bab 10 Hari lamaran ( revisi )

Malam semakin larut, ketika Rhain terlihat berdiri di sisi jendela kamarnya.

Semilir angin menyapa lembut wajahnya.

Sudut bibirnya nampak sedikit tertarik keatas,

Ingatannya melayang pada kejadian beberapa hari yang lalu saat Fakry mengajaknya jalan jalan dan berakhir dengan membeli nasi goreng.

Perlakuan pemuda itu benar benar membuatnya seperti ia adalah sesuatu yang sangat berharga bagi pemuda itu.

Beberapa ingatan tentang pemuda itu yang sering ia lihat sepulang ia dari masjid bersama ayah dan ibunya dulu juga seolah berputar dalam memorynya.

Pemuda itu memang selalu menyapa ayah dan ibunya terlebih dulu dan berakhir dengan senyuman manis kepadanya.

Senyuman dari seorang pria dewasa yang di berikan kepada anak kecil seperti dirinya.

Namun sejurus kemudian wajah Rhain yang sempat terlihat cerah itu berubah pias.

Kembali, ingatan peristiwa di sore itu membuat tubuhnya menggigil.

Perlahan ia memeluk tubuhnya sendiri yang mulai gemetar dan berkeringat dingin dengan kedua lengannya kuat kuat.

" aku... baik.... baik.... saja, aku.... baik...

 baik...saja.... " katanya pada dirinya sendiri dengan terbata bata.

Brukk...

tubuh Rain ambruk dan jatuh ke lantai.

Sungguh gadis itu tengah benar benar mati matian mempertahankan kewarasannya.

Rain benar benar berusaha dengan tertatih untuk bisa kembali bangkit dan mencoba menata kembali masa depannya.

🌿

Minggu pukul sembilan pagi, keadaan rumah Pak Ridho dan bu Sarah nampak ramai dan sedikit indah.

Ada beberapa bunga hias di sudut sudut teras rumah itu yang cukup luas dan menghiasi teras itu.

Kursi kursi dan sofa sofa juga sudah nampak tertata rapi di sana.

Hari ini, Fakry telah mengabarkan kepada pak Ridho dan bu Sarah sejak beberapa hari yang lalu jika ia akan datang bersama keluarganya untuk melamar Rain.

Fakry benar benar membuktikan kata katanya untuk membawa keluarganya kepada kedua orang tua Rain dan untuk melamar gadis itu.

Fakry benar benar ingin menjadikan Rain sebagai istrinya secepat mungkin.

Keinginannya kini benar benar sudah bulat,

Menjadikan Rain hanya satu satunya miliknya.

tiga buah mobil mewah nampak memasuki pelataran rumah pak Ridho yang sepertinya juga memang sudah menyiapkan persiapan untuk penyambutan calon besan mereka dengan begitu matang.

Tak lama setelah mobil mobil itu memasuki pelataran rumah pak Ridho untuk kemudian berhenti dan parkir dengan rapi di sana,

beberapa orang dengan penampilan tak sederhana nampak keluar dari masing masing mobil mobil mewah itu.

Tak heran memang jika penampilan para anggota keluarga Fakry terlihat glamor dan mewah.

Fakry memang berasal dari keluarga yang mapan dan sangat terpandang.

Ayahnya seorang karyawan di satu lembaga perusahaan milik negara,

Ia pun seorang tokoh masyarakat yang terhormat yang sangat di segani dan di hormati karena kebaikan dan empatynya yang tinggi terhadap masyarakat.

Konon, ayah Fakry kini juga mulai mempersiapkan diri untuk pencalonan dirinya sebagai anggota dewan yang terhormat periode selanjutnya.

Ibunya juga seorang dosen di sebuah universitas negri di kota tempat mereka tinggal saat ini.

" selamat pagi pak Ridho...bu Sarah..." sapa seorang pria paruh baya yang masih nampak gagah dan tampan di usianya yang tak lagi muda.

Seorang wanita cantik yang nampak juga seumuran dengan pria itu sedikit menganggukkan kepalanya, berdiri di sisi pria itu.

Meski senyumnya hanya terlihat tipis dan tak selebar suaminya.

dia adalah bu Novi Anggraeni ibunda dari Fakry.

Fakry yang berdiri di sisi lain sang ayah segera maju untuk menyalami kedua calon mertuanya.

Senyum tersungging di bibir para peserta rombongan yang terlihat membawa seserahan itu melihat interaksi yang di lakukan Fakry terhadap kedua calon mertuanya itu.

" terimakasih atas kehadirannya pak Rosyid, mari....mari masuk " pak Ridho mempersilahkan calon besannya begitupun dengan bu Sarah.

