bab 5 " bangkitlah .... ( revusi )

Dengan sabar dan telaten, dan meski menyita begitu banyak waktu dan tenaga.

Pak Ridho dan bu Sarah tak putus asa terus membawa Rain ke psikiater.

meski belum terlihat perkembangan yang signifikan, tapi kini, setelah hampir dua minggu menjalani terapi. Rain mulai mau merespon ketika ia diajak bicara terutama oleh kedua orang tuanya.

Hari ini, gadis cantik berhijab itu nampak duduk sendirian di kursi yang ada di taman mini depan rumahnya.

Pak Ridho dan bu Sarah belum pulang dari sekolah.

Kedua orang tua Rain itu memang telah kembali pada aktifitas mereka sejak satu minggu yang lalu, ketika di rasa Rain mulai bisa untuk di tinggalkan.

Rain di temani bik Jumi dan pak Sarto,

Tukang kebun dan pembantu rumah tangga keluarganya.

Keduanya juga merupakan pasangan suami istri yang telah sejak kedua orang tuanya menikah mereka sudah ikut pak Ridho dan bu Sarah.

Karena sebelumnya, bik Jumi dan Pak Sarto bekerja kepada kedua orang tua bu Sarah di Surabaya.

Dan ketika kedua pasangan suami istri itu mendapat promosi di kota pelajar ini mereka pun turut ikut serta.

Sebuah motor sport nampak memasuki pelataran rumah itu setelah pagar depan di bukakan oleh pak Sarto suami bik Jumi.

Seorang pemuda tampan berkulit kuning dan berhidung mancung serta badan yang terlihat tegap dan atletis terlihat turun dari motor itu,

Tadi sebelum ke sini pemuda itu telah izin kepada pak Ridho dan bu Sarah kalau ia ingin mengunjungi Rain.

Hari ini ia libur kuliah.

Dan ia ingin menemui gadis itu setelah hampir empat hari ia tak melihat gadis itu karena kesibukannya kuliah dan mengurus bengkel barunya.

" mas Fakry...kapan datang mas ?! " sapa bik Jumi ketika ia keluar dari dalam rumah dengan membawa nampan berisi piring yang di isi dengan irisan buah mangga mengkal dan segelas air sirup dingin, kepada sosok pemuda yang baru datang itu dan ternyata memang adalah Fakry.

pemuda dengan nama Alfakry Haikal Kamal Rosyid.

Dan yang lebih sering di kenal dengan panggilan Fakry.

Fakry tersenyum lembut.

" barusan aja bik, mumpung libur...mau nengokin calon bini.

Udah kangen aja, tiga hari gak ketemu..." jawab Fakry dengan meletakkan satu telapak tangannya di pinggir bibirnya dan sedikit merendahkan nada suaranya.

Dan mirip seperti seorang yang tengah berbisik dan takut kalau akan ada orang lain yang mendengarnya.

Bik Jumi tertawa renyah.

" semoga lancar deh mas sampai hari h....kayaknya udah dapet lampu hijau nih dari bapak sama ibu " jawab bik Jumi.

" masih abu abu bik...." jawab Fakry sembari terkekeh, walau ada sekelumit rasa gelisah karena pak Ridho yang tak kunjung memberi ya respon kembali setelah perbincangan singkat keduanya beberapa waktu yang lalu.

ia sangat berharap niatnya menikahi Rain walau apapun yang telah menimpa gadis itu akan di restui kedua orag tua gadis itu.

Ia bahkan telah mempersiapkan diri untuk hal itu.

Seperti sekarang ini,

Ia telah membuka bengkel sepeda motor dan mobil dengan biaya patungan dengan sahabat sahabatnya karena ia ingin berpenghasilan sendiri setelah berhasil mempersunting Raina nanti.

" jangan putus asa mas, mas Fakry orang baik...jarang laki laki seperti mas Fakry yang masih mau menerima seorang wanita dengan segala masa lalunya.

saya yakin bapak sama ibu juga tahu itu.

