Raihan

Pekerjaan setiap hari bagaikan candu bagi Intan hingga dirinya kadang nyaris lupa untuk pulang, hanya waktu shalat dan hari libur yang tak pernah dia lupa, namun semua kesenangan bergaul dan mengenal lawan jenis nyaris dia tinggalkan dan tak pernah dia jalani.

Siang Ini Intan sedang melakukan rapat dengan partner perusahannya di restoran sekalian makan siang, Ayah Haris telah menjual sahamnya juga saham Omanya kepada laki-laki di hadapannya ini untuk membangun perusahaan di Jakarta.

Pemuda di hadapannya ini pemuda yang dingin dan arogan namun Pemilik RH Grub perusahaan bergerak di bidang apa saja, pemilik banyak Mall di banyak kota di Indonesia, pemilik banyak hotel di Indonesia juga perusahaan yang bergerak di bidang kontraktor, saat ini mengembangkan sayap di perusahaannya yang bergerak di bidang Fashion juga peralatan Rumah tangga.

Intan mendengarkan penuturan orang yang di hadapannya ini dengan kesal, undangan yang dia terima adalah undangan rapat namun sekretarisnya mendadak tidak ada kabar dan dirinya terpaksa rapat sendirian dengan pemuda di hadapannya ini namun yang di bahas pemuda di hadapannya ini justru keluar dari koridor perusahaan, selalu mengajak dirinya menikah kontrak dengan perjanjian-perjanjian.

"Jadi giman Nona Intan apakah dirimu bersedia menerima kesepakatan saya??? Kesempatan ini tidak banyak saya tawarkan... Saya bukan orang yang percaya Cinta namun saya butuh ikatan pernikahan..."Kata Raihan Hartono.

"Jika Anda tidak bisa maka mudah bagi saya menarik semua saham yang ada di perusahaan..."Kata Raihan masih berusaha menekan Intan.

"Kenapa butuh ikatan pernikahan jika tidak percaya Cinta??" Tanya Intan dingin.

"Aku butuh seorang istri agar aku bisa memiliki keturunan... Untuk meneruskan perusahaan keluargaku karena aku anak tunggal..." Kata Raihan.

"Cih... Kau pikir wanita hanya mesin pencetak anak???" Intan makin dingin dan datar.

"Kamu bisa cari wanita lain di luar sana..." Kata Intan masih datar.

"Aku butuh keturunan yang baik juga seorang yang berkarakter seperti dirimu untuk membuat keturunanku semakin unggul..." Jawab Raihan enteng.

"Cih... Kamu salah orang Bung... Aku bahkan tidak percaya pada makhluk berjenis laki-laki... Aku tidak ingin menikah jika bisa seumur hidupku... Bahkan jika mahluk laki-laki hanya dirimu aku tak pernah bisa tertarik...!" Intan berdiri dan meninggalkan Raihan tanpa permisi, hatinya kesal karena sikap Raihan yang terkesan seperti melecehkan wanita.

Intan mengumpat sepanjang jalan, perusahaannya mungkin kali ini akan terancam jika Raihan benar-benar melakukan tindakannya. Saham yang di miliki Raihan di perusahaannya cukup berpengaruh besar jika di tarik, akan ada pengurangan banyak karyawan juga pengurangan jumlah produksi yang berimbas pada pengurangan jumlah pendapatan.

"Sial... Kenapa Ayah bertindak konyol waktu itu dengan menjual saham pada pria arogan seperti Raihan itu..."Gerutu Intan lalu memasuki mobilnya namun terasa aneh saat dirinya ingin memajukan mobilnya.

Intan keluar dan saat keluar dirinya mengecek mobilnya, Intan merasa hari ini begitu di uji amarah dalam dirinya, Ke empat Ban mobilnya kempes seperti ada yang sengaja mengempeskan mobilnya.

Intan mengepalkan tangannya lalu kembali masuk kedalam restoran melangkah dengan kaki panjangnya dengan gemuruh di dadanya. Intan kembali ke meja tempat Raihan duduk lalu menggebrak meja itu dengan kecang karena kesalnya.

"Apa maksud kamu mengempeskan semua ban mobilku tuan Raihan yang terhormat???" Marah Intan hingga wajahnya memerah, dadanya naik turun menahan amarah.

Raihan yang ada di hadapannya justru tersenyum tipis lalu berkata, "Kenapa aku???"

"Lalu siapa lagi orang yang tidak menginginkan hidupku tenang selain Anda Tuan Raihan???" Intan memandang tajam Raihan yang justru tergelak mengejek ke arahnya.

"Nona Intan... Asal kamu tau... Bahkan aku bisa membuat perusahaanmu itu seperti mobil itu tak bergerak sama sekali hanya dalam hitungan detik..." Kata Raihan.

