BAB 11

Stadion Municipal de Anduva menjadi saksi laga kedua CD Leganés di Segunda División. Kali ini, mereka akan menghadapi CD Mirandés, tim yang dikenal dengan gaya bermain agresif dan tak kenal kompromi.

Rahman tidak lagi duduk di bangku cadangan. Ia telah membuktikan kualitasnya di pertandingan sebelumnya, dan Pellegrino memberikan kepercayaan penuh kepadanya untuk menjadi starter. Rahman merasa bangga dan termotivasi untuk membalas kepercayaan sang pelatih.

"Rahman, saya percaya padamu," ujar Pellegrino sebelum pertandingan. "Bermainlah seperti biasanya, berikan yang terbaik untuk tim."

Rahman mengangguk mantap. Ia tidak akan mengecewakan Pellegrino. Ia akan bermain dengan sepenuh hati, menunjukkan kemampuan terbaiknya di lapangan.

Peluit kick-off berbunyi, menandai dimulainya pertandingan. CD Leganés langsung mengambil inisiatif menyerang. Rahman bergerak lincah di sisi kanan, menciptakan beberapa peluang berbahaya.

Di menit ke-20, Rahman menerima umpan terobosan dari Roque Mesa. Ia menggiring bola melewati dua pemain Mirandés, lalu melepaskan tembakan keras ke arah gawang. Kiper Mirandés, Ramón Juan, berhasil menepis bola, namun bola muntah mengarah ke kaki José Arnaiz yang langsung menyambarnya menjadi gol.

Leganés unggul 1-0. Gol tersebut memberikan suntikan semangat bagi tim. Mereka terus menekan, berusaha menambah keunggulan.

Rahman terus menunjukkan performa gemilangnya. Ia beberapa kali melewati pemain Mirandés dengan skill individunya yang memukau. Ia juga memberikan beberapa umpan kunci yang nyaris berbuah gol.

Di menit ke-40, Rahman kembali menjadi aktor utama. Ia menerima umpan dari Recio, lalu menggiring bola hingga ke kotak penalti. Ia melihat celah di antara dua bek Mirandés, lalu melepaskan tembakan keras dengan kaki kirinya. Bola meluncur deras, menghujam pojok gawang Mirandés.

Gol! Leganés unggul 2-0.

Stadion bergemuruh. Para penggemar Leganés bersorak-sorai, memuji penampilan gemilang Rahman.

Hingga babak pertama berakhir, skor tetap 2-0 untuk keunggulan Leganés. Rahman menjadi bintang lapangan dengan satu gol dan beberapa peluang yang ia ciptakan.

Setelah pertandingan berakhir, Rahman dihampiri oleh seorang pria berjas rapi. Pria tersebut memperkenalkan diri sebagai Jorge Mendes, seorang agen pemain sepak bola terkenal.

"Rahman, saya terkesan dengan penampilan Anda," ujar Mendes. "Saya yakin Anda memiliki potensi besar untuk menjadi pemain top dunia. Saya ingin menawarkan diri untuk menjadi agen Anda."

Rahman terkejut. Ia tidak menyangka akan didekati oleh agen sekelas Jorge Mendes. Ia berterima kasih atas tawaran Mendes, namun ia mengatakan bahwa ia perlu waktu untuk mempertimbangkannya.

"Saya masih muda dan belum berpengalaman," ujar Rahman. "Saya ingin fokus pada perkembangan saya sebagai pemain. Saya akan membicarakan hal ini dengan keluarga dan pelatih saya."

Mendes mengangguk mengerti. Ia memberikan kartu namanya kepada Rahman, lalu berlalu pergi.

Rahman menatap kartu nama Mendes dengan perasaan campur aduk. Ia tahu bahwa ini adalah kesempatan emas untuk mengembangkan kariernya. Namun, ia juga tidak ingin terburu-buru mengambil keputusan. Ia akan membicarakan hal ini dengan orang-orang yang ia percaya.

*********

Semangat dan euforia kemenangan atas Mirandés masih terasa di ruang ganti CD Leganés. Namun, Pellegrino segera mengingatkan para pemainnya bahwa perjalanan masih panjang dan tantangan berat menanti.

"Kita baru saja memulai musim ini," ujar Pellegrino. "Masih banyak pertandingan yang harus kita jalani. Jangan cepat puas, tetaplah fokus dan bekerja keras."

Rahman mengangguk, memahami pesan pelatihnya. Ia tahu bahwa Segunda División adalah liga yang sangat kompetitif. Setiap pertandingan adalah ujian yang harus dihadapi dengan serius.

Laga ketiga CD Leganés akan berlangsung di Estadio Municipal de Butarque. Kali ini, mereka akan menghadapi tim yang baru saja terdegradasi dari La Liga, SD Huesca. Ini akan menjadi ujian berat bagi Leganés, karena Huesca memiliki pemain-pemain berpengalaman dan berambisi untuk kembali ke kasta tertinggi.

Rahman menyadari bahwa ia harus meningkatkan performanya jika ingin membantu timnya meraih kemenangan. Ia berlatih lebih keras lagi, mengasah kemampuan dribbling, umpan, dan tembakannya. Ia juga mempelajari gaya bermain Huesca, mencari kelemahan yang bisa dieksploitasi.

"Rahman, kau harus lebih agresif dalam menyerang," saran Pellegrino. "Huesca memiliki pertahanan yang solid, jadi kau harus mencari cara untuk menembusnya."

Rahman mengangguk, ia akan menerapkan saran Pellegrino di pertandingan nanti. Ia akan bermain dengan lebih berani dan agresif, berusaha menciptakan peluang dan mencetak gol.

Selain berlatih di lapangan, Rahman juga menjaga pola makan dan istirahatnya. Ia tahu bahwa kondisi fisik yang prima sangat penting untuk bisa tampil maksimal di setiap pertandingan. Ia juga rajin melakukan latihan mental, seperti meditasi dan visualisasi, untuk meningkatkan fokus dan konsentrasinya.

Rahman bertekad untuk tidak menjadi beban bagi timnya. Ia ingin menjadi pemain yang bisa diandalkan, pemain yang bisa memberikan kontribusi positif di setiap pertandingan. Ia ingin membuktikan bahwa ia layak bermain di Segunda División, bahkan di La Liga.

Pertandingan melawan Huesca tinggal beberapa hari lagi. Rahman siap menghadapi tantangan ini. Ia akan memberikan segalanya di lapangan, untuk membawa CD Leganés meraih kemenangan.

Bersambung...

Terpopuler

Comments

Buana Lukman

Buana Lukman

bagus

2024-05-18

1

muhmamad fajar Fathurrizky

muhmamad fajar Fathurrizky

lanjut

2024-05-18

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!