bab 2 kebenaran yang menyayat hati ( revisi )

Fakry nampak membopong tubuh ringkih Rain dari dalam mobil dan kemudian meletakkannya dengan sangat hati hati di brankar yang telah di siapkan oleh pihak ugd rumah sakit.

Beberapa tim medis segera mendorong brankar beroda itu masuk ke dalam ruang UGD.

Pak Ridho dan bu Sarah duduk dengan wajah cemas di bangku tunggu pasien.

Nampak kedua pasangan itu mencoba untuk saling menguatkan.

Pak Ridho, pria gagah berusia sekitar 47 tahun itu adalah seorang kepala sekolah di sebuah SMA Negri di tempat mereka tinggal.

Sementara bu Sarah sendiri adalah seorang guru Matematika di sebuah SMP Negri juga.

Kedua pasangan itu hanya memiliki satu putri yakni Raina Azzahwa Ghaisa yang kini tengah terbaring tak berdaya di atas ranjang ruang UGD itu.

Seharusnya kedua pasangan suami istri mempunyai tiga orang anak, namun sayang.

Mereka harus kehilangan kedua anak kembar mereka karena sebuah insiden ketika kehamilan bu Sarah menginjak tujuh bulan.

Dan karena insiden itu ia harus ikhlas kehilangan dua bayi kembarnya sekaligus di vonis tak bisa hamil lagi.

Cklek....

Pintu ruang UGD itu terbuka, pak Ridho dan bu Sarah segera bangkit dari duduknya.

Sementara Fakry yang sejak tadi berdiri di pojok ruangan itu tetap berada di posisinya.

Ia sadar, dirinya bukan siapa siapa.

Karena itu, ia tak berani mendekat.

" saya ayah dari pasien dokter..." kata Pak Ridho ketika dokter itu menanyakan keberadaanya.

Dokter laki laki itu menatap kedua pasangan suami istri itu dengan tatapan sendu.

Ada pancaran rasa tak tega di wajah dokter itu manakala menatap wajah kedua pasangan suami istri itu.

Berkali kali kedua bola mata dokter itu nampak berkedip kedip.

Sangat kentara sekali jika dokter itu tengah mengalami kesulitan untuk mengatakan hasil pemeriksaan mereka terhadap pasien.

Dokter itu menghembuskan nafasnya kemudian menelan ludahnya sendiri.

" putri anda adalah korban pemerkosaan pak "

Jeduar.....

Bagai tersambar petir rasanya pak Ridho dan bu Sarah mendengar kata kata dokter itu, kedua suami istri itu terhuyung beberapa langkah ke belakang.

" kami menemukan bekas bekas kekerasan di seluruh tubuhnya juga robekan kasar secara paksa dan terlihat nampak brutal akibat pemaksaan di area sensitifnya.

Kami juga menemukan jejak jejak perlawanan pada putri anda.

Sepertinya ia sudah berusaha melindungi dirinya setengah mati.

Itu terlihat dari adanya bukti bukti perlawanan yang sudah ia lakukan.

Namun sayang...nampaknya seseorang itu juga bukan lawan yang sebanding untuk putri anda "

Dokter itu susah payah menjelaskan hasil pemeriksaan itu.

Walau kemungkinan itu sudah terpikir oleh kedua pasangan suami istri itu jika melihat kondisi sang putri.

Tapi tetap saja, penjelasan dokter itu mampu menghantam jiwa kedua pasangan suami istri itu.

Malam semakin larut, pak Ridho masih betah berdiri di sisi brankar tempat Rain berbaring sejak tadi sembari menatap wajah sang putri.

Bu Sarah duduk di kursi yang tak jauh dari sana.

Mata kedua pasangan suami istri itu tak lepas dari sosok tubuh yang berbaring di hadapan mereka.

Di pojok ruangan itu, juga berdiri sosok pria tampan yang tak lain adalah Fakry

pemuda itu merasa enggan untuk pulang, meski pak Ridho dan bu Sarah sudah mempersilahkannya untuk pulang sejak tadi.