Hanya saja mungkin ada alasan lain yang membuat bapak sama ibu belum ngasih lampu hijau "

" iya bik....mungkin juga dari Rainnya sendiri yang juga masih ragu atau justru tidak mau sama saya.

Makanya sekarang, selagi ada waktu saya mau manfaatin sebaik mungkin.

Doain ya bik " pinta Fakry sembari menangkup kedua telapak tangannya di depan dada.

" pasti mas...." jawab bik Jumi sembari kembali tersenyum.

" mbak Rain tuh....ada di taman liat ikan. Ini juga saya ngasih ini buat mbak Rain " kata bik Jum lagi sembari menunjuk ke satu tempat dengan jari telunjuknya.

Fakry sempat mengikuti arah tunjuk bik Jumi, sebelum perhatiannya tertarik pada irisan buah mangga mengkal di atas nampan.

" mangga....?! Mengkal ?! " tanya Fakry agak mengerutkan keningnya.

" heem....mbak Rain sendiri yang minta "

" Rain...minta sendiri, dia ngomong bik... ?! " tanya Fakry seolah tak percaya jika gadis itu mau bicara.

" heemmm...." jawab bik Jumi sembari menganggukkan kepalanya meyakinkan Fakry.

" sini, biar aku yang ngasih...bolehkan ?! " tawar Fakry.

" ya sudah ini mas....makasih ya, bik Jum lanjut di belakang kalau gitu ya " pamit bik Jum setelah Fakry mengambil alih nampan berisi irisan mangga mengkal dan segelas air sirup dingin.

Dengan langkah santai, pemuda itu melangkah ke arah Rain yang tengah duduk anteng di bangkunya sembari menatap ikan yang terus berenang ke sana kemari di dalam kolam di hadapannya.

" hai...boleh aku duduk ?! " sapa Fakry kepada Rain.

Sejenak gadis berhijab coklat susu itu mendongak menatapnya.

Namun sejurus kemudian, ia kembali mengalihkan pandangannya pada kolam ikan di hadapannya.

Tanpa menjawab.

Fakry meletakkan nampan yang ia bawa di sisi Rain duduk.

Nampaknya pemuda itu tak tersinggung atas sikap gadis itu.

Dan kemudian dirinya duduk di bangku berbeda yang ada di samping gadis itu.

" aku dengar kau sudah jauh lebih baik, aku senang mendengarnya.

Kata bik Jumi katanya kamu minta mangga...itu " kata Fakry lagi.

Rain tak menjawab, tatapan matanya tak beralih dari ikan ikan yang berenang di kolam.

Sesekali ia melempar makanan ikan ke dalam kolam.

" aku tahu kau bisa mendengar apa yang aku katakan. Dan aku juga ingin kau tahu...kau tak sendirian.

Bukan hanya kau gadis dengan luka seperti ini.

Selain ayah dan ibumu, ada aku juga yang akan selalu siap mendukungmu " kata Fakry lagi dan mampu membuat gadis itu kembali menoleh kepadanya.

Walau sejenak.

Fakry menatap dalam gadis itu yang kembali mengalihkan pandangannya pada kolam ikan di hadapannya.

Entah mengapa melihat wajah pemuda itu, hati Rain terasa semakin sakit.

Ia ingat...

Pemuda itu yang selalu menyapanya dengan senyuman sopan yang disertai dengan anggukan jika tak sengaja mereka bertemu di masjid.

Atau ketika ia pulang sekolah tanpa di jemput sang ayah.

Fakry menghela nafas.

" mau mendengarkan ceritaku ?! " kata Fakry kemudian.

Rain masih diam.

" aku mengenal seorang gadis, dia terlihat sangat ceria dan tampak begitu riang saat bersama kedua orang tuanya.

Senyum lebar selalu tersungging di bibirnya setiap kulihat dia bersama ayah dan ibunya.

