Xuan Ji Season Dua: Kompetisi Beladiri XX

Wasit segera turun tangan sembari mengayunkan pedangnya menghancurkan Avatar manusia berzirah emas.

“Wu Zhanhui memenangkan pertandingan ini!” seru Wasit menepuk pundak Wu Zhanhui.

Dia takut Wu Zhanhui akan membunuh lawannya, karena menurut wasit yang lainnya. Murid Sekte Pedang Abadi adalah harimau liar yang tidak akan membiarkan lawannya keluar dengan keadaan baik-baik saja dari panggung kompetisi beladiri.

Mendengar suara seruan wasit, Wu Zhanhui segera melepaskan cekikkannya pada leher Gu Heng.

Terlambat beberapa tarikan nafas saja melepaskan kuncian tangannya, maka wasit pasti berseru bahwa ia akan didiskualifikasi.

“Ukhuk ... ukhuk!” Gu Heng batuk-batuk dan menatap wasit dengan ekspresi wajah kesal. “Kenapa pertandingannya langsung dihentikan saat Avatarku hampir mengalahkannya?”

Dia tidak terima dengan kekalahannya itu, padahal ia masih bisa bertahan puluhan nafas lagi walaupun dicekik oleh lawan. Namun, dengan keputusan tergesa-gesa yang dibuat oleh Wasit, ia akhirnya gagal memenangkan pertandingan—padahal Avatar manusia berzirah emas hendak menebas punggung Wu Zhanhui.

“Keputusan wasit tak bisa dibantah!” sahut Wasit dengan nada kesal juga. “Kamu sudah kalah, silahkan turun dari panggung!”

“Cih!” Gu Heng segera turun dari panggung dan pergi tanpa menoleh ke arah gadis-gadis yang mendukungnya, karena ia sangat malu atas hasil pertandingan ini.

Gadis-gadis itu juga terdiam dan hanya menatap Gu Heng yang pergi sembari menggerutu dengan suara pelan.

“Hahaha ... kubilang apa? Saudara Wu Zhanhui pasti akan memenangkan pertandingan ini.” Wan Yunsheng tertawa terkekeh-kekeh sembari memungut Pedang milik Wu Zhanhui yang tergeletak di depannya.

Namun, para gadis-gadis tak menanggapi perkataannya. Mereka segera meninggalkan panggung kompetisi beladiri itu dan membiarkan Wu Zhanhui, Wan Yunsheng, dan Xuan Ji di sana.

Wu Zhanhui segera menangkupkan tinju untuk menunjukkan rasa hormat. “Tetua Ji,” sapanya.

“Eh, ternyata Tetua Ji sudah di sini sejak tadi?” Wan Yunsheng terkejut melihat Xuan Ji. “Apakah Yao‘er sudah tidur, Tetua?” tanyanya lagi.

Xuan Ji menganggukkan kepala dan berkata, “Ya, Xiao Yue tidur bersamanya. Nanti siang mereka akan menonton kalian bila lolos ke babak enam belas besar.”

Masih ada satu pertandingan lagi atau babak 32 besar sebelum pertandingan berikutnya diadakan di arena latih tanding markas Aliansi Beladiri.

Hanya tiga muridnya yang masih melaju hingga babak 32 besar. Sayang sekali Xue Yao memilih tidur dari pada ikut kompetisi beladiri ini, padahal dialah yang terkuat dari semua muridnya yang memiliki basis Kultivasi Ranah Raja Bumi.

“Di mana si gendut Yan Chung, Tetua Ji?” tanya Wan Yunsheng.

Biasanya Yan Chung paling cepat menyelesaikan pertandingan dan akan menonton pertandingan rekannya bersama Xuan Ji. Namun, kali ini ia tak muncul sehingga Wan Yunsheng berpikir mungkinkah lawannya sangat kuat sehingga ia kesulitan mengalahkan lawannya itu.

“Dia sedang makan mie ayam, katanya ia harus mengisi ulang nutrisinya karena saat pertandingan tadi ia menggunakan banyak kekuatan untuk menyingkirkan lawan dalam satu sundulan keras,” sahut Xuan Ji.

Namun, Wan Yunsheng dan Wu Zhanhui mengerutkan kening dan iri pada si gendut itu karena selalu bertemu lawan yang mudah atau mungkin lawan terlalu meremehkannya, sehingga ia memanfaatkan kelengahan lawan untuk menggeruduk lawan keluar panggung.

“Sepertinya Klan Duan sudah kehabisan amunisi, sehingga mereka tidak mengirim murid mereka melawan muridku,” gumam Xuan Ji, karena lawan Wu Zhanhui dan Yan Chung bukan berasal dari Klan Duan.

Dia kemudian menoleh ke arah gedung markas Aliansi Beladiri dan penasaran siapa anggota Klan Duan yang menjadi Ketua panitia pelaksana kompetisi beladiri ini.

Kalau ia tahu siapa orangnya, maka suatu hari nanti ia harus membuat perhitungan pada anggota Klan Duan tersebut.

Tiba-tiba ia teringat dengan si cerdas dan ahli strategi Aliansi Beladiri yang juga berasal dari Klan Duan yang ia temui di rumah bordil Bulan Purnama. “Hmm, apakah ini ulah Duan Li?” gumamnya berspekulasi.

Xuan Ji merasa dalang dibalik semua ini kemungkinan besar adalah dia, makanya tidak ada Sekte besar yang melakukan protes. Karena ia memiliki pengaruh yang cukup besar di dalam organisasi Aliansi beladiri.

“Tetua Ji!” seru Yan Chung dari kejauhan dan berlari menghampirinya. “Daftar yang bertarung pada babak 32 besar sudah tertera di papan pengumuman. Aku akan melawan murid Sekte Wudang, saudara Wan Yunsheng melawan Sekte Taixu, dan saudara Wu Zhanhui akan melawan murid Sekte Hongmeng.”

Pada babak 32 besar ini semua pesertanya berasal dari Sekte besar, hanya ketiga murid Sekte Pedang Abadi itu pendatang baru dari Sekte tingkat menengah. Itu akan menjadi rekor baru ada murid dari Sekte wilayah Selatan yang melaju ke babak 32 besar.

Karena lawan Yan Chung kali ini adalah murid dari Sekte besar, Xuan Ji memutuskan menonton murid terlucu dan hobi makan itu.

...***...

Jalanan Kota Tianfeng sangat ramai dikunjungi wisatawan dari berbagai wilayah di Benua Tianlong. Laga enam belas besar untuk kategori Ranah Raja Bumi akan segera dimulai, para wisatawan itu berlomba-lomba untuk mendapatkan tiket masuk, dan juga yang memasang taruhan yang diselenggarakan oleh Rumah Bordil Bulan Purnama.

Rumah Bordil Bulan Purnama menyewa tempat di dekat pintu masuk ke arena latih tanding markas Aliansi Beladiri.

Mereka menempel lukisan wajah beserta nama-nama peserta kompetisi beladiri yang lolos ke babak enam belas besar di papan pengumuman.

Taruhannya hanya satu macam saja, yaitu menebak siapa yang akan menjuarai kompetisi beladiri kategori Ranah Raja Bumi.

Mereka membuat daftar siapa unggulan pertama hingga unggulan terakhir.

Bila seseorang memasang taruhan pada unggulan pertama dan ternyata unggulan pertama itu menjuarai kompetisi beladiri, maka yang memasang taruhan akan mendapatkan uang kembali sepuluh kali lipat dari taruhan yang ia pasang.

Untuk unggulan kedua maka akan mendapatkan uang kembali Dua Puluh kali lipat. Unggulan ketiga Tiga Puluh kali lipat dan begitu juga seterusnya hingga unggulan ke Enam Belas yang akan mendapatkan Seratus Enam Puluh kali lipat bila memenangkan pertandingan itu.

“Hei, Pak tua! Siapa yang akan kamu pilih?” Seorang Pria tua bertanya pada Xuan Ji yang sedang memperhatikan enam belas lukisan wajah peserta yang lolos ke babak enam belas besar.

Xuan Ji menoleh ke arah Pria tua itu dengan kening berkerut.

“Hei, ekspresi wajahmu menakutkan sekali! Padahal aku hanya bertanya saja,” kata Pria tua itu sembari mengeluarkan kantong kulit berisi Koin-koin emas. “Nona cantik, aku akan mempertaruhkan semua uangku ini pada unggulan kelima.”

“Kelima?” Gadis cantik itu terkejut mendengarnya, karena sejauh ini semua orang yang memasang taruhan memilih bertaruh pada unggulan Pertama, Kedua, dan Ketiga.”

Pria tua berpakaian compang-camping itu tersenyum lebar. “Aku memilihnya karena dia cantik hehehe.”

“Gadis itu memang cantik ... dia lebih cocok menjadi unggulan pertama,” sahut Xuan Ji.

Pria tua itu menoleh ke arah Xuan Ji dan berkata, “Matamu jeli juga. Aku merasa gadis itu akan menjuarai kompetisi beladiri ini.”

Xuan Ji hanya mengangguk pelan. Dia sebenarnya mengetahui identitas Pria tua itu.

Pria tua itu adalah Tetua Sekte Taixu, tetapi tidak pernah memiliki murid karena ia lebih sering berkelana di luar Sekte.

Xuan Ji sendiri hanya beberapa kali melihatnya saat masih menjadi murid Sekte Taixu dan mengetahui identitas Pria tua itu karena diberitahu oleh gurunya.

“Aku memasang taruhan 10.000 Koin Emas pada unggulan ke-16, 10.000 Koin Emas pada unggulan ke-15, dan 10.000 Koin Emas pada unggulan ke-14,” kata Xuan Ji yang membuat Pria tua dan pekerja wanita dari rumah bordil Bulan Purnama tercengang mendengarnya.

Baru kali ini mereka mendengar ada seseorang yang berani memasang taruhan untuk unggulan terakhir.

Terpopuler

Comments

Reymundo Hidayat

Reymundo Hidayat

menang

2024-09-20

1

shadow life

shadow life

ya

2024-09-16

1

Abing Blues 82

Abing Blues 82

thor apa disitu ada yg jualan soto lamongan kah wkkkkkkk /Facepalm//Facepalm//Facepalm/

2024-09-14

1

lihat semua
Episodes
1 Season Dua Xuan Ji: Kompetisi Beladiri
2 Xuan Ji Season Dua: Kompetisi Beladiri II
3 Xuan Ji Season Dua: Kompetisi Beladiri III
4 Xuan Ji Season Dua: Kompetisi Beladiri IV
5 Xuan Ji Season Dua: Kompetisi Beladiri V
6 Xuan Ji Season Dua: Kompetisi Beladiri VI
7 Xuan Ji Season Dua: Kompetisi Beladiri VII
8 Xuan Ji Season Dua: Kompetisi Beladiri VIII
9 Xuan Ji Season Dua: Kompetisi Beladiri IX
10 Xuan Ji Season Dua: Kompetisi Beladiri X
11 Xuan Ji Season Dua: Kompetisi Beladiri XI
12 Xuan Ji Season Dua: Kompetisi Beladiri XII
13 Xuan Ji Season Dua: Kompetisi Beladiri XIII
14 Xuan Ji Season Dua: Kompetisi Beladiri XIV
15 Xuan Ji Season Dua: Kompetisi Beladiri XV
16 Xuan Ji Season Dua: Kompetisi Beladiri XVI
17 Xuan Ji Season Dua: Kompetisi Beladiri XVII
18 Xuan Ji Season Dua: Kompetisi Beladiri XVIII
19 Xuan Ji Season Dua: Kompetisi Beladiri XIX
20 Xuan Ji Season Dua: Kompetisi Beladiri XX
21 Xuan Ji Season Dua: Kompetisi Beladiri XXI
22 Xuan Ji Season Dua: Kompetisi Beladiri XXII
23 Xuan Ji Season Dua: Kompetisi Beladiri XXIII
24 Xuan Ji Season Dua: Kompetisi Beladiri XXIV
25 Xuan Ji Season Dua: Kompetisi Beladiri XXV
26 Xuan Ji Season Dua: Kompetisi Beladiri XXVI
27 Surat Tanpa Nama Pengirim
28 Xuan Ji Dan Murid-Muridnya Melarikan Diri
29 Keterlibatan Pihak Ketiga
30 Sang Pemimpin
31 Musuh Telah Mendekat
32 Xuan Ji Turun Tangan
33 Pertarungan Hidup Mati Mengeroyok Xuan Ji
34 Sembilan Telapak Tangan Raksasa
35 Qiu Wejian
36 Sesepuh Mo
37 Tidak Akan Pulang Ke Klan Xuan
38 Menyambut Kedatangan Xuan Ji Dan Murid-Muridnya
39 Sepuluh Tahun Berlalu
40 Kultus Iblis
41 Xuan Ren Menyelamatkan Tetua Agung Dari Kelompok Misterius
42 Berkelana Bersama Murid
43 Bandit Amatir
44 Pertarungan Pertama Di Dunia Beladiri
45 Kota Pinus
46 Kota Pinus II
47 Kota Pinus III
48 Kota Pinus IV
49 Kota Pinus V
50 Kota Pinus VI
51 Kota Pinus VII
52 Kota Pinus VIII
53 Kota Pinus IX
54 Kultus Iblis Di Benua Tianlong
55 Pengemis Tampan
56 Fang Jun
57 Memasuki Rumah Bordil
58 Pertunjukan Xiao Shi
59 Cacing Iblis
60 Penyidik Penegak Hukum Aliansi Beladiri
61 Chu Peng
62 Klan Duan
63 Klan Duan II
64 Klan Duan III
65 Klan Duan IV
66 Klan Duan V
67 Klan Duan VI
68 Klan Duan VII
69 Klan Duan VIII
70 Klan Duan IX
71 Klan Duan X
72 Klan Duan XI
73 Klan Duan XII
74 Klan Duan XIII
75 Klan Duan XIV
76 Klan Duan XV
77 Klan Duan XVI
78 Klan Duan XVII
79 Klan Duan XVIII
80 Klan Duan XIX
81 Klan Duan XX
82 Klan Duan XXI
83 Klan Duan XXII
84 Klan Duan XXIII
85 Klan Duan XXIV
86 Season Dua Tamat
87 Xuan Ji Season Tiga Sudah Terbit
Episodes

Updated 87 Episodes

1
Season Dua Xuan Ji: Kompetisi Beladiri
2
Xuan Ji Season Dua: Kompetisi Beladiri II
3
Xuan Ji Season Dua: Kompetisi Beladiri III
4
Xuan Ji Season Dua: Kompetisi Beladiri IV
5
Xuan Ji Season Dua: Kompetisi Beladiri V
6
Xuan Ji Season Dua: Kompetisi Beladiri VI
7
Xuan Ji Season Dua: Kompetisi Beladiri VII
8
Xuan Ji Season Dua: Kompetisi Beladiri VIII
9
Xuan Ji Season Dua: Kompetisi Beladiri IX
10
Xuan Ji Season Dua: Kompetisi Beladiri X
11
Xuan Ji Season Dua: Kompetisi Beladiri XI
12
Xuan Ji Season Dua: Kompetisi Beladiri XII
13
Xuan Ji Season Dua: Kompetisi Beladiri XIII
14
Xuan Ji Season Dua: Kompetisi Beladiri XIV
15
Xuan Ji Season Dua: Kompetisi Beladiri XV
16
Xuan Ji Season Dua: Kompetisi Beladiri XVI
17
Xuan Ji Season Dua: Kompetisi Beladiri XVII
18
Xuan Ji Season Dua: Kompetisi Beladiri XVIII
19
Xuan Ji Season Dua: Kompetisi Beladiri XIX
20
Xuan Ji Season Dua: Kompetisi Beladiri XX
21
Xuan Ji Season Dua: Kompetisi Beladiri XXI
22
Xuan Ji Season Dua: Kompetisi Beladiri XXII
23
Xuan Ji Season Dua: Kompetisi Beladiri XXIII
24
Xuan Ji Season Dua: Kompetisi Beladiri XXIV
25
Xuan Ji Season Dua: Kompetisi Beladiri XXV
26
Xuan Ji Season Dua: Kompetisi Beladiri XXVI
27
Surat Tanpa Nama Pengirim
28
Xuan Ji Dan Murid-Muridnya Melarikan Diri
29
Keterlibatan Pihak Ketiga
30
Sang Pemimpin
31
Musuh Telah Mendekat
32
Xuan Ji Turun Tangan
33
Pertarungan Hidup Mati Mengeroyok Xuan Ji
34
Sembilan Telapak Tangan Raksasa
35
Qiu Wejian
36
Sesepuh Mo
37
Tidak Akan Pulang Ke Klan Xuan
38
Menyambut Kedatangan Xuan Ji Dan Murid-Muridnya
39
Sepuluh Tahun Berlalu
40
Kultus Iblis
41
Xuan Ren Menyelamatkan Tetua Agung Dari Kelompok Misterius
42
Berkelana Bersama Murid
43
Bandit Amatir
44
Pertarungan Pertama Di Dunia Beladiri
45
Kota Pinus
46
Kota Pinus II
47
Kota Pinus III
48
Kota Pinus IV
49
Kota Pinus V
50
Kota Pinus VI
51
Kota Pinus VII
52
Kota Pinus VIII
53
Kota Pinus IX
54
Kultus Iblis Di Benua Tianlong
55
Pengemis Tampan
56
Fang Jun
57
Memasuki Rumah Bordil
58
Pertunjukan Xiao Shi
59
Cacing Iblis
60
Penyidik Penegak Hukum Aliansi Beladiri
61
Chu Peng
62
Klan Duan
63
Klan Duan II
64
Klan Duan III
65
Klan Duan IV
66
Klan Duan V
67
Klan Duan VI
68
Klan Duan VII
69
Klan Duan VIII
70
Klan Duan IX
71
Klan Duan X
72
Klan Duan XI
73
Klan Duan XII
74
Klan Duan XIII
75
Klan Duan XIV
76
Klan Duan XV
77
Klan Duan XVI
78
Klan Duan XVII
79
Klan Duan XVIII
80
Klan Duan XIX
81
Klan Duan XX
82
Klan Duan XXI
83
Klan Duan XXII
84
Klan Duan XXIII
85
Klan Duan XXIV
86
Season Dua Tamat
87
Xuan Ji Season Tiga Sudah Terbit

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!