Rumah Reihan

Di tempat lain, di rumah lain dan kehidupan yang lain. Di rumah kediaman Reihan bersama Kakek dan neneknya tinggal di rumah utama.

"Jadi kapan kamu akan menikah Rei?? " Tanya sang kakek yang biasa si panggil Eyang oleh Reihan, laki-laki tua yang sudah berumur itu bertanya pada cucu satu-satunya.

"Maaf Eyang... Reihan belum menemukan yang pas... "Jawab Reihan.

" Ingat Reihan usiamu sudah 28 tahun, sudah saatnya menikah dan melahirkan penerus kita... Eyang hanya punya kamu... "Kata Eyang Hadi kakek Reihan yang sudah merawat Reihan sedari kecil.

Reihan dirawat Eyang Hadi sedari SD, kedua orang tuanya sering bertengkar, hingga saat SMP orangtuanya bercerai, Papanya menikah lagi namun menikah dengan orang luar negeri dan nyaris tak pernah pulang, mungkin sudah lupa jika masih memiliki Reihan.

Sementara Mamanya sudah berkali-kali menikah dan cerai hingga Reihan dewasa ini mungkin sudah menikah untuk yang ke 4 kalinya, Mamanya tipe wanita karir yang susah di atur, cepat bosan dan terlalu mudah jatuh cinta, mungkin itu yang membuat Papanya memilih cerai waktu itu dan menikah lagi.

Reihan masih merenung di duduknya mengulas balik ke belakang saat masa kecilnya hanya Eyang kakung dan Eyang Putri yang peduli padanya. Lalu akankah dirinya mengecewakan kedua Eyang yang sudah merawatnya itu bahkan mewariskan begitu banyak perusahaan dan memodali dirinya hingga bisa sesukses sekarang.

Sikap tidak setia dan mudah jatuh cinta Mamanya membuat Reihan tidak percaya pada keberadaan cinta itu sendiri, apa lagi seorang wanita, alasan dirinya memilih Intan karena Intan juga memiliki masa lalu yang kelam tentang pernikahan orang tuanya, jadi dia bisa mengajaknya untuk menikah namun dengan kesepakatan yang saling menguntungkan, namun sayangnya gadis itu terlalu keras kepala.

"Rei...!! " Eyang Hadi memanggil lagi Reihan yang nampak melamun, Reihan terkejut lalu menoleh pada Eyangnya.

"Jangan lama-lama Rei... Eyang sudah tua... Eyang tidak tau sampai kapan di dunia ini... Eyang ingin menyaksikan pernikahan kamu... " Kata Eyang Hadi penuh harap.

Tidak lama kemudian Eyang Hana datang dengan kursi rodanya di dorong oleh sang perawat, meski sudah tua dan lumpuh karena kecelakaan wajah segar Eyang Hana masih terlihat, apalagi dengan senyum tulusnya, jika bisa Reihan ingin memiliki istri yang seperti Eyang Hana ini, namun sayang dunia ini ketulusan dan cinta sejati sudah hilang, hanya ada nafsu dan ambisi yang ada, begitulah yang selalu Reihan pikirkan.

"Eyang Hana kok keluar??? Di sini udaranya dingin.... " Kata Reihan lalu menghampiri Eyang Hana.

"Eyang kangen sama kamu Rei... rumah ini makin sepi... seandainya rumah ini penuh riuh anak-anak, pasti di usia Eyang yang tua ini terasa bahagia... " Kata Eyang Hana berkaca-kaca, Reihan memeluk Eyang putrinya.

"Seandainya kamu punya saudara, lalu punya banyak anak-anak pasti hati Eyang terhibur... Kamu sih senang sekali sendiri... Jangan kau jadikan orang tuamu patokan, lihat Eyang sampai menua seperti ini masih saling setia... " Tutur Eyang Hana yang makin membuat Reihan berazam kuat untuk memaksa Intan menerima kesepakatannya, Eyang pasti tidak akan sedih dan kecewa jika yang di nikahi penampilan luarnya saja seperti Intan tertutup jadi kedua Eyangnya tidak akan pernah khawatir di lagi di usianya yang makin menua.

***

Setelah Berbincang banyak dengan Eyangnya di rumah tadi, tidak berlama-lama Reihan lalu berangkat ke kantornya, kini dirinya telah menatap Foto kiriman dari anak buahnya, tentang Intan yang sedang berdiri di pantai Parangtritis.

Tak lama kemudian anak buahnya juga mengirim video Intan tengah berteriak di tepi pantai sendirian, seperti sedang meluapkan emosi dirinya dengan bertindak konyol menurut Reihan.

