Fakry nampak membopong tubuh ringkih Rain dari dalam mobil dan kemudian meletakkannya dengan sangat hati hati di brankar yang telah di siapkan oleh pihak ugd rumah sakit.
Beberapa tim medis segera mendorong brankar beroda itu masuk ke dalam ruang UGD.
Pak Ridho dan bu Sarah duduk dengan wajah cemas di bangku tunggu pasien.
Nampak kedua pasangan itu mencoba untuk saling menguatkan.
Pak Ridho, pria gagah berusia sekitar 47 tahun itu adalah seorang kepala sekolah di sebuah SMA Negri di tempat mereka tinggal.
Sementara bu Sarah sendiri adalah seorang guru Matematika di sebuah SMP Negri juga.
Kedua pasangan itu hanya memiliki satu putri yakni Raina Azzahwa Ghaisa yang kini tengah terbaring tak berdaya di atas ranjang ruang UGD itu.
Seharusnya kedua pasangan suami istri mempunyai tiga orang anak, namun sayang.
Mereka harus kehilangan kedua anak kembar mereka karena sebuah insiden ketika kehamilan bu Sarah menginjak tujuh bulan.
Dan karena insiden itu ia harus ikhlas kehilangan dua bayi kembarnya sekaligus di vonis tak bisa hamil lagi.
Cklek....
Pintu ruang UGD itu terbuka, pak Ridho dan bu Sarah segera bangkit dari duduknya.
Sementara Fakry yang sejak tadi berdiri di pojok ruangan itu tetap berada di posisinya.
Ia sadar, dirinya bukan siapa siapa.
Karena itu, ia tak berani mendekat.
" saya ayah dari pasien dokter..." kata Pak Ridho ketika dokter itu menanyakan keberadaanya.
Dokter laki laki itu menatap kedua pasangan suami istri itu dengan tatapan sendu.
Ada pancaran rasa tak tega di wajah dokter itu manakala menatap wajah kedua pasangan suami istri itu.
Berkali kali kedua bola mata dokter itu nampak berkedip kedip.
Sangat kentara sekali jika dokter itu tengah mengalami kesulitan untuk mengatakan hasil pemeriksaan mereka terhadap pasien.
Dokter itu menghembuskan nafasnya kemudian menelan ludahnya sendiri.
" putri anda adalah korban pemerkosaan pak "
Jeduar.....
Bagai tersambar petir rasanya pak Ridho dan bu Sarah mendengar kata kata dokter itu, kedua suami istri itu terhuyung beberapa langkah ke belakang.
" kami menemukan bekas bekas kekerasan di seluruh tubuhnya juga robekan kasar secara paksa dan terlihat nampak brutal akibat pemaksaan di area sensitifnya.
Kami juga menemukan jejak jejak perlawanan pada putri anda.
Sepertinya ia sudah berusaha melindungi dirinya setengah mati.
Itu terlihat dari adanya bukti bukti perlawanan yang sudah ia lakukan.
Namun sayang...nampaknya seseorang itu juga bukan lawan yang sebanding untuk putri anda "
Dokter itu susah payah menjelaskan hasil pemeriksaan itu.
Walau kemungkinan itu sudah terpikir oleh kedua pasangan suami istri itu jika melihat kondisi sang putri.
Tapi tetap saja, penjelasan dokter itu mampu menghantam jiwa kedua pasangan suami istri itu.
Malam semakin larut, pak Ridho masih betah berdiri di sisi brankar tempat Rain berbaring sejak tadi sembari menatap wajah sang putri.
Bu Sarah duduk di kursi yang tak jauh dari sana.
Mata kedua pasangan suami istri itu tak lepas dari sosok tubuh yang berbaring di hadapan mereka.
Di pojok ruangan itu, juga berdiri sosok pria tampan yang tak lain adalah Fakry
pemuda itu merasa enggan untuk pulang, meski pak Ridho dan bu Sarah sudah mempersilahkannya untuk pulang sejak tadi.
Mereka juga mengucapkan banyak banyak terima kasih atas perhatian pemuda itu kepada putrinya.
Sama seperti pak Ridho dan bu Sarah, mata Fakry juga menatap tanpa lepas kepada tubuh Rain yang tergolek tak berdaya di atas brankar itu.
Kedua telapak tangannya mengepal sempurna hingga otot otot tangannya terlihat dengan jelas.
Dalam hati ia bersumpah akan membuat perhitungan dengan orang yang telah tega membuat sosok Rain, gadis yang diam diam telah ia cintai sejak beberapa tahun ini menjadi seperti ini.
Di mata Fakry, Rain adalah sosok gadis yang cantik dan baik juga penuh dengan kesopanan dan kelembutan.
Gadis itu terkesan ramah namun kepada semua orang, namun ia juga sangat sulit untuk di dekati.
