BAB 6

Peluit kick-off berbunyi, menandai dimulainya pertandingan. Jeonbuk Hyundai Motors FC langsung mengambil inisiatif menyerang, memanfaatkan kecepatan dan kelincahan pemain sayap mereka, Modou Barrow. Namun, pertahanan CD Leganés yang digalang oleh Kenneth Omeruo dan Dimitrios Siovas tampil solid, berhasil meredam setiap ancaman.

Rahman, yang bermain di posisi penyerang sayap kanan, berusaha mencari celah di pertahanan Jeonbuk. Ia beberapa kali mencoba melakukan tusukan dari sisi kanan, namun selalu dihadang oleh bek kiri Jeonbuk, Kim Jin-su.

Di menit ke-15, Jeonbuk mendapatkan peluang emas. Gustavo, striker andalan mereka, berhasil melewati hadangan Omeruo dan melepaskan tembakan keras ke arah gawang. Namun, Iván Villar, kiper CD Leganés, tampil gemilang dengan menepis bola tersebut.

CD Leganés berusaha membalas. Rahman bekerja sama dengan Roque Mesa dan Recio untuk membangun serangan dari lini tengah. Mereka beberapa kali berhasil mengirimkan umpan-umpan terobosan ke arah José Arnaiz dan Miguel Ángel Guerrero, namun belum ada yang berbuah gol.

Di menit ke-30, petaka datang bagi CD Leganés. Kesalahan koordinasi antara Siovas dan Villar membuat Gustavo berhasil merebut bola dan menceploskannya ke gawang yang kosong. Jeonbuk unggul 1-0.

Gol tersebut membuat Jeonbuk semakin percaya diri. Mereka terus menekan, berusaha menambah keunggulan. Rahman dan rekan-rekannya berusaha keras untuk menyamakan kedudukan, namun hingga babak pertama berakhir, skor tetap 1-0 untuk keunggulan Jeonbuk.

Meskipun tertinggal, Rahman tidak putus asa. Ia justru semakin termotivasi untuk menunjukkan kemampuan terbaiknya. Di babak pertama, ia memang belum banyak mendapatkan peluang, namun ia telah menunjukkan beberapa kilatan bakat yang membuat komentator berdecak kagum.

"Perhatikan pemain nomor 27 dari CD Leganés, Rahman," ujar komentator. "Meskipun masih berusia 18 tahun, ia menunjukkan ketenangan dan kematangan dalam bermain. Ia memiliki kecepatan, kelincahan, dan teknik dribbling yang sangat baik. Ia adalah pemain yang sangat menjanjikan."

Salah satu momen yang paling mencuri perhatian adalah ketika Rahman berhasil melewati tiga pemain Jeonbuk dengan gerakan tipuan yang memukau. Meskipun aksinya tidak berbuah gol, namun ia berhasil menunjukkan potensi besar yang dimilikinya.

"Wow! Lihat aksi Rahman! Ia seperti Lionel Messi!" seru komentator dengan antusias. "Pemain muda Indonesia ini benar-benar luar biasa!"

***********

Babak kedua dimulai. CD Leganés tampil lebih agresif, berusaha mengejar ketertinggalan. Rahman mendapatkan lebih banyak ruang untuk bergerak di sisi kanan. Ia beberapa kali berhasil melewati hadangan Kim Jin-su, namun umpan-umpannya belum menemui sasaran.

Pellegrino berteriak dari pinggir lapangan, memberikan instruksi kepada Rahman. "Rahman, lebih berani! Jangan ragu untuk melepaskan tembakan!"

Rahman mengangguk, memahami maksud pelatihnya. Ia bertekad untuk mencetak gol, tidak hanya untuk menyamakan kedudukan, tapi juga untuk membuktikan kualitasnya.

Di menit ke-60, Rahman mendapatkan bola di sisi kanan lapangan. Ia melihat ada ruang kosong di depan kotak penalti. Tanpa ragu, ia menggiring bola ke tengah, melewati satu pemain Jeonbuk.

"Rahman! Apa yang akan dia lakukan?" seru komentator dengan penuh antisipasi.

Rahman berhenti sejenak, lalu mengayunkan kaki kanannya dengan penuh tenaga. Bola melesat seperti peluru, meluncur deras menuju gawang Jeonbuk.

Kiper Jeonbuk, Song Bum-keun, berusaha menjangkau bola, namun terlambat. Bola bersarang di pojok atas gawang, tidak memberikan kesempatan bagi Song Bum-keun untuk bereaksi.

Gol! CD Leganés menyamakan kedudukan menjadi 1-1.

Stadion bergemuruh. Para pemain CD Leganés berlari ke arah Rahman, merayakan gol spektakuler tersebut. Rahman merasa sangat bahagia, ia berhasil memenuhi janjinya untuk mencetak gol.

"Goooollll! Gol luar biasa dari Rahman!" teriak komentator dengan penuh semangat. "Tendangan keras dari luar kotak penalti yang tidak mampu dihalau oleh kiper Jeonbuk! Pemain muda Indonesia ini benar-benar memiliki bakat yang luar biasa!"

Para penonton di stadion dan di depan layar kaca tercengang melihat gol indah Rahman. Mereka tidak menyangka pemain muda berusia 18 tahun bisa mencetak gol sekelas pemain dunia.

Rahman menjadi pusat perhatian. Ia dielu-elukan oleh para penggemar, namanya disebut-sebut oleh media. Ia telah membuktikan bahwa ia bukan hanya pemain muda yang menjanjikan, tapi juga pemain yang bisa memberikan kontribusi nyata bagi timnya.

Gol Rahman memberikan suntikan semangat bagi CD Leganés. Mereka terus menekan, berusaha mencetak gol kemenangan. Namun, hingga peluit akhir dibunyikan, skor tetap imbang 1-1.

Meskipun tidak meraih kemenangan, Rahman tetap menjadi bintang lapangan. Ia telah menunjukkan kualitasnya sebagai pemain kelas dunia. Ia adalah Mimpi dari Timur yang telah menjadi kenyataan.

Bersambung...

Terpopuler

Comments

Buana Lukman

Buana Lukman

bagus up

2024-05-17

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!