bab 11 tragedi di hari lamaran ( revisi )

" Rhain...!! " bu Sarah terpekik melihat sang putri tiba tiba ambruk dan jatuh pingsan luruh ke lantai.

Wanita itu segera meluruhkan tubuhnya dan meraup tubuh sang putri.

Sementara wanita yang duduk di hadapan tubuh Rhain yang ambruk hanya terdiam membisu.

Suasana tiba tiba menjadi tak kondusif,

Mereka terlihat terkejut juga panik melihat calon Fakry yang jatuh pingsan tak sadarkan diri.

Fakry yang telah menghambur lebih dulu ke arah Rhain setelah Bu Sarah telah bersiap meraup tubuh gadis itu.

Namun,

Gerakannya terhenti karena panggilan seseorang.

" mas Fakry..." panggil Pak Ridho menghentikan gerakan Fakry.

pemuda itu menoleh ke arah pria yang tiba tiba telah bediri di belakangnya itu.

 " biarkan bapak sendiri yang mengangkat tubuh putri bapak " kata pria itu dengan tersenyum tipis pada pemuda yang kini menatapnya aneh dan penuh tanya.

" Fakry...."

terdengar sebuah suara bernada panggilan yang keluar dari bibir bu Novi sang mama dari Fakry untuk pemuda itu dan membuat bu Sarah dan pak Ridho saling menatap sejenak.

Seolah paham dengan arti panggilan itu, Fakry segera bangkit dan sedikit menyingkir untuk memberi ruang kepada pak Ridho.

Suasana semakin terasa tegang.

Pak Ridho segera meraup tubuh Rain ke dalam dekapannya dan mengangkatnya.

" bawa ke kamar tamu saja pak " pinta bu Sarah kepada sang suami,

Pak Ridho mengangguk kemudian ia melangkah ke arah kamar tamu yang berada tak jauh dari ruang pertemuan itu sembari membopong tubuh ringkih Rhain dalam dekapannya.

Sesampainya di dalam kamar yang telah lebih dulu di bukakan oleh bu Sarah, paj Ridho meletakkan tubuh Rhain di atas pembaringan dengan hati hati.

" kita panggil mbak Santi saja gimana pak buat meriksa Rhain, ibu khawatir " tawar bu Sarah kepada sang suami.

Mbak Santi adalah dokter umum yang membuka praktek di kompleks mereka tinggal ini.

Hubungan dokter umum itu dengan keluarga cukup baik hingga mereka memanggil dokter itu dengan panggilan mbak saja.

" maaf, bolehkah saya membantu memeriksa ?! " tiba tiba seorang wanita berhijab menyeruak masuk dengan menunduk sopan kepada pak Ridho dan bu Sarah.

Kedua pasangan suami itu segera menoleh, di depan pintu nampak berdiri wanita itu dengan beberapa orang yang tak lagi Pak Ridho dan bu Sarah perhatikan siapa mereka.

Saat ini, bagi mereka keadaan sang putri jauh lebih penting.

Pesan terakhir dokter Haris di pertemuan terkahir mereka pada terapi Rhain menyarankan untuk lebih terfokus pada keadaan psikis gadis itu.

" maaf, bukan sok tahu...tapi mungkin saya bisa sedikit membantu " kata wanita itu lagi.

" dia keponakan saya pak Ridho, namanya Starla.

Dia juga calon dokter " jelas pak Rosyid yang ternyata adalah salah satu dari yang berdiri di ambang pintu itu selain Fakry tentunya.

Wajah pria itu juga terlihat cemas.

Pak Ridho dan bu Sarah pun akhirnya mengizinkan.

Gadis bernama Starla itu pun akhirnya melangkah maju mendekat ke arah pembaringan Rain.

Segera gadis itu mulai melakukan pemeriksaannya.

Tak ada stetoskop untuk membantunya memeriksa kondisi gadis di hadapannya itu.

oleh karenanya ia meraih pergelangan tangan Rain dan memeriksa denyut nadi gadis itu.

Kening Starla berkerut sempurna.

Gadis itu nampak menarik nafas panjang.

Kini ia beralih pada perut bagian atas dan di bawah ulu hati Rain.

Wajah Starla seketika memucat.

bulir bulir bening membasahi keningnya.

Kembali ia mengulang pemeriksaannya pada pergelangan tangan Rain, kemudian kembali ke perut bagian atas gadis itu.

Tak dapat di pungkiri, tubuh gadis itu terlihat bergetar.

Wajahnya semakin pucat

" Starla...ada apa ?! " tanya Pak Rosyid mengejutkan Starla,

Gadis itu dengan cepat menoleh ke arah sang paman berdiri.

