Sorot lampu kamera menyilaukan mata Rahman saat ia memasuki ruang konferensi pers. Puluhan jurnalis dari berbagai media sudah menunggu, siap melontarkan pertanyaan kepada bintang baru CD Leganés ini.
"Rahman, selamat atas penampilan gemilang Anda di pertandingan tadi. Bagaimana perasaan Anda bisa kembali bermain setelah cedera?" tanya seorang reporter dari Marca.
"Terima kasih," jawab Rahman dengan senyum tulus. "Saya sangat bahagia bisa kembali bermain dan membantu tim meraih kemenangan. Saya berterima kasih kepada pelatih, rekan-rekan setim, dan tim medis yang telah membantu saya selama masa pemulihan."
"Anda mencetak tiga gol dan dua assist dalam pertandingan tadi. Apa rahasia kesuksesan Anda?"
"Tidak ada rahasia khusus. Saya hanya berusaha bermain sebaik mungkin dan memberikan segalanya di lapangan. Saya juga beruntung mendapatkan dukungan dari rekan-rekan setim yang luar biasa."
"CD Leganés akan segera berlaga di Copa del Rey. Apa harapan Anda di kompetisi ini?"
Rahman terdiam sejenak, lalu menjawab dengan tegas, "Copa del Rey adalah kompetisi yang sangat bergengsi. Kami akan menghadapi lawan-lawan yang kuat, termasuk tim-tim dari La Liga. Tapi, kami tidak gentar. Kami akan berjuang sekuat tenaga untuk meraih hasil terbaik. Saya siap memberikan yang terbaik bagi tim, dan saya yakin kami bisa membuat kejutan di Copa del Rey."
Jawaban Rahman disambut tepuk tangan meriah dari para jurnalis. Mereka terkesan dengan semangat dan kepercayaan diri yang ditunjukkan oleh pemain muda ini.
Pertandingan Copa del Rey akan menjadi tantangan baru bagi Rahman dan CD Leganés. Mereka akan menghadapi lawan-lawan yang lebih kuat dan berpengalaman. Namun, Rahman tidak takut. Ia yakin bahwa dengan kerja keras dan semangat juang yang tinggi, mereka bisa meraih hasil yang membanggakan.
Rahman telah membuktikan bahwa ia adalah pemain yang pantas diperhitungkan. Ia bukan hanya bintang baru di Segunda División, tapi juga harapan baru bagi sepak bola Indonesia. Ia adalah Mimpi dari Timur yang siap bersinar di panggung sepak bola dunia.
*******
Rahman berjalan menyusuri trotoar kota Leganés, menikmati udara sore yang sejuk. Ia baru saja selesai latihan dan memutuskan untuk berjalan kaki ke supermarket terdekat untuk membeli beberapa keperluan.
Meskipun telah menjadi bintang baru di CD Leganés, Rahman tetap tinggal di asrama klub. Gajinya sebagai pemain muda belum cukup untuk menyewa apartemen sendiri. Namun, ia tidak mengeluh. Ia tahu bahwa ini adalah bagian dari proses untuk mencapai impiannya.
"Rahman! Rahman!"
Rahman menoleh ke arah sumber suara. Beberapa penggemar Leganés berlari menghampirinya, wajah mereka berseri-seri.
"Boleh minta tanda tangan, Rahman?" tanya seorang penggemar sambil menyodorkan buku dan pulpen.
Rahman tersenyum, lalu dengan ramah membubuhkan tanda tangannya. Ia juga bersedia berfoto bersama para penggemarnya.
"Terima kasih, Rahman! Kamu pemain hebat!" ujar salah seorang penggemar sebelum berlalu.
Rahman melanjutkan perjalanannya menuju supermarket. Ia merasa senang bisa berinteraksi dengan para penggemarnya. Dukungan mereka memberikan motivasi tambahan baginya untuk terus berjuang.
Sesampainya di supermarket, Rahman mengambil keranjang belanja, lalu mulai memilih barang-barang yang ia butuhkan. Saat sedang memilih buah-buahan, ia tidak sengaja melihat seorang gadis cantik yang sedang berdiri di dekat rak roti.
Gadis itu memiliki rambut hitam panjang yang tergerai indah, kulit putih mulus, dan mata cokelat yang berbinar. Ia mengenakan dress berwarna biru muda yang membuatnya terlihat anggun dan menawan.
Rahman terpesona oleh kecantikan gadis itu. Ia tidak bisa mengalihkan pandangannya darinya.
Tiba-tiba, gadis itu menoleh ke arah Rahman. Mata mereka bertemu. Rahman merasa jantungnya berdegup kencang.
Gadis itu tersenyum, lalu menghampiri Rahman. "Permisi, apakah Anda Rahman, pemain CD Leganés?"
Rahman mengangguk, masih terpesona oleh kecantikan gadis itu.
"Saya Cintia Bella," gadis itu memperkenalkan diri. "Saya dari Indonesia, sedang liburan di Spanyol. Saya penggemar berat Anda."
Rahman terkejut. Ia tidak menyangka akan bertemu dengan penggemarnya dari Indonesia di tempat yang tidak terduga seperti ini.
"Senang bertemu dengan Anda, Cintia," ujar Rahman sambil mengulurkan tangannya.
Cintia menyambut uluran tangan Rahman. "Boleh saya minta foto bersama Anda?"
Rahman tersenyum. "Tentu saja."
Mereka berfoto bersama, lalu mengobrol sebentar. Cintia bercerita tentang betapa bangganya ia terhadap Rahman yang telah mengharumkan nama Indonesia di kancah sepak bola Spanyol.
Rahman merasa tersanjung dan termotivasi oleh kata-kata Cintia. Ia berjanji akan terus bekerja keras dan memberikan yang terbaik bagi Indonesia.
Setelah berpamitan dengan Cintia, Rahman melanjutkan belanjaannya. Ia merasa lebih bersemangat dari sebelumnya. Pertemuan tak terduga dengan Cintia telah memberikannya energi baru untuk menghadapi tantangan selanjutnya.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 51 Episodes
Comments
DEWA KEGELAPAN
mulaiiiiii mulaiiii
2024-06-02
3
Buana Lukman
bagus
2024-05-18
1