujian hebat.

Makan siang itu pun berakhir dengan perdebatan yang tak berujung dari keduanya, seperti nya justru tidak lengkap jika tidak ada perdebatan di setiap pertemuannya.

Intan menuju mobilnya, Reihan mengikuti Intan dari belakang seolah mengawasi langkah gadis yang sebentar lagi akan menjadi istri nya itu.

"Hati-hati." Kata Reihan sebelum Intan membuka pintu mobilnya, Intan pun berbalik terkejut, tumben pria arogan itu berpesan pada dirinya seperti tadi.

"Ehm... Ya, kamu juga... " Jawab Intan lalu tersenyum sedikit disertai rasa kikuk.

"Kabari jika ada apa-apa. Dan... " Reihan menjeda ucapannya, seolah berat untuk mengatakannya.

"Dan?? " Tanya Intan bingung tak bisa memahami terusan dari kalimat Reihan yang terputus.

"Dan... Jangan terluka... Pastikan hari itu kau tetap datang... Aku tak punya pengantin pengganti untuk dirimu... kamu pengantin limited di dunia ini... Hanya kamu yang sanggup yang lain tak akan bisa..." Kata Reihan pada akhirnya.

"Ckkk Astaga... Kamu berkata seolah-olah aku akan melarikan diri, atau akan mat... " Belum selesai Intan berkata Reihan langsung menutup mulut Intan dengan telunjuknya.

"Stop... jangan teruskan... Katanya Allah menurut sangkaan hamba-Nya... sedikitnya aku paham tentang itu... jadi stop jangan berpikir demikian atau sampai kau ucapkan... Aku tak ingin kesepakatan kita gagal... " Kata Reihan membuat dada Intan berdetak dan pikirannya melayang ke mana-mana.

"Masuklah... hati-hati... sampai jumpa esok hari... Dan pastikan kau datang... " Reihan membuka pintu mobil Intan dan mendorong Intan masuk ke dalamnya.

Intan pun masuk dan mengucap salam lalu melajukan mobilnya keluar dari restoran, menuju tempat menuju gudang produksi yang akan di cek bersama difa.

Saat di perjalanan, sekertaris nya mengabari jika akan terlambat karena mendadak ban mobilnya bocor, sehingga Intan datang sendiri ke lokasi.

***

Di Gudang.

Masih di dalam mobil Intan masih mencerna pertemuannya tadi dengan Divo dan Reihan, mengingat sikap kedua laki-laki itu yang berbeda.

Divo yang mudah sekali mengucapkan kata cinta, bahkan mengatakan katanya sudah menyukai dirinya sejak masih di bangku kuliah, Intan lalu mengingat bagaimana Ayah Arsya menyukai Bunda nya sejak di bangku kuliah juga, bahkan memendam rasa itu begitu lama hingga Bunda nya menjadi janda.

Intan juga membandingkan dengan Reihan calon suami arogannya yang bahkan sama dengan dirinya tak percaya apa itu cinta. Reihan tak akan mungkin mengungkapkan perasaannya bahkan mungkin sampai dirinya menutup usia.

Intan merasa sedikit ragu untuk tetap melanjutkan pernikahan dirinya dengan Reihan, namun sikap terakhir pertemuannya dengan Reihan menunjukan penghargaan besar meski tetap di sampaikan dengan kata-kata yang menyebalkan.

Intan keluar dari mobil, lalu memperhatikan karyawan yang berlaku lalang, ternyata dirinya melamun di dalam mobil sembari menunggu difa tadi lama sekali, hingga adzan asar berkumandang di masjid dekat pabrik.

Intan pun melangkahkan kakinya dan berjalan menuju ke arah masjid. Jalannya lumayan jauh, sekitar 15 menit baru sampai di masjid yang lumayan sepi ini, sepertinya tidak banyak penduduk yang terbiasa shalat asar berjamaah di masjid.

Intan pun shalat di masjid sendirian, setelah shalat Intan merasa lelah lalu bersandar sebentar di serambi lalu memasang Handsetnya dan seperti biasa memutar lagu untuk mengusir sepi di dalam dirinya hingga dirinya tertidur.

Waktu semakin sore, Intan masih nyenyak dalam tidur nya hingga masjid itu terkunci oleh orang, karena tak tau jika ada Intan di dalamnya.

***

Intan membuka mata, saat banyak sekali kepulan asap mengelilinginya, pandangan matanya saat memandang keluar sudah tertutup kobaran api.

" Siapapun.... Tolong....!!! " Intan berteriak meminta tolong namun semua orang tak mendengarnya.

Semua orang telah pergi meninggalkan dirinya yang berteriak-teriak histeris di dalam gudang sendirian.

"Tolongggg.... "

"Tolongggg..... "

"Tolonggggg Aku.... "

Semua suaranya sudah dia keluarkan namun tak ada satupun orang yang mendengar ataupun memandang dirinya saat ini.

Kaki Intan lemas hingga seluruh keringat dingin keluar dari tubuhnya, dirinya ingin berlari menabrak kobaran api itu namun setiap langkah yang ingin dia coba terasa amat berat sekali.

