“Kakak Meng kamu hebat sekali, bagaimana caranya menciptakan Api pakai Spatula itu?” Xue Yao bertanya sembari memperhatikan Spatula di tangan Meng Meng yang apinya sudah padam.
Xue Yao bingung dari mana datangnya api tersebut, karena selama ini energi spiritual Api Meng Meng hanya muncul dari Kipas bambunya.
“Setelah kamu besar nanti, maka kamu juga akan bisa menciptakan Api,” sahut Meng Meng menanggapi rasa penasaran Xue Yao. Padahal sebenarnya ia berbohong, karena energi spiritual Xue Yao berbentuk cahaya keemasan yang merupakan efek dari Fisik Naga Surgawi Legendaris.
“Ambil Meng‘er!” Xuan Ji memberikan Pil Penyembuhan. “Kamu harus mengobati lukamu agar bisa bertarung lagi dibabak berikutnya.”
“Ya, Tetua Ji,” sahut Meng Meng segera menenggak Pil Penyembuhan itu.
Tak lama kemudian, Wan Yunsheng datang bersama yang lainnya. Mereka juga memenangkan pertandingan itu, tetapi kali ini harus melalui perjuangan yang berat dan banyak luka di sekujur tubuh mereka, karena lawan yang mereka hadapi adalah murid terbaik Sekte besar.
Xuan Ji menyerahkan Pil Penyembuhan pada mereka.
Pengumuman babak berikutnya telah muncul di papan pengumuman. Namun, Xuan Ji terkejut melihat lawan Xue Yao adalah Meng Meng.
Dia merasa siapa pengurus Aliansi Beladiri yang mengatur pertandingan ini sudah keterlaluan sekali, bagaimana mungkin murid satu Sekte sudah saling bertemu saat masih babak 256 besar.
Meng Meng memilih menyerah dari pada harus bertarung melawan Xue Yao. Dia tidak ingin membuang-buang energi spiritualnya, karena sudah pasti yang menang adalah murid bungsu Tetua Ji tersebut.
“Padahal saudari Meng Meng salah satu calon terkuat, sayang sekali ada orang dalam yang bermain licik,” gerutu Yan Chung. “Mereka pasti takut saudari Meng Meng mengalahkan calon terkuat dari Sekte besar lagi.”
“Tidak apa-apa, kamu dan Xue Yao akan mewakili kami ke babak enam belas besar,” sahut Meng Meng tersenyum hangat.
Yan Chung masih sangat beruntung karena lawan yang ia hadapi masih murid terlemah. Mungkin gara-gara itulah Duan Li tidak memperhatikan pertarungannya, lagi pula penampilan si gendut itu tidak meyakinkan.
Sementara Tian Qi kini sedang bertarung melawan murid Sekte Taixu yang juga merupakan anggota Klan Duan, murid dari Tetua Xuan Ren.
“Sepertinya satu murid Kakak Kedua akan menangis lagi.” Xuan Ji bercanda saat datang ke pinggir panggung, tempat Tian Qi bertanding. Kebetulan juga, Xuan Ren sedang menonton pertandingan itu. “Apakah kamu mengawasi muridmu karena takut dibunuh oleh muridku?”
Xuan Ren mengerutkan keningnya, ia mengawasi muridnya setelah Tetua Qing datang padanya dan langsung marah-marah serta menanyakan identitas Tetua Sekte Pedang Abadi yang berasal dari Klan Xuan.
Dia tentu tahu kalau yang membuat Tetua Qing marah itu adalah Xuan Ji, tetapi ia hanya meminta maaf saja pada Tetua Qing dan mengatakan tak bisa memberitahu identitasnya. Karena itu adalah rahasia Klan Xuan.
Dia juga menanyakan apa permasalahannya sehingga Tetua Qing sampai marah besar. Saat mengetahui murid Xuan Ji hampir membunuh murid Tetua Qing, ia langsung terkejut dan merasa ada yang aneh. Karena di babak 206 besar, muridnya yang berasal dari Klan Duan juga akan melawan murid Sekte Pedang Abadi.
Karena tak ingin sesuatu yang tidak diinginkan terjadi, ia memutuskan menonton pertandingan muridnya itu dan mengamati apakah ada permusuhan antara Klan Duan dengan Sekte Pedang Abadi.
Saat pertandingan baru dimulai, muridnya dan murid Xuan Ji langsung melakukan pertarungan yang mirip dengan pertarungan hidup mati. Keduanya langsung melepas jurus Beladiri tingkat tinggi tanpa ragu-ragu, seolah-olah keduanya adalah musuh bebuyutan.
“Apa yang terjadi antara Klan Duan dengan Sektemu?” Xuan Ren mengirim suara telepati pada Xuan Ji.
“Oh, Kakak Kedua sudah merasakan ada sesuatu yang tidak beres, ya?” sahut Xuan Ji tersenyum lebar sembari mengelus-elus janggut putihnya. “Klan Duan mengincar muridku yang juga penerus terakhir yang memiliki darah Klan Zi.”
Xuan Ren mengerutkan keningnya setelah mendengar jawaban Xuan Ji.
Dia teringat beberapa tahun yang lalu sebuah Klan besar tiba-tiba menghilang dan Aliansi Beladiri hanya melakukan penyelidikan sebentar saja, kemudian menutup kasus itu dengan menyebutkan Klan Zi terlibat konflik dengan Klan besar lainnya tanpa menyebut nama Klan tersebut.
Dia tentu tahu kalau ada petinggi Aliansi Beladiri yang terlibat, makanya kasus menghilangkannya Klan Zi dirahasiakan oleh Aliansi Beladiri.
Karena masih ada anggota Klan Zi yang hidup, maka sudah pasti pelakunya adalah Klan Duan. Itu juga yang menyebabkan muridnya seperti memiliki dendam pada Sekte Pedang Abadi.
Dia juga merasa ada permainan orang dalam Aliansi Beladiri yang mengatur pertandingan, makanya murid Sekte Pedang Abadi bertemu peserta dari Klan Duan tiga kali berturut-turut dan Ketiganya juga murid berbakat tinggi.
“Apakah kamu akan terlibat konflik dengan Klan Duan?” selidik Xuan Ren.
“Kalau mereka menargetkan muridku, tentu aku tidak akan diam. Mereka akan merasakan amukan Pria tua yang telah mengalahkan Kaisar Iblis ini.” Xuan Ji berkata dengan sudut bibir menyeringai lebar.
Xuan Ren menoleh ke arah adiknya itu dengan kening berkerut. Dia tidak menyangka sifat Xuan Ji belum berubah setelah sepuluh tahun berlalu, bahkan setelah dikutuk menjadi Pria tua dia tetap saja sombong.
“Aku menjadi penasaran bagaimana caramu mengalahkan Kaisar Iblis?”
Pertanyaan itu sudah lama ingin Xuan Ren tanyakan setelah mengetahui adiknya itu masih hidup dan tinggal jauh di ujung selatan, padahal Kaisar Iblis berada di kutub Utara.
“Itu?“ Xuan Ji tiba-tiba teringat dengan medan pertarungan di kutub Utara yang sangat mengerikan. Rekan-rekan yang pergi bersamanya satu-persatu berguguran ketika berhadapan dengan Kaisar Iblis.
Namun, saat itu ia hanya memikirkan harta yang dimiliki oleh Kaisar Iblis, karena dia bukanlah Pemuda yang memiliki idealisme tinggi. Baginya melawan Kaisar Iblis itu sama saja dengan bunuh diri, makanya para sesepuh Sekte dan Klan-Klan besar hanya mengirim para Kultivator muda dan mereka malah menikmati hidup.
Saat rekan-rekannya sibuk melawan Kaisar Iblis, ia diam-diam menyelinap ke istana Kaisar Iblis. Namun, ia tidak mengetahui kalau pertarungan di luar istana Iblis sudah berakhir dan Kaisar Iblis saat itu sedang mengobati lukanya.
Untuk sejenak, ia dan Kaisar Iblis saling berpandangan. Lalu ia berakhir menjadi Pria tua seperti sekarang ini karena terpaksa melawan Kaisar Iblis.
“Ya, aku mengalahkannya dengan Tapak Emas Penghancur!” Xuan Ji berkata dengan bangga.
Xuan Ren kembali mengerutkan keningnya, siapa yang percaya Tapak Emas Penghancur dapat menghancurkan Kaisar Iblis. Apabila anggota Klan Xuan sedang terdesak dalam keadaan hidup dan mati setipis kertas, maka mereka pasti akan menggunakan Jurus rahasia Klan Xuan yang akan mengorbankan nyawa mereka. Namun, saudara laki-lakinya itu masih hidup, karena ia mencuri harta pusaka Klan Xuan yang seharusnya dipegang oleh Ketua Klan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 87 Episodes
Comments
shadow life
hehehe
2024-09-16
1
Abing Blues 82
hehehe neh otak aki" ke enceran /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
2024-09-14
1
Dendi Capresius Samosir
sama saja 🤣🤣🤣
2024-07-22
3