Dia juga terlihat ramah dan sopan kepada siapa saja. Tapi sayang...gadis itu sangat sulit untuk di dekati.

Jadilah aku hanya bisa memperhatikannya dari jauh dan menyapanya dengan senyuman saja " kata kata Fakry terjeda dengan sebuah helaan nafas.

" sialnya aku menyukainya sudah sejak lama. Sejak ia masih memakai seragam biru putih dulu.

Terkadang aku merasa lucu karena bagaimana bisa aku menyukai seorang bocil.

Tapi....

Itu adalah nyata, gadis itu sungguh memiliki kepribadian yang mampu membuat siapa saja jatuh hati kepadanya, termasuk aku.

Dan gadis itu adalah Raina Azzahwa Ghaisa Aswhar " lanjut Fakry lagi.

Kata kata Fakry kali ini mampu membuat Rain berhenti dari kegiatannya melempar makanan ikan ke dalam kolam.

Gadis itu membisu dalam diamnya.

" Rain yang ku kenal adalah sosok yang berhati besar dan seorang yang tak pantang menyerah.

Bangkitlah....kau tak pantas untuk terpuruk seperti ini.

Ada begitu banyak orang yang menyayangimu selain kedua orang tuamu.

Termasuk aku..." pelan tapi pasti, pemuda itu berusaha membangkitkan semangat dan percaya diri gadis di hadapannya itu sekaligus mencoba menyampaikan tentang perasaannya.

Tak ada jawaban.

Rain masih terdiam dan membisu.

Bayang bayang kelam kejadian sore itu kembali menggelayuti pikirannya.