" mana calon mantu kami pak Ridho ?! " tanya pak Rosyid setelah perbincangan dan basa basi ngalor ngidul cukup lama di antara kedua belah keluarga.

" maaf, Fakry hanya menceritakan saja tentang putri anda tapi dia tidak pernah membawanya ke pada kami. Dasar anak ini " lanjut pak Rosyid lagi,

Pria itu menepuk paha sang putra yang duduk di sisinya juga.

Fakry tersenyum menanggapi sang papa.

Pemuda itu benar benar di buat terharu dengan support sang papa selama ini kepadanya.

Pria itu tak hentinya memberi dukungan atas niatnya untuk menikahi Rain.

Sang papa juga satu satunya yang selalu berkomentar positif tentang wanita yang ia cintai itu.

Pak Ridho tersenyum mendengar pertanyaan sang calon besan tentang putrinya itu,

Dan rasanya itu juga hal yang wajar.

Kemudian dengan bahasa isyarat pria itu meminta istrinya untuk membawa Rhain ke bawah agar bisa di perkenalkan kepada keluarga calon suaminya.

Bu Sarah pun menurut.

Tak butuh waktu lama, setelah kepergian wanita itu.

Kini wanita itu pun kembali terlihat menuruni anak tangga dengan seorang gadis cantik yang tubuhnya terbalut kebaya modern warna nuds berikut dengan kerudung yang menutup mahkotanya.

Semua mata yang tertuju pada sosok gadis yang berada di sisi bu Sarah itu membuat semua orang yang ada di sana berdecak kagum akan kecantikannya.

Tanpa terkecuali Fakry yang bahkan memandang gadis itu hingga seolah ia tak bisa memejamkan matanya sendiri.

Sungguh kecantikan Rhain saat ini di matanya seolah mampu mengalihkan seluruh dunianya hanya kepada gadis itu seorang.

Rain terlihat jauh lebih cantik dan nampak dewasa.

Kebaya yang melekat di tubuhnya semakin menambah kecantikan dan keanggunannya.

Bu Sarah membawa sang putri terus menuruni anak tangga tanpa menyadari apa yang kini tengah di rasakan sang putri.

Melihat banyak orang di ruang tamu, tiba tiba Rhain merasa kepalanya seolah sedikit berputar.

Setengah mati gadis itu menahan kepalanya yang terasa berputar dan mulai terasa berdenyut.

Bu Sarah menuntun Rain untuk mendekat kepada para tamu setelah mereka turun dari tangga.

wanita baya itu menuntun sang putri untuk mendekat dan menyapa kedua calon mertuanya.

" pantesan Fakry ngeyel minta cepet di nikahin, Rhainnya cantik banget gini.

Takut ke duluan yang lain kayaknya, ya Kry...?! " goda pak Rosyid melempar senyum pada sang putra yang terlihat masih terpesona pada sosok gadis yang kini berdiri di hadapan mereka itu.

" sudah ke duluan kali pa..."

Bukan Fakry yang menjawab, tapi seorang wanita di sisi pak Rosyid yang menjawab.

Kata kata wanita itu tak terlaku keras, dan dapat di pastikan hanya Rhain dan pak Rosyid yang bisa mendengar.

" ma...." panggil pak Rosyid pelan juga sembari melirik ke arah sang istri.

Bu Novi melengos.

Rain sejenak mengangkat kepalanya dan menatap sang pemilik suara itu.

" salam i...."

Brugh.....!!!

Belum sempat gadis melanjutkan kata katanya,

Tubuhnya telah lebih dulu limbung dan akhirnya ambruk jatuh ke lantai.

" Rain.....!! "

Terpopuler

Comments

Lilik Hendarini

Lilik Hendarini

Cinta tak seindah faramorgana.....😭😭😭

2024-06-02

0

Siti Nurhasanah

Siti Nurhasanah

hamilkah, Rain??