Berkali kali ia menawarkan diri untuk mengantarnya pulang jika bertemu di jalan. Namun berkali kali pula gadis itu menolaknya dengan sopan.
" tidakkkkkk........
Tidakkkkk......kumohon, tidakkkkkkkk.......!! " tiba tiba Rain terbangun dari tidurnya dan berteriak dengan histeris.
Pak Ridho yang berada dalam posisi yang paling dekat segera menghambur kepada sang putri kemudian di susul dengan bu Sarah.
" sayang...." panggil pak Ridho lembut sembari mendekap tubuh Rain yang nampak bergetar hebat.
Kedua bola mata gadis itu berputar liar menatap ke segala arah.
Keringat dingin membanjiri wajahnya.
Bu Sarah melepas hijab yang masih menutupi kepala sang putri karena mengira Rain kegerahan.
" sayang...ini ibu dan ayah nak, Rain...." bisik bu Sarah di telinga sang putri berharap sang putri bisa kembali tenang.
Tapi sayang....
Usaha kedua orang itu tak membuahkan hasil.
Rain terus berteriak teriak tak karuan sembari mulai memukuli tubuhnya sendiri
Bugh..bugh..bugh....
Suara hantaman tangan Raib pada dadanya terdengar begitu menyayat hati.
Pak Ridho mengeratkan pelukannya agar putrinya itu berhenti menyakiti dirinya sendiri.
" mas Fakry, bisa tolong panggilkan dokter jaga ?? " pinta pak Ridho yang kini tengah mendekap tubuh dan kedua lengan Rain.
Sementara bu Sarah terlihat terdiam membisu, wajah wanita itu begitu pucat.
Ia berdiri mematung.
" i..i...iya pak, sebentar saya panggilkan " jawab Fakry tergagap.
Ia yang tengah menatap Rain dengan begitu terpesona karena melihat kecantikan gadis itu dengan rambut terurainya yang jelas tak pernah ia lihat sebelumnya tentu saja terkejut bukan main ketika tiba tiba pak Ridho memanggilnya.
Dengan langkah cepat Fakru segera melangkah keluar kamar.
Dan tak lama, ia kembali datang bersama dengan tiga orang tenaga medis yang dua di antaranya adalah dokter yang tadi juga turut memeriksa Rain.
Karena kondisi Rain yang sangat sulit untuk di kendalikan.
Akhirnya dokter memutuskan untuk menyuntikkan obat penenang pada gadis itu dari pada nanti Rain akan terus menyakiti dirinya sendiri.
Satu hal yang selalu di lakukan oleh korban seperti Rain, menyakiti dirinya karena merasa tubuhnya kotor dan tak pantas lagi untuk hidup.
Pak Ridho dan bu Sarah bernafas lega ketika Rain perlahan lahan menjadi tenang dan akhirnya kembali memejamkan matanya.
Begitupun dengan Fakry.
Pemuda itu nampak menghembuskan nafas lega melihat Rain mulai tenang dan perlahan memejamkan mata.
jam di dinding ruang UGD itu menunjuk angka dua yang itu artinya saat ini adalah j dua dini hari.
Rain baru benar benar terlihat tenang dalam tidurnya.
" buk...." pak Ridho menggenggam jemari sang istri yang terasa dingin dan basah.
" kita tidak boleh tumbang, demi Rain..apapun yang akan terjadi nanti, kita harus kuat.
Ibu bisa kan ?! " kata pria itu lembut dengan menatap wajah sang istri dalam dalam dan penuh permohonan.
Sebagai seorang ayah sekaligus seorang suami, ia paham betul apa yang kini tengah di rasakan sang istri.
Sehancur hancurnya dirinya, pastilah ia bisa lebih kuat di banding sang istri yang pasti jauh merasakan kehancuran yang lebih besar karena persamaan gender juga hubungan batin yang jauh lebih dalam karena bagaimanapun, sang putri adalah bagian dari tubuhnya dan pernah tumbuh di dalam tubuhnya hingga sembilan bulan lamanya.
Air mata mengalir deras membasahi pipi wanita cantik berhijab lebar itu meski tanpa suara.
Sungguh kentara jika wanita itu kini benar benar tengah terpukul.
Kebenaran ini benar benar menyayat hatinya dan seolah mampu menghancurkan dunianya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 105 Episodes
Comments
Bunda Aish
duh .. nyesek banget rasanya, gak tau harus bagaimana membantu korban perkosaan begini, karena bukan hanya fisik yang tersakiti tapi bathin dan harga diri yang terkoyak 😫
2024-12-24
0
Syamsudin Syamsudin
Astaghfirullah pdhl cm novel Tp nyesekkkk bngt ceritanya di bab ini
😭😭😭😭
2024-08-15
0
Mimik Pribadi
😭😭😭 Kasian Rain siapa yng tega memper*osa Rain anak SMA yng bru mau lulus,smpe mentalnya mengalami gangguan karna trauma berat.
2024-06-04
1