bab 15 melepaskan ( revisi )

Rhain betah berada di dalam kamarnya sendirian, sejak ia tahu akan kehamilannya, wajah gadis itu tak lagi terlihat ceria.

Hampir tak pernah lagi terlihat senyum apalagi tawa tersungging di bibir mungilnya itu.

Ia pun kini lebih sering menghabiskan waktunya di dalam kamar sendirian.

Setiap kedua orang tuanya datang menghampiri, ia akan berkata ia baik baik saja.

Atau...

Mungkin kehamilan membuatnya malas melakukan apa apa.

Pak Ridho dan bu Sarah sedang duduk di teras rumah ketika sebuah motor sport memasuki pelataran rumah mereka.

Fakry dengan langkah sedikit lebar menuju ke arah kedua orang tua Rhain itu. Setelah sebelumnya melepas helm dan turun dari motor mahalnya itu.

Pak Ridho terdengar menghela nafas.

Kedatangan pemuda itu setelah hampir seminggu lebih tak lagi pernah datang menemui sang putri mengingatkannya akan penolakan sang ibunda dari pemuda itu terhadap Rhain putrinya.

Seperti biasa Fakry mencium tangan kedua orang tua di hadapannya itu dan kemudian baru duduk setelah di persilahkan untuk duduk.

" jadi, ada apa mas Fakry datang kemari ?! " tanya pak Ridho berusaha setenang mungkin.

Walai sebenarnya kini hatinya tengah berdentum karena teringat ucapan bu Novi tentang Rhain.

Fakry sedikit merasa terkejut dengan pertanyaan pria itu,

nada suara pak Ridho terdengar berbeda di telinganya.

namun pemuda itu mencoba untuk berpikir positif.

" saya ingin mengajak Rhain untuk datang menjenguk mama saya di rumah sakit pak " jawab Fakry kemudian membuat pak Ridho menatapnya.

" untuk apa mas Fakry ?! " tanya pak Ridho lagi.

Bu Sarah mengusap lembut ounggung tangan suaminya itu.

Sementara itu, Fakry di buat semakin aneh dengan pria di hadapannya itu.

" putuskan hubungan di antara kalian, carilah wanita yang akan mendapat restu kedua orang tuamu.

Terutama ibumu " lanjut pak Ridho lagi.

Ia tak ingin berbasa basi lagi.

Fakry mengerutkan keningnya.

" pak Ridho, saya minta maaf atas sikap mama saya..tapi saya rasa itu juga adalah sikap yang wajar di lakukan oleh mama.

Mama hanya sedang terkejut " jelas Fakry pelan.

mata pak Ridho menatap nanar sosok pemuda di hadapannya itu.

Ia tahu, cinta pemuda ini terhadap Rhain itu tulus.

Tapi...

Rasanya itu belum cukup baginya untuk bisa mempercayakan sang putri pada pemuda ini.

Apalagi ia tahu tentang penolakan dari ibunda Fakry terhadap Rhain.

" putriku memang telah ternoda, tapi dia bukan barang bekas apa lagi sampah.

Bagi kami dia tetap yang paling berharga.

Kami pun tak akan begitu saja melepaskannya pada sembarang orang " kata pak Ridho lagi

" apa maksud bapak ?! " tanya Fakry kemudian.

" lepaskan putri kami, hanya karena dia yang telah ternoda apa menurutmu mamamu pantas menghinanya seperti itu ?! "

" pak...saya sudah katakan,

Sikap mama masih terbilang wajar, karena ini memang sangat mengejutkan baginya.

Karenanya, saya ingin mengajak Rhain untuk menemui mama saya.

Agar mama lebih bisa mengenal Rhain " jawab Fakry seolah tak mau kalah dan tak mau mamanya di salahkan atas sikapnya yang terkesan menolak Rhain.

" lagi pula, menurut saya wajar jika saya membawa Rhain untuk menemui mama saya.

kami butuh memperjuangkan hubungan kami ini.

Sejujurnya saya juga berharap Rhain mau datang atas inisiatifnya sendiri agar mama tahu Rhain yang terbaik untuk saya " jawab Fakry melanjutkan.

" saya tidak akan membiarkan putri saya mengemis restu dari orang yang jelas jelas sudah menolaknya.

Saya melahirkannya dengan bertaruh nyawa tidak untuk di jadikan bahan penolakan atas ibumu.

Seperti kau yang begitu berharga bagi ibumu, begitupun Rhain sangat berharga bagiku....ibunya.

Jadi...cukup sudah sampai di sini, carilah wanita lain dan lupakan putri kami.

Percayalah..kami sangat berterima kasih atas kebaikanmu ke pada kami selama ini terutama kepada putri kami.

Kami sungguh tak akan pernah lupa akan kebaikan kamu terhadap kami " kali ini bu Sarah lah yang bersuara.

pak Ridho memejamkan matanya sejenak, istrinya tengah tersinggung dan marah.

Wanita itu merasa jengah, mendengar Fakry seolah terus memojokkan Rhain.

Wajah Fakrt nampak pias mendengar ucapan demi ucapan wanita yang biasa terlihat kalem dan sabar itu.

Keningnya sedikit berkerut.

" kenapa...apa karena sayalah yang menginginkan Rhain, bapak dan ibu bersikap seangkuh ini kepada saya ?!

Bahkan setelah tahu mama saya terbaring di rumah sakit selama ini pun anda berdua tak berniat melihatnya ?! " Fakry seolah lepas kontrol.

Pak Ridho dan bu Sarah menatap pemuda itu dengan dalam.

Mereka jadi enggan mengatakan perihal kedatangan mereka ke rumah sakit sast itu.

" aku memutuskan hubungan apapun yang mungkin pernah ada di antara kita kak...."

Sebuah suara dari arah belakang membuat ketiga orang itu menoleh, terutama Fakry.

Pemuda itu segera bangkit dari duduknya dan melangkah menghampiri Rhain yang berdiri di ambang pintu.

" apa maksud kamu Rhai ,?! " tanya Fakry kemudian setelah ia berdiri di hadapan gadis yang kini tengah memakai hijab warna biru tua itu.

" maaf kak, aku tidak bisa menerima lamaran kakak " jawab Rhain memperjelas kata katanya.

Bagai tersambar petir rasanya Fakry mendengar penjelasan gadis itu.

Perlahan Fakry menggelengkan kepalanya.

" tidak Rhain, kamu tidak bisa berbuat seperti ini. Aku mencintaimu dengan tulus.

Soal mama dia hanya tidak bisa menerima janin dalam kandungan kamu, bukan kamu....

Jadi...jadi....

Hanya janin itu masalahnya, hanya janin itu...bukan kamu..." terang Fakry.

Dan tanpa sadar, kata katanya mampu menyulut emosi dua orang yang duduk di belakang sana.

" janin yang tak di inginkan mamamu itu adalah cucu kami,

Dan apa maksudmu adalah hendak meminta Rhain menggugurkan anaknya begitu ?! " sela pak Ridho.

Fakry nampak sedikit bingung.

" pak...tapi..."

" terlepas bagaimana caranya dia hadir, dia adalah cucu kami " sela pak Ridho

" tapi pak...,"

" kak...keputusanku sudah jelas,

Maaf aku tak bisa menerima lamaran kakak.

semoga kakak segera mendapatkan wanita yang sesuai dengan keinginan mama kakak " putus Rhain dan seketika membuat Fakry menatapnya dengan dalam.

" aku kecewa padamu Rhain, sepertinya kau lebih memilih mempertahankan hasil karya bajingan itu ketimbang diriku " kata Fakry kemudian penuh kekecewaan , suara pemuda itu pun terdengar bergetar.

Tatapan matanya nampak sekali memancarkan kekecewaan yang begitu dalam.

Tanpa pamit, pemuda itu memutar tubuhnya dan segera melangkah lebar menuju motor sportnya.

Selanjutnya dapat di lihat.

Fakry meninggalkan rumah Rhain dengan membawa kekecewaan yang dalam.

" Rhain...." panggil pak Ridho setelah kepergian Fakry.

" Rhain baik baik saja ayah, mungkin ini yang terbaik.

Rhain bukanlah pilihan yang tepat untuk kak Fakry.

Semoga kak Fakry segera dapat mendapatkan seseorang yang akan di restui mamanya " jawab Rhain kemudian berlalu meninggalkan kedua orang tuanya itu dan melangkah menuju tangga.

Kamarnya adalah tujuannya....

Terpopuler

Comments

Sabaku No Gaara

Sabaku No Gaara

ini jga ...bayikk tgu lah penyesalan muu

2024-05-31

0

Tuti Tyastuti

Tuti Tyastuti

sabar ya rain semangat💪

2024-05-31

0

Khafiza Achmad

Khafiza Achmad

ya,kasiannya kau nak yang sabar ya/Cry//Cry//Cry/

2024-05-31

0

lihat semua
Episodes
1 bab 1 malam penuh noda ( eevisi )
2 bab 2 kebenaran yang menyayat hati ( revisi )
3 bab 3 badai pasti berlalu.
4 bab 4 ingin bertanggung jawab ( revisi )
5 bab 5 " bangkitlah .... ( revusi )
6 bab 6 peristiwa kelam ( revisi )
7 bab 7 hancur berkeping keping
8 bab 8 meyakinkan ( revisi )
9 bab 9 mengajak keluar
10 bab 10 Hari lamaran ( revisi )
11 bab 11 tragedi di hari lamaran ( revisi )
12 bab 12 kenyataan pahit ( revisi )
13 bab 13 kenyataan pahit 2 ( revisi )
14 bab 14 memutuskan ( revisi )
15 bab 15 melepaskan ( revisi )
16 bab 16 kehilangan ( revisi )
17 bab 17 penyesalan Fakry dan Rexy ( revisi )
18 bab 18 kehidupan Rexy setelah 10 tahun ( revisi )
19 bab 19 karmakah. ( revisi )
20 bab 20 satu tahun yang lalu ( revisi )
21 bab 21 bertemu kembali ( revisi )
22 bab 22 salah paham ( revisi )
23 bab 23 rasa curiga Rexy ( revisi )
24 bab 24 semakin curiga revisi )
25 bab 25 mencari tahu. ( revisi )
26 bab 26 mencari tahu 2 ( revusi )
27 bab 27 hancur ( revisi )
28 bab 28 sakitnya hati Rexy ( revisi )
29 bab 29 sakitnya hatu Rexy 2 ( revisi )
30 bab 30 mengikuti ( revisi )
31 bab 31 terbongkar. ( revisi )
32 bab 32 terbongkar 2 ( revisi )
33 bab 33 ulang tahun rumah sakit ( revisi )
34 bab 34 Rhain dan Fakry ( revisi )
35 bab 35 bu Novi ( revisi )
36 bab 36 sebuah tuduhan. ( revisi )
37 bab 37 pesan terakhir bu Inggrid ( revisi )
38 bab 38 pengakuan Rexy ( revisi )
39 bab 39 Rexy yang tak berdaya ( revisi )
40 bab 40 kritis ( revisi )
41 bab 41 terlambat 1 ( revisi )
42 bab 42 terlambat 2
43 bab 42 ajakan menikah
44 bab 44 seolah mengklaim
45 bab 45 kembali
46 bab 46 persaingan di mulai
47 bab 47 pertemuan untuk kesekian kalinya
48 bab 48 memanfaatkan kesempatan.
49 bab 49 terkejut
50 bab 50 Rhain yang nelangsa.
51 bab 51 berusaha menjelaskan
52 bab 52 nenjelaskan 2
53 bab 53 menyesali diri
54 bab 54 panas
55 bab 55 menemui calon mertua
56 bab 56 menemui calon mertua 2
57 bab 57 pertanggung jawaban Rexy
58 bab 58 mencintai
59 bab 59 mulai memperkenalkan
60 bab 60 di akui
61 bab 61 kembali bertemu
62 bab 62 kemarahan dan ancaman Rhain.
63 bab 63 cemburu
64 bab 64 Kepribadian ganda.
65 bab 65 kelimpungan
66 bab 66 runtuh sudah
67 bab 67 berakhir dengan ....ya.....
68 bab 68 Rexy dan Rhain
69 bab 69 sah....
70 bab 70 masih dalam mode terkejut
71 bab 71 gila dan liar
72 bab 72 penganten baru
73 bab 73 pacaran
74 bab 74 baku hantam.
75 bab 75 merajuk
76 bab 76 menggoda
77 bab 77 mewujudkan
78 bab 78 masih berlanjut
79 bab 79 sebuah ancaman
80 bab 80 membalik ancaman
81 bab 81 awal kehancuran Marissa
82 bab 82 malam kelam untuk Marissa
83 bab 83 tragedi di hari resepsi pernikahan.
84 bab 84 hukuman untuk Marissa
85 bab 85 kritis
86 bab 86 maafkan
87 bab 87 hati penuh dendam....
88 bab 88 ikhlas memaafkan
89 bab 89 Marissa kini
90 bab 90 memprovokasi Rexy
91 bab 91 kesadaran Rexy.....
92 bab 92 kesadaran Rexy 2
93 bab 93 merawat
94 bab 94 sepenggal cerita tentang - nya.....
95 bab 95 rasa sakit hati Rexy
96 bab 96 menemui Marissa
97 bab 97 mengancam
98 bab 98 tak menggubris
99 bab 99 bukti cinta Rexy
100 bab 100 sesal Rhain
101 bab 101 kemesraan
102 bab 102 Marissa dan Igo
103 bab 103 niat Igo
104 bab 104 pamit
105 bab 105 kehidupan yang bahagia
Episodes

Updated 105 Episodes

1
bab 1 malam penuh noda ( eevisi )
2
bab 2 kebenaran yang menyayat hati ( revisi )
3
bab 3 badai pasti berlalu.
4
bab 4 ingin bertanggung jawab ( revisi )
5
bab 5 " bangkitlah .... ( revusi )
6
bab 6 peristiwa kelam ( revisi )
7
bab 7 hancur berkeping keping
8
bab 8 meyakinkan ( revisi )
9
bab 9 mengajak keluar
10
bab 10 Hari lamaran ( revisi )
11
bab 11 tragedi di hari lamaran ( revisi )
12
bab 12 kenyataan pahit ( revisi )
13
bab 13 kenyataan pahit 2 ( revisi )
14
bab 14 memutuskan ( revisi )
15
bab 15 melepaskan ( revisi )
16
bab 16 kehilangan ( revisi )
17
bab 17 penyesalan Fakry dan Rexy ( revisi )
18
bab 18 kehidupan Rexy setelah 10 tahun ( revisi )
19
bab 19 karmakah. ( revisi )
20
bab 20 satu tahun yang lalu ( revisi )
21
bab 21 bertemu kembali ( revisi )
22
bab 22 salah paham ( revisi )
23
bab 23 rasa curiga Rexy ( revisi )
24
bab 24 semakin curiga revisi )
25
bab 25 mencari tahu. ( revisi )
26
bab 26 mencari tahu 2 ( revusi )
27
bab 27 hancur ( revisi )
28
bab 28 sakitnya hati Rexy ( revisi )
29
bab 29 sakitnya hatu Rexy 2 ( revisi )
30
bab 30 mengikuti ( revisi )
31
bab 31 terbongkar. ( revisi )
32
bab 32 terbongkar 2 ( revisi )
33
bab 33 ulang tahun rumah sakit ( revisi )
34
bab 34 Rhain dan Fakry ( revisi )
35
bab 35 bu Novi ( revisi )
36
bab 36 sebuah tuduhan. ( revisi )
37
bab 37 pesan terakhir bu Inggrid ( revisi )
38
bab 38 pengakuan Rexy ( revisi )
39
bab 39 Rexy yang tak berdaya ( revisi )
40
bab 40 kritis ( revisi )
41
bab 41 terlambat 1 ( revisi )
42
bab 42 terlambat 2
43
bab 42 ajakan menikah
44
bab 44 seolah mengklaim
45
bab 45 kembali
46
bab 46 persaingan di mulai
47
bab 47 pertemuan untuk kesekian kalinya
48
bab 48 memanfaatkan kesempatan.
49
bab 49 terkejut
50
bab 50 Rhain yang nelangsa.
51
bab 51 berusaha menjelaskan
52
bab 52 nenjelaskan 2
53
bab 53 menyesali diri
54
bab 54 panas
55
bab 55 menemui calon mertua
56
bab 56 menemui calon mertua 2
57
bab 57 pertanggung jawaban Rexy
58
bab 58 mencintai
59
bab 59 mulai memperkenalkan
60
bab 60 di akui
61
bab 61 kembali bertemu
62
bab 62 kemarahan dan ancaman Rhain.
63
bab 63 cemburu
64
bab 64 Kepribadian ganda.
65
bab 65 kelimpungan
66
bab 66 runtuh sudah
67
bab 67 berakhir dengan ....ya.....
68
bab 68 Rexy dan Rhain
69
bab 69 sah....
70
bab 70 masih dalam mode terkejut
71
bab 71 gila dan liar
72
bab 72 penganten baru
73
bab 73 pacaran
74
bab 74 baku hantam.
75
bab 75 merajuk
76
bab 76 menggoda
77
bab 77 mewujudkan
78
bab 78 masih berlanjut
79
bab 79 sebuah ancaman
80
bab 80 membalik ancaman
81
bab 81 awal kehancuran Marissa
82
bab 82 malam kelam untuk Marissa
83
bab 83 tragedi di hari resepsi pernikahan.
84
bab 84 hukuman untuk Marissa
85
bab 85 kritis
86
bab 86 maafkan
87
bab 87 hati penuh dendam....
88
bab 88 ikhlas memaafkan
89
bab 89 Marissa kini
90
bab 90 memprovokasi Rexy
91
bab 91 kesadaran Rexy.....
92
bab 92 kesadaran Rexy 2
93
bab 93 merawat
94
bab 94 sepenggal cerita tentang - nya.....
95
bab 95 rasa sakit hati Rexy
96
bab 96 menemui Marissa
97
bab 97 mengancam
98
bab 98 tak menggubris
99
bab 99 bukti cinta Rexy
100
bab 100 sesal Rhain
101
bab 101 kemesraan
102
bab 102 Marissa dan Igo
103
bab 103 niat Igo
104
bab 104 pamit
105
bab 105 kehidupan yang bahagia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!