Terpopuler

Comments

Tuti Tyastuti

Tuti Tyastuti

lanjut thor

2024-05-25

0

Tuti Tyastuti

Tuti Tyastuti

ayo semangat ran💪💪💪

2024-05-25

0

lihat semua
Episodes
1 bab 1 malam penuh noda ( eevisi )
2 bab 2 kebenaran yang menyayat hati ( revisi )
3 bab 3 badai pasti berlalu.
4 bab 4 ingin bertanggung jawab ( revisi )
5 bab 5 " bangkitlah .... ( revusi )
6 bab 6 peristiwa kelam ( revisi )
7 bab 7 hancur berkeping keping
8 bab 8 meyakinkan ( revisi )
9 bab 9 mengajak keluar
10 bab 10 Hari lamaran ( revisi )
11 bab 11 tragedi di hari lamaran ( revisi )
12 bab 12 kenyataan pahit ( revisi )
13 bab 13 kenyataan pahit 2 ( revisi )
14 bab 14 memutuskan ( revisi )
15 bab 15 melepaskan ( revisi )
16 bab 16 kehilangan ( revisi )
17 bab 17 penyesalan Fakry dan Rexy ( revisi )
18 bab 18 kehidupan Rexy setelah 10 tahun ( revisi )
19 bab 19 karmakah. ( revisi )
20 bab 20 satu tahun yang lalu ( revisi )
21 bab 21 bertemu kembali ( revisi )
22 bab 22 salah paham ( revisi )
23 bab 23 rasa curiga Rexy ( revisi )
24 bab 24 semakin curiga revisi )
25 bab 25 mencari tahu. ( revisi )
26 bab 26 mencari tahu 2 ( revusi )
27 bab 27 hancur ( revisi )
28 bab 28 sakitnya hati Rexy ( revisi )
29 bab 29 sakitnya hatu Rexy 2 ( revisi )
30 bab 30 mengikuti ( revisi )
31 bab 31 terbongkar. ( revisi )
32 bab 32 terbongkar 2 ( revisi )
33 bab 33 ulang tahun rumah sakit ( revisi )
34 bab 34 Rhain dan Fakry ( revisi )
35 bab 35 bu Novi ( revisi )
36 bab 36 sebuah tuduhan. ( revisi )
37 bab 37 pesan terakhir bu Inggrid ( revisi )
38 bab 38 pengakuan Rexy ( revisi )
39 bab 39 Rexy yang tak berdaya ( revisi )
40 bab 40 kritis ( revisi )
41 bab 41 terlambat 1 ( revisi )
42 bab 42 terlambat 2
43 bab 42 ajakan menikah
44 bab 44 seolah mengklaim
45 bab 45 kembali
46 bab 46 persaingan di mulai
47 bab 47 pertemuan untuk kesekian kalinya
48 bab 48 memanfaatkan kesempatan.
49 bab 49 terkejut
50 bab 50 Rhain yang nelangsa.
51 bab 51 berusaha menjelaskan
52 bab 52 nenjelaskan 2
53 bab 53 menyesali diri
54 bab 54 panas
55 bab 55 menemui calon mertua
56 bab 56 menemui calon mertua 2
57 bab 57 pertanggung jawaban Rexy
58 bab 58 mencintai
59 bab 59 mulai memperkenalkan
60 bab 60 di akui
61 bab 61 kembali bertemu
62 bab 62 kemarahan dan ancaman Rhain.
63 bab 63 cemburu
64 bab 64 Kepribadian ganda.
65 bab 65 kelimpungan
66 bab 66 runtuh sudah
67 bab 67 berakhir dengan ....ya.....
68 bab 68 Rexy dan Rhain
69 bab 69 sah....
70 bab 70 masih dalam mode terkejut
71 bab 71 gila dan liar
72 bab 72 penganten baru
73 bab 73 pacaran
74 bab 74 baku hantam.
75 bab 75 merajuk
76 bab 76 menggoda
77 bab 77 mewujudkan
78 bab 78 masih berlanjut
79 bab 79 sebuah ancaman
80 bab 80 membalik ancaman
81 bab 81 awal kehancuran Marissa
82 bab 82 malam kelam untuk Marissa
83 bab 83 tragedi di hari resepsi pernikahan.
84 bab 84 hukuman untuk Marissa
85 bab 85 kritis
86 bab 86 maafkan
87 bab 87 hati penuh dendam....
88 bab 88 ikhlas memaafkan
89 bab 89 Marissa kini
90 bab 90 memprovokasi Rexy
91 bab 91 kesadaran Rexy.....
92 bab 92 kesadaran Rexy 2
93 bab 93 merawat
94 bab 94 sepenggal cerita tentang - nya.....
95 bab 95 rasa sakit hati Rexy
96 bab 96 menemui Marissa
97 bab 97 mengancam
98 bab 98 tak menggubris
99 bab 99 bukti cinta Rexy
100 bab 100 sesal Rhain
101 bab 101 kemesraan
102 bab 102 Marissa dan Igo
103 bab 103 niat Igo
104 bab 104 pamit
105 bab 105 kehidupan yang bahagia
Episodes

