Direktur Hanz masuk ke ruangan dan langsung berbicara pada Manager Tsuna.
" Tsuna bagaimana dengan persiapannya? Siapa yang akan ikut meeting ke MC Diamond dengan saya?" tanya Hanz
" Semua sudah siap pak. Design dan konsep iklan yang ingin dibawa juga sudah siap. Mungkin saya yang akan pergi dengan pak Hanz." jawab manager Tsuna.
" bukannya Team 1 yang buat rencana dan design nya?" tanya hanz
" Betul pak. Tapi kalau team 1 ikut meeting ke klien saya rasa agak sulit. Karena kakinya Ryuki masih bengkak."
Direktur Hanz langsung melihat ke arah Ryuki dan bertanya.
" Apakah kamu bisa berjalan Ryuki ?" tanya Direktur Hanz.
" bisa pak, hanya saja mungkin saya akan berjalan agak lambat ." jawab Ryuki
" baiklah kalau begitu saya akan pergi dengan Tsuna, Ryuki dan Cenny boleh ikut untuk membantu Ryuki jika kesulitan bergerak." perintah Direktur Hanz.
Manager Tsuna tampak kesal dengan perintah Direktur Hanz. Sambil bersiap dengan semua barang yang akan dibawa, Ryuki meminum obat untuk menghilangkan sakit dan bengkak dikakinya. Cenny yan dari tadi senyum terus membuka pembicaraan.
" bagus juga kamu sakit Ryuki, aku jadi bisa ikut kamu walaupun sebagai dayang saja. Berarti aku bisa lihat bos besar yang memiliki banyak perusahaan dan dikabarkan sangat tampan dan masih lajang." Cenny merangkul Ryuki sambil bicara.
" kata siapa dia tampan dan lajang. Bahkan kita belum tau semua gosip itu benar atau tidak." jawab Ryuki
" kamu tanya saja dengan manager Tsuna." jawab Stella.
Manager Tsuna yang mendengar percakapan mereka karena satu ruangan lansung menjawab.
" saya juga tidak tahu pasti. Tapi Direktur Hanz bilang kalau jangan mengecewakan klien kita yang satu ini. Karena dia adalah teman baik Direktur Hanz. Berarti pasti seumur dengannya."
" berarti siapa tau dia orang yang sudah berumur dan agak gendut. tidak ada yang bisa jamin kalo dia tampan kan?" tanya Ryuki.
" iya sih.. Ya sudah kita lihat saja 1 jam lagi. Sebentar lg kita akan bertemukan." ujar Cenny
" pergilah kalian, jangan lupa kalau sempat foto CEO MC Diamond ya. Karena aku hanya bisa jaga kantor." ujar Stella sedih.
Dalam perjalanan ke MC Diamond, mereka menggunakan mobil perusahaan. Dengan supir dan Cenny diposisi depan. Dan manager Tsuna dan Ryuki di tengah. Sedangkan Direktur Hanz membawa sendiri mobilnya. Mereka berjalan beriringan.
Sesampainya di lobby perusahaan MC Diamond, mereka langsung disambut oleh sekretaris wanita yang cantik, berwibawa dan sedikit seksi.
mereka langsung diantar ke ruang meeting dilantai 3.
" Silahkan masuk dan tolong tunggu sebentar. Mohon maaf sebelumnya akan tertunda sebentar, Karena Ceo kami sedang meeting dengan perusahaan di new york. Mungkin sekitar 15 menit lagi akan selesai." ujar sekretaris seksi itu.
Manager Tsuna melihat sekretaris itu dengan muka aneh. Ryuki tau pemikiran Manager Tsuna. Walaupun dengan pakaian sopan baju jas wanita hitam dengan rok sepan diatas lutut yang pas badan. Menampilkan sosok seksi dengan badan proposional.
Tidak lama kemudian mereka disuguhkan berbagai cemilan dan minuman.
" Memang perusahaan besar enak yah. Sambil menunggu saja disuguhkan cemilan hotel bintang lima. Bahagianya aku."ujar Cenny sambil mengambil cheese cake mini.
" Kamu jangan buat malu dong. Tahan sedikit nafsu makanmu." Ryuki mencubit legan Cenny.
Direktur Hanz hanya tersenyum melihat Cenny dan Ryuki berdebat. Tidak lama kemudian masuk asisten lao. Semua mata terpanah melihat asisten lao, masih muda dan memakai kacamata. Masih enak dilihat dan lumayan tampan. Ryuki, Tsuna dan Cenny punya pandangan yang sama, melihat dengan kagum. Mereka pikir itu CEO nya.