Mereka juga mengucapkan banyak banyak terima kasih atas perhatian pemuda itu kepada putrinya.

Sama seperti pak Ridho dan bu Sarah, mata Fakry juga menatap tanpa lepas kepada tubuh Rain yang tergolek tak berdaya di atas brankar itu.

Kedua telapak tangannya mengepal sempurna hingga otot otot tangannya terlihat dengan jelas.

Dalam hati ia bersumpah akan membuat perhitungan dengan orang yang telah tega membuat sosok Rain, gadis yang diam diam telah ia cintai sejak beberapa tahun ini menjadi seperti ini.

Di mata Fakry, Rain adalah sosok gadis yang cantik dan baik juga penuh dengan kesopanan dan kelembutan.

Gadis itu terkesan ramah namun kepada semua orang, namun ia juga sangat sulit untuk di dekati.

Berkali kali ia menawarkan diri untuk mengantarnya pulang jika bertemu di jalan. Namun berkali kali pula gadis itu menolaknya dengan sopan.

" tidakkkkkk........

Tidakkkkk......kumohon, tidakkkkkkkk.......!! " tiba tiba Rain terbangun dari tidurnya dan berteriak dengan histeris.

Pak Ridho yang berada dalam posisi yang paling dekat segera menghambur kepada sang putri kemudian di susul dengan bu Sarah.

" sayang...." panggil pak Ridho lembut sembari mendekap tubuh Rain yang nampak bergetar hebat.

Kedua bola mata gadis itu berputar liar menatap ke segala arah.

Keringat dingin membanjiri wajahnya.

Bu Sarah melepas hijab yang masih menutupi kepala sang putri karena mengira Rain kegerahan.

" sayang...ini ibu dan ayah nak, Rain...." bisik bu Sarah di telinga sang putri berharap sang putri bisa kembali tenang.

Tapi sayang....

Usaha kedua orang itu tak membuahkan hasil.

Rain terus berteriak teriak tak karuan sembari mulai memukuli tubuhnya sendiri

Bugh..bugh..bugh....

Suara hantaman tangan Raib pada dadanya terdengar begitu menyayat hati.

Pak Ridho mengeratkan pelukannya agar putrinya itu berhenti menyakiti dirinya sendiri.

" mas Fakry, bisa tolong panggilkan dokter jaga ?? " pinta pak Ridho yang kini tengah mendekap tubuh dan kedua lengan Rain.

Sementara bu Sarah terlihat terdiam membisu, wajah wanita itu begitu pucat.

Ia berdiri mematung.

" i..i...iya pak, sebentar saya panggilkan " jawab Fakry tergagap.

Ia yang tengah menatap Rain dengan begitu terpesona karena melihat kecantikan gadis itu dengan rambut terurainya yang jelas tak pernah ia lihat sebelumnya tentu saja terkejut bukan main ketika tiba tiba pak Ridho memanggilnya.

Dengan langkah cepat Fakru segera melangkah keluar kamar.

Dan tak lama, ia kembali datang bersama dengan tiga orang tenaga medis yang dua di antaranya adalah dokter yang tadi juga turut memeriksa Rain.

Karena kondisi Rain yang sangat sulit untuk di kendalikan.

Akhirnya dokter memutuskan untuk menyuntikkan obat penenang pada gadis itu dari pada nanti Rain akan terus menyakiti dirinya sendiri.

Satu hal yang selalu di lakukan oleh korban seperti Rain, menyakiti dirinya karena merasa tubuhnya kotor dan tak pantas lagi untuk hidup.

Pak Ridho dan bu Sarah bernafas lega ketika Rain perlahan lahan menjadi tenang dan akhirnya kembali memejamkan matanya.

Begitupun dengan Fakry.

Pemuda itu nampak menghembuskan nafas lega melihat Rain mulai tenang dan perlahan memejamkan mata.

jam di dinding ruang UGD itu menunjuk angka dua yang itu artinya saat ini adalah j dua dini hari.