Updated 105 Episodes

1
bab 1 malam penuh noda ( eevisi )
2
bab 2 kebenaran yang menyayat hati ( revisi )
3
bab 3 badai pasti berlalu.
4
bab 4 ingin bertanggung jawab ( revisi )
5
bab 5 " bangkitlah .... ( revusi )
6
bab 6 peristiwa kelam ( revisi )
7
bab 7 hancur berkeping keping
8
bab 8 meyakinkan ( revisi )
9
bab 9 mengajak keluar
10
bab 10 Hari lamaran ( revisi )
11
bab 11 tragedi di hari lamaran ( revisi )
12
bab 12 kenyataan pahit ( revisi )
13
bab 13 kenyataan pahit 2 ( revisi )
14
bab 14 memutuskan ( revisi )
15
bab 15 melepaskan ( revisi )
16
bab 16 kehilangan ( revisi )
17
bab 17 penyesalan Fakry dan Rexy ( revisi )
18
bab 18 kehidupan Rexy setelah 10 tahun ( revisi )
19
bab 19 karmakah. ( revisi )
20
bab 20 satu tahun yang lalu ( revisi )
21
bab 21 bertemu kembali ( revisi )
22
bab 22 salah paham ( revisi )
23
bab 23 rasa curiga Rexy ( revisi )
24
bab 24 semakin curiga revisi )
25
bab 25 mencari tahu. ( revisi )
26
bab 26 mencari tahu 2 ( revusi )
27
bab 27 hancur ( revisi )
28
bab 28 sakitnya hati Rexy ( revisi )
29
bab 29 sakitnya hatu Rexy 2 ( revisi )
30
bab 30 mengikuti ( revisi )
31
bab 31 terbongkar. ( revisi )
32
bab 32 terbongkar 2 ( revisi )
33
bab 33 ulang tahun rumah sakit ( revisi )
34
bab 34 Rhain dan Fakry ( revisi )
35
bab 35 bu Novi ( revisi )
36
bab 36 sebuah tuduhan. ( revisi )
37
bab 37 pesan terakhir bu Inggrid ( revisi )
38
bab 38 pengakuan Rexy ( revisi )
39
bab 39 Rexy yang tak berdaya ( revisi )
40
bab 40 kritis ( revisi )
41
bab 41 terlambat 1 ( revisi )
42
bab 42 terlambat 2
43
bab 42 ajakan menikah
44
bab 44 seolah mengklaim
45
bab 45 kembali
46
bab 46 persaingan di mulai
47
bab 47 pertemuan untuk kesekian kalinya
48
bab 48 memanfaatkan kesempatan.
49
bab 49 terkejut
50
bab 50 Rhain yang nelangsa.
51
bab 51 berusaha menjelaskan
52
bab 52 nenjelaskan 2
53
bab 53 menyesali diri
54
bab 54 panas
55
bab 55 menemui calon mertua
56
bab 56 menemui calon mertua 2
57
bab 57 pertanggung jawaban Rexy
58
bab 58 mencintai
59
bab 59 mulai memperkenalkan
60
bab 60 di akui
61
bab 61 kembali bertemu
62
bab 62 kemarahan dan ancaman Rhain.
63
bab 63 cemburu
64
bab 64 Kepribadian ganda.
65
bab 65 kelimpungan
66
bab 66 runtuh sudah
67
bab 67 berakhir dengan ....ya.....
68
bab 68 Rexy dan Rhain
69
bab 69 sah....
70
bab 70 masih dalam mode terkejut
71
bab 71 gila dan liar
72
bab 72 penganten baru
73
bab 73 pacaran
74
bab 74 baku hantam.
75
bab 75 merajuk
76
bab 76 menggoda
77
bab 77 mewujudkan
78
bab 78 masih berlanjut
79
bab 79 sebuah ancaman
80
bab 80 membalik ancaman
81
bab 81 awal kehancuran Marissa
82
bab 82 malam kelam untuk Marissa
83
bab 83 tragedi di hari resepsi pernikahan.
84
bab 84 hukuman untuk Marissa
85
bab 85 kritis
86
bab 86 maafkan
87
bab 87 hati penuh dendam....
88
bab 88 ikhlas memaafkan
89
bab 89 Marissa kini
90
bab 90 memprovokasi Rexy
91
bab 91 kesadaran Rexy.....
92
bab 92 kesadaran Rexy 2
93
bab 93 merawat
94
bab 94 sepenggal cerita tentang - nya.....
95
bab 95 rasa sakit hati Rexy
96
bab 96 menemui Marissa
97
bab 97 mengancam
98
bab 98 tak menggubris
99
bab 99 bukti cinta Rexy
100
bab 100 sesal Rhain
101
bab 101 kemesraan
102
bab 102 Marissa dan Igo
103
bab 103 niat Igo
104
bab 104 pamit
105
bab 105 kehidupan yang bahagia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!