"Huuuuuaaaaaaaaaaaaaa..... " Teriak Intan sambil melempar batu ke arah pantai itu, di dalam Video Intan sendirian tidak banyak pengunjung, karena menurut cuaca hari ini badai tinggi di lautan.

"Ckkkk konyol...!!! " Decak Reihan lalu mengetik pesan melalu whatsapp di handphone nya.

"😠 Konyol....!!! Hay... datang temui aku sekarang di kafe biasanya atau pabri akan rata dengan tanah!!! 😑" Pesan Reihan yang dia kirim pada Intan tentu tidak mendapat balasan karena gadis itu tidak akan pernah membalas pesannya.

Reihan menunggu tapi tak mendapat balasan segera, dirinya berdiri lalu mencoba menghubungi Intan melalui panggilan telepon, tetapi tetap saja panggilan itu tidak tersambung.

"Ckkkk... dia sedang di kutub atau bagaimana sih...!!! " Reihan kembali duduk dan menghubungi sekretarisnya untuk meminta nomor sekertaris Intan.

Tak lama kemudian sekertaris nya mengirimi kontak sekertaris Intan, Reihan lalu menghubungi Difa melalui telfonnya.

"Assalamualaikum dengan Difa di sini, ada yang bisa di bantu?? " Kata Sekertaris itu dari sebrang.

"Salam. Berikan telfon mu pada Bosmu!!! " Perintah Reihan dingin.

"Maaf Pak Reihan hari ini Bu Intan Cuti... baru ada kepentingan... "Jawab sekertaris itu, Reihan kesal tak mendapat yang dia inginkan. lalu memutuskan panggilan sepihak tanpa mengucap salam.

Reihan menghubungi Sekretarisnya lagi, meminta untuk di kosongkan waktunya sehari ini. Reihan keluar tanpa jasnya, dasinya ia tanggalkan dan dia tinggalkan, kancing kemeja atasnya di buka, lalu lengannya di gulung hingga di bawah siku, hingga terlihat lebih santai, namun itu justru membuat penampilannya menawan di mata wanita-wanita, hingga mata karyawati di kantornya tak mau berkedip melihat ketampanan Bosnya.

Reihan memasuki mobilnya saat tiba di parkiran, lalu melaju bagaikan pembalap sungguhan, membelah jalanan menuju titik lokasi yang di kirimkan anak buahnya.

Selama di perjalanan Reihan mendengarkan musik di mobilnya dengan earphone di telinganya, namun matanya juga tangannya masih berusaha fokus.

Banyak waktu yang sudah terbuang

Lewat begitu saja

Mengejar di dalam kegelapan

Bagai memburu berjuta bayangan

Ingin menegakkan benang yang basah

Yang tak pernah terwujudkan fatamorgana

Dan tak mungkin pasti

Memang nikmat bila dicampakkan

Tanggung jawab kita

Menekuk tatkala disadari

Bahwa betapa banyaknya ancaman

Sedetik, seabad mungkin tak ternilai

Bila waktu hanya diisi kekuatan

'Tuk kau munafikkan

Tahukah, takkan pernah mampu

Kau mengulanginya?

Tiada mungkin masa lalu

Terulang kembali

Manfaatkan waktu yang hanya sementara

Berbenah lah, berbenah lah

Tahukah, engkau yang sekarang

Bukan yang kemarin?

Bagaikan terbitnya mentari

Kemudian terbenam

Maka coba mengisi diri dengan sesuatu

Untuk bekal nanti

Tahukah, takkan pernah mampu

Kau mengulanginya?

Tiada mungkin masa lalu

Terulang kembali

Manfaatkan waktu yang hanya sementara

Berbenah lah, berbenah lah

Tahukah, engkau yang sekarang

Bukan yang kemarin?

Bagaikan terbitnya mentari

Kemudian terbenam

Maka coba mengisi diri dengan sesuatu

Untuk bekal nanti

Maka coba mengisi diri dengan sesuatu

Untuk bekal nanti

"Ckkk lagu apa itu... Bikin makin pusing aja..." Reihan mengganti lagu itu dengan musik yang sedikit keras, lalu setelah menempuh perjalanan lama, Reihan kemudian sampai di area yang di kirimkan oleh anak buahnya, namun sayang setelah dirinya tiba Intan sudah berpindah entah kemana.