2024-05-28

0

Tuti Tyastuti

Tuti Tyastuti

kasihan rain ibu fakry jangan begitu lah bu

2024-05-28

0

lihat semua
Episodes
1 bab 1 malam penuh noda ( eevisi )
2 bab 2 kebenaran yang menyayat hati ( revisi )
3 bab 3 badai pasti berlalu.
4 bab 4 ingin bertanggung jawab ( revisi )
5 bab 5 " bangkitlah .... ( revusi )
6 bab 6 peristiwa kelam ( revisi )
7 bab 7 hancur berkeping keping
8 bab 8 meyakinkan ( revisi )
9 bab 9 mengajak keluar
10 bab 10 Hari lamaran ( revisi )
11 bab 11 tragedi di hari lamaran ( revisi )
12 bab 12 kenyataan pahit ( revisi )
13 bab 13 kenyataan pahit 2 ( revisi )
14 bab 14 memutuskan ( revisi )
15 bab 15 melepaskan ( revisi )
16 bab 16 kehilangan ( revisi )
17 bab 17 penyesalan Fakry dan Rexy ( revisi )
18 bab 18 kehidupan Rexy setelah 10 tahun ( revisi )
19 bab 19 karmakah. ( revisi )
20 bab 20 satu tahun yang lalu ( revisi )
21 bab 21 bertemu kembali ( revisi )
22 bab 22 salah paham ( revisi )
23 bab 23 rasa curiga Rexy ( revisi )
24 bab 24 semakin curiga revisi )
25 bab 25 mencari tahu. ( revisi )
26 bab 26 mencari tahu 2 ( revusi )
27 bab 27 hancur ( revisi )
28 bab 28 sakitnya hati Rexy ( revisi )
29 bab 29 sakitnya hatu Rexy 2 ( revisi )
30 bab 30 mengikuti ( revisi )
31 bab 31 terbongkar. ( revisi )
32 bab 32 terbongkar 2 ( revisi )
33 bab 33 ulang tahun rumah sakit ( revisi )
34 bab 34 Rhain dan Fakry ( revisi )
35 bab 35 bu Novi ( revisi )
36 bab 36 sebuah tuduhan. ( revisi )
37 bab 37 pesan terakhir bu Inggrid ( revisi )
38 bab 38 pengakuan Rexy ( revisi )
39 bab 39 Rexy yang tak berdaya ( revisi )
40 bab 40 kritis ( revisi )
41 bab 41 terlambat 1 ( revisi )
42 bab 42 terlambat 2
43 bab 42 ajakan menikah
44 bab 44 seolah mengklaim
45 bab 45 kembali
46 bab 46 persaingan di mulai
47 bab 47 pertemuan untuk kesekian kalinya
48 bab 48 memanfaatkan kesempatan.
49 bab 49 terkejut
50 bab 50 Rhain yang nelangsa.
51 bab 51 berusaha menjelaskan
52 bab 52 nenjelaskan 2
53 bab 53 menyesali diri
54 bab 54 panas
55 bab 55 menemui calon mertua
56 bab 56 menemui calon mertua 2
57 bab 57 pertanggung jawaban Rexy
58 bab 58 mencintai
59 bab 59 mulai memperkenalkan
60 bab 60 di akui
61 bab 61 kembali bertemu
62 bab 62 kemarahan dan ancaman Rhain.
63 bab 63 cemburu
64 bab 64 Kepribadian ganda.
65 bab 65 kelimpungan
66 bab 66 runtuh sudah
67 bab 67 berakhir dengan ....ya.....
68 bab 68 Rexy dan Rhain
69 bab 69 sah....
70 bab 70 masih dalam mode terkejut
71 bab 71 gila dan liar
72 bab 72 penganten baru
73 bab 73 pacaran
74 bab 74 baku hantam.
75 bab 75 merajuk
76 bab 76 menggoda
77 bab 77 mewujudkan
78 bab 78 masih berlanjut
79 bab 79 sebuah ancaman
80 bab 80 membalik ancaman
81 bab 81 awal kehancuran Marissa
82 bab 82 malam kelam untuk Marissa
83 bab 83 tragedi di hari resepsi pernikahan.
84 bab 84 hukuman untuk Marissa
85 bab 85 kritis
86 bab 86 maafkan
87 bab 87 hati penuh dendam....
88 bab 88 ikhlas memaafkan
89 bab 89 Marissa kini
90 bab 90 memprovokasi Rexy
91 bab 91 kesadaran Rexy.....
92 bab 92 kesadaran Rexy 2
93 bab 93 merawat
94 bab 94 sepenggal cerita tentang - nya.....
95 bab 95 rasa sakit hati Rexy
96 bab 96 menemui Marissa
97 bab 97 mengancam
98 bab 98 tak menggubris
99 bab 99 bukti cinta Rexy
100 bab 100 sesal Rhain
101 bab 101 kemesraan
102 bab 102 Marissa dan Igo
103 bab 103 niat Igo
104 bab 104 pamit
105 bab 105 kehidupan yang bahagia
Episodes