Untuk beberapa detik gadis itu terdiam dengan mata yang nampak berkedip beberapa kali.

Jelas ia tengah bingung.

" ada apa, katakan sesuatu....jangan membuat kami cemas " kali ini Fakry yang bersuara

Ia merasa sangat khawatir pada Rhain.

" pa..pa...paman, ma ..ma..maaf " Starla berkata dengan tergagap dengan menatap pak Rosyid sang paman.

Jujur ia bingung, haruskan ia mengatakannya ?!

Apakah ini aib yang sengaja di tutupi ?!

Atau apakan keluarga sang paman atau pak Ridho dan bu Sarah sudah tahu atau belum ?!

Bagaimana jika mereka sebenarnya sudah tahu namun sengaja menyembunyikannya.

Anak siapa yang tengah di kandung oleh Rhain ?!

Mungkinkah itu adalah anak sepupunya, Fakry...?!

Tapi...

Benarkah...

Ini karena Fakry ?!

Atau juga, bisa saja diagnosanya salah kali ini.

Tapi....

Mendadak Starla menyesali perbuatannya yang menawarkan diri untuk memeriksa calon istri sepupunya itu tadi.

" ada apa mbak Starla ?! " bu Sarah dengan santun berucap

" ma ma maaf, tapi semoga saya salah.

Sekali lagi saya mohon maaf.

putri anda sedang hamil, dan mungkin usia kandungannya empat atau lima mingu " jelas Starla dengan resah.

Brugh.....!!

" mama..." tiba tiba Pak Rosyid dan Fakry terpekik.

Kini giliran tubuh Bu Novi yang ambruk luruh ke lantai.

Entah sejak kapan wanita itu turut berada di sana.

Segera pak Rosyid mengangkat tubuh sang istri dan membawanya ke sofa yang ada di kamar itu juga setelah sebelumnya mendapat izin oleh sang empunya rumah.

Pak Ridho..

Ya, pak Ridho.

Karena saat ini bu Sarah tengah terdiam membatu bagai patung di tempatnya berdiri paskah mendengar hasil pemeriksaan Starla sembari menatap tubuh sang putri yang masih terbaring tak sadarkan diri.

Dunia bu Sarah kini benar benar terasa ambruk.

Matanya nampak kosong menatap tubuh Rain.

Kenapa badai ini masih setia menghantam sang putri secara bertubi tubi.

Untuk kesekian kalinya,

Kehormatan putrinya seolah kembali di kuliti di hadapan umum.

Apa dosanya,

Hingga Tuhan menegurnya hingga sedemikian rupa.

Sedikit kegaduhan tak serta merta membuat bu Sarah bergeming dari tempat dae perhatiannya terhadap sang putri.

Kegaduhan berasal dari bu Novi yang telah tersadar dari pingsannya setelah hampir beberapa menit.

Wanita itu segera beranjak dari tempatnya dan meminta semua keluarganya untuk pulang tanpa terkecuali.

Pak Rosyid tak bisa menahan keinginan sang istri begitupun dengan Fakry.

Dan ketika sampai di pintu rumah, kembali bu Novi pingsan.

Dan tanpa ba bi bu lagi Paj Rosyid yang mengetahui sang istri mempunyai riwayat lemah jantung.

Tak ingin mengambil resiko, ia memerintahkan Fakry untuk membawa sang mama segera ke rumah sakit berikut dengan dirinya.

Pak Ridho tak bisa berbuat apa apa, matanya terpejam sejenak menatap kepergian tiga mobil yang membawa rombongan calon besannya itu.

Sungguh tragedi apa lagi ini yang menghantam ke hidupan sang putri semata wayang.

Mengingat sang putri, segera pria baya itu melangkah lebar ke arah kamar tamu di mana istri dan putrinya berada di sana.

