Kesialan di malam hari

Sore hari, saatnya untuk semua orang pulang kerja, namun Intan masih meminta Difa sekretarisnya untuk ikut lembur karena mendadak mendapat laporan keluhan konsumen yang banyak mengenai pakaian yang di hasilkan pabrik juga laporan keluhan parik yang mengelola alat rumah tangga. Padahal sebelumnya semua terkendali dan aman tidak ada keluhan sama sekali, namun entahlah setingan atau bagaimana ada banyak keluhan yang datang yang membuat Intan harus menelisik dan melihat kejanggalan laporan lebih lanjut.

Intan merasa ini bagian dari ancaman yang di lakukan Raihan partner sahamnya yang memintanya untuk menjadi istri kontrak. Intan merenung dengan nasib perusahaan selanjutnya jika di teruskan karena baru sehari saja sudah ada penurunan pembelian, jika itu di lanjutkan terus tanpa penanganan maka lambat laut makin terjadi penurunan yang berimbas pada perusahaan.

"Difa besok kita cek langsung ke pabrik, kita cek apakah ada korupsi bahan atau penukaran bahan sehingga kita menjadi penurunan kualitas..."Kata Intan.

"Baik Bu..."Kata Difa lalu mencatat apa saja strategi yang bakal di jalankan besok.

Lembur merekapun selesai Difa di jemput oleh kekasihnya karena mobilnya masih di bengkel, sedangkan Intan masih di kantor, dirinya tak ingin merepotkan banyak orang sehingga dirinya memilih untuk meminjam motor satpam yang bertugas malam ini.

"Pak Maman... Saya sewa motornya malam ini ya..., Mobil saya di bengkel soalnya..." Kata Intan menghampiri Satpamnya.

"Nggih Bu... Silahkan... Tidak usah sewa saya ikhlas..."Kata Pak Maman pada atasannya itu.

Pak Maman menyerahkan kunci lalu Intan mengambil motor satpamnya itu dan menuju parkiran, Intan memakai motor yang sudah lumayan tua itu. Motor hitam dengan rantai dan mesin yang sudah berkarat, Intan merenung sebelum menyalakannya. Menyalakannya butuh waktu ekstra karena harus di selah, intan menarik nafas, sepertinya keputusannya untuk membawa motor ini adalah salah, namun malam sudah larut tak mungkin baginya memesan taxi apalagi handphonenya sudah habis baterai sedari tadi.

Intan akhirnya memutuskan untuk menaiki motor itu setelah berhasil menyalakannya, sungguh betapa sangat sederhana satpamnya itu, dengan motor tua seperti ini masih bisa bertahan memakainya, sepertinya dirinya perlu melihat lebih jauh kondisi karyawan yang sudah bertahun-tahun bertahan di perusahaannya.

Intan melajukan motor yang berjalan dengan kecepatan maksimal tak lebih dari 40km/jam, membelah malam dengan angin menerpa dirinya yang tanpa jaket, untung dirinya memakai baju yang lumayan agak tebal, dengan helem hitam yang sudah buram kacanya, tak akan ada yang percaya jika dirinya direktur sebuah perusahaan.

Sampai di lampu merah Intan berhenti, dirinya bersyukur masih ramai jalannya meski sudah malam, sehingga Intan berharap tak ada bahaya di jalan yang di alaminya.

Di sisi Intan terdapat seorang pemuda yang terus mengikuti Intan sedari keluar dari kantornya, namun Intan tak menyadarinya. Pemuda Itu memandang Intan yang nampak begitu menikmati kondisinya malam ini, meski dengan motor butut yang dia kendarai, entah terlalu gengsi baginya untuk mengatakan jika wanita yang dia awasi itu cantik dan mulai membuatnya tertarik.

Pemuda yang masih mengikuti Intan itu menarik nafasnya dalam, kembali menanamkan pendapatnya yang sudah dia pegang sedari dirinya remaja. Wanita tak ada yang bisa benar-benar mencintai dengan tulus terhadap laki-laki, entah itu laki-laki yang miskin atau kaya.

Intan merasa motor yang di kendarainya mulai tidak nyaman, terbukti dengan gas motor itu mulai ngadat-ngadat dan mulai meredup lampunya. Intan menarik nafasnya kasar, lalu menepi dan motor itu benar-benar mati. "Astaghfirullah... "Intan mengusap wajahnya kasar, lengkap sudah penderita dan ujian untuk hari ini, mobilnya mengalami ban kempes siang tadi, lalu mabuk saat naik bus dan pabrik yang mengalami masalah lalu malam ini bensin motor yang di pinjamnya habis.

Pemuda yang mengikuti rada jauh di belakang itu tersenyum tipis saat melihat Intan setengah kesal dan menendang motor butut yang di pakainya itu. Pemuda itu makin tergelak saat melihat Intan duduk selonjor di tepi jalan dengan wajah yang nampak kesal dan berkeringat.

