DuaPuluH

Apa tindakan yang di lakukan oleh Jisung setelah di tinggal oleh Lia tanpa penjelasan sama sekali? Tempo lalu?

Selama ini orang mengenal nya sebagai cowok pendiam kan.

Tapi, apa hanya akan diam saja?

Gak melakukan tindakan? Apa apa?

Salah besar kalian..

"Jelaskan!?" Yuna tak menyangka Jisung akan meminta salah satu orang kepercayaan Keluarga mereka untuk menyelidiki seseorang.

Jisung yang sedang meminum teh, menaruh cangkir teh lalu  menatap Yuna yang kini duduk di hadapan nya dengan tatapan datar. "Apa kau sudah menyapa Nenek ? Sebelum menemui ku?", lalu kembali meminum teh.

Apa apa-an ini?

Seharuskan Jisung menjawab nya bukan bertanya balik.

Membuat Yuna tak jadi menikmati cake saja. Padahal Yuna itu bergegas ke Rumah sang Nenek karena mendapat telepon dari sang Nenek.

"Aku sudah menyapa Nenek pas di depan Gerbang Rumah" memang benar perkataan Yuna, pas dia mau masuk ke dalam dirinya berpapasan dengan Mobil Nenek-nya yang hendak pergi.

Ya, Jisung dan Yuna sekarang berada di Rumah sang Nenek. Sayangnya, sang Nenek tidak di Rumah karena ada urusan pribadi.

Kembali ke inti pembicaran antara kedua Saudara Kembar ini.

Kemarin malam Nenek Han menelpon Yuna, memberitahu bahwa Jisung meminta bantuan. Kalau gadis ini meminta penjelasan, besok pagi dia harus pulang ke Rumah untuk menayakan nya sendiri kepada pihak bersangkutan.

"Kau mau menyelidiki siapa? Giselle? Gadis yang pernah menjadikan mu taruhan dulu? Atau orang itu yang kembali mengincar Winter? Atau keberadaan mantan mu dulu?"

Di antara Keluarga tak ada nama nya rahasia.

Jadi jangan heran mereka mengetahui kehidupan masing masing.

"Lia" jawab Jisung datar.

"Apa gadis itu mempermainkan mu atau memanfaat kan mu?" Tanya Yuna kesekian kali. Soalnya, dulu Jisung waktu SMP pernah du manfaat kan oleh seseorang gadis.

Bukan Giselle, ya, mantan Jisung.

Jisung tak menjawab, lebih memilih untuk melihat tanaman yang tumbuh indah di halaman rumah sang Nenek.

Ini sifat Jisung yang tak di sukai Yuna, pemuda ini tak akan menceritakan masalah nya kalau masalah itu belum selesai.

Sama seperti zaman SMP dulu, Jisung pernah pacaran dengan seseorang gadis. Tapi, gadis itu cuma memanfaat kan nya saja, lalu setelah selesai memanfaat kan Jisung gadis itu hilang.

Hal itu membuat Jisung tak ingin sekolah satu SMA dengan Yuna, Taeyong dan Ryujin. Tapi setelah 3 bulan, Jisung sekolah di sekolahan ke-3 nya tapi dia berubah pendiam.

"Nanti, kalau sudah saatnya aku akan cerita dengan kalian" Jisung lalu berdiri, pergi dari sana meningalkan Yuna.

Yuna mendengus melihat kepergian Jisung, terserah mau nya apa, percuma kalau terus bertanya tak akan mendapat jawaban juga.

Jisung pergi dari rumah sang Nenek, mengendarai sepeda motor nya menuju universitas untuk menjemput Winter.

"Jisung Oppa! Akhirnya kau datang!" Winter lalu menaiki sepeda motor Jisung.

"Ini, pakailah terlebih dahulu" Jisung memberikan helm untuk di pakai oleh Winter.

Selagi menungu Winter memakai helm, mata Jisung melirik ke berbagai arah. "Menghindar lagi" gumam nya pelan saat menangkap sosok Lia bersembunyi di badan Giselle saat berjalan menuju arah nya.

"Kau mau? Ke mana?" Dari pada suasana hati Jisung makin tak jelas lebih baik dia mentraktir Winter, sudah lama mereka tak menghabiskan waktu bersama sebagai sepupu.

Winter tentu senang mendengar tawaran tersebut, dia meminta Jisung ke daerah Gangnam ada Restoran Perancis yang baru buka di sana.

"Makanlah pelan pelan, jangan kayak anak kecil" Jisung mengusap sudut bibir Winter yang terkena noda Pasta.

Winter merasa malu di perlakukan seperti itu, di hadapan banyak orang.

"Oppa! Jangan seperti ini!" Winter memutar wajahnya menghadap samping, dia tak ingin jadi pusat perhatian. Tapi saat menoleh ke arah samping, Winter melihat sosok itu sedang makan tak jauh dari tempat nya makan membuat badan nya gemetar.

Jisung tentu menyadari perubahan gestur tubuh Winter, dia lalu menolehkan wajah nya ke samping. Rahang nya mengeras melihat sosok tersebut.

Berdiri dari kursi nya, Jisung menghampiri sosok tersebut." Mau apa kau! Cepat pergi dari sini! Atau ku buat! Kau babak belur!" Ancam nya sambil mencengkram keras baju sosok tersebut.

Suara kemarahaan Jisung yang begitu keras membuat pengujung di sana menghentikan aktivitas mereka sejenak.

"Tuan, saya harap anda bisa tenang" seorang Pelayan menghampiri Jisung dan sosok tersebut dengan niatan ingin melerai pertengkaran yang sedang terjadi sekarang.

"Aku cuma ingin minta maaf kepada Winter serta memberikan penjelasan kepadanya" ucap sosok tersebut sambil berusaha melepaskan cengkraman tangan Jisung dari baju nya.

Tentu, Jisung tertawa sinis mendengar perkataan tersebut. "Hey! Tuan! Lee Minho! Kau kira aku sudi membiarkan mu bicara dengan sepupu ku! Jangan harap! Hal itu terjadi!", tanpa basa basi di pukul lah rahang sosok tersebut.

Membuat suasana Restoran kacau

Winter yang melihat dari jauh hanya mampu menangis, tak bisa berbuat apa apa.

Untung, OWNER Restorant langsung bertindak memisahkan Jisung dan Minho, ke-2 pemuda itu di seret keluar dari Restorant.

"Apa!? Kalian ber-2 ingin ku bawa ke Kantor Polisi!?" Ancam Owner Restorant agar Jisung dan Minho tidak berkelahi lagi.

"Tidak!" Kedua nya menjawab secara kompak.

Owner Restorant tak tau masalah ke-2 pemuda ini, dia cuma tak Omset Restorant nya menurun gara gara pertengkaran ke-2 nya. Maklum, Restorant ini baru di buka semingu lalu.

"Baiklah, kalau begitu. Kalian ber-2 harus ganti rugi atas insiden yang di sebabkan oleh kalian tadi di dalam" Owner Restorant pun menjewer telinga Jisung dan Minho membawa ke-2 pemuda tersebut masuk ke dalam Restorant lagi.

"Kalian harus jadi pelayan! Sampai Restoran Tutup! Kalau kalian tidak mau! Akan ku laporkan..!"

"Baiklah" jawab Jisung dan Minho pasrah, secara bersamaan lagi.

Jisung dan Minho saling menatap secara intens satu sama lain, seperti ada sinar laser di ke dua mata mereka.

"Ini, pakailah!" Jisung dan Minho menerima baju pelayan dari Owner Restoran, keduanya lalu di suruh untuk menganti baju.

Jisung dan Minho menerima baju Pelayan tersebut dengan tatapan pasrah.

Sebelum menganti baju, Jisung kembali ke tempat Winter menenangkan serta menyakinkan gadis tersebut kalau gadis itu akan aman selama ada dirinya di sini.

Selama Jisung berkerja jadi Pelayan, pemuda itu selalu memperhatikan gerak gerik Minho agar tak mendekat kepada Winter sampai selesai berkerja.

Owner Restorant senang hari ini Pelangan nya membludak berkat Jisung dan Minho sebagai Pelayan Sementara di sini.

Ya, Jelas banyak orang datang terutama Wanita karena terpesona oleh ketampanan Jisung dan Minho.

"Ayo, kita pulang Winter" Jisung mengenggam lembut tangan Winter keluar dari Restorant karena hukuman nya sudah selesai.

Tring

Sebuah pesan masuk ke dalam ponsel Jisung, pesan dari Giselle yang berisi untuk menjemput Lia di daerah Gangnam tepatnya salah satu Cafe di sana.

Jisung melihat lebih teliti, peta lokasi cafe yang di kirim kan oleh Giselle. Lokasi nya tak jauh dari Restorant ini.

"Kau pulang dengan Giselle? Tak apa kan?"

Winter mau jawab TIDAK, tapi di urungkan karena kasihan sama Jisung. Pemuda itu harus menerima penjelasan dari Lia.

"Tidak apa apa, Oppa".

Tak jauh dari sana, Minho terus memperhatikan interaksi Jisung dan Winter.

Terpopuler

Comments

Ni Hart

Ni Hart

mampir. semangat ya

2024-08-05

1

Teteh Lia

Teteh Lia

jisung hanya mencoba untuk menyelesaikan masalahnya sendiri

2024-06-25

1

Tini Timmy

Tini Timmy

semangat nulis nya kk/Smile/...

2024-05-31

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!