Terpopuler

Comments

indy

indy

kasihan Rain, semoga keluarga ini kuat menghadapi musibah yang bertubi-tubi

2024-05-29

0

Tuti Tyastuti

Tuti Tyastuti

semangat bu pak ridho

2024-05-29

0

Tuti Tyastuti

Tuti Tyastuti

ya allah rain🥺🥺

2024-05-29

0

lihat semua
Episodes
1 bab 1 malam penuh noda ( eevisi )
2 bab 2 kebenaran yang menyayat hati ( revisi )
3 bab 3 badai pasti berlalu.
4 bab 4 ingin bertanggung jawab ( revisi )
5 bab 5 " bangkitlah .... ( revusi )
6 bab 6 peristiwa kelam ( revisi )
7 bab 7 hancur berkeping keping
8 bab 8 meyakinkan ( revisi )
9 bab 9 mengajak keluar
10 bab 10 Hari lamaran ( revisi )
11 bab 11 tragedi di hari lamaran ( revisi )
12 bab 12 kenyataan pahit ( revisi )
13 bab 13 kenyataan pahit 2 ( revisi )
14 bab 14 memutuskan ( revisi )
15 bab 15 melepaskan ( revisi )
16 bab 16 kehilangan ( revisi )
17 bab 17 penyesalan Fakry dan Rexy ( revisi )
18 bab 18 kehidupan Rexy setelah 10 tahun ( revisi )
19 bab 19 karmakah. ( revisi )
20 bab 20 satu tahun yang lalu ( revisi )
21 bab 21 bertemu kembali ( revisi )
22 bab 22 salah paham ( revisi )
23 bab 23 rasa curiga Rexy ( revisi )
24 bab 24 semakin curiga revisi )
25 bab 25 mencari tahu. ( revisi )
26 bab 26 mencari tahu 2 ( revusi )
27 bab 27 hancur ( revisi )
28 bab 28 sakitnya hati Rexy ( revisi )
29 bab 29 sakitnya hatu Rexy 2 ( revisi )
30 bab 30 mengikuti ( revisi )
31 bab 31 terbongkar. ( revisi )
32 bab 32 terbongkar 2 ( revisi )
33 bab 33 ulang tahun rumah sakit ( revisi )
34 bab 34 Rhain dan Fakry ( revisi )
35 bab 35 bu Novi ( revisi )
36 bab 36 sebuah tuduhan. ( revisi )
37 bab 37 pesan terakhir bu Inggrid ( revisi )
38 bab 38 pengakuan Rexy ( revisi )
39 bab 39 Rexy yang tak berdaya ( revisi )
40 bab 40 kritis ( revisi )
41 bab 41 terlambat 1 ( revisi )
42 bab 42 terlambat 2
43 bab 42 ajakan menikah
44 bab 44 seolah mengklaim
45 bab 45 kembali
46 bab 46 persaingan di mulai
47 bab 47 pertemuan untuk kesekian kalinya
48 bab 48 memanfaatkan kesempatan.
49 bab 49 terkejut
50 bab 50 Rhain yang nelangsa.
51 bab 51 berusaha menjelaskan
52 bab 52 nenjelaskan 2
53 bab 53 menyesali diri
54 bab 54 panas
55 bab 55 menemui calon mertua
56 bab 56 menemui calon mertua 2
57 bab 57 pertanggung jawaban Rexy
58 bab 58 mencintai
59 bab 59 mulai memperkenalkan
60 bab 60 di akui
61 bab 61 kembali bertemu
62 bab 62 kemarahan dan ancaman Rhain.
63 bab 63 cemburu
64 bab 64 Kepribadian ganda.
65 bab 65 kelimpungan
66 bab 66 runtuh sudah
67 bab 67 berakhir dengan ....ya.....
68 bab 68 Rexy dan Rhain
69 bab 69 sah....
70 bab 70 masih dalam mode terkejut
71 bab 71 gila dan liar
72 bab 72 penganten baru
73 bab 73 pacaran
74 bab 74 baku hantam.
75 bab 75 merajuk
76 bab 76 menggoda
77 bab 77 mewujudkan
78 bab 78 masih berlanjut
79 bab 79 sebuah ancaman
80 bab 80 membalik ancaman
81 bab 81 awal kehancuran Marissa
82 bab 82 malam kelam untuk Marissa
83 bab 83 tragedi di hari resepsi pernikahan.
84 bab 84 hukuman untuk Marissa
85 bab 85 kritis
86 bab 86 maafkan
87 bab 87 hati penuh dendam....
88 bab 88 ikhlas memaafkan
89 bab 89 Marissa kini
90 bab 90 memprovokasi Rexy
91 bab 91 kesadaran Rexy.....
92 bab 92 kesadaran Rexy 2
93 bab 93 merawat
94 bab 94 sepenggal cerita tentang - nya.....
95 bab 95 rasa sakit hati Rexy
96 bab 96 menemui Marissa
97 bab 97 mengancam
98 bab 98 tak menggubris
99 bab 99 bukti cinta Rexy
100 bab 100 sesal Rhain
101 bab 101 kemesraan
102 bab 102 Marissa dan Igo
103 bab 103 niat Igo
104 bab 104 pamit
105 bab 105 kehidupan yang bahagia
Episodes