"Jadi saya beri waktu satu bulan paling lama untuk mempertimbangkan atau untuk bersiap dan mengambil keputusan... Pertimbangan baik-baik jangan sampai omongan saya barusan menjadi kenyataan..."Kata Raihan lalu berdiri gantian meninggalkan Intan yang masih berdiri dengan amarahnya.

***

Intan mengundang montir untuk mengganti ban Mobilnya lalu meminta Difa sekretarisnya untuk datang menemui dirinya di kafe sekaligus menjemputnya namun saat di telfon sekertaris itu pun bercerita jika ban mobilnya juga kempes semua.

Intan ingin naik taxi di depan restoran namun tidak ada sama sekali, memesan ojek online selalu mendadak di batalkan sepihak. "Astaga... Masa iya ini semua ulah manusia satu tadi juga..." Keluh Intan lalu duduk berfikir langkah apa yang akan dia ambil dan bagaimana dirinya pulang.

Intan menghubungi semua adik-adiknya, Zea tak bisa baru ada kelas, Zia baru mengajar di dalam kelas di sebuah SMA islami sebagai sambilannya sebelum ada mata kuliah. Kean juga tentu saja masih belajar di dalam kelas karena belum waktunya pulang.

Tidak lama sebuah mobil berhenti di hadapannya siapa lagi, tentu saja Raihan dengan arogannya membuka kaca mobil mewahnya sambil berkata, "Perlu tumpangan??" Katanya setengah mengejek.

Intan terdiam namun matanya melihat sebuah Bus lewat di sisi mobil Reihan tanpa meladeni Reihan Intan menghentikan mobil itu lalu masuk ke dalam Bus dan meninggalkan Raihan yang balik marah, nampak dari kaca dirinya memukul stir mobilnya karena kesal, usahanya gagal justru Intan milih berpanas-panasan menaiki Bus buluk di sisinya tadi.

Intan berdiri karena tak ada tempat duduk sama sekali, semua kursi sudah penuh oleh anak sekolah, pekerja dan pedagang bahkan ada yang merokok sembari duduk di belakang. Di sisinya ada yang membawa ayam jago di keranjang dan di pangku di pangkuannya.

"Astaga... Bau sekali di sini..." Batin Intan sambil menahan nafas, mana Bus yang di naiki ini adalah bus kecil tanpa AC dan menimbulkan polusi terbukti di belakang bus nampak meninggalkan kepulan asap hitam yang bahkan mungkin akan membuat batuk Mobil Raihan yang mengikuti Bus yang di tumpanginya ini.

Di lampu merah nampak masuk pengamen dua orang yang satu memegang gitar yang satu memegang ketipung lalu bernyanyi di tengah-tengah Bus, penampilannya amat lusuh seperti anak pank, pakaiannya sobek-sobek dan tindikan dimana-mana.

"Sungguh ku menyesal telah mengenal dia

Dan aku kecewa pernah menyayanginya

Dan aku tak akan mengulang kedua kalinya" Nyanyi yang membawa gitar dengan gaya dan suara kerasnya.

"Ku simpan rindu di hati, gelisah tak menentu

Berawal dari kita bertemu, kau akan ku jaga

Ku ingin engkau mengerti betapa kau ku cinta

Hanya padamu aku bersumpah kau akan ku jaga sampai mati" Penyanyi yang membawa kendang menyanyi tanpa ekspresi.

Intan mendadak mual dan pusing semakin menjadi saat mendengar pengamen itu bernyanyi dan menyatu dengan aroma rokok yang kuat, perutnya terasa di aduk-aduk. Intan mengambil uang merah di sakunya lalu memberikan pada pengamen itu agar lekas berhenti, pengamen itupun tak berkeliling ke penumpang dan turun.

Intan menahan rasa mual di perutnya, lalu setelah Bus sudah mulai dekat dengan jalan menuju perusahaannya Intan meminta berhenti, kemudian membayar dan turun setengah berlari, lalu menuju lahan kosong di tepi jalan dan memuntahkan semua isi perutnya.

"Hoooeeekkk...."

"Hoooeeekkk...."

Di belakangnya nampak pemuda yang tidak di harapkan itu memberikan air mineral untuk meredakan mual di perutnya, terpaksa pun Intan meminumnya namun saat sudah setengah minum pemuda itu berkata padanya hingga dirinya ingin memuntahkan semua minuman yang masuk ke tenggorokannya.

"Awas... Minuman itu ada perangsang..." Kata Raihan.

"Apaaaa????" Intan terkejut lalu mencoba memuntahkan lagi isi perutnya namun apa yang di lakukan Intan justru membuat Raihan tergelak setengah mengejeknya.