Updated 105 Episodes

1
bab 1 malam penuh noda ( eevisi )
2
bab 2 kebenaran yang menyayat hati ( revisi )
3
bab 3 badai pasti berlalu.
4
bab 4 ingin bertanggung jawab ( revisi )
5
bab 5 " bangkitlah .... ( revusi )
6
bab 6 peristiwa kelam ( revisi )
7
bab 7 hancur berkeping keping
8
bab 8 meyakinkan ( revisi )
9
bab 9 mengajak keluar
10
bab 10 Hari lamaran ( revisi )
11
bab 11 tragedi di hari lamaran ( revisi )
12
bab 12 kenyataan pahit ( revisi )
13
bab 13 kenyataan pahit 2 ( revisi )
14
bab 14 memutuskan ( revisi )
15
bab 15 melepaskan ( revisi )
16
bab 16 kehilangan ( revisi )
17
bab 17 penyesalan Fakry dan Rexy ( revisi )
18
bab 18 kehidupan Rexy setelah 10 tahun ( revisi )
19
bab 19 karmakah. ( revisi )
20
bab 20 satu tahun yang lalu ( revisi )
21
bab 21 bertemu kembali ( revisi )
22
bab 22 salah paham ( revisi )
23
bab 23 rasa curiga Rexy ( revisi )
24
bab 24 semakin curiga revisi )
25
bab 25 mencari tahu. ( revisi )
26
bab 26 mencari tahu 2 ( revusi )
27
bab 27 hancur ( revisi )
28
bab 28 sakitnya hati Rexy ( revisi )
29
bab 29 sakitnya hatu Rexy 2 ( revisi )
30
bab 30 mengikuti ( revisi )
31
bab 31 terbongkar. ( revisi )
32
bab 32 terbongkar 2 ( revisi )
33
bab 33 ulang tahun rumah sakit ( revisi )
34
bab 34 Rhain dan Fakry ( revisi )
35
bab 35 bu Novi ( revisi )
36
bab 36 sebuah tuduhan. ( revisi )
37
bab 37 pesan terakhir bu Inggrid ( revisi )
38
bab 38 pengakuan Rexy ( revisi )
39
bab 39 Rexy yang tak berdaya ( revisi )
40
bab 40 kritis ( revisi )
41
bab 41 terlambat 1 ( revisi )
42
bab 42 terlambat 2
43
bab 42 ajakan menikah
44
bab 44 seolah mengklaim
45
bab 45 kembali
46
bab 46 persaingan di mulai
47
bab 47 pertemuan untuk kesekian kalinya
48
bab 48 memanfaatkan kesempatan.
49
bab 49 terkejut
50
bab 50 Rhain yang nelangsa.
51
bab 51 berusaha menjelaskan
52
bab 52 nenjelaskan 2
53
bab 53 menyesali diri
54
bab 54 panas
55
bab 55 menemui calon mertua
56
bab 56 menemui calon mertua 2
57
bab 57 pertanggung jawaban Rexy
58
bab 58 mencintai
59
bab 59 mulai memperkenalkan
60
bab 60 di akui
61
bab 61 kembali bertemu
62
bab 62 kemarahan dan ancaman Rhain.
63
bab 63 cemburu
64
bab 64 Kepribadian ganda.
65
bab 65 kelimpungan
66
bab 66 runtuh sudah
67
bab 67 berakhir dengan ....ya.....
68
bab 68 Rexy dan Rhain
69
bab 69 sah....
70
bab 70 masih dalam mode terkejut
71
bab 71 gila dan liar
72
bab 72 penganten baru
73
bab 73 pacaran
74
bab 74 baku hantam.
75
bab 75 merajuk
76
bab 76 menggoda
77
bab 77 mewujudkan
78
bab 78 masih berlanjut
79
bab 79 sebuah ancaman
80
bab 80 membalik ancaman
81
bab 81 awal kehancuran Marissa
82
bab 82 malam kelam untuk Marissa
83
bab 83 tragedi di hari resepsi pernikahan.
84
bab 84 hukuman untuk Marissa
85
bab 85 kritis
86
bab 86 maafkan
87
bab 87 hati penuh dendam....
88
bab 88 ikhlas memaafkan
89
bab 89 Marissa kini
90
bab 90 memprovokasi Rexy
91
bab 91 kesadaran Rexy.....
92
bab 92 kesadaran Rexy 2
93
bab 93 merawat
94
bab 94 sepenggal cerita tentang - nya.....
95
bab 95 rasa sakit hati Rexy
96
bab 96 menemui Marissa
97
bab 97 mengancam
98
bab 98 tak menggubris
99
bab 99 bukti cinta Rexy
100
bab 100 sesal Rhain
101
bab 101 kemesraan
102
bab 102 Marissa dan Igo
103
bab 103 niat Igo
104
bab 104 pamit
105
bab 105 kehidupan yang bahagia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!