Updated 105 Episodes

1
bab 1 malam penuh noda ( eevisi )
2
bab 2 kebenaran yang menyayat hati ( revisi )
3
bab 3 badai pasti berlalu.
4
bab 4 ingin bertanggung jawab ( revisi )
5
bab 5 " bangkitlah .... ( revusi )
6
bab 6 peristiwa kelam ( revisi )
7
bab 7 hancur berkeping keping
8
bab 8 meyakinkan ( revisi )
9
bab 9 mengajak keluar
10
bab 10 Hari lamaran ( revisi )
11
bab 11 tragedi di hari lamaran ( revisi )
12
bab 12 kenyataan pahit ( revisi )
13
bab 13 kenyataan pahit 2 ( revisi )
14
bab 14 memutuskan ( revisi )
15
bab 15 melepaskan ( revisi )
16
bab 16 kehilangan ( revisi )
17
bab 17 penyesalan Fakry dan Rexy ( revisi )
18
bab 18 kehidupan Rexy setelah 10 tahun ( revisi )
19
bab 19 karmakah. ( revisi )
20
bab 20 satu tahun yang lalu ( revisi )
21
bab 21 bertemu kembali ( revisi )
22
bab 22 salah paham ( revisi )
23
bab 23 rasa curiga Rexy ( revisi )
24
bab 24 semakin curiga revisi )
25
bab 25 mencari tahu. ( revisi )
26
bab 26 mencari tahu 2 ( revusi )
27
bab 27 hancur ( revisi )
28
bab 28 sakitnya hati Rexy ( revisi )
29
bab 29 sakitnya hatu Rexy 2 ( revisi )
30
bab 30 mengikuti ( revisi )
31
bab 31 terbongkar. ( revisi )
32
bab 32 terbongkar 2 ( revisi )
33
bab 33 ulang tahun rumah sakit ( revisi )
34
bab 34 Rhain dan Fakry ( revisi )
35
bab 35 bu Novi ( revisi )
36
bab 36 sebuah tuduhan. ( revisi )
37
bab 37 pesan terakhir bu Inggrid ( revisi )
38
bab 38 pengakuan Rexy ( revisi )
39
bab 39 Rexy yang tak berdaya ( revisi )
40
bab 40 kritis ( revisi )
41
bab 41 terlambat 1 ( revisi )
42
bab 42 terlambat 2
43
bab 42 ajakan menikah
44
bab 44 seolah mengklaim
45
bab 45 kembali
46
bab 46 persaingan di mulai
47
bab 47 pertemuan untuk kesekian kalinya
48
bab 48 memanfaatkan kesempatan.
49
bab 49 terkejut
50
bab 50 Rhain yang nelangsa.
51
bab 51 berusaha menjelaskan
52
bab 52 nenjelaskan 2
53
bab 53 menyesali diri
54
bab 54 panas
55
bab 55 menemui calon mertua
56
bab 56 menemui calon mertua 2
57
bab 57 pertanggung jawaban Rexy
58
bab 58 mencintai
59
bab 59 mulai memperkenalkan
60
bab 60 di akui
61
bab 61 kembali bertemu
62
bab 62 kemarahan dan ancaman Rhain.
63
bab 63 cemburu
64
bab 64 Kepribadian ganda.
65
bab 65 kelimpungan
66
bab 66 runtuh sudah
67
bab 67 berakhir dengan ....ya.....
68
bab 68 Rexy dan Rhain
69
bab 69 sah....
70
bab 70 masih dalam mode terkejut
71
bab 71 gila dan liar
72
bab 72 penganten baru
73
bab 73 pacaran
74
bab 74 baku hantam.
75
bab 75 merajuk
76
bab 76 menggoda
77
bab 77 mewujudkan
78
bab 78 masih berlanjut
79
bab 79 sebuah ancaman
80
bab 80 membalik ancaman
81
bab 81 awal kehancuran Marissa
82
bab 82 malam kelam untuk Marissa
83
bab 83 tragedi di hari resepsi pernikahan.
84
bab 84 hukuman untuk Marissa
85
bab 85 kritis
86
bab 86 maafkan
87
bab 87 hati penuh dendam....
88
bab 88 ikhlas memaafkan
89
bab 89 Marissa kini
90
bab 90 memprovokasi Rexy
91
bab 91 kesadaran Rexy.....
92
bab 92 kesadaran Rexy 2
93
bab 93 merawat
94
bab 94 sepenggal cerita tentang - nya.....
95
bab 95 rasa sakit hati Rexy
96
bab 96 menemui Marissa
97
bab 97 mengancam
98
bab 98 tak menggubris
99
bab 99 bukti cinta Rexy
100
bab 100 sesal Rhain
101
bab 101 kemesraan
102
bab 102 Marissa dan Igo
103
bab 103 niat Igo
104
bab 104 pamit
105
bab 105 kehidupan yang bahagia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!