Sedangkan Intan tengah frustasi di tempatnya, handphone tidak bisa di gunakan karena mati, taxi atau ojek juga tidak ada yang lewat dan parahnya dirinya terdampar di tempat yang sepi dan gelap. Jam di tangannya sudah menunjukkan pukul 11 malam lebih rasanya hanya ada orang yang punya niat negatif jika ada yang lewat jam segini.

Intan pun beranjak dari duduknya lalu mendorong motor butut itu berharap ada orang yang bisa di mintai tolong namun sampai nafas dan langkahnya lelah tak ada harapan yang bisa dia harapkan untuk menolongnya

Sebuah mobil berhenti di sisi Intan lalu membuka kaca mobilnya, pemuda itu keluar dari mobil dan bersandar di pintu mobilnya. "Woaaaah.... apa yang terjadi? Kenapa malam-malam mendorong barang antik begini??" Tanya Pemuda itu yang tak lain adalah Reihan laki-laki yang rasanya ingin dia lempar dengan sepatu haknya.

Intan pandang dengan kesal juga dingin makhluk lain di hadapannya yang sombong itu, lalu mengelus dadanya untuk mencoba sabar. Intan tersenyum dingin lalu meneruskan langkahnya tak ingin terus di ejek oleh pengusaha sombong itu.

Raihan berdecak kesal merasa tak di acuhkan lalu masuk ke mobilnya dan dengan sengaja menabrak ringan bagian pada motor buntut itu, hingga Intan nyaris terpelanting, namun intan langsung melepas motor itu karena terkejut.

"Astaghfirullah....!!! Hei...!!!" Intan murka lalu berkacak pinggang karena kesalnya.

"Itu motor hanya pinjaman kenapa kamu tabrak...???" Intan murka, bukan masalah hanya motor buntut tapi itu harta berharga orang lain, Intan bisa saja mengganti tapi bisa jadi motor itu banyak kenangannya sehingga pemiliknya begitu mempertahankannya.

"Kamu benar-benar menyebalkan, kamu sudah membuat hari ku jadi menyedihkan!!! Sekarang kamu juga akan mengacaukan malam ku juga??? Bisa tidak kamu bertindak lebih manusiawi??? Bisa tidak berhenti mengganggu hidup ku??? Percuma kaya, percuma tampan tapi adab dan sikap kamu minus!!!" Cerocos Intan sudah tidak bisa menghargai pemuda di hadapannya itu lagi.

Raihan keluar lalu menelfon seseorang, membiarkan Intan marah-marah kepadanya sepuasnya, memang dirinya sengaja melakukannya, jika tidak gadis yang ada di hadapannya itu tidak akan mengindahkan keberadaannya.

"Haiii??? Kamu Bisu???" Intan kesal semua omongan yang dia utarakan tidak mendapat tanggapan sama sekali.

Tak lama kemudian montir datang dan menghampiri Reihan, lalu Reihan memerintahkan montir langganannya itu untuk membawa motor butut itu. Sang Montir mengisi bensin lalu membawa motor itu bersama rekannya meninggalkan Reihan dan Intan yang masih kesal di tempatnya.

Reihan membuka pintu lalu berkata, "Masuk...!!! Tak baik gadis malam-malam di jalanan..."

Intan membeku di tempatnya, malas namun mungkin tidak ada orang yang bisa dia mintai tolong lagi, akhirnya dirinya pun masuk dengan wajah datarnya.

Mobil itu pun melaju dan membawa Intan ke rumahnya, Intan heran bagaimana Raihan bisa tau rumahnya padahal dirinya tak pernah bercerita. "Bagaimana Anda bisa tau rumahku???" Tanya Intan datar saat sudah sampai di halaman rumahnya.

"Tidak sulit bagiku... Bahkan seluk-beluk tentang dirimu dan keluargamu sudah dalam genggamanku. Apa lagi kehidupan rumahtangga kedua orang tuamu. Ayahmu yang tidak bisa setia bahkan saat ini sudah menjalin hubungan baru dengan perawat adik tirimu..." Kata Reihan sambil tersenyum devil.

"Ckkk kamu mengirim mata-mata??? Kamu menyelidiki semua keluargaku??? Jangan ganggu mereka!!!" Kata Intan geram.

"Aku butuh semua datamu, makanya, Ayo menikah... Kita buat kesepakatan yang saling menguntungkan... Kamu juga inginkan membahagiakan Bundamu yang lemah lembut itu??" Kata Reihan.

"Terimakasih... ! Terimakasih atas tumpangannya... Aku pikirkan dulu... " Kata Intan lalu berlalu meninggalkan Raihan.