Di luar nampak semua karyawan mencoba menyelamatkan diri dan petugas kebakaran menyiram semua sisi gudang hingga semuanya padam, namun anehnya tempat dimana Intan berada tak tersiram sama sekali hingga tubuh Intan terasa sesak oleh asap hitam yang memenuhi kerongkongan nya.

"Tolong...!!! "

"Tolong....!! "

"Lihat aku di sini...!!! "

Suara Intan melemah dengan keringat yang semakin menguras seluruh tubuhnya, pandangan nya sudah berubah abu-abu hingga mata itu tertutup mengiringi tubuhnya yang semakin melemah.

***

Maaf ya baru Up... soalnya repot mengurus kepulangan anak dari rumah sakit... 🙏🙏

Terpopuler

Comments

ken darsihk

ken darsihk

Speechless sumpah aq nggak percaya

2024-12-10

0

Lia Afriani

Lia Afriani

heiii what happen?

2025-03-01

0

Ita Mariyanti

Ita Mariyanti

mg bkn sabotase 🤲🤲

2024-08-01

2

lihat semua
Episodes
1 Intan
2 Raihan
3 Kesialan di malam hari
4 Kedatangan Orang tua
5 Rumah Reihan
6 Tak bertemu
7 Sepakat
8 Rumah Bunda
9 Saling meyakinkan keluarga
10 Surat kesepakatan
11 Kantin
12 Lamaran
13 Mencoba Baju Pengantin
14 Peraturan
15 Uji coba peraturan
16 Drama uji coba
17 Hadiah Eyang Hana
18 Divo
19 Sebelum Hari itu tiba
20 kebakaran
21 Pernikahan
22 Malam pertama
23 Pagi yang tak biasa
24 Pulang ke Rumah
25 Haruskah bulan madu???
26 Seoul
27 Tak sekuat itu
28 Ingin menyerah
29 Maaf
30 Kembali kerja
31 Sebulan berlalu
32 Terbongkar
33 3 Kantung
34 Di rawat
35 Menepi
36 Pulang
37 Aku juga mencintaimu
38 Aku juga mencintaimu
39 Malam
40 Pagi yang Indah
41 Di Meja makan
42 Berkumpul keluarga
43 Tamu tak di undang
44 Meluluhkan hati
45 Kebetulan yang tidak menyenangkan
46 Saling mengadu
47 Pulang malam
48 Bertemu Allea
49 Ke Kantor Reihan.
50 Rumit
51 Intan
52 Nasehat Alesha
53 sendiri dulu
54 Nasehat Eyang
55 Meyakinkan diri
56 Kepulangan Intan.
57 Hari berikutnya
58 Pantai
59 Kontraksi
60 Rasa Kehilangan
61 Terimakasih
62 Satu tahun kemudian
63 Keinginan sembuh
64 Ungkapan Syantika
65 Kejutan Intan
66 Kondisi Syantika
67 Satu tahun kemudian
68 Kecewa pada Zia
69 Ke kantor Reihan
70 15 tahun Kemudian
71 Indah
72 Pengumuman Zia
73 pengumuman
74 Pengumuman Zea.
Episodes

Updated 74 Episodes

1
Intan
2
Raihan
3
Kesialan di malam hari
4
Kedatangan Orang tua
5
Rumah Reihan
6
Tak bertemu
7
Sepakat
8
Rumah Bunda
9
Saling meyakinkan keluarga
10
Surat kesepakatan
11
Kantin
12
Lamaran
13
Mencoba Baju Pengantin
14
Peraturan
15
Uji coba peraturan
16
Drama uji coba
17
Hadiah Eyang Hana
18
Divo
19
Sebelum Hari itu tiba
20
kebakaran
21
Pernikahan
22
Malam pertama
23
Pagi yang tak biasa
24
Pulang ke Rumah
25
Haruskah bulan madu???
26
Seoul
27
Tak sekuat itu
28
Ingin menyerah
29
Maaf
30
Kembali kerja
31
Sebulan berlalu
32
Terbongkar
33
3 Kantung
34
Di rawat
35
Menepi
36
Pulang
37
Aku juga mencintaimu
38
Aku juga mencintaimu
39
Malam
40
Pagi yang Indah
41
Di Meja makan
42
Berkumpul keluarga
43
Tamu tak di undang
44
Meluluhkan hati
45
Kebetulan yang tidak menyenangkan
46
Saling mengadu
47
Pulang malam
48
Bertemu Allea
49
Ke Kantor Reihan.
50
Rumit
51
Intan
52
Nasehat Alesha
53
sendiri dulu
54
Nasehat Eyang
55
Meyakinkan diri
56
Kepulangan Intan.
57
Hari berikutnya
58
Pantai
59
Kontraksi
60
Rasa Kehilangan
61
Terimakasih
62
Satu tahun kemudian
63
Keinginan sembuh
64
Ungkapan Syantika
65
Kejutan Intan
66
Kondisi Syantika
67
Satu tahun kemudian
68
Kecewa pada Zia
69
Ke kantor Reihan
70
15 tahun Kemudian
71
Indah
72
Pengumuman Zia
73
pengumuman
74
Pengumuman Zea.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!