***

Maaf author revisi ada beberapa Typo... mohon koreksiannya ya... 🙏☺

Terpopuler

Comments

ken darsihk

ken darsihk

Aq di sini thor mengamati

2024-11-30

1

Shakila khanza

Shakila khanza

makasih kak udah membaca karya-karya receh author 🤗

2024-11-30

2

Retno Anggiri Milagros Excellent

Retno Anggiri Milagros Excellent

bagus Thor.. ceweknya si Intan kemana ..🤭😍

2024-07-26

1

lihat semua
Episodes
1 Intan
2 Raihan
3 Kesialan di malam hari
4 Kedatangan Orang tua
5 Rumah Reihan
6 Tak bertemu
7 Sepakat
8 Rumah Bunda
9 Saling meyakinkan keluarga
10 Surat kesepakatan
11 Kantin
12 Lamaran
13 Mencoba Baju Pengantin
14 Peraturan
15 Uji coba peraturan
16 Drama uji coba
17 Hadiah Eyang Hana
18 Divo
19 Sebelum Hari itu tiba
20 kebakaran
21 Pernikahan
22 Malam pertama
23 Pagi yang tak biasa
24 Pulang ke Rumah
25 Haruskah bulan madu???
26 Seoul
27 Tak sekuat itu
28 Ingin menyerah
29 Maaf
30 Kembali kerja
31 Sebulan berlalu
32 Terbongkar
33 3 Kantung
34 Di rawat
35 Menepi
36 Pulang
37 Aku juga mencintaimu
38 Aku juga mencintaimu
39 Malam
40 Pagi yang Indah
41 Di Meja makan
42 Berkumpul keluarga
43 Tamu tak di undang
44 Meluluhkan hati
45 Kebetulan yang tidak menyenangkan
46 Saling mengadu
47 Pulang malam
48 Bertemu Allea
49 Ke Kantor Reihan.
50 Rumit
51 Intan
52 Nasehat Alesha
53 sendiri dulu
54 Nasehat Eyang
55 Meyakinkan diri
56 Kepulangan Intan.
57 Hari berikutnya
58 Pantai
59 Kontraksi
60 Rasa Kehilangan
61 Terimakasih
62 Satu tahun kemudian
63 Keinginan sembuh
64 Ungkapan Syantika
65 Kejutan Intan
66 Kondisi Syantika
67 Satu tahun kemudian
68 Kecewa pada Zia
69 Ke kantor Reihan
70 15 tahun Kemudian
71 Indah
72 Pengumuman Zia
73 pengumuman
74 Pengumuman Zea.
Episodes

Updated 74 Episodes

1
Intan
2
Raihan
3
Kesialan di malam hari
4
Kedatangan Orang tua
5
Rumah Reihan
6
Tak bertemu
7
Sepakat
8
Rumah Bunda
9
Saling meyakinkan keluarga
10
Surat kesepakatan
11
Kantin
12
Lamaran
13
Mencoba Baju Pengantin
14
Peraturan
15
Uji coba peraturan
16
Drama uji coba
17
Hadiah Eyang Hana
18
Divo
19
Sebelum Hari itu tiba
20
kebakaran
21
Pernikahan
22
Malam pertama
23
Pagi yang tak biasa
24
Pulang ke Rumah
25
Haruskah bulan madu???
26
Seoul
27
Tak sekuat itu
28
Ingin menyerah
29
Maaf
30
Kembali kerja
31
Sebulan berlalu
32
Terbongkar
33
3 Kantung
34
Di rawat
35
Menepi
36
Pulang
37
Aku juga mencintaimu
38
Aku juga mencintaimu
39
Malam
40
Pagi yang Indah
41
Di Meja makan
42
Berkumpul keluarga
43
Tamu tak di undang
44
Meluluhkan hati
45
Kebetulan yang tidak menyenangkan
46
Saling mengadu
47
Pulang malam
48
Bertemu Allea
49
Ke Kantor Reihan.
50
Rumit
51
Intan
52
Nasehat Alesha
53
sendiri dulu
54
Nasehat Eyang
55
Meyakinkan diri
56
Kepulangan Intan.
57
Hari berikutnya
58
Pantai
59
Kontraksi
60
Rasa Kehilangan
61
Terimakasih
62
Satu tahun kemudian
63
Keinginan sembuh
64
Ungkapan Syantika
65
Kejutan Intan
66
Kondisi Syantika
67
Satu tahun kemudian
68
Kecewa pada Zia
69
Ke kantor Reihan
70
15 tahun Kemudian
71
Indah
72
Pengumuman Zia
73
pengumuman
74
Pengumuman Zea.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!