bab 3 badai pasti berlalu.

Telah hampir satu minggu sudah Rain di rawat di rumah sakit.

Kini ia tak lagi berada di ruang UGD, karena ia memang sudah di pindahkan ke ruang perawatan sejak beberapa hari yang lalu.

Meski kondisinya belum sepenuhnya sadar dan pulih,

Namun ia tak lagi histeris seperti beberapa hari kemaren.

Kondisi kejiwaan dan mental gadis berusia delapan belas tahun itu membuat Dokter yang memeriksanya turut merasa miris dan sangat prihatin.

Rain benar benar terpukul dengan kejadian yang telah menimpanya, hingga untuk sekedar berkata kata saja gadis itu seolah tak sanggup lagi.

Alhasil, untuk menumpahkan perasaannya, atau mungkin teringat dengan peristiwa itu, gadis itu memilih berteriak teriak dan menjerit jerit sembari berusaha terus melukai tubuhnya sendiri yang menurutnya telah kotor.

Suatu perasaan yang lazim di rasakan oleh hampir semua korban pemerkosaan.

Itulah sebabnya kenapa mereka sangat memerlukan pendampingan juga dukungan.

Dan tak jarang, gadis cantik bernama Raina Azzahwa Ghaisa itu bersikap linglung di suatu waktu.

Rain masih tetap dalam kondisi yang sama.

Belum ada perubahan bagus yang signifikan dalam beberapa hari ini.

Tatapan matanya masih saja terlihat kosong,

Ia masih tak menjawab sedikitpun ketika sedang di tanya, meski sang ayah atau sang ibu yang mencoba memberinya pertanyaan.

Al hasil....

mereka pun akhirnya masih enggan bertanya tentang siapa sosok yang telah melakukan itu kepadanya.

Meski saat ini gadis itu tak lagi sering menjerit jerit seperti sebelum sebelumnya.

Namun dokter dokter itu tahu, gadis itu tenggelam begitu dalam, dalam trauma yang sangat hebat.

hingga membuat jiwanya dan mentalnya terganggu.

kewarasan gadis itu kini jadi taruhannya.

" maaf bu, pak..dengan sangat terpaksa kami menyarankan putri bapak dan ibu di bawa ke psikiater saja sebelum semua terlambat.

Kami takut, keterpurukan dan rasa traumanya akan mampu membuat mental dan jiwanya lebih terganggu.

Kami telah membuat hasil visum juga hasil pemeriksaan uji laboratorium atas anak bapak dan ibu.

Dan hasilnya, anak ibu murni telah menjadi korban kekerasan seksual.

Jika bapak dan ibu ingin mendapatkan keadilan untuk putri bapak dan ibu, kami siap menyerahkan hasil visum dan hasil uji laboratorium itu sebagai barang bukti " kata dokter Iwan selaku dokter yang bertanggung jawab menangani Rain.

Jujur ia sangat berempati pada gadis cantik yang masih berusia belia itu.

Sungguh rasanya tak pantas jika gadis secantik dan selembut itu mendapat perlakuan seburuk itu.

Pak Ridho dan bu Sarah terdiam..

Pikiran kedua orang itu sama sama melayang kepada penjelasan dokter Iwan siang tadi tentang Raina.

Bukan mereka tak ingin anaknya mendapatkan ke adilan dengan menghukum seberat beratnya sang pelaku yang tak bermoral itu.

Mereka ingin, dan bahkan sangat ingin sebenarnya.

Dan andai jika bisa, ingin rasanya mereka sendiri yang menghukum seseorang itu dengan kedua tangan mereka sendiri.

Sungguh bejat apa yang sudah orang itu perbuat kepada putri semata wayang mereka yang telah mereka sayangi dengan begitu besar.

Telah mereka jaga dan mereka didik sepenuh hati dan sangat hati hati.

Lalu...siapa dia....

Apa hak dia melakukan kehancuran ini pada putri mereka ??

Pada Rain mereka ?!!

Bukan hanya mereka sebagai orang tua, semua warga kampung pun mengakui atas akhlak baik yang di miliki gadis cantik berhijab itu.

Tapi di balik itu....

Akankah putri mereka satu satunya masih akan memiliki masa depan jika namanya hancur setelah berita pelecehan terhadap dirinya menyebar ke seluruh pelosok negri.

Tidak...

Tidak...

Rain masih muda,

Masih ada harapan untuknya di masa depan, jika mereka bisa dengan cepat menyelamatkannya.

Dan kini satu harapan mereka gunakan sebagai pegangan untuk selanjutnya.

Saat ini mereka tengah di terjang badai.

Dan mereka yakin, badai iti pasti akan segera berlalu seiring dengan berjalannya waktu.

Kini mereka hanya butuh tegar dan kuat selagi badai itu masih menerjang mereka.

Cklek...

Pintu ruang perawatan itu terbuka, nampak pak Ridho masuk dengan membawa kantong berisi makanan.

Ia masih mengenakan stelan celana bahan warna hitam juga kemeja lengan panjang yang ia lipat hingga ke siku warna toska muda.

Sangat kentara jika ia baru pulang dari sekolah, karena ia yang merupakan kepala sekolah. Maka ia tak bisa mengajukan cuti begitu saja seperti sang istri.

Ia melangkah ke arah sang istri yang tengah sibuk menatap sang putri yang duduk di atas ranjang rumah sakit itu sembari memeluk kedua lututnya.

Ya...Rain duduk di atas ranjang rumah sakit dengan memeluk kedua lututnya.

Kepala gadis itu menoleh ke arah samping, tepatnya ke arah jendela yang berada di samping brankarnya.

Tatapan mata gadis itu terarah lurus ke arah luar jendela.

Tubuhnya bergoyang ke depan dan ke belakang berulang ulang kali.

Sesuatu yang selalu ia lakukan ketika ia sedang membuka matanya.

Tatapan mata gadis itu masih nampak setia terarah ke arah luar jendela.

" sayang...Rain " panggil pak Ridho lembut, jemari pria itu mengarah ke arah kepala gadis itu yang tertutup hijab.

Pak Ridho mengusapnya lembut.

Namun gadis itu tetap tak bergeming.

" Rain sudah tak makan tiga hari ini yah...hanya cairan infus yang masuk ke dalam tubuhnya " bu Sarah bersuara pelan.

Nada khawatir sangat jelas terdengar pada nada bicara wanita itu.

Bu Sarah berkali kali terdengar menghela nafas, begitupun dengan pak Ridho.

kedua pasangan suami istri sangat sedih, Rain sama sekali masih tak merespon keduanya.

Pak Ridho kembali terdengar menghela nafas.

" bagaimana keadaan Rain bu Sarah ?? " tanya Fakry yang tiba tiba sudah berdiri di ambang pintu.

Kedua pasangan suami istri itu menoleh.

Kedua kening pasangan suami istri itu berkerut.

Sudah sejak awal sang putri masuk rumah sakit ini, pemuda itu selalu menemani mereka.

Hingga membuat mereka merasa tidak enak.

" masih tetap sama mas Fakry, Rain masih belum merespon kami.

tapi meski begitu kami sedikit lega, setidaknya Rain tak lagi menjerit jerit seperti kemaren kemaren " jawab pak Ridho.

Ya... Fakry memang tak pernah absen menjenguk Rain di rumah sakit.

Kalau tidak pagi, ya sore seperti ini sepulang kuliah.

Terpopuler

Comments

Tuti Tyastuti

Tuti Tyastuti

semoga orang yg tega sm rain dapat hukum karma

2024-05-25

0

Sabaku No Gaara

Sabaku No Gaara

vote bunga iklan utk raina

2024-05-24

0

Ninik

Ninik

pak ridho knp malah mikirin nama baik y kalau aku jadi pak ridho justru ku laporin polisi orang tau ya wajar aja kan dia diperkosa dari pada nanti pas dah dewasa dia menikah suaminya mempertanyakan keprawanan. kecuali nikahnya sama Fahry g perlu ada pertanyaan dan jawaban karna Fahry dah tau semuanya dari awal

2024-05-24

0

lihat semua
Episodes
1 bab 1 malam penuh noda ( eevisi )
2 bab 2 kebenaran yang menyayat hati ( revisi )
3 bab 3 badai pasti berlalu.
4 bab 4 ingin bertanggung jawab ( revisi )
5 bab 5 " bangkitlah .... ( revusi )
6 bab 6 peristiwa kelam ( revisi )
7 bab 7 hancur berkeping keping
8 bab 8 meyakinkan ( revisi )
9 bab 9 mengajak keluar
10 bab 10 Hari lamaran ( revisi )
11 bab 11 tragedi di hari lamaran ( revisi )
12 bab 12 kenyataan pahit ( revisi )
13 bab 13 kenyataan pahit 2 ( revisi )
14 bab 14 memutuskan ( revisi )
15 bab 15 melepaskan ( revisi )
16 bab 16 kehilangan ( revisi )
17 bab 17 penyesalan Fakry dan Rexy ( revisi )
18 bab 18 kehidupan Rexy setelah 10 tahun ( revisi )
19 bab 19 karmakah. ( revisi )
20 bab 20 satu tahun yang lalu ( revisi )
21 bab 21 bertemu kembali ( revisi )
22 bab 22 salah paham ( revisi )
23 bab 23 rasa curiga Rexy ( revisi )
24 bab 24 semakin curiga revisi )
25 bab 25 mencari tahu. ( revisi )
26 bab 26 mencari tahu 2 ( revusi )
27 bab 27 hancur ( revisi )
28 bab 28 sakitnya hati Rexy ( revisi )
29 bab 29 sakitnya hatu Rexy 2 ( revisi )
30 bab 30 mengikuti ( revisi )
31 bab 31 terbongkar. ( revisi )
32 bab 32 terbongkar 2 ( revisi )
33 bab 33 ulang tahun rumah sakit ( revisi )
34 bab 34 Rhain dan Fakry ( revisi )
35 bab 35 bu Novi ( revisi )
36 bab 36 sebuah tuduhan. ( revisi )
37 bab 37 pesan terakhir bu Inggrid ( revisi )
38 bab 38 pengakuan Rexy ( revisi )
39 bab 39 Rexy yang tak berdaya ( revisi )
40 bab 40 kritis ( revisi )
41 bab 41 terlambat 1 ( revisi )
42 bab 42 terlambat 2
43 bab 42 ajakan menikah
44 bab 44 seolah mengklaim
45 bab 45 kembali
46 bab 46 persaingan di mulai
47 bab 47 pertemuan untuk kesekian kalinya
48 bab 48 memanfaatkan kesempatan.
49 bab 49 terkejut
50 bab 50 Rhain yang nelangsa.
51 bab 51 berusaha menjelaskan
52 bab 52 nenjelaskan 2
53 bab 53 menyesali diri
54 bab 54 panas
55 bab 55 menemui calon mertua
56 bab 56 menemui calon mertua 2
57 bab 57 pertanggung jawaban Rexy
58 bab 58 mencintai
59 bab 59 mulai memperkenalkan
60 bab 60 di akui
61 bab 61 kembali bertemu
62 bab 62 kemarahan dan ancaman Rhain.
63 bab 63 cemburu
64 bab 64 Kepribadian ganda.
65 bab 65 kelimpungan
66 bab 66 runtuh sudah
67 bab 67 berakhir dengan ....ya.....
68 bab 68 Rexy dan Rhain
69 bab 69 sah....
70 bab 70 masih dalam mode terkejut
71 bab 71 gila dan liar
72 bab 72 penganten baru
73 bab 73 pacaran
74 bab 74 baku hantam.
75 bab 75 merajuk
76 bab 76 menggoda
77 bab 77 mewujudkan
78 bab 78 masih berlanjut
79 bab 79 sebuah ancaman
80 bab 80 membalik ancaman
81 bab 81 awal kehancuran Marissa
82 bab 82 malam kelam untuk Marissa
83 bab 83 tragedi di hari resepsi pernikahan.
84 bab 84 hukuman untuk Marissa
85 bab 85 kritis
86 bab 86 maafkan
87 bab 87 hati penuh dendam....
88 bab 88 ikhlas memaafkan
89 bab 89 Marissa kini
90 bab 90 memprovokasi Rexy
91 bab 91 kesadaran Rexy.....
92 bab 92 kesadaran Rexy 2
93 bab 93 merawat
94 bab 94 sepenggal cerita tentang - nya.....
95 bab 95 rasa sakit hati Rexy
96 bab 96 menemui Marissa
97 bab 97 mengancam
98 bab 98 tak menggubris
99 bab 99 bukti cinta Rexy
100 bab 100 sesal Rhain
101 bab 101 kemesraan
102 bab 102 Marissa dan Igo
103 bab 103 niat Igo
104 bab 104 pamit
105 bab 105 kehidupan yang bahagia
Episodes

Updated 105 Episodes

1
bab 1 malam penuh noda ( eevisi )
2
bab 2 kebenaran yang menyayat hati ( revisi )
3
bab 3 badai pasti berlalu.
4
bab 4 ingin bertanggung jawab ( revisi )
5
bab 5 " bangkitlah .... ( revusi )
6
bab 6 peristiwa kelam ( revisi )
7
bab 7 hancur berkeping keping
8
bab 8 meyakinkan ( revisi )
9
bab 9 mengajak keluar
10
bab 10 Hari lamaran ( revisi )
11
bab 11 tragedi di hari lamaran ( revisi )
12
bab 12 kenyataan pahit ( revisi )
13
bab 13 kenyataan pahit 2 ( revisi )
14
bab 14 memutuskan ( revisi )
15
bab 15 melepaskan ( revisi )
16
bab 16 kehilangan ( revisi )
17
bab 17 penyesalan Fakry dan Rexy ( revisi )
18
bab 18 kehidupan Rexy setelah 10 tahun ( revisi )
19
bab 19 karmakah. ( revisi )
20
bab 20 satu tahun yang lalu ( revisi )
21
bab 21 bertemu kembali ( revisi )
22
bab 22 salah paham ( revisi )
23
bab 23 rasa curiga Rexy ( revisi )
24
bab 24 semakin curiga revisi )
25
bab 25 mencari tahu. ( revisi )
26
bab 26 mencari tahu 2 ( revusi )
27
bab 27 hancur ( revisi )
28
bab 28 sakitnya hati Rexy ( revisi )
29
bab 29 sakitnya hatu Rexy 2 ( revisi )
30
bab 30 mengikuti ( revisi )
31
bab 31 terbongkar. ( revisi )
32
bab 32 terbongkar 2 ( revisi )
33
bab 33 ulang tahun rumah sakit ( revisi )
34
bab 34 Rhain dan Fakry ( revisi )
35
bab 35 bu Novi ( revisi )
36
bab 36 sebuah tuduhan. ( revisi )
37
bab 37 pesan terakhir bu Inggrid ( revisi )
38
bab 38 pengakuan Rexy ( revisi )
39
bab 39 Rexy yang tak berdaya ( revisi )
40
bab 40 kritis ( revisi )
41
bab 41 terlambat 1 ( revisi )
42
bab 42 terlambat 2
43
bab 42 ajakan menikah
44
bab 44 seolah mengklaim
45
bab 45 kembali
46
bab 46 persaingan di mulai
47
bab 47 pertemuan untuk kesekian kalinya
48
bab 48 memanfaatkan kesempatan.
49
bab 49 terkejut
50
bab 50 Rhain yang nelangsa.
51
bab 51 berusaha menjelaskan
52
bab 52 nenjelaskan 2
53
bab 53 menyesali diri
54
bab 54 panas
55
bab 55 menemui calon mertua
56
bab 56 menemui calon mertua 2
57
bab 57 pertanggung jawaban Rexy
58
bab 58 mencintai
59
bab 59 mulai memperkenalkan
60
bab 60 di akui
61
bab 61 kembali bertemu
62
bab 62 kemarahan dan ancaman Rhain.
63
bab 63 cemburu
64
bab 64 Kepribadian ganda.
65
bab 65 kelimpungan
66
bab 66 runtuh sudah
67
bab 67 berakhir dengan ....ya.....
68
bab 68 Rexy dan Rhain
69
bab 69 sah....
70
bab 70 masih dalam mode terkejut
71
bab 71 gila dan liar
72
bab 72 penganten baru
73
bab 73 pacaran
74
bab 74 baku hantam.
75
bab 75 merajuk
76
bab 76 menggoda
77
bab 77 mewujudkan
78
bab 78 masih berlanjut
79
bab 79 sebuah ancaman
80
bab 80 membalik ancaman
81
bab 81 awal kehancuran Marissa
82
bab 82 malam kelam untuk Marissa
83
bab 83 tragedi di hari resepsi pernikahan.
84
bab 84 hukuman untuk Marissa
85
bab 85 kritis
86
bab 86 maafkan
87
bab 87 hati penuh dendam....
88
bab 88 ikhlas memaafkan
89
bab 89 Marissa kini
90
bab 90 memprovokasi Rexy
91
bab 91 kesadaran Rexy.....
92
bab 92 kesadaran Rexy 2
93
bab 93 merawat
94
bab 94 sepenggal cerita tentang - nya.....
95
bab 95 rasa sakit hati Rexy
96
bab 96 menemui Marissa
97
bab 97 mengancam
98
bab 98 tak menggubris
99
bab 99 bukti cinta Rexy
100
bab 100 sesal Rhain
101
bab 101 kemesraan
102
bab 102 Marissa dan Igo
103
bab 103 niat Igo
104
bab 104 pamit
105
bab 105 kehidupan yang bahagia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!