BAB 20

Semangat Copa del Rey masih terasa di kubu CD Leganés, namun mereka harus segera mengalihkan fokus ke Segunda División. Pekan ke-10 membawa mereka ke Estadio Mendizorrotza, markas Deportivo Alavés, dalam sebuah pertandingan yang diprediksi akan berjalan sengit.

"Selamat sore, para pecinta sepak bola! Kita akan menyaksikan duel seru antara Deportivo Alavés melawan CD Leganés," suara komentator bergema di stadion yang dipenuhi oleh ribuan pendukung kedua tim. "Leganés, yang baru saja meraih kemenangan di Copa del Rey, tentu ingin melanjutkan tren positif mereka."

Rahman kembali dipercaya sebagai starter di posisi penyerang sayap kanan. Ia telah menjadi andalan Pellegrino dalam beberapa pertandingan terakhir, dan performanya yang konsisten membuatnya tak tergantikan.

Peluit kick-off berbunyi, menandai dimulainya pertandingan. Alavés, yang bermain di kandang sendiri, langsung mengambil inisiatif menyerang. Mereka menekan Leganés dengan pressing tinggi, berusaha merebut bola secepat mungkin.

Namun, Leganés tidak mudah menyerah. Mereka bertahan dengan disiplin dan melakukan serangan balik cepat yang beberapa kali mengancam gawang Alavés.

Rahman menjadi motor serangan Leganés. Ia bergerak lincah di sisi kanan, melewati pemain-pemain Alavés dengan skill individunya yang memukau. Umpan-umpannya juga kerap membelah pertahanan lawan, menciptakan peluang bagi rekan-rekannya.

Di menit ke-20, Rahman menunjukkan kualitasnya. Ia menerima umpan dari Recio, lalu menggiring bola melewati dua pemain Alavés. Ia kemudian mengirimkan umpan silang akurat ke arah José Arnaiz yang berada di depan gawang. Arnaiz menyambut umpan Rahman dengan sundulan keras yang tidak mampu dihalau oleh kiper Alavés, Sivera.

"Goooollll! Gol untuk Leganés!" teriak komentator dengan penuh semangat. "José Arnaiz membuka keunggulan bagi tim tamu, berkat assist brilian dari Rahman!"

Gol tersebut membuat Leganés semakin percaya diri. Mereka terus menekan, berusaha menambah keunggulan. Namun, Alavés tidak menyerah begitu saja. Mereka meningkatkan intensitas serangan, berusaha menyamakan kedudukan.

Hingga babak pertama berakhir, Leganés unggul 1-0 atas Alavés. Rahman menjadi salah satu pemain terbaik di lapangan dengan satu assist dan beberapa peluang yang ia ciptakan.

Babak kedua berjalan dengan tempo yang lebih lambat. Kedua tim terlihat kelelahan setelah bermain dengan intensitas tinggi di babak pertama.

Alavés berusaha menyamakan kedudukan, namun pertahanan Leganés tetap solid. Rahman juga rajin membantu pertahanan, beberapa kali ia berhasil merebut bola dari kaki pemain Alavés.

Hingga peluit akhir dibunyikan, skor tetap 1-0 untuk kemenangan Leganés. Rahman, meskipun tidak mencetak gol, tetap menjadi pemain kunci dalam kemenangan timnya. Ia memberikan kontribusi besar dalam membangun serangan dan menciptakan peluang bagi rekan-rekannya.

"Rahman adalah pemain yang sangat penting bagi Leganés," ujar komentator setelah pertandingan. "Ia adalah motor serangan tim, pemain yang bisa membuat perbedaan. Ia adalah salah satu pemain muda terbaik di Segunda División saat ini."

Rahman merasa puas dengan penampilannya. Ia tahu bahwa ia telah memberikan yang terbaik untuk timnya. Ia akan terus bekerja keras dan berusaha untuk meningkatkan performanya di setiap pertandingan.

*********

Usai pertandingan melawan Alavés, euforia kemenangan masih terasa di ruang ganti Leganés. Namun, bagi Rahman, ada hal lain yang menanti di luar lapangan. Jorge Mendes, agen sepak bola ternama yang pernah mendekatinya sebelumnya, kembali muncul.

"Rahman, selamat atas penampilanmu yang luar biasa," Mendes memulai pembicaraan dengan senyum ramah. "Aku yakin kamu akan menjadi pemain besar."

Rahman membalas senyuman Mendes, "Terima kasih, Señor Mendes."

"Aku ingin membicarakan sesuatu yang penting denganmu," lanjut Mendes. "Aku ingin menawarkan diri untuk menjadi agenmu."

Rahman terdiam sejenak, mengingat percakapan mereka sebelumnya. Ia tahu bahwa Mendes adalah agen yang sangat berpengaruh di dunia sepak bola. Menjadi kliennya bisa membuka banyak peluang besar bagi kariernya.

Mendes mengeluarkan sebuah dokumen dari tasnya. "Ini adalah kontrak yang aku siapkan untukmu. Silakan baca dengan teliti, dan jika ada pertanyaan, jangan ragu untuk bertanya."

Rahman menerima dokumen tersebut dan mulai membacanya dengan seksama. Kontrak itu berisi detail tentang hak dan kewajiban Rahman sebagai klien Mendes, termasuk pembagian komisi, hak citra, dan klausul pelepasan.

Setelah selesai membaca, Rahman menatap Mendes dengan ekspresi serius. "Señor Mendes, saya berterima kasih atas tawaran Anda. Tapi, saya harus membicarakan hal ini dengan orang tua dan pelatih saya terlebih dahulu."

Mendes mengangguk mengerti. "Tentu saja, Rahman. Itu adalah hal yang wajar. Aku akan menunggu kabar darimu. Tapi, aku harap kamu tidak akan terlalu lama mempertimbangkannya. Aku yakin bahwa kita bisa bekerja sama dengan baik dan membantumu mencapai puncak kariermu."

Rahman tersenyum. "Terima kasih, Señor Mendes. Aku akan segera menghubungimu setelah aku berbicara dengan orang tua dan pelatih saya."

Mendes menjabat tangan Rahman, lalu berlalu pergi. Rahman masih berdiri di tempatnya, memikirkan tawaran Mendes. Ia merasa berada di persimpangan jalan. Di satu sisi, ia ingin menerima tawaran Mendes dan membuka peluang untuk bermain di klub yang lebih besar. Di sisi lain, ia merasa masih memiliki tanggung jawab terhadap Leganés, klub yang telah memberikannya kesempatan untuk bermain di level profesional.

Rahman memutuskan untuk pulang ke asrama dan membicarakan hal ini dengan keluarganya. Ia ingin mendapatkan nasihat dari orang-orang yang paling ia percaya.

Bersambung...

Terpopuler

Comments

Buana Lukman

Buana Lukman

bagus

2024-05-18

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!