Telah hampir satu minggu sudah Rain di rawat di rumah sakit.
Kini ia tak lagi berada di ruang UGD, karena ia memang sudah di pindahkan ke ruang perawatan sejak beberapa hari yang lalu.
Meski kondisinya belum sepenuhnya sadar dan pulih,
Namun ia tak lagi histeris seperti beberapa hari kemaren.
Kondisi kejiwaan dan mental gadis berusia delapan belas tahun itu membuat Dokter yang memeriksanya turut merasa miris dan sangat prihatin.
Rain benar benar terpukul dengan kejadian yang telah menimpanya, hingga untuk sekedar berkata kata saja gadis itu seolah tak sanggup lagi.
Alhasil, untuk menumpahkan perasaannya, atau mungkin teringat dengan peristiwa itu, gadis itu memilih berteriak teriak dan menjerit jerit sembari berusaha terus melukai tubuhnya sendiri yang menurutnya telah kotor.
Suatu perasaan yang lazim di rasakan oleh hampir semua korban pemerkosaan.
Itulah sebabnya kenapa mereka sangat memerlukan pendampingan juga dukungan.
Dan tak jarang, gadis cantik bernama Raina Azzahwa Ghaisa itu bersikap linglung di suatu waktu.
Rain masih tetap dalam kondisi yang sama.
Belum ada perubahan bagus yang signifikan dalam beberapa hari ini.
Tatapan matanya masih saja terlihat kosong,
Ia masih tak menjawab sedikitpun ketika sedang di tanya, meski sang ayah atau sang ibu yang mencoba memberinya pertanyaan.
Al hasil....
mereka pun akhirnya masih enggan bertanya tentang siapa sosok yang telah melakukan itu kepadanya.
Meski saat ini gadis itu tak lagi sering menjerit jerit seperti sebelum sebelumnya.
Namun dokter dokter itu tahu, gadis itu tenggelam begitu dalam, dalam trauma yang sangat hebat.
hingga membuat jiwanya dan mentalnya terganggu.
kewarasan gadis itu kini jadi taruhannya.
" maaf bu, pak..dengan sangat terpaksa kami menyarankan putri bapak dan ibu di bawa ke psikiater saja sebelum semua terlambat.
Kami takut, keterpurukan dan rasa traumanya akan mampu membuat mental dan jiwanya lebih terganggu.
Kami telah membuat hasil visum juga hasil pemeriksaan uji laboratorium atas anak bapak dan ibu.
Dan hasilnya, anak ibu murni telah menjadi korban kekerasan seksual.
Jika bapak dan ibu ingin mendapatkan keadilan untuk putri bapak dan ibu, kami siap menyerahkan hasil visum dan hasil uji laboratorium itu sebagai barang bukti " kata dokter Iwan selaku dokter yang bertanggung jawab menangani Rain.
Jujur ia sangat berempati pada gadis cantik yang masih berusia belia itu.
Sungguh rasanya tak pantas jika gadis secantik dan selembut itu mendapat perlakuan seburuk itu.
Pak Ridho dan bu Sarah terdiam..
Pikiran kedua orang itu sama sama melayang kepada penjelasan dokter Iwan siang tadi tentang Raina.
Bukan mereka tak ingin anaknya mendapatkan ke adilan dengan menghukum seberat beratnya sang pelaku yang tak bermoral itu.
Mereka ingin, dan bahkan sangat ingin sebenarnya.
Dan andai jika bisa, ingin rasanya mereka sendiri yang menghukum seseorang itu dengan kedua tangan mereka sendiri.
Sungguh bejat apa yang sudah orang itu perbuat kepada putri semata wayang mereka yang telah mereka sayangi dengan begitu besar.
Telah mereka jaga dan mereka didik sepenuh hati dan sangat hati hati.
Lalu...siapa dia....
Apa hak dia melakukan kehancuran ini pada putri mereka ??
Pada Rain mereka ?!!
Bukan hanya mereka sebagai orang tua, semua warga kampung pun mengakui atas akhlak baik yang di miliki gadis cantik berhijab itu.