"Hahaha kamu pikir seberapa menariknya tubuhmu yang terbungkus baju besar itu??? Hingga kamu percaya aku menaruh perangsang??? Konyol...!!!" Raihan menarik Intan dan mendorongnya masuk mobil lalu melajukan mobilnya menuju perusahaan Intan, dia rasa peringatan hari ini sudah cukup bagi Intan untuk mempertimbangkan keberadaannya juga penawarannya.

***

Mohon bantuan koreksi bila Typo ya...🙏😊

Terpopuler

Comments

ken darsihk

ken darsihk

wehhh si Raihan pemaksa bngttt

2024-11-29

1

Yulay Yuli

Yulay Yuli

seru pada jual mahal 2 duanya

2024-09-13

2

Novianty Sugeng

Novianty Sugeng

Mimpi apa Intan ketemu cowok urakan 😀

2024-08-12

2

lihat semua
Episodes
1 Intan
2 Raihan
3 Kesialan di malam hari
4 Kedatangan Orang tua
5 Rumah Reihan
6 Tak bertemu
7 Sepakat
8 Rumah Bunda
9 Saling meyakinkan keluarga
10 Surat kesepakatan
11 Kantin
12 Lamaran
13 Mencoba Baju Pengantin
14 Peraturan
15 Uji coba peraturan
16 Drama uji coba
17 Hadiah Eyang Hana
18 Divo
19 Sebelum Hari itu tiba
20 kebakaran
21 Pernikahan
22 Malam pertama
23 Pagi yang tak biasa
24 Pulang ke Rumah
25 Haruskah bulan madu???
26 Seoul
27 Tak sekuat itu
28 Ingin menyerah
29 Maaf
30 Kembali kerja
31 Sebulan berlalu
32 Terbongkar
33 3 Kantung
34 Di rawat
35 Menepi
36 Pulang
37 Aku juga mencintaimu
38 Aku juga mencintaimu
39 Malam
40 Pagi yang Indah
41 Di Meja makan
42 Berkumpul keluarga
43 Tamu tak di undang
44 Meluluhkan hati
45 Kebetulan yang tidak menyenangkan
46 Saling mengadu
47 Pulang malam
48 Bertemu Allea
49 Ke Kantor Reihan.
50 Rumit
51 Intan
52 Nasehat Alesha
53 sendiri dulu
54 Nasehat Eyang
55 Meyakinkan diri
56 Kepulangan Intan.
57 Hari berikutnya
58 Pantai
59 Kontraksi
60 Rasa Kehilangan
61 Terimakasih
62 Satu tahun kemudian
63 Keinginan sembuh
64 Ungkapan Syantika
65 Kejutan Intan
66 Kondisi Syantika
67 Satu tahun kemudian
68 Kecewa pada Zia
69 Ke kantor Reihan
70 15 tahun Kemudian
71 Indah
72 Pengumuman Zia
73 pengumuman
74 Pengumuman Zea.
Episodes

Updated 74 Episodes

1
Intan
2
Raihan
3
Kesialan di malam hari
4
Kedatangan Orang tua
5
Rumah Reihan
6
Tak bertemu
7
Sepakat
8
Rumah Bunda
9
Saling meyakinkan keluarga
10
Surat kesepakatan
11
Kantin
12
Lamaran
13
Mencoba Baju Pengantin
14
Peraturan
15
Uji coba peraturan
16
Drama uji coba
17
Hadiah Eyang Hana
18
Divo
19
Sebelum Hari itu tiba
20
kebakaran
21
Pernikahan
22
Malam pertama
23
Pagi yang tak biasa
24
Pulang ke Rumah
25
Haruskah bulan madu???
26
Seoul
27
Tak sekuat itu
28
Ingin menyerah
29
Maaf
30
Kembali kerja
31
Sebulan berlalu
32
Terbongkar
33
3 Kantung
34
Di rawat
35
Menepi
36
Pulang
37
Aku juga mencintaimu
38
Aku juga mencintaimu
39
Malam
40
Pagi yang Indah
41
Di Meja makan
42
Berkumpul keluarga
43
Tamu tak di undang
44
Meluluhkan hati
45
Kebetulan yang tidak menyenangkan
46
Saling mengadu
47
Pulang malam
48
Bertemu Allea
49
Ke Kantor Reihan.
50
Rumit
51
Intan
52
Nasehat Alesha
53
sendiri dulu
54
Nasehat Eyang
55
Meyakinkan diri
56
Kepulangan Intan.
57
Hari berikutnya
58
Pantai
59
Kontraksi
60
Rasa Kehilangan
61
Terimakasih
62
Satu tahun kemudian
63
Keinginan sembuh
64
Ungkapan Syantika
65
Kejutan Intan
66
Kondisi Syantika
67
Satu tahun kemudian
68
Kecewa pada Zia
69
Ke kantor Reihan
70
15 tahun Kemudian
71
Indah
72
Pengumuman Zia
73
pengumuman
74
Pengumuman Zea.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!