Marco kaget dengan pertanyaan Hanz, tapi dia bisa mengendalikan diri dan langsung fokus ke kertas didepannya.
"aku rasa perlu ditambahkan agar mendapat kesan seksi ketika memakai kalung ini. iklan dengan konsep elegan saja saya rasa sudah biasa. Bisakah anda menambahkan kesan seksi ketika memakainya?" Marco menjawab sambil memandang Ryuki. Ryuki hanya tertunduk dan fokus dengan kertas yang dia buat. Tanpa sadar pria disebelahnya seperti singa yang siap menerkam.
" kalau dengan memakai model yang tepat saya rasa bisa menimbulkan kesan itu dengan konsep yang saya buat." jawab Ryuki menengok ke arah Marco.
" saya minta draf nya. Nanti saya akan pelajari lagi. Karena iklan untuk MC Diamond kali ini harus berbeda, ini berlian termahal dan saya sendiri yang merancangnya. Hanya ada 11 di dunia dan tidak akan ada perusahaan lain yang bisa membuat seperti produk yang saya punya. Berlian ini akan jadi barang langka. Saya mau sempurna semuanya." ujar Marco.
" Baiklah Marco. Aku akan ikut memperbaiki semuanya, sesuai dengan bayaran yang kamu berikan. " Hanz menjawab dengan optimis.
" Biaya tidak masalah. Selama sesuai keinginan dan tujuan saya. Saya akan bersedia membayar budget yang diminta." jawab Marco.
" apakah boleh saya bertanya?" Manager Tsuna memandang Marco.
" Boleh.. Silahkan. " asisten Lao menanggapi.
" Kenapa berlian ini sangat khusus. Setahu saya setiap berlian memiliki kesan mewah dan elegan. Apa yang membedakannya dengan berlian lain?" tanya Tsuna.
" Berlian yang dipakai dalam produk ini hanya ada 11 didunia. Dan hanya akan dijual 10 kepasaran." asisten Lao menjawab Tsuna.
"Baiklah, akan saya perbaiki. Tapi kalau boleh saya melihat berlian itu sekilas saja. Agar saya bisa mendapat inspirasi." Ryuki melihat ke asisten Lao. Marco kesal dengan sikap Ryuki, kenapa harus melihat ke asisten Lao sedangkan dia ada disebelahnya dan dia yang punya perusahaan ini.
" Bagaimana pak Marco? " tanya asisten Lao ke Marco.
" Boleh. Tapi hanya 1 orang yang boleh melihat. Saya tidak mau ada kebocoran informasi jika banyak orang yang melihat berlian ini. Terserah siapa yang melihat." jawab Marco.
" 1 hal lagi. Tidak boleh membawa barang apapun kedalam ruang design khusus. Cukup ingatan saja." ujar asisten Lao.
Ryuki tertegun memikirkan semuanya. Hanz baru sadar kalau temannya ini sedikit gila, selama ini Marco orang yang jarang memandang wanita dengan tertarik. sejak kejadian 8 tahun lalu. Tapi kali ini dia memandang Ryuki dengan terang-terangan. Didalam hati Hanz sedikit sedih, dia senang melihat Ryuki tersenyum,tertawa, bahkan marah. Tapi entah itu rasa suka pada Ryuki atau sekedar senang saja karena Ryuki unik. tapi sekarang sahabat sskaligus atasannya memberitahukan sikap tertariknya pada Ryuki.
" Oke kalau begitu kapan bisa melihat nya?" tanya Hanz
" Besok mungkin bisa. Jadi siapa yang akan melihat?" tanya asisten Lao
" Sebaiknya Ryuki saja yang melihat. Karena dia yang mendesign konsep iklannya." jawab Hanz
" Oke. Kalau begitu jam 3 sore besok saya akan jemput anda di MCA." asisten Lao mencatat janji besok di agenda nya.
Jam 11.30 meeting sudah selesai. Mereka mau pamit kembali ke kantor.
" Apakah kalian bersedia makan siang dikantor kami?" tanya Marco
" Boleh..aku sudah lama tidak makan salmon sup disini." jawab Hanz
Sepanjang jalan menuju lift, Ryuki berjalan pelan dibantu Cenny yang menggandeng tangan Ryuki. Didalam Lift, Ryuki berdiri dibelakang dan didepannya ada Marco. Ryuki sampai menahan napas karena memandang Marco dari belakang. Tubuh yang atletis, bokong yang menonjol seksi, tinggi dan putih, pria sempurna yang hanya bisa dipandang. Ryuki sadar dengan keadaannya, tidak mungkin Marco menyukainya. Jangan bermimpi pikirnya. Marco terlalu sulit dijangkau, paling hanya main-main dengannya.