"Haiii!!! Waktunya 1 Minggu dari sekarang... Jika tidak..." Raihan berteriak dari mobilnya membuat langkah Intan terhenti.

"Aku tidak peduli!!!" Kata Intan berteriak tanpa menoleh, membuat Raihan kesal memukul stir mobilnya.

Terpopuler

Comments

ken darsihk

ken darsihk

Gedeg bngt sama Raihan jahat pemaksa 😡😡😡

2024-11-29

1

Siti Yuliatin

Siti Yuliatin

heem ...

2024-08-11

1

Retno Anggiri Milagros Excellent

Retno Anggiri Milagros Excellent

intan mencuri perhatian ya?

2024-07-26

2

lihat semua
Episodes
1 Intan
2 Raihan
3 Kesialan di malam hari
4 Kedatangan Orang tua
5 Rumah Reihan
6 Tak bertemu
7 Sepakat
8 Rumah Bunda
9 Saling meyakinkan keluarga
10 Surat kesepakatan
11 Kantin
12 Lamaran
13 Mencoba Baju Pengantin
14 Peraturan
15 Uji coba peraturan
16 Drama uji coba
17 Hadiah Eyang Hana
18 Divo
19 Sebelum Hari itu tiba
20 kebakaran
21 Pernikahan
22 Malam pertama
23 Pagi yang tak biasa
24 Pulang ke Rumah
25 Haruskah bulan madu???
26 Seoul
27 Tak sekuat itu
28 Ingin menyerah
29 Maaf
30 Kembali kerja
31 Sebulan berlalu
32 Terbongkar
33 3 Kantung
34 Di rawat
35 Menepi
36 Pulang
37 Aku juga mencintaimu
38 Aku juga mencintaimu
39 Malam
40 Pagi yang Indah
41 Di Meja makan
42 Berkumpul keluarga
43 Tamu tak di undang
44 Meluluhkan hati
45 Kebetulan yang tidak menyenangkan
46 Saling mengadu
47 Pulang malam
48 Bertemu Allea
49 Ke Kantor Reihan.
50 Rumit
51 Intan
52 Nasehat Alesha
53 sendiri dulu
54 Nasehat Eyang
55 Meyakinkan diri
56 Kepulangan Intan.
57 Hari berikutnya
58 Pantai
59 Kontraksi
60 Rasa Kehilangan
61 Terimakasih
62 Satu tahun kemudian
63 Keinginan sembuh
64 Ungkapan Syantika
65 Kejutan Intan
66 Kondisi Syantika
67 Satu tahun kemudian
68 Kecewa pada Zia
69 Ke kantor Reihan
70 15 tahun Kemudian
71 Indah
72 Pengumuman Zia
73 pengumuman
74 Pengumuman Zea.
Episodes

Updated 74 Episodes

1
Intan
2
Raihan
3
Kesialan di malam hari
4
Kedatangan Orang tua
5
Rumah Reihan
6
Tak bertemu
7
Sepakat
8
Rumah Bunda
9
Saling meyakinkan keluarga
10
Surat kesepakatan
11
Kantin
12
Lamaran
13
Mencoba Baju Pengantin
14
Peraturan
15
Uji coba peraturan
16
Drama uji coba
17
Hadiah Eyang Hana
18
Divo
19
Sebelum Hari itu tiba
20
kebakaran
21
Pernikahan
22
Malam pertama
23
Pagi yang tak biasa
24
Pulang ke Rumah
25
Haruskah bulan madu???
26
Seoul
27
Tak sekuat itu
28
Ingin menyerah
29
Maaf
30
Kembali kerja
31
Sebulan berlalu
32
Terbongkar
33
3 Kantung
34
Di rawat
35
Menepi
36
Pulang
37
Aku juga mencintaimu
38
Aku juga mencintaimu
39
Malam
40
Pagi yang Indah
41
Di Meja makan
42
Berkumpul keluarga
43
Tamu tak di undang
44
Meluluhkan hati
45
Kebetulan yang tidak menyenangkan
46
Saling mengadu
47
Pulang malam
48
Bertemu Allea
49
Ke Kantor Reihan.
50
Rumit
51
Intan
52
Nasehat Alesha
53
sendiri dulu
54
Nasehat Eyang
55
Meyakinkan diri
56
Kepulangan Intan.
57
Hari berikutnya
58
Pantai
59
Kontraksi
60
Rasa Kehilangan
61
Terimakasih
62
Satu tahun kemudian
63
Keinginan sembuh
64
Ungkapan Syantika
65
Kejutan Intan
66
Kondisi Syantika
67
Satu tahun kemudian
68
Kecewa pada Zia
69
Ke kantor Reihan
70
15 tahun Kemudian
71
Indah
72
Pengumuman Zia
73
pengumuman
74
Pengumuman Zea.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!