" selamat pagi Direktur Hanz, dan semua team yang hadir." sapa asisten lao
"selamat pagi asisten lao, terima kasih sudah menyambut kami." jawab Hanz.
Semuanya kaget, mereka salah kira. Hanz dan Lao berpura-pura profesional dan seolah jarang ketemu, padahal mereka sangat sering bergosip dan mencari cara memperbaiki hidup bos mereka.
asisten Lao bersalaman dengan semuanya dan mulai duduk tepat di sebelah Direktur Hanz. Mereka meeting di ruangan yang cukup besar dan ada beberapa meja. 1 meja bundar ada di pojok kiri ujung ruangan dan sofa besar ada di pojok kanan. Sedangkan meja panjang ada di tengah sampai ujung dekat monitor besar yang terlihat begitu masuk pintu ruangan.
Direktur hanz duduk di sofa 3 seat dengan posisi ditengah dan disebelah kirinya ada Cenny,sedangkan dikanannya ada asisten Lao.
Manager Tsuna duduk di sofa seat 2 samping asisten Lao. Sedangkan Ryuki duduk di sofa seat 2 samping Cenny. Jadi masing-masing seat sebelah Tsuna dan Ryuki kosong.
Tidak lama setelah mereka berbincang sedikit tentang proyek iklan tersebut, masuk CEO MC Diamond sambil menunduk melihat hpnya diiringi sekretaris seksi itu. Baju serba hitam dengan badan tinggi dan atletis, Ryuki agak ragu benerkah itu pria yang tadi mengantarnya ke kantor. Ketika Marco sampai didekat sofa dan berhenti melihat hp nya. Dia memandang kedepan dan menyapa tamu nya.
"selamat pagi semua. maaf harus menunggu." Marco memberi tangannya untuk bersalaman dengan Hanz, Tsuna, Cenny, dan Ryuki.
Hanz tau bawahannya kaget dengan status Marco. Marco yang meminta dirahasiakan siapa dia sebenarnya sampai meeting pagi ini. Marco tidak mau mereka memperlakukan Marco berlebihan ketika pertemuan kemarin. Cenny,Ryuki, dan Tsuna sangat kaget tidak percaya kalau dia adalah CEO MC Diamond.
Marco duduk disebelah Ryuki. Ryuki berpikir kenapa dia tidak duduk dibelah Manager Tsuna, kenapa harus melewati sofa Manager Tsuna lalu ke arah sofanya. Ryuki coba menahan diri untuk marah.
" Maaf sebelumnya. Jadi anda CEO MC Diamond?" tanya Tsuna
" iya benar. Apa ada yang aneh?" jawab Marco
" Bukan begitu, kemarin kami merasa tidak sopan pada anda. Apalagi Ryuki sudah memarahi anda. sebagai atasannya saya minta maaf karena Ryuki memang orang yang emosional, tapi dia baik dan pandai dalam kerjaan." ujar Tsuna
" Tidak masalah, lagian memang saya salah karena sudah menabraknya. Dan Hanz juga sahabat saya, dia sudah menjelaskan seperti aja pegawainya yang saya tabrak." jawab Marco
" yah memang Ryuki itu orang yang sedikit galak, tapi dia rajin dan pintar. iklan kali ini juga ide dia. Semoga kamu suka Marco." ujar Hanz.
" Baiklah.. Sekarang kita kembali ketujuan awal kita. Silahkan dijelaskan rencana iklan untuk MC Diamond." asisten Lao mengambil alih percakapan basa basi mereka.
"Ryuki.. Tolong jelaskan konsepnya " direktur Hanz melihat ke arah Ryuki yang masih bingung.
Marco dan Hanz sahabat lama. Jadi mereka sudah tidak canggung untuk bersikap santai selama meeting. Selama Ryuki menjelaskan konsep iklan yang dia buat, Marco memandangnya takjub dan berpikir ternyata wanita ini pintar dan pengalaman. Marco yang dari tadi melihat kearah Ryuki terus. Hanz, asisten Lao, bahkan Tsuna sadar dengan sikap Marco. Cenny yang diotaknya hanya melihat cemilan dan minuman didepan meja tidak sadar dengan semua situasinya.
Ryuki terlalu fokus dengan penjelasan yang harus dia berikan, dia tidak sadar dengan pandangan Marco yang mau melahapnya.
" Bagaimana Marco, apa kamu setuju ide yang kami buat untuk iklan MC Diamond?" tanya Hanz menyadarkan Marco.
'
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 91 Episodes
Comments