Mereka naik lift ke lantai 7 , khusus ruang makan karyawan dan tamu yang diundang saja. Bagian barat dilantai 7 ada 1 ruang khusus untuk Marco makan. Asisten Lao sudah meminta koki perusahaan untuk menyiapkan makan siang mereka.
Ryuki yang dari tadi hanya diam mengikuti mereka berjalan ke lt.7 mulai merasa serba salah. Sikap galak nya pada Marco, cara Marco merayunya tadi pagi, sampai semua kejadian hari ini membuat Ryuki ingin teriak. Kenapa harus ketemu klien seperti Marco.
" Silahkan makan sesuka kalian. Jika ada yang diinginkan bole langsung bilang ke asisten Lao." ujar Marco.
Semuanya mengangguk mengerti. Cenny mulai aktif dengan semua makanannya, dia lupa kalau Ryuki ada didekatnya dan butuh bantuan untuk ambil makan juga. Cenny terlalu sibuk memakan apapun yang terlihat lezat dimatanya.
Meja makan mereka terpisah. Hanz, asisten Lao, Marco 1 meja yang sama. Sementara Ryuki, Cenny dan Manager Tsuna 1 meja di seberang meja Marco. Marco sengaja mengambil posisi duduk yang bisa memandang Ryuki. Obrolan Hanz dan asisten Lao tidak digubrisnya, otaknya hanya Ryuki saja.
Marco melihat Ryuki tidak makan. Sementara Cenny dan Tsuna sibuk dengan makanan mereka. Marco berdiri dan mengambil sup salmon, bacon, dan mashed potato. Marco menaruh makanan kedepan Ryuki, semua mata langsung melihat Ryuki.
" Makanlah.. Kamu hanya diam dari tadi. Disini semua makanan sehat dan terjamin gizinya."
" terima kasih pak Marco."
" Panggil Marco saja, khusus untukmu. Karena kemarin kita sudah memanggil nama kan. Buat apa panggilan resmi lagi."
" Tapi sepertinya kurang pantas kalau saya memanggil nama. Maaf sebelumnya, saya tidak tau kalau anda adalah CEO MC Diamond." Ryuki merasa bersalah.
" Buat apa panggilan resmi, lagian kemarin malam kita sudah lebih akrab, kamu ingat kejadian dikamar kemarin?" Marco meledeknya, Hanz,asisten Lao, Tsuna,Dan Cenny langsung teriak dan membuka mulut kaget.
" Jangan salah sangka, ini tidak seperti yang kalian pikirkan. Dia hanya ingin meledekku." Ryuki menjelaskan ke semuanya.
"Sudah tidak usah dijelaskan, lagian itu urusan kita diluar kerjaan, secara kerjaan aku akan profesional pada kamu. Diluar kerjaan aku akan seperti kemaren, tidak ada jarak diantara kita." Marco senang dengan ekspresi Ryuki yang malu dan serba salah.
" Makanlah. Aku tidak akan ganggu lagi. " marco kembali ke mejanya.
Ryuki malu dan kesal dengan tingkah Marco. Memang dia tampan, dan sangat menggairahkan. Bahkan Tsuna tidak hentinya curi pandang. semua pegawai wanita di MC Diamond selalu memandang dengan muka bergairah ketika Marco lewat di depan mereka. Padahal mereka sering melihat Marco.
"Ryuki, apakah kamu sudah sedekat itu dengan pak Marco?" Manager Tsuna bertanya
"Tidak seperti itu, hanya sebatas tanggung jawab pak Marco mengantar pulang saja karena kaki saya bengkak."
" Tapi tadi pak Marco bilang, kejadian dikamar?"
" Pak Marco mungkin hanya ingin meledek saya. Rumah saya kecil, seperti kamar saja. Beliau membantu dengan memijat kaki saya, katanya beliau sedikit mengerti tentang terkilir. semua perkataannya hanya ingin meledek saya."
Cenny sungguh tidak membantu Ryuki. Jika makanan masih ada,dia tidak akan sadar temannya lagi kesulitan. Seandainya saja Stella yang ada disini mungkin tidak akan serumit ini menjawab Manager Tsuna.
Selesai makan Hanz mengajak kembali ke kantor. Marco pamit langsung ke kantornya, asisten Lao mengantar mereka sampai ke lobby.
Sepanjang perjalanan pulang semua nya diam kekenyangan. Rumit dengan pikiran masing-masing.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 91 Episodes
Comments