Rain baru benar benar terlihat tenang dalam tidurnya.

" buk...." pak Ridho menggenggam jemari sang istri yang terasa dingin dan basah.

" kita tidak boleh tumbang, demi Rain..apapun yang akan terjadi nanti, kita harus kuat.

Ibu bisa kan ?! " kata pria itu lembut dengan menatap wajah sang istri dalam dalam dan penuh permohonan.

Sebagai seorang ayah sekaligus seorang suami, ia paham betul apa yang kini tengah di rasakan sang istri.

Sehancur hancurnya dirinya, pastilah ia bisa lebih kuat di banding sang istri yang pasti jauh merasakan kehancuran yang lebih besar karena persamaan gender juga hubungan batin yang jauh lebih dalam karena bagaimanapun, sang putri adalah bagian dari tubuhnya dan pernah tumbuh di dalam tubuhnya hingga sembilan bulan lamanya.

Air mata mengalir deras membasahi pipi wanita cantik berhijab lebar itu meski tanpa suara.

Sungguh kentara jika wanita itu kini benar benar tengah terpukul.

Kebenaran ini benar benar menyayat hatinya dan seolah mampu menghancurkan dunianya.

Terpopuler

Comments

Bunda Aish

Bunda Aish

duh .. nyesek banget rasanya, gak tau harus bagaimana membantu korban perkosaan begini, karena bukan hanya fisik yang tersakiti tapi bathin dan harga diri yang terkoyak 😫

2024-12-24

0

Syamsudin Syamsudin

Syamsudin Syamsudin

Astaghfirullah pdhl cm novel Tp nyesekkkk bngt ceritanya di bab ini
😭😭😭😭

2024-08-15

0

Mimik Pribadi

Mimik Pribadi

😭😭😭 Kasian Rain siapa yng tega memper*osa Rain anak SMA yng bru mau lulus,smpe mentalnya mengalami gangguan karna trauma berat.

2024-06-04

1

lihat semua
Episodes
1 bab 1 malam penuh noda ( eevisi )
2 bab 2 kebenaran yang menyayat hati ( revisi )
3 bab 3 badai pasti berlalu.
4 bab 4 ingin bertanggung jawab ( revisi )
5 bab 5 " bangkitlah .... ( revusi )
6 bab 6 peristiwa kelam ( revisi )
7 bab 7 hancur berkeping keping
8 bab 8 meyakinkan ( revisi )
9 bab 9 mengajak keluar
10 bab 10 Hari lamaran ( revisi )
11 bab 11 tragedi di hari lamaran ( revisi )
12 bab 12 kenyataan pahit ( revisi )
13 bab 13 kenyataan pahit 2 ( revisi )
14 bab 14 memutuskan ( revisi )
15 bab 15 melepaskan ( revisi )
16 bab 16 kehilangan ( revisi )
17 bab 17 penyesalan Fakry dan Rexy ( revisi )
18 bab 18 kehidupan Rexy setelah 10 tahun ( revisi )
19 bab 19 karmakah. ( revisi )
20 bab 20 satu tahun yang lalu ( revisi )
21 bab 21 bertemu kembali ( revisi )
22 bab 22 salah paham ( revisi )
23 bab 23 rasa curiga Rexy ( revisi )
24 bab 24 semakin curiga revisi )
25 bab 25 mencari tahu. ( revisi )
26 bab 26 mencari tahu 2 ( revusi )
27 bab 27 hancur ( revisi )
28 bab 28 sakitnya hati Rexy ( revisi )
29 bab 29 sakitnya hatu Rexy 2 ( revisi )
30 bab 30 mengikuti ( revisi )
31 bab 31 terbongkar. ( revisi )
32 bab 32 terbongkar 2 ( revisi )
33 bab 33 ulang tahun rumah sakit ( revisi )
34 bab 34 Rhain dan Fakry ( revisi )
35 bab 35 bu Novi ( revisi )
36 bab 36 sebuah tuduhan. ( revisi )
37 bab 37 pesan terakhir bu Inggrid ( revisi )
38 bab 38 pengakuan Rexy ( revisi )
39 bab 39 Rexy yang tak berdaya ( revisi )
40 bab 40 kritis ( revisi )
41 bab 41 terlambat 1 ( revisi )
42 bab 42 terlambat 2
43 bab 42 ajakan menikah
44 bab 44 seolah mengklaim
45 bab 45 kembali
46 bab 46 persaingan di mulai
47 bab 47 pertemuan untuk kesekian kalinya
48 bab 48 memanfaatkan kesempatan.
49 bab 49 terkejut
50 bab 50 Rhain yang nelangsa.
51 bab 51 berusaha menjelaskan
52 bab 52 nenjelaskan 2
53 bab 53 menyesali diri
54 bab 54 panas
55 bab 55 menemui calon mertua
56 bab 56 menemui calon mertua 2
57 bab 57 pertanggung jawaban Rexy
58 bab 58 mencintai
59 bab 59 mulai memperkenalkan
60 bab 60 di akui
61 bab 61 kembali bertemu
62 bab 62 kemarahan dan ancaman Rhain.
63 bab 63 cemburu
64 bab 64 Kepribadian ganda.
65 bab 65 kelimpungan
66 bab 66 runtuh sudah
67 bab 67 berakhir dengan ....ya.....
68 bab 68 Rexy dan Rhain
69 bab 69 sah....
70 bab 70 masih dalam mode terkejut
71 bab 71 gila dan liar
72 bab 72 penganten baru
73 bab 73 pacaran
74 bab 74 baku hantam.
75 bab 75 merajuk
76 bab 76 menggoda
77 bab 77 mewujudkan
78 bab 78 masih berlanjut
79 bab 79 sebuah ancaman
80 bab 80 membalik ancaman
81 bab 81 awal kehancuran Marissa
82 bab 82 malam kelam untuk Marissa
83 bab 83 tragedi di hari resepsi pernikahan.
84 bab 84 hukuman untuk Marissa
85 bab 85 kritis
86 bab 86 maafkan
87 bab 87 hati penuh dendam....
88 bab 88 ikhlas memaafkan
89 bab 89 Marissa kini
90 bab 90 memprovokasi Rexy
91 bab 91 kesadaran Rexy.....
92 bab 92 kesadaran Rexy 2
93 bab 93 merawat
94 bab 94 sepenggal cerita tentang - nya.....
95 bab 95 rasa sakit hati Rexy
96 bab 96 menemui Marissa
97 bab 97 mengancam
98 bab 98 tak menggubris
99 bab 99 bukti cinta Rexy
100 bab 100 sesal Rhain
101 bab 101 kemesraan
102 bab 102 Marissa dan Igo
103 bab 103 niat Igo
104 bab 104 pamit
105 bab 105 kehidupan yang bahagia
Episodes

Updated 105 Episodes

1
bab 1 malam penuh noda ( eevisi )
2
bab 2 kebenaran yang menyayat hati ( revisi )
3
bab 3 badai pasti berlalu.
4
bab 4 ingin bertanggung jawab ( revisi )
5
bab 5 " bangkitlah .... ( revusi )
6
bab 6 peristiwa kelam ( revisi )
7
bab 7 hancur berkeping keping
8
bab 8 meyakinkan ( revisi )
9
bab 9 mengajak keluar
10
bab 10 Hari lamaran ( revisi )
11
bab 11 tragedi di hari lamaran ( revisi )
12
bab 12 kenyataan pahit ( revisi )
13
bab 13 kenyataan pahit 2 ( revisi )
14
bab 14 memutuskan ( revisi )
15
bab 15 melepaskan ( revisi )
16
bab 16 kehilangan ( revisi )
17
bab 17 penyesalan Fakry dan Rexy ( revisi )
18
bab 18 kehidupan Rexy setelah 10 tahun ( revisi )
19
bab 19 karmakah. ( revisi )
20
bab 20 satu tahun yang lalu ( revisi )
21
bab 21 bertemu kembali ( revisi )
22
bab 22 salah paham ( revisi )
23
bab 23 rasa curiga Rexy ( revisi )
24
bab 24 semakin curiga revisi )
25
bab 25 mencari tahu. ( revisi )
26
bab 26 mencari tahu 2 ( revusi )
27
bab 27 hancur ( revisi )
28
bab 28 sakitnya hati Rexy ( revisi )
29
bab 29 sakitnya hatu Rexy 2 ( revisi )
30
bab 30 mengikuti ( revisi )
31
bab 31 terbongkar. ( revisi )
32
bab 32 terbongkar 2 ( revisi )
33
bab 33 ulang tahun rumah sakit ( revisi )
34
bab 34 Rhain dan Fakry ( revisi )
35
bab 35 bu Novi ( revisi )
36
bab 36 sebuah tuduhan. ( revisi )
37
bab 37 pesan terakhir bu Inggrid ( revisi )
38
bab 38 pengakuan Rexy ( revisi )
39
bab 39 Rexy yang tak berdaya ( revisi )
40
bab 40 kritis ( revisi )
41
bab 41 terlambat 1 ( revisi )
42
bab 42 terlambat 2
43
bab 42 ajakan menikah
44
bab 44 seolah mengklaim
45
bab 45 kembali
46
bab 46 persaingan di mulai
47
bab 47 pertemuan untuk kesekian kalinya
48
bab 48 memanfaatkan kesempatan.
49
bab 49 terkejut
50
bab 50 Rhain yang nelangsa.
51
bab 51 berusaha menjelaskan
52
bab 52 nenjelaskan 2
53
bab 53 menyesali diri
54
bab 54 panas
55
bab 55 menemui calon mertua
56
bab 56 menemui calon mertua 2
57
bab 57 pertanggung jawaban Rexy
58
bab 58 mencintai
59
bab 59 mulai memperkenalkan
60
bab 60 di akui
61
bab 61 kembali bertemu
62
bab 62 kemarahan dan ancaman Rhain.
63
bab 63 cemburu
64
bab 64 Kepribadian ganda.
65
bab 65 kelimpungan
66
bab 66 runtuh sudah
67
bab 67 berakhir dengan ....ya.....
68
bab 68 Rexy dan Rhain
69
bab 69 sah....
70
bab 70 masih dalam mode terkejut
71
bab 71 gila dan liar
72
bab 72 penganten baru
73
bab 73 pacaran
74
bab 74 baku hantam.
75
bab 75 merajuk
76
bab 76 menggoda
77
bab 77 mewujudkan
78
bab 78 masih berlanjut
79
bab 79 sebuah ancaman
80
bab 80 membalik ancaman
81
bab 81 awal kehancuran Marissa
82
bab 82 malam kelam untuk Marissa
83
bab 83 tragedi di hari resepsi pernikahan.
84
bab 84 hukuman untuk Marissa
85
bab 85 kritis
86
bab 86 maafkan
87
bab 87 hati penuh dendam....
88
bab 88 ikhlas memaafkan
89
bab 89 Marissa kini
90
bab 90 memprovokasi Rexy
91
bab 91 kesadaran Rexy.....
92
bab 92 kesadaran Rexy 2
93
bab 93 merawat
94
bab 94 sepenggal cerita tentang - nya.....
95
bab 95 rasa sakit hati Rexy
96
bab 96 menemui Marissa
97
bab 97 mengancam
98
bab 98 tak menggubris
99
bab 99 bukti cinta Rexy
100
bab 100 sesal Rhain
101
bab 101 kemesraan
102
bab 102 Marissa dan Igo
103
bab 103 niat Igo
104
bab 104 pamit
105
bab 105 kehidupan yang bahagia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!