Tapi di balik itu....
Akankah putri mereka satu satunya masih akan memiliki masa depan jika namanya hancur setelah berita pelecehan terhadap dirinya menyebar ke seluruh pelosok negri.
Tidak...
Tidak...
Rain masih muda,
Masih ada harapan untuknya di masa depan, jika mereka bisa dengan cepat menyelamatkannya.
Dan kini satu harapan mereka gunakan sebagai pegangan untuk selanjutnya.
Saat ini mereka tengah di terjang badai.
Dan mereka yakin, badai iti pasti akan segera berlalu seiring dengan berjalannya waktu.
Kini mereka hanya butuh tegar dan kuat selagi badai itu masih menerjang mereka.
Cklek...
Pintu ruang perawatan itu terbuka, nampak pak Ridho masuk dengan membawa kantong berisi makanan.
Ia masih mengenakan stelan celana bahan warna hitam juga kemeja lengan panjang yang ia lipat hingga ke siku warna toska muda.
Sangat kentara jika ia baru pulang dari sekolah, karena ia yang merupakan kepala sekolah. Maka ia tak bisa mengajukan cuti begitu saja seperti sang istri.
Ia melangkah ke arah sang istri yang tengah sibuk menatap sang putri yang duduk di atas ranjang rumah sakit itu sembari memeluk kedua lututnya.
Ya...Rain duduk di atas ranjang rumah sakit dengan memeluk kedua lututnya.
Kepala gadis itu menoleh ke arah samping, tepatnya ke arah jendela yang berada di samping brankarnya.
Tatapan mata gadis itu terarah lurus ke arah luar jendela.
Tubuhnya bergoyang ke depan dan ke belakang berulang ulang kali.
Sesuatu yang selalu ia lakukan ketika ia sedang membuka matanya.
Tatapan mata gadis itu masih nampak setia terarah ke arah luar jendela.
" sayang...Rain " panggil pak Ridho lembut, jemari pria itu mengarah ke arah kepala gadis itu yang tertutup hijab.
Pak Ridho mengusapnya lembut.
Namun gadis itu tetap tak bergeming.
" Rain sudah tak makan tiga hari ini yah...hanya cairan infus yang masuk ke dalam tubuhnya " bu Sarah bersuara pelan.
Nada khawatir sangat jelas terdengar pada nada bicara wanita itu.
Bu Sarah berkali kali terdengar menghela nafas, begitupun dengan pak Ridho.
kedua pasangan suami istri sangat sedih, Rain sama sekali masih tak merespon keduanya.
Pak Ridho kembali terdengar menghela nafas.
" bagaimana keadaan Rain bu Sarah ?? " tanya Fakry yang tiba tiba sudah berdiri di ambang pintu.
Kedua pasangan suami istri itu menoleh.
Kedua kening pasangan suami istri itu berkerut.
Sudah sejak awal sang putri masuk rumah sakit ini, pemuda itu selalu menemani mereka.
Hingga membuat mereka merasa tidak enak.
" masih tetap sama mas Fakry, Rain masih belum merespon kami.
tapi meski begitu kami sedikit lega, setidaknya Rain tak lagi menjerit jerit seperti kemaren kemaren " jawab pak Ridho.
Ya... Fakry memang tak pernah absen menjenguk Rain di rumah sakit.
Kalau tidak pagi, ya sore seperti ini sepulang kuliah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 105 Episodes
Comments
Tuti Tyastuti
semoga orang yg tega sm rain dapat hukum karma
2024-05-25
0
Sabaku No Gaara
vote bunga iklan utk raina
2024-05-24
0
Ninik
pak ridho knp malah mikirin nama baik y kalau aku jadi pak ridho justru ku laporin polisi orang tau ya wajar aja kan dia diperkosa dari pada nanti pas dah dewasa dia menikah suaminya mempertanyakan keprawanan. kecuali nikahnya sama Fahry g perlu ada pertanyaan dan jawaban karna Fahry dah tau semuanya dari